Hari ini Diana dan Ayu sedikit kerepotan karena harus mengurus surat pindah sekolah untuk Ayu dan mendaftarkan Ayu ke sekolah baru yang bukan sekolah negeri namun sekolah swasta yang terkenal elit.High School Dharma Karya yang terletak di jalan Melawai, Jakarta adalah pilihan Ayu. Ayu berharap di sekolah barunya ini, Ayu akan mendapat cerita baru, teman baru dan juga pengalaman baru yang cukup baik.Besok Ayu sudah bisa masuk sekolah ke sekolah barunya dan hari ini Diana dan Ayu akan mengambil seragam sekolah Ayu dan membeli perlengkapan lainnya.Awalnya Ayu menolak untuk dibelikan alat sekolah yang baru karena merasa tidak enak jika harus merepotkan Diana terus menerus."Nyonya, tas dan sepatu saya masih baru dan bagus. Saya pakai itu saja," ujar Ayu menoleh ke arah Diana yang sedang fokus menyetir setelah Diana memberitahu Ayu kalau mereka akan beli perlengkapan sekolah Ayu."Tidak apa-apa, Ayu. Kamu harus pakai sepatu, baju dan tas baru ke sekolah kamu biar teman-teman kamu nyaman
Tokk ... Tokk ... Tokk ...Ayu mengetuk pintu kamar Nyonya Kelly seraya memanggil-manggil nama Nonya Kelly, "Nyonya, sudah waktunya sarapan. Makanan sudah disajikan."Tak lama setelah Ayu mengetuk pintu, pintu kamar Nyonya Kelly terbuka."Duluan saja, Ayu. Loh, seragam sekolah kamu kok ganti?" Nyonya Kelly tampak bingung dan penasaran dengan seragam sekolah yang Ayu kenakan."Iya, Nyonya. Hari ini saya pindah ke sekolah baru. Saya ke ruang makan duluan ya, Nyonya." Ayu juga terlihat bingung menatap gaya pakaian Nyonya Kelly yang tampak berubah dan berbeda dari biasanya.Nyonya Kelly tidak biasa berdandan saat berada di rumah namun pagi ini Nyonya Kelly terlihat sedikit berdandan menyesuaikan gaya busana yang ia pakai.Di ruang makan.Semua mata menatap aneh ke arah Nyonya Kelly tanpa terkecuali hingga membuat Michel dan Diana penasaran."Ma, Mama mau pergi hari ini? Kemana?" Michel bertanya terus terang pada Nyonya Kelly."Iya, Michel. Mama sama Vanessa mau pergi," jawab Nyonya Kelly
"Ih iya, Ayu. Kamu uda punya pacar? Kalau belum, kita punya kenalan loh cowok ganteng, tajir lagi. Kalau kita sih, uda pada punya pacar," sela teman Ayu yang lain."Ah, aku uda. Tapi dia masih sekolah di sekolah yang lama," jawab Ayu berbohong karena tidak ingin dikenalkan dengan pria lain."Oh ya? Orang tuanya pengusaha apa, Yu?" Sahut yang lain yang membuat Ayu kaget, bingung dan merinding."Aku tidak tau jelasnya apa. Tapi sepertinya mereka punya bisnis kecil gitu." Jawab Ayu malu-malu."Oh, lumayan sih. Ganteng gak, Yu? Mana, lihat dong fotonya, nanti kami akan kasih tunjuk kamu pacar kami." "Hmm, lain kali ya. Nanti aku tunjukin kalau aku sudah bisa hafal nama kalian," ujar Ayu lagi menyelamatkan diri."Baiklah, tapi lihat di sana yang sedang main basket itu. Yang paling tinggi dan ganteng itu pacarku, Yu. Gimana menurut kamu? Orang tuanya itu komite loh di sekolah kita." Salah satu teman Ayu yang lain berkomentar.Di meja tempat Ayu makan ada 4 orang termasuk Ayu. Mereka masing
Dengan semangat jiwa muda, Nyonya Kelly masuk ke dalam restauran dan mengedarkan pandangan mencari pria yang ingin dia temui sejak pagi tadi. Tanpa Nyonya Kelly tau jika di dalam restauran yang sama, Michel sedang makan bersama dengan pria yang ingin Nyonya Kelly temui.Tanpa rasa curiga Nyonya Kelly duduk di salah satu meja kosong di dalam restauran tersebut dan melirik jam tangannya. Saat ini waktu menunjukkan pukul 2 kurang 10 menit dan itu artinya Nyonya Kelly masih harus menunggu pria yang ingin Nyonya Kelly temui.Di ruang VIP dalam restauran."Bagaimana kabar istri dan anak anda, Pak Dodit?" Michel bertanya pada Dodit setelah urusan bisnis mereka selesai."Saat ini baik-baik saja, Pak Michel. Tapi sepertinya saya akan menceraikan istri saya karena saat ini saya sedang menyukai wanita lain. Tapi kalau istri saya bisa menerima wanita saya ini, maka kami tidak akan bercerai.""Wah, anda luar biasa. Sangat hebat, di usia yang sekarang pun anda terlihat masih muda dan bugar. Bahkan
