Home / Romansa / Boss's Secrets Wife / Dijual Mama Tiri

Share

Boss's Secrets Wife
Boss's Secrets Wife
Author: Miss Halu

Dijual Mama Tiri

Author: Miss Halu
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Gak mau, Ma. Lara gak mau nikah sama laki-laki tua itu.” Seorang gadis tengah menangis memeluk tubuhnya ketika sang mama mengatakan akan menyerahkan Lara pada Harjunot. 

“Gak usah nangis! Sudah bersyukur ada yang menikahi kamu. Gadis kumal seperti kamu siapa lagi yang mau kalau tidak laki-laki tua itu.” Mamanya menarik tangan Lara untuk di dandani agar telihat lebih cantik. “Atau kamu mau kakak kamu menjadi perawan tua kalau kamu tidak mau menikah sama lelaki itu? Iya, hah?” 

Lara menggeleng. Meminta tolong pun percuma, tidak ada orang di rumah ini selain mereka bertiga. Ayahnya kerja di luar pulau dan pulang sebulan sekali. Lara benar-benar sendiri. Ingin mengadukan pada sang ayah juga percuma, pasti mama tirinya akan memutar balikkan fakta yang ada. 

“Selamat menikah Lara, tenang saja kalau laki-laki tua itu mati, kamu akan mendapat warisan yang banyak dan bisa kamu gunakan untuk menikah lagi dengan yang lebih muda.” Sania sang kakak tertawa puas melihat adik tirinya menderita. 

“Kalian jahat!” Lara menatap tajam dua wanita di depannya. Rahangnya mengeras. 

“Memang. Dan karena kamu anak baik, tolong jangan nolak penikahan ini.” Sanie menarik lengan Lara dan membawanya di depan meja rias. “Diam! Kalau kamu nangis terus make up akan luntur. Ngerti gak!” Gadis itu mulai menyapukan kapas pembersih di wajah Lara. 

“Cepat, Sania. Pak Harjunot sudah mengirimkan alamat tempatnya.” Susan mengambl baju pengantin murahan yang ia beli di pasar khusus untuk Lara hari ini. Meski bugdet yang diberkan Pak Harjunot lumayan, tapi sayang aja kalau semua untuk Lara. Mending ia pakai untuk membeli perhiasan dan perawatan ke salon supaya nanti ketika bertemu besan terlihat cantik. 

Lara di make up sedemikian rupa oleh kakak tirinya, gadis dua puluh satu tahun tersebut hanya diam dan pasrah meratapi nasibnya. Dalam hati berjanji, kelak jika ia bisa bangkit dan menjadi Lara yang baru, akan dibalasnya orang-orang yang menyakitinya. Termasuk mama dan kakak tiri. 

Setelah semuanya selesai. Lara memakai gaun pengantin berwarna putih sederhana degan bahan panas dan sangat tidak nyaman di kulit. Dilihatnya kedua wanita setan itu tertawa puas melihat Lara menderita.

“Berangkat, Ma? Coba lihat alamat tempatnya.” Sania membaca sebuah alamat hotel sederhana di pusat kota. Ia tahu tempat ini, karena sering menginap di sana bersama sang pacar. “Ya udah ayo berangkat.” Ia mendorong Lara masuk ke mobil dan membiarkan gadis itu menangisi nasibnya. 

“Kita hanya bertugas mengantarkan sampai lobi lalu menerima uang pelunasan, untuk selanjutnya pihak Pak Harjunot yang akan mengurus gadis gembel itu.” Susan melirik anak tirinya. “Kalau dilihat-lihat kamu lumayan cantik, setidaknya gak rugi-rugi amat Pak Harjunot membeli kamu 200jt.” Mereka tertawa puas. 

Lara diam. Tidak berniat menimpali dan juga membela diri karena ia tahu semua akan sia-sia. Sesampainya di hotel tempat mereka bertransaksi untuk menjualnya, Lara turun diapit dua wanita itu. Ia berdoa semoga nanti suaminya yang mereka sebut lelaki tua tersebut tidak menyiksanya seperti yang sering Lara lihat di sinetron. 

“Saya mau ketemu dengan Pak Harjunot.” Susan langsung mengatakan tujuannya ke sana. 

Lara yang berada di sampingnya hanya menunduk. 

Satpam di lobi berbisik satu sama lain. Setelah itu salah satu dari mereka masuk ke dalam dan memanggil seseorang. Tiga lelaki berpakaian rapi dengan kaca mata hitam menjemput Lara. 

“Bu Susan.” Lelaki paling tua memanggil nama mamanya Lara.

