Beranda / Romansa / Boss's Secrets Wife / Malam Pertama Pengantin Baru

Share

Malam Pertama Pengantin Baru

Penulis: Miss Halu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-25 12:31:52

“Jangan Tuan!" Lara menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Mata gadis itu menyiratkan ketakutan. Belum pernah disentuh lelaki mana pun membuat Lara was-was ketika lelaki tampan yang tiga jam lalu telah sah menjadi suaminya itu menatapnya penuh minat.

“Saya mau merasakan gadis dua ratus juta.” Xander melepas jas dan dasi juga kemejanya. Sudut mata lelaki itu melirik Lara yang tampak tertegun ketika melihat otot di perutnya hasil dari gym setiap hari. Ia tersenyum tipis.

“Tapi saya ... saya ....”

Xander mengangkat alisnya. “Kamu kenapa?”

“Saya ... sedang bulanan. Iya sayang sedang bulanan.” Akhirnya Lara mengatakan satu kebohongan awal.

“Oh, begitukah? Sini biar saya cek! Saya gak suka gadis pembohong.” Xander menarik tangan Lara dan membuka paksa gaun yang dipakai gadis itu. Kemudian gerakannya berhenti ketika melihat air mata Lara yang menggenang. “Ah,” teriaknya. Ia mundur dan duduk di sofa dengan napas tersengal.

“Maaf, Tuan.” Lara kembali meringkuk di ranjang. Tubuhnya bergetar hebat karena paksaan Xander barusan. 

“Ganti pakaianmu! Di lemari sudah disiapkan.” Lelaki dua puluh delapan tahun itu memalingkan wajah. Ia mengambil sebotol bir di meja lalu meneguknya. “Shit.” Xander meredakan gairah yang semula membara. 

Ia harus mencari cara yang lebih lembut agar gadis itu tidak takut lagi kepadanya. Kembali diteguknya bir yang botolnya masih ia genggam.

Ujung mata Xander menangkap gerakan ragu-ragu gadis yang hendak keluar dari kamar mandi kaca di kamar tersebut. 

Xander berdiri, ia kemudian membuka pintu kaca kamar mandi. “Kenapa gak keluar?” tanyanya pada Lara. 

Gadis itu melihat ke bawah. “Tuan, apa tidak ada pakaian selain ini?” Di lemari hanya ada beberapa potong pakaian, itu semua juga berupa baju tidur tipis. Lara sudah memilih pakaian yang paling tertutup, tapi tetap saja tidak lebih dari atas paha.

“Hanya ada itu. Besok beli lagi.” Xander menarik tangan Lara. Dibawanya gadis itu ke sofa. “Duduk!” perintah Xander.

Lara duduk di samping suaminya berjarak, ia merasa takut dengan lelaki dingin dan ketus itu. Meski telah sah menjadi suami Lara, tapi Xander tetaplah Xander. Laki-laki dingin dan arogan yang ia kenal lewat berita online. 

“Saya tidak menyuruh kamu duduk di situ.”

“Lalu saya harus duduk di mana, Tuan?” Lara beringsut turun ke lantai. 

“Bangun! Ke sini!” Xander menarik tangan Lara ketika gadis itu melangkah takut-takut ke arahnya. Sekarang Lara berada di pangkuan, satu tangannya memeluk pinggang Lara sedang tangan lainnya mengambil bir di meja. “Kamu mau?” Ia menawarkan pada sang istri.

Lara menggeleng. Degup jantungnya tidak beraturan ketika semakin dekat degan lelaki itu. Aroma tubuh bercampur parfum merasuk ke dalam indera penciumannya. Lara memejamkan mata ketika tidak sengaja wajah Xander menyerempet dadanya saat lelaki itu meletakkan botol bir. 

“Kamu takut sama saya?” Ditatapnya wajah manis dipangkuan. Xander melihat wajah Lara yang memerah. Entah karena malu atau kepanasan. 

“Iya.” Lara menjawab jujur.

“Kenapa? Memang saya orangnya gimana?”

“Tampan.” 

Tawa Xander pecah. Ia melihat wajah Lara yang semakin memerah menahan malu. Satu tangannya menutup mulut. “Bilang apa tadi? Saya gak dengar.”

“Gak ada, Tuan. Salah denger mungkin.” Lara berontak ingin turun dari pangkuan Xander. Lama-lama dengan lelaki itu bisa lepas jantungnya. Ternyata benar kata orang-orang, pesona Xander memang tak terbantahkan. Pantas saja banyak wanita dari kalangan biasa mau pun selebriti berlomba-lomba mendapatkan perhatiannya. 

Entah harus bersyukur atau menyesal karena ia menikah dengan lelaki itu. Meski statusnya dijual. Lara menghela napas panjang dan menatap Xander. “Tuan, bisakah saya turun?”