Hai semuanya. Maaf kalau belakangan ini author update-nya hanya 1-2 bab aja karena sejujurnya author lagi sibuk sama pekerjaan di dunia nyata. Dan... Author mau minta tolong nih ke readers semuanya, kalau boleh, agar novel pertama author ini bisa kembali bisa terpajang di beranda aplikasi, dimohon para readers untuk memberikan dukungan melalui review dan juga gem.Untuk para readers yang masih stay baca novel Author sampai hari ini, terimakasih banyak. Author juga menerima kritik dan saran dari readers semuanya. Kalau pengen ngobrol secara personal ke author, boleh follow I* author di @puterirezky69Dan rencananya, akhir bulan nanti, author akan mengadakan event giveaway ya.Happy reading semuanya, semoga suka sama ceritanya ya❣️
Michel hanya ingin Diana bisa lebih perhatian padanya dan juga anak-anaknya saja. Tapi Diana malah sibuk dengan urusan Ayu dan membuat Diana mengabaikan Michel dan anak-anaknya.Michel terus memantau kegiatan keluarganya di rumah melalui cctv yang tersambung dengan laptop Michel. Bahkan sampai saat Diana tidur.Di sisi lain, Diana sudah tau jika foto dan vidio yang Michel kirimkan hanyalah alat untuk mengetesnya dan juga memanas-manasinya. Maka dari itu Diana hanya diam dan mengabaikan pesan tersebut."Biar saja, kalau dia bosan, pasti dia pulang." Pikir Diana tidak ingin berpusing-pusing ria dan membiarkan Michel melakukan apapun yang ia suka walau Michel memakai wanita lain untuk memenuhi hasratnya.Sejak awal, entah kenapa hati Diana sulit tersambung dengan hati Michel. Seperti Diana juga terpaksa menikah dengan Michel karena ancaman Michel.Pagi hari.Semuanya berjalan normal dan semestinya walau tanpa ada Michel di sana. Diana juga diam melihat kelakuan aneh Nyonya Kelly yang leb
Malam hari.Di rumah Michel, tepatnya di ruang makan, semua terlihat makan malam seperti biasa walau Nathan dan Talia sempat menanyakan keberadaan Michel dan ingin menelpon Michel. Diana juga tidak melarang jika anak-anaknya ingin menelpon ayahnya."Mommy, daddy kemana? Kenapa daddy gak pulang-pulang, mommy?" Nathan bertanya pada Diana."Mungkin daddy lagi sibuk, Sayang. Banyak kerjaan," jawab Diana tersenyum ke arah Nathan dan Talia."Mommy, telepon daddy." Pinta Talia kemudian."Baiklah, tapi setelah makan ya. Ayo semuanya makan, dilanjutkan." "Nyonya, setelah makan malam selesai, ada hal yang ingin saya bicarakan. Apa bisa?" Ayu memberanikan diri."Oke," jawab singkat Diana memberi kode pada Ayu agar melanjutkan acara makannya dengan menggerakkan tangannya.Di tempat lain, Michel sudah lebih galau dan gelisah hari ini karena bahkan Diana tidak mengirim pesan atau menelponnya. Tak lama, ponsel Michel berdering dan nama Diana terpampang jelas di layar ponsel Michel.Dengan wajah ter
"Bagus, Sayang. Lagi teruskan, lebih dalam." Michel memberi aba-aba pada Diana saat Diana mulai menikmati junior milik Michel seperti orang yang sedang makan es krim dan memakan pisang.Posisi Michel dan Diana berubah, Michel duduk setengah berbaring sedang Diana duduk menunduk dengan wajah yang masih menempel di batang berurat Michel tersebut."Sudah, cukup sekarang kamu baring di sini." Michel membuat posisi Diana setengah berbaring sama sepertinya tadi dan bersandar pada kepala ranjang sedang Diana hanya diam dan menuruti perintah Michel.Michel mulai melucuti pakaian Diana dan menyisahkan pakaian dalam Diana. Tubuh Diana terlihat mulai berlemak sekarang, tapi itu tidak membuat Michel mengurangi rasa sayang dan cintanya pada Diana.Wanita yang ia dapatkan dengan segala cara dan perjuangan ini dilepas begitu saja hanya karena lemak tubuhnya? Tidak mungkin!Sambil membuka pakaian Diana yang masih memakai penutup mata, Michel membelai lembut kulit Diana yang tertutupi kain dan pengama