“Pak Harjunot.” Susan tampak girang. Sebentar lagi ia akan menerima uang bernilai puluhan juta untuk pelulansan Lara.

Lara mengangkat wajah. Ia menelan ludah kasar ketika melihat calon suaminya. Perutnya buncit, kepala botak dan pandangannya tidak mengenakan seolah menelanjanginya. Lara ingin berontak dan lari dari tempat itu, tapi cekalan tangan Sania di lengannya membuat ia tidak bisa berkutik. 

“Ini pelunasannya. Sembilan puluh juta.” Pak Harjunot menyerahkan koper besar kepada mama tiri Lara. 

“Terima kasih, Pak Harjunot. Kami permisi. Titip anak saya, Pak.” Susan berpura-pura sedih.

Wajahnya sendu. Benar-benar akting yang bagus sampai harus meneteskan air mata seolah menyayangi putri tirinya setulus hati. “Kamu baik-baik sama suami kamu, ya. Mama pulang dulu.” Susan memeluk tubuh Lara. “Awas kalau sampai kamu kabur,” ancamnya di telinga Lara.

Lara ingin berteriak. Hatinya sakit ketika dirinya benar-benar seperti barang yang diperjual belikan seenaknya. ‘Tidak. Aku harus kuat agar bisa membalas dua wanita setan itu,’ bisiknya dalam hati mencoba menguatkan diri. 

Pintu lift tertutup. Ia bersama tiga lelaki asing berada di dalam dan terjebak dalam kebisuan. Lara juga tidak berniat membuka percakapan. Setelah sampai di lantai sepuluh, mereka keluar. Tiga lelaki itu membawanya masuk ke sebuah gedung pertemuan yang dihias sedemiakian rupa seolah memang akan ada pernikahan. 

Dan itu adalah pernikahannya dengan lelaki tua berperut buncit. Lara bergidik membayangkan dirinya bersama laki-laki itu nanti malam. 

“Tuan, Nona Lara sudah datang.” Pak Harjunot menunduk di depan seorang pria muda yang tengah memainkan ponsel. 

Xander mengangkat wajah. Tatapannya bertemu dengan mata bening milik Lara yang berkaca-kaca. 

Senyum tersungging dari bibir tipis lelaki itu. “Benar-benar mata duitan mereka, Dua puluh juta hanya dibelikan gaun seperti ini?” Ia berdiri dan memegang gaun pengantin Lara. “Cari gaun yang lebih mahal di butik Sasa. Ganti gaunnya! Panggil MUA paling bagus di kota ini! Saya mau pengantinku terlihat cantik hari ini.” Xander menatap satu per satu anak buahnya. 

Lalu dalam seperskian detik mereka membubarkan diri untuk melaksanakan perintah Xander. 

Lara yang masih belum mengerti dengan kejadian yang dialaminya hanya bengong ,menatap Xander. Jadi dirinya tidak menikah dengan lelaki tua gendut itu? Tapi dengan lelaki gagah dan tampan di depannya.  

Oh God, mimpi apa ia semalam akan menjadi istri lelaki gagah dan tampan yang ia kagumi. Lara sering membaca berita tentang bisnis seorang Xander Wiryaguna, pengusaha dua puluh delapan tahun yang mempunyai bisnis properti terbesar di Negara ini. 

Ia menyunggingkan senyum lega. Setidaknya dirinya bukan menikah dengan laki-laki tua botak tadi. 

“Kamu mau terus berdiri di sana?” Xander bertanya tanpa menatap ke arah Lara. 

Gadis itu buru-buru melangkahkan kaki ke sofa, karena terlalu gugup, kakinya menginjak ujung gaunnya. Lara jatuh tersungkur di lantai. Hidungnya linu karena terbentur lantai. 

Xander ingin tertawa tapi ia tahan. Apa lagi melihat tubuh Lara yang sempoyongan dan melirik malu-malu ke arahnya. Ia kembali memfokuskan diri dengan gagdet miliknya. Tapi pikiran Xander tidak bisa berpaling dari wajah polos Lara. Wanita yang berhasil menduduki hatinya tujuh tahun terakhir. Hanya Lara dan tetap Lara yang membuat malam-malamnya tidak tenang. 

Meski puluhan wanita yang ditiduri Xander, tetap Lara yang ia bayangkan ketika bersama mereka. 

Srikandi Larasati.

 

**

 

Untuk beriteraksi lebih dekat dengan penulis bisa add akun f* Mish Kha Mishhalu. Terima kasih.

 

Related chapters

  • Boss's Secrets Wife   Malam Pertama Pengantin Baru

    “Jangan Tuan!" Lara menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Mata gadis itu menyiratkan ketakutan. Belum pernah disentuh lelaki mana pun membuat Lara was-was ketika lelaki tampan yang tiga jam lalu telah sah menjadi suaminya itu menatapnya penuh minat.“Saya mau merasakan gadis dua ratus juta.” Xander melepas jas dan dasi juga kemejanya. Sudut mata lelaki itu melirik Lara yang tampak tertegun ketika melihat otot di perutnya hasil dari gym setiap hari. Ia tersenyum tipis.“Tapi saya ... saya ....”Xander mengangkat alisnya. “Kamu kenapa?”

  • Boss's Secrets Wife   Berita Pertunangan Suami

    Lara mengeliat dalam tidur pulasnya, dia menjadikan lengan Xander sebagai bantal. Nyaman. Hanya itu yang terbersit di dalam pikiran Lara. Sama sekali belum sadar sepenuhnya siapa yang memeluk tubuhnya ketika dia tidur malam ini.

  • Boss's Secrets Wife   Siapa Leo?

    "Tuan, saya ingin bicara!" Lara mengekori langkah Xander yang baru saja masuk ke apartemen. Gadis itu ingin menanyakan tentang pertunangan Xander dan alasan menikahinya."Tuan dengar saya gak sih?" Ia menghentakan kakinya. Kesal karena diabaikan. Bahkan sekarang lelaki dengan tatapan tajam itu malah melepas jas dan dasinya santai. Seolah tidak terusik dengan perkataan Lara."Ish, kalau gak dianggap buat apa saya di sini. Mending pergi aja!" Lara menyambar tas tangan yang dibelinya tadi siang memakai kartu kredit yang ditinggalkan Xander."Mau ke mana? Sudah tengah malam. Kamu mau dicegat preman dan diperko*a karena keluyuran sendirian di luar?" Tanpa menoleh, lelaki itu menakut-nakuti istrinya."Tapi Tuan tidak menjawab saya." Lara memandang punggung kokoh Xander yang kali ini terekspos seluruhnya. "Hei, kenapa Tuan menikahi saya kalau hari ini tunangan? Bagaimana kalau tunangan Tuan sampai tahu tentang saya?"

  • Boss's Secrets Wife   Bosku Suamiku

    "Mau ke mana?" tanya Xander ketika pagi harinya melihat Lara sudah rapi. Ia baru saja membuka mata dan mendapati gadis itu sudah berdiri di depan cermin."Kerja. Sudah dua hari saya gak masuk. Kalau kelamaan absen takut dipecat." Lara mengoleskan lipstik warna nude ke bibirnya. Sempurna. Kini ia siap menjalani hari kembali."Apa uang yang saya kasih kurang?"Lara membalikkan badan. "Bukan kurang, Tuan. Tapi saya perlu menyibukan diri, bersosialisasi dengan manusia lain, biar tidak kepikiran dengan kelakuan Anda yang suka mempermainkan wanita." Ia menjawab ketus. "Saya permisi berangkat!" Diambilnya tas kecil yang berada di dekatnya kemudian berjalan santai keluar dari kamar.Xander menghembuskan napas lelah. Ingin melarang wanita itu bekerja, tapi ia kasihan kalau Lara harus seharian berada di apartemen tanpa melakukan sesuatu yang berarti.Ingatannya mundur ke waktu ia berumur enam belas tahun."Leo, ambi

  • Boss's Secrets Wife   Hanya Boneka Xander

    “Kenapa Tuan harus pindah kantor, sih?” Lara menghempaskan tubuhnya ke sofa sepulang dari tempat kerja.“Loh, itu juga kantor milik saya.” Xander melepas jas dan kemejanya. Ia mengambil sebotol air mineral kemudian diteguknya separuh. “Minum!” Lelaki itu menawarkan pada Lara yang menatapnya sambil cemberut.“Biasanya gak di sana, kan? kenapa harus pindah?”Lelaki dua puluh delapan tahun itu tersenyum misterius. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan hingga aroma badannya tercium sampai ke hidung Lara. “Mau jagain kamu biar gak selingkuh.”Lara memalingkan wajah ketika Xander hendak mengecup bibirnya. Hingga bagian pipi saja yang terkena bibir hangat milik lelaki itu. “Ish. Saya bukan Anda yang dengan entengnya selingkuh sana-sini tanpa memikirkan orang lain.”“Saya?” Xander menunjuk dadanya sendiri. “Kapan saya selingkuh?”“Gak usah pura-p

  • Boss's Secrets Wife   Kecurigaan Lara

    Lara terus saja menyunggingkan senyum ketika teringat kejadian semalam. Wajahnya bersemu merah, malu. Xander benar-benar hebat di ranjang. Meski ia tidak tahu definisi hebat seperti apa, karena hanya Xander satu-satunya lelaki yang pernah menjamah Lara.

  • Boss's Secrets Wife   Leo Dalam Wajah yang Berbeda

    "Tuan serius? Gak mungkin kalau Tuan itu Leo!" Lara berdiri dari tempatnya. Ia menetap tajam. Xander yang duduk di sofa. "Jangan ngaku-ngaku, deh. Leo gak pernah bersikap kasar sama saya.

  • Boss's Secrets Wife   Rencana Pernikahan Xander dan Erika

    "Jangan lupa! Kamu masih punya hutang cerita sama aku!" Lara menekan kalimatnya. Ia baru saja berpapasan dengan Xander di lorong gedung tempatnya bekerja.

Latest chapter

  • Boss's Secrets Wife   Pernikahan Suami dengan Wanita Lain

    "Aku baik-baik saja. Kamu pergilah!" Lara mendorong bahu suaminya. Pura-pura kuat agar Xander segera pergi dari apartemen mereka.

  • Boss's Secrets Wife   Toilet dan Luruhnya Lara

    Sania diceraikan suaminya satu jam setelah mereka sah sebagai suami istri. Rekaman vidio itu menjadi pukulan telak yang membuka mata Arya atas sifat Sania yang sebenarnya.

  • Boss's Secrets Wife   Balas Dendam di Pernikahan Sania

    "Kalau kamu ada kesulitan lagi, kasih tahu aku aja." Rudy menyodorkan form cuti yang akan ditandatangani Lara. Lelaki itu sedikit terkejut ketika tiba-tiba Lara mengatakan akan mengambil cuti. Padahal tidak ada omongan apa-apa sebelumnya.

  • Boss's Secrets Wife   Kenyataan yang Menyakitkan

    "Mesra banget Bos Xander dan tunangannya itu, ya!" Daisy menopang dagu dengan kedua tangannya sambil tersenyum melihat sepasang manusia yang baru keluar dari ruangan.

  • Boss's Secrets Wife   Rekaman Vidio Panas

    "Kalau ada apa-apa hubungi aku, ya!" Xander menatap tidak rela pada istrinya. Ia takut Lara dibully lagi oleh Susan dan Sania.

  • Boss's Secrets Wife   Jangan Sentuh Aku Dulu

    "Terima kasih, Sayang." Erika mengelayut di lengan Xander. "Akhirnya kita bisa satu kantor." Gadis itu masuk ke ruangan yang sudah disiapkan. Ruangan yang waktu itu dibersihkan dan ditata oleh Lara.

  • Boss's Secrets Wife   Memergoki Suami dan Tunangannya

    Istri Simpanan BosPart 10 Memergoki Suami dan TunangannyaDi KBM Aplikasi sudah sampai part 12"Jadi, kamu sekarang sugar baby?" Daisy terbelalak. Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan."Ish, gak lah! Apa sih yang ada di otak kamu itu." Lara menyetuh kening Daisy dengan telunjuknya. "Tapi intinya emang dua wanita setan itu menjualku. Huh." Lara menghembuskan napas dendam."Tega banget sih. Lalu kamu sekarang tinggal di mana? Ngekos?"Lara mengangguk. "Iya. Gak jauh dari tempat kerja." Ia berbohong. Menutupi fakta bahwa ia adalah istri pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Kedua sahabat itu bercerita sampai hampir tiga jam, setelah capek, mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu mall yang tidak jauh dari kosan Daisy. Kebetulan hari ini mereka libur nasional, dan bertepatan dengan penerimaan gaji, jadi kedua gadis itu akan membeli beberapa pakaian dan barang-barang kebutuhan wanita.

  • Boss's Secrets Wife   Rencana Pernikahan Xander dan Erika

    "Jangan lupa! Kamu masih punya hutang cerita sama aku!" Lara menekan kalimatnya. Ia baru saja berpapasan dengan Xander di lorong gedung tempatnya bekerja.

  • Boss's Secrets Wife   Leo Dalam Wajah yang Berbeda

    "Tuan serius? Gak mungkin kalau Tuan itu Leo!" Lara berdiri dari tempatnya. Ia menetap tajam. Xander yang duduk di sofa. "Jangan ngaku-ngaku, deh. Leo gak pernah bersikap kasar sama saya.

DMCA.com Protection Status