“Gak bisa. Saya ingin kamu di sini.” Xander mengambil ponselnya dan membalas beberapa pesan masuk. Satu tangannya tetap melingkar pada pinggang Lara. 

“Tuan Xander, apakah kalau saya mengembalikan uang yang diberikan pada mama saya, Anda akan melepaskan saya? Maksudnya menceraikan saya.” Memberanikan diri Lara bertanya takut-takut. Nyalinya menciut ketika Xander menatapnya tajam. 

“Kamu bilang apa?” Ponsel kembali ia letakkan. Rahangnya mengeras mendengar pertanyaan Lara. “Kamu baru menjadi istri saya tiga jam yang lalu, sekarang sudah minta pisah?”  

“Ah, bukan begitu. Tapi ....”

Perkataan Lara terhenti ketika Xander membungkamnya dengan bibir panas milik lelaki itu. “Itu hukuman karena kamu lancang.” Xander hanya melepaskan sebentar bibir Lara, ia kemudian menciumnya lebih kuat. Satu tangannya mulai menjelajah tubuh gadis di pangkuannya. 

Lara berusaha mendorong Xander, tapi tenaganya tidak sekuat lelaki itu. Akhirnya setelah hampir saja ia terbuai, digigitnya bibir Xander. 

“Aw.” Xander melepaskan ciumannya. Ia menatap Lara dengan tatapan membunuh. “Berani kamu sama saya?” 

“Memang kenapa? Mentang-mentang Anda kaya dan punya uang bisa seenaknya mempermainkan wanita, begitu?” Lara berapi-api balik menatap Xander.

“Kamu pikir saya sedang mempermainkan kamu?”

“Lalu apa namanya kalau pemaksaan seperti ini, hah? Saya mau pergi. Lepas!” Lara mengeliat dalam pangkuan Xander. 

“Akui saja kalau kamu sudah menaruh perasaan pada saya.” 

“Sok tahu! Kamu itu laki-laki arogan yang suka mempermainkan wanita. Memang saya tidak tahu sepak terjang Anda.”

“Oh, jadi diam-diam kamu sudah menyelidiki saya? Atau memang sebelumnya pernah terpikir untuk menjadi salah satu dari wanita saya, heh?" Tangannya membelai pipi Lara. Senyumnya tersungging ketika melihat gadis itu memejamkan mata saat tangannya menyusup di belakang telinga Lara. 

“Saya janji akan melakukan dengan pelan.” Xander mulai mendekatkan bibirnya ke dada wanita itu. 

**

Lelaki dengan tinggi seratus tujuh puluh lima centimeter itu menghembuskan asap rokoknya kuat-kuat. Ia menoleh sebentar ke belakang, di mana Lara tertidur pulas setelah ia membuat gadis itu berkali-kali mencapai puncak. 

Ada sedikit sesal karena tidak memperlakukan Lara dengan lembut, ternyata gadis itu masih suci. Masih teringat sudut mata Lara yang berair ketika ia menyatukan tubuh mereka. Xander mematikan rokoknya dan masuk ke dalam. 

“Tidur nyenyak, Lara.” Ia mengecup kening istrinya dan ikut merebahkan diri di samping Lara. Wajah manis nan ayu milik gadis itu membuat hati Xander tenang. Tangannya terulur menyingkirkan rambut yang menutupi wajah gadisnya. 

Lara mengeliat. Tangannya memeluk tubuh Xander kemudian kembali terlelap.

Xander tersenyum kecil. Ia menarik tubuh istrinya dan membenamkan ke dalam pelukan. Kemudian menyusul Lara ke alam mimpi. Untuk pertama kalinya dalam hidup Xander ia merasa nyaman dalam dekapan wanita. 

Dan tidak akan dilepaskan sampai kapan pun. Meski caranya untuk memiliki Lara cukup ektrim bagi wanita itu. 

“Jangan pergi! Jangan tinggalkan aku! Leo tunggu!” Lara berteriak diiringi lelehan air mata. Tangannya menggapai udara kosong di depannya.

Xander yang terlelap mendadak bangun karena teriakan Lara. 

“Jangan pergi! Tunggu!” Lara terus saja menggapai  udara kosong. Tapi matanya terpejam. 

“Lara, hei gak akan ada yang ninggalin kamu, oke.” Xander memeluk gadis itu erat. 

“Leo jangan pergi!” Lara memanggil lirih.

“Leo di sini. Leo memeluk kamu.” Xander mengeratkan pelukannya.

 

 

**

 

Add f* author yuk guys: Mish Kha Mishhalu

 

Bab terkait

  • Boss's Secrets Wife   Berita Pertunangan Suami

    Lara mengeliat dalam tidur pulasnya, dia menjadikan lengan Xander sebagai bantal. Nyaman. Hanya itu yang terbersit di dalam pikiran Lara. Sama sekali belum sadar sepenuhnya siapa yang memeluk tubuhnya ketika dia tidur malam ini.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Boss's Secrets Wife   Siapa Leo?

    "Tuan, saya ingin bicara!" Lara mengekori langkah Xander yang baru saja masuk ke apartemen. Gadis itu ingin menanyakan tentang pertunangan Xander dan alasan menikahinya."Tuan dengar saya gak sih?" Ia menghentakan kakinya. Kesal karena diabaikan. Bahkan sekarang lelaki dengan tatapan tajam itu malah melepas jas dan dasinya santai. Seolah tidak terusik dengan perkataan Lara."Ish, kalau gak dianggap buat apa saya di sini. Mending pergi aja!" Lara menyambar tas tangan yang dibelinya tadi siang memakai kartu kredit yang ditinggalkan Xander."Mau ke mana? Sudah tengah malam. Kamu mau dicegat preman dan diperko*a karena keluyuran sendirian di luar?" Tanpa menoleh, lelaki itu menakut-nakuti istrinya."Tapi Tuan tidak menjawab saya." Lara memandang punggung kokoh Xander yang kali ini terekspos seluruhnya. "Hei, kenapa Tuan menikahi saya kalau hari ini tunangan? Bagaimana kalau tunangan Tuan sampai tahu tentang saya?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Boss's Secrets Wife   Bosku Suamiku

    "Mau ke mana?" tanya Xander ketika pagi harinya melihat Lara sudah rapi. Ia baru saja membuka mata dan mendapati gadis itu sudah berdiri di depan cermin."Kerja. Sudah dua hari saya gak masuk. Kalau kelamaan absen takut dipecat." Lara mengoleskan lipstik warna nude ke bibirnya. Sempurna. Kini ia siap menjalani hari kembali."Apa uang yang saya kasih kurang?"Lara membalikkan badan. "Bukan kurang, Tuan. Tapi saya perlu menyibukan diri, bersosialisasi dengan manusia lain, biar tidak kepikiran dengan kelakuan Anda yang suka mempermainkan wanita." Ia menjawab ketus. "Saya permisi berangkat!" Diambilnya tas kecil yang berada di dekatnya kemudian berjalan santai keluar dari kamar.Xander menghembuskan napas lelah. Ingin melarang wanita itu bekerja, tapi ia kasihan kalau Lara harus seharian berada di apartemen tanpa melakukan sesuatu yang berarti.Ingatannya mundur ke waktu ia berumur enam belas tahun."Leo, ambi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Boss's Secrets Wife   Hanya Boneka Xander

    “Kenapa Tuan harus pindah kantor, sih?” Lara menghempaskan tubuhnya ke sofa sepulang dari tempat kerja.“Loh, itu juga kantor milik saya.” Xander melepas jas dan kemejanya. Ia mengambil sebotol air mineral kemudian diteguknya separuh. “Minum!” Lelaki itu menawarkan pada Lara yang menatapnya sambil cemberut.“Biasanya gak di sana, kan? kenapa harus pindah?”Lelaki dua puluh delapan tahun itu tersenyum misterius. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan hingga aroma badannya tercium sampai ke hidung Lara. “Mau jagain kamu biar gak selingkuh.”Lara memalingkan wajah ketika Xander hendak mengecup bibirnya. Hingga bagian pipi saja yang terkena bibir hangat milik lelaki itu. “Ish. Saya bukan Anda yang dengan entengnya selingkuh sana-sini tanpa memikirkan orang lain.”“Saya?” Xander menunjuk dadanya sendiri. “Kapan saya selingkuh?”“Gak usah pura-p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-09
  • Boss's Secrets Wife   Kecurigaan Lara

    Lara terus saja menyunggingkan senyum ketika teringat kejadian semalam. Wajahnya bersemu merah, malu. Xander benar-benar hebat di ranjang. Meski ia tidak tahu definisi hebat seperti apa, karena hanya Xander satu-satunya lelaki yang pernah menjamah Lara.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Boss's Secrets Wife   Leo Dalam Wajah yang Berbeda

    "Tuan serius? Gak mungkin kalau Tuan itu Leo!" Lara berdiri dari tempatnya. Ia menetap tajam. Xander yang duduk di sofa. "Jangan ngaku-ngaku, deh. Leo gak pernah bersikap kasar sama saya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Boss's Secrets Wife   Rencana Pernikahan Xander dan Erika

    "Jangan lupa! Kamu masih punya hutang cerita sama aku!" Lara menekan kalimatnya. Ia baru saja berpapasan dengan Xander di lorong gedung tempatnya bekerja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Boss's Secrets Wife   Memergoki Suami dan Tunangannya

