Matheo menatap Aldrin yang juga menatapnya, entah kenapa Matheo merasa jika Aldrin dapat melihat melalui dirinya, keringat dingin terasa di sepanjang tulang belakangnya. Sejak dulu mereka berteman selalu seperti ini, tidak ada yang benar-benar dapat memahami seorang Aldrin, ketajaman dan kemuliaan di tulangnya membuat mereka yang dekat dengannya selalu merasa rendah dan hal itu lah yang paling dibenci olehnya.Matheo Demias, berasal dari yang hanya sedikit lebih rendah dari Madrean, meskipun tidak sekaya keluarga Madrean tapi keluarganya juga bagian dari lingkungan kelas atas, ia selalu berada dibelakang Aldrin, ia selalu menjadi yang kedua sekuat dan sebesar apapun ia berusaha. Jika Leon secara terang-terangan menjadikan Aldrin saingan, maka ia selalu berada dalam bayang-bayang.Ia ingin melenyapkan Aldrin tanpa harus menyentuh tangannya sendiri, sayangnya orang ini seakan memiliki 9 nyawa. Apapun tindakan yang ia ambil itu seakan tidak berpengaruh apapun padanya, keberuntungannya ad
Di ruangan lain ayah Sesil, Arkan sedang duduk sendiri sambil merokok, hembusan asap rokok mengaburkan pandangan, matanya menatap kosong ke depan. Baru saja ia bertemu dengan saudaranya, Ahnan. Tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan keluarga mereka hanya didasarkan atas keserakahan. Senyum miris di bibir Arkan seakan mengejek nama Arnawan yang mereka sandang. FlashbackMenatap satu-satunya saudara kandungnya yang sejak tadi hanya menunduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Akhirnya Ahnan tidak tahan dengan diamnya saudaranya sejak tadi.“Jika kamu mau menghukum, hukum saja tidak ada yang perlu dikatakan lagi diantara kita, saya tahu dengan sifatmu, kamu pasti sudah tahu semuanya. Jadi tidak perlu menatap ku hanya untuk sekedar mengasihani ku.”“Kenapa? Apa yang diberikan Arnawan tidak cukup untukmu? “ Arkan tidak memperdulikan ucapan Ahnan, tapi bertanya kembali padanya.“Mengapa harus puas jika bisa mendapatkan lebih banyak, setidaknya saya tidak seperti kedua saudara Madrean
FlashbackSesiliana yang baru saja akan pergi ke villa Aldrin terhenti karena kedatangan seorang pria dan wanita, tampak mereka berdua lebih muda dari Sesiliana. Sesiliana menatap mereka lekat sebelum akhirnya mengingat mereka dengan baik.“Kakak cantik.” seru gadis yang tampak sangat senang melihat Sesiliana. Dengan langkah cepat menghampiri Sesiliana dengan menyeret pria muda yang datang bersamanya.“Mili, kamu benar benar-benar tidak berubah! Selalu saja menyeret Dwi kemana saja.” ujar Sesiliana yang melihat tingkahnya.“Kakak Sesil.” sapa pria muda yang bernama Dwi.“Wah, kalian bertambah tinggi, dan kamu tambah cantik, kakak gemas melihatmu.” Sesiliana menatap mereka sayang sembari menggosok kepala Dwi lalu mencubit gemas Mili.“Kakak cantik, bisa bicara sebentar?” tanya Mili sedikit takut.“Kakak mau ketemu kak Al sebentar lagi, bagaimana kalau kalian ke villa kakak istirahat sambil tunggu kakak pulang?”“Tidak kak ini penting, cari tempat untuk bicara sebentar.” ujar Dwi.“Oh k
Sesiliana memandang Andra, Arkan dan Aldrin, sebelum akhirnya mengatakan keputusannya, ia juga mengeluarkan bukti-bukti yang diserahkan Mili.Mereka membacanya bergantian, raut wajah mereka pun berubah semakin suram.Sesiliana yang melihatnya lalu tersenyum, ia mengerti kemarahan mereka.“Sesil tahu Ayah, paman dan kak Al marah tapi kesalahan tidak serta-merta semua milik para paman, ada dalang sebenarnya dari semua yang terjadi. Mili tadi menjelaskan kalau memang saat mereka berkumpul terakhir kali, keluarga Panetta, paman kedua dan ketiga Madrean, paman Ahnan dan terakhir Matheo. Dari mereka semua memang terkesan keluarga Panetta yang menjadi pemimpin tapi sebenarnya mereka hanyalah bidak otak dari semua ini adalah Matheo. Matheo, Denia dan istri paman kedua dan ketiga Madrean saling terkait. Para istri paman mempengaruhinya dari hasutan orang-orang suruhan Denia sedangkan Denia sendiri adalah kekasih Matheo.” Melihat mereka mencerna penjelasannya, Aldrin yang telah menyimak akhirn
