Share

Kabar duka.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ow..... ternyata kamu sudah mulai bermain-main" ucap Bella sambil menatap layar ponsel Indri.

"Ada apa sih ?" Armel mendekati Bella untuk melihat apa yang ada di layar ponsel Indri.

Tanpa berbicara, Armel langsung mencengkeram lengan Indri dengan kasar, "aku akan mematahkan tanganmu jika kamu berani membuka mulut" ucapnya dengan tegas.

"Jika Anjas sampai mengetahuinya ! Itu sudah pasti ulah kamu. Dan siap-siaplah untuk menjadi santapan binatang buas" lanjut Armel mengancam Indri.

"Maaf, maaf tuan" mohon Indri sambil meneteskan air mata.

"Hancurkan ponselnya" perintah Riana setelah melihat rekaman video yang ada di ponsel Indri.

"Itu sudah pasti mah" sahut Bella.

"Jangan nyonya, tolong jangan hancurkan ponselku" protes Indri sambil memohon. "Silahkan jika nyonya menghapus videonya, tapi tolong jangan menghancurkan ponselnya"

Riana mencengkram kedua pipi Indri, "berani sekali kamu mematai aku. Apa kamu tidak ingin lagi melihat ibu dan anak-anakmu ?"

"Jangan, jangan nyonya. Mereka tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Migi Ayu Lestari
kapan kejahatan Bella n armel jg Susan terungkap?
goodnovel comment avatar
Idjah Manu
ceritanya terlalu lebay
goodnovel comment avatar
Wati Cute
maaf thor ceritanya kok mkin berbelit2 yaa...knp tokoh wanitanya sial terus dan menderita truss kpn zeira bisa bangkit dan kpn anjas tau klau semuanya itu kebohongan kluarganya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Rencana yang gagal.

    Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu membangunkan Anjas di pagi hari."Siapa sih" gerutu Anjas. Ia turun dari ranjang melangkah untuk membuka pintu."Permisi tuan" ucap Asep dari balik pintu."Hm...ada apa ?""Di luar banyak karangan bunga pak ?" Jawab Asep.Anjas mengerutkan kening, "karangan bunga ?" Ucapnya sambil bertanya."Iya tuan"Anjas memutar tubuh, ia melangkah menuju balkon. Dari sana pria tampan itu melihat karangan bunga berbaris sepanjang jalan. Rasa kesal dan penasaran membuat Anjas ke luar dari kamar untuk melihat karangan bunga itu lebih dekat."Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya ibu Maria Selena. Dari perusahaan Tiga Putra" ucap Anjas sambil membaca tulisan papan bunga yang ada di hadapannya."Apa-apaan ini ? Apa mereka sudah gila mengirim karangan bunga ke tempat ini ?" Kesal Anjas.Wajar saja Anjas berkata seperti itu, sebab sampai saat ini ia tidak tahu siapa nama ibu Zeira atau ibu mertuanya. Anjas berpikir kalau orang yang mengirimkan

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Pertempuran panas karena dendam.

    Setelah mengucapkan kata-kata itu, Zeira bangkit dari tempatnya. Ia mengajak Azka masuk ke dalam mobil.Asep yang melihat wajah Anjas kesal ! Langsung bergegas menghampiri pria tampan itu. "Tuan harus sabar. Nyonya saat ini masih syok menghadapi kenyataan ini. Siapa yang tidak hancur saat ibunya pergi meninggalkannya untuk selamanya" ucap Asep untuk menenangkan Anjas."Hm... Kamu memang pintar berceramah, kenapa kamu tidak jadi ustad saja sejak dulu" geram Anjas. Pria tampan itu melangkah mengikuti Zeira menuju mobil, sedangkan Asep hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.....................Tiga hari telah berlalu, selama 3 hari ini Anjas bolak balik Jakarta Bandung, karena Zeira dan Azka masih menginap di sana untuk mengikuti acara doa untuk almarhum Maria.Walaupun Zeira bersikap acuh dan tidak memedulikan Anjas ! Tetapi pria tampan itu selalu datang dan menginap di sana. Anjas bukan turut prihatin dengan Zeira, tetapi ia takut jika Zeira membawa Azka kabur."Selamat sore pak

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Pertama kalinya Zeira menantang Anjas.