    Istri Simpanan BosPart 10 Memergoki Suami dan TunangannyaDi KBM Aplikasi sudah sampai part 12"Jadi, kamu sekarang sugar baby?" Daisy terbelalak. Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan."Ish, gak lah! Apa sih yang ada di otak kamu itu." Lara menyetuh kening Daisy dengan telunjuknya. "Tapi intinya emang dua wanita setan itu menjualku. Huh." Lara menghembuskan napas dendam."Tega banget sih. Lalu kamu sekarang tinggal di mana? Ngekos?"Lara mengangguk. "Iya. Gak jauh dari tempat kerja." Ia berbohong. Menutupi fakta bahwa ia adalah istri pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Kedua sahabat itu bercerita sampai hampir tiga jam, setelah capek, mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu mall yang tidak jauh dari kosan Daisy. Kebetulan hari ini mereka libur nasional, dan bertepatan dengan penerimaan gaji, jadi kedua gadis itu akan membeli beberapa pakaian dan barang-barang kebutuhan wanita.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13

Bab terbaru

  • Boss's Secrets Wife   Pernikahan Suami dengan Wanita Lain

    "Aku baik-baik saja. Kamu pergilah!" Lara mendorong bahu suaminya. Pura-pura kuat agar Xander segera pergi dari apartemen mereka.

  • Boss's Secrets Wife   Toilet dan Luruhnya Lara

    Sania diceraikan suaminya satu jam setelah mereka sah sebagai suami istri. Rekaman vidio itu menjadi pukulan telak yang membuka mata Arya atas sifat Sania yang sebenarnya.

  • Boss's Secrets Wife   Balas Dendam di Pernikahan Sania

    "Kalau kamu ada kesulitan lagi, kasih tahu aku aja." Rudy menyodorkan form cuti yang akan ditandatangani Lara. Lelaki itu sedikit terkejut ketika tiba-tiba Lara mengatakan akan mengambil cuti. Padahal tidak ada omongan apa-apa sebelumnya.

  • Boss's Secrets Wife   Kenyataan yang Menyakitkan

    "Mesra banget Bos Xander dan tunangannya itu, ya!" Daisy menopang dagu dengan kedua tangannya sambil tersenyum melihat sepasang manusia yang baru keluar dari ruangan.

  • Boss's Secrets Wife   Rekaman Vidio Panas

    "Kalau ada apa-apa hubungi aku, ya!" Xander menatap tidak rela pada istrinya. Ia takut Lara dibully lagi oleh Susan dan Sania.

  • Boss's Secrets Wife   Jangan Sentuh Aku Dulu

    "Terima kasih, Sayang." Erika mengelayut di lengan Xander. "Akhirnya kita bisa satu kantor." Gadis itu masuk ke ruangan yang sudah disiapkan. Ruangan yang waktu itu dibersihkan dan ditata oleh Lara.

  • Boss's Secrets Wife   Memergoki Suami dan Tunangannya

    Istri Simpanan BosPart 10 Memergoki Suami dan TunangannyaDi KBM Aplikasi sudah sampai part 12"Jadi, kamu sekarang sugar baby?" Daisy terbelalak. Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan."Ish, gak lah! Apa sih yang ada di otak kamu itu." Lara menyetuh kening Daisy dengan telunjuknya. "Tapi intinya emang dua wanita setan itu menjualku. Huh." Lara menghembuskan napas dendam."Tega banget sih. Lalu kamu sekarang tinggal di mana? Ngekos?"Lara mengangguk. "Iya. Gak jauh dari tempat kerja." Ia berbohong. Menutupi fakta bahwa ia adalah istri pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Kedua sahabat itu bercerita sampai hampir tiga jam, setelah capek, mereka memutuskan untuk pergi ke salah satu mall yang tidak jauh dari kosan Daisy. Kebetulan hari ini mereka libur nasional, dan bertepatan dengan penerimaan gaji, jadi kedua gadis itu akan membeli beberapa pakaian dan barang-barang kebutuhan wanita.

  • Boss's Secrets Wife   Rencana Pernikahan Xander dan Erika

    "Jangan lupa! Kamu masih punya hutang cerita sama aku!" Lara menekan kalimatnya. Ia baru saja berpapasan dengan Xander di lorong gedung tempatnya bekerja.

  • Boss's Secrets Wife   Leo Dalam Wajah yang Berbeda

    "Tuan serius? Gak mungkin kalau Tuan itu Leo!" Lara berdiri dari tempatnya. Ia menetap tajam. Xander yang duduk di sofa. "Jangan ngaku-ngaku, deh. Leo gak pernah bersikap kasar sama saya.

DMCA.com Protection Status