Aldrin memeluk Sesiliana, menikmati waktu berdua di sela kesibukannya akan masalah mereka. Aldrin membenamkan wajahnya di leher Sesiliana, menghirup aroma yang selalu menjadi candu baginya. Setelah pertemuan dengan para Ayah mereka, Aldrin mengikuti Sesiliana untuk kembali ke Villanya. Bagi Aldrin tinggal masalah waktu sebelum akhirnya ia bisa memiliki gadisnya, menjadikannya istrinya.“Setelah semuanya selesai, maukah Lili menikah dengan Al?”Aldrin memecah kesunyian di antara mereka dengan pertanyaan yang mengejutkan.Sesiliana terkejut sesaat kemudian tertawa.“Hahaha kak Al bahkan belum melamar Lili, lalu kak Al mau langsung begitu saja menikah gitu, oh tidak bisa, tidak semudah itu!” Ada kebahagiaan yang terlintas di mata Sesiliana, senyum dalam tawanya yang sengaja menggoda Aldrin sangat cemerlang. Aldrin yang tadinya serius tidak dapat menahan tawa mendengar lelucon dan keluhan yang dilontarkannya. Aldrin menatap gadis dipelukannya, masih seperti dulu seberapa pun berubahnya
Mata Sesiliana berbinar indah, menatap tak percaya pada hamparan di depannya, ada lembah bunga mawar merah berbentuk hati yang sangat besar di depannya. Disisinya ada rangkaian tulisan ‘Will you marry me?’Sesiliana tertawa melihatnya, baru kemarin ia meledeknya jika ia memintanya menikah tanpa melamar, namun yang dilakukannya benar-benar spektakuler, ia tak tahu siapa yang memberinya saran lamaran seperti ini.“Apa ini proposal lamaran kak Al?”Turun dari punggung kuda dengan Aldrin memeluknya. Tawa manis terdengar diiringi hembusan angin yang membawa aroma bunga membuat hati Aldrin terasa sangat manis.Sembari memeluknya dari belakang, menyaksikan ia memandangi hamparan didepannya.“Apa kamu menyukainya?” Aldrin tidak menjawab pertanyaannya malah bertanya kembali padanya.Dengan anggukan kepala dan senyum lebar sebagai jawaban, tiba-tiba 3 helikopter terbang membentuk segitiga lalu kelopak bunga beterbangan dilepaskan dari helikopter tersebut.Pemandangan itu sangat indah, Sesiliana
Ah ..." Suara desahan seorang wanita yang sedang berada di bawah seorang pria yang tak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya seketika memenuhi ruangan hotel. Lenguhan yang terus dikeluarkan dari bibir tipis si wanita justru membuat pria itu semakin liar dan terus menghentakkan pinggangnya."Hngh, Leon ..."Semakin malam, permainan antara pria dan wanita itu justru semakin panas. Bahkan, keduanya tak menyadari jika segala perbuatan mereka telah menjadi tontonan di sebuah kamar tak jauh dari kamar mereka."Sesil, kenapa kamu santai saja menonton mereka sejak tadi? Kapan kamu akan melabrak mereka?" cecar Nana yang darahnya semakin mendidih sejak ia menemani sahabat sekaligus bosnya ini. Bagaimana tidak, Sesiliana Arnawan jelas-jelas sedang diselingkuhi oleh suaminya sendiri. Namun, sedari tadi, yang ia lakukan hanya menonton video ranjang para pezina itu sambil menikmati es krim favoritnya."Apa kamu tidak marah?" tanya Nana. Walaupun rasanya pertanyaan itu percuma ia tanyakan.Ia
Nana memandang layar TV yang menayangkan segala sesuatu yang terjadi di ruang itu. Tubuhnya bergetar dia masih ngeri dari apa yang dilihatnya. "Bagaimana bisa seperti itu?" tanyanya.“Serum Qr23, akan menjadi Virus yang aktif karena bercampurnya Qa11 dan Rq21. Jika pria mengkonsumsi Qa11, dan wanita mengonsumsi Rq21, hasilnya akan mempengaruhi organ intim yang melakukan kontak dekat. Merah, panas lalu melepuh. Untuk waktu yang tidak diketahui, organ tersebut tidak boleh terkena air, di desinfeksi dan tidak boleh untuk merasa terangsang. Jika tidak, lepuh akan terkelupas dan lepuh baru akan muncul." jelas Sesil tanpa jeda. "Itu hanya berlaku sebentar. Selama yang aku jelaskan tadi tidak ia lakukan, maka seharusnya pria itu akan pulih dalam seminggu. Sayang, ia terlalu terburu-buru untuk berendam." Bibir Nana berkedut saat akan mengatakan sesuatu. Ia merasa merinding mendengarkan Sesil menerangkan obat, dan dampaknya. Sudah lama ia mengetahui jika keluarga Sesil berkecimpung dalam d