    Anjas yang sudah dipengaruhi nafsu dan gairah, tidak sabar lagi untuk segera melepaskan benda berbentuk segi tiga yang menutup intim Zeira. Hanya dalam sekejap mata, benda itu sudah terlempar ke lantai. Anjas melebarkan kedua paha mulus istrinya lalu membenamkan wajahnya dikedua pangkal paha Zeira."Ow...ah...um..." Beberapa desahan ke luar dari mulut Zeira. Ia benar-benar tidak kuat untuk menahan, sebab lidah Anjas begitu liar dan nakal bermain di bawah sana."Su....su....sudah mas" ucap Zeira dengan nada mendesah."Resapi dan nikmati saja" sahut Anjas dari bawah sana. Pria tampan itu kembali membenamkan wajahnya, tampan rasa jijik ia menyedot semua cairan kental yang ke luar dari lobang surga dunia itu.Par....... tiba-tiba terdengar suara pecahan dari luar.Anjas mengangkat kepala, dan Zeira refleks merapatkan kedua pahanya."Apa itu ?" Tanya Anjas."Aku tidak tahu" Zeira bangkit dari tempat tidur, ia mengutip pakaiannya yang berceceran di lantai lalu memakainya."He...kamu mau ke

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Zeira terkapar di lantai bersimbah darah.

    Untuk melampiaskan kekesalannya, Anjas menyasar benda yang ada di atas meja rias. Setelah itu baru ia ke luar dari kamar melangkah menuju ruang tamu yang ada di lantai dua. Ia menjatuhkan tubuh kekarnya di atas sofa dengan kasar."Berani sekali wanita sialan itu menantang aku, apa dia sudah merasa nyonya di rumah ini ? Apa dia tidak paham, kalau aku menikahinya hanya karena Azka ?" Gerutu Anjas dengan kesal.Pria tampan itu bergumam sendiri hingga tertidur di atas sofa dan bangun setelah matahari terbit."Tuan, tuan" panggil Asep dengan lembut.Anjas membuka mata dengan malas, "Hm...." "Dari tadi tuan muda mengetuk pintu, tetapi nyonya tidak membukanya" ucap Asep."Dobrak saja pintunya, mungkin saja dia tidur atau sudah tuli" perintah Anjas masih dengan mata tertutup."Tapi tuan......" Anjas membuka mata dan menatap tajam Asep, hal itu yang membuat pria paruh baya itu tidak melanjutkan kata-katanya dan bergegas pergi."Sebentar ya tuan" Asep menenangkan Azka yang sedari tadi mengetu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Pulang tanpa dijemput.

    Setelah 30 menit berada di rumah sakit, akhirnya Bella dan Riana pergi. Pelayan Indri bergegas meraih buah dari atas meja lalu membawanya ke luar dan membuangnya di tempat sampah."Buahnya dibawa ke mana bi ?" Tanya Zeira setelah Indri kembali."Maaf nyonya, buahnya saya berikan kepada petugas kebersihan, soalnya kita masih banyak stok buah" dalih Indri."Ow... Tidak apa-apa" jawab Zeira."Maaf aku harus berbohong pada nyonya, aku takut mereka membuat sesuatu di dalam buah itu untuk mencelakai nyonya" ucap dalam hati Indri. Tok....tok....tok.... suara ketukan pintu."Permisi nyonya" Asep menjulurkan kepala dari balik pintu. Melangkah menghampiri Zeira dan berdiri dengan hormat. "Maaf nyonya, aku datang kemari untuk menjemput tuan muda" ucapnya."Tapi Azka sedang tidur paman" Memang Azka sedang tidur di samping Zeira."Tapi ini adalah perintah dari tuan nyonya" Zeira terdiam, ia menatap Azka yang tertidur pulas di sampingnya. "Baiklah paman" ucapnya.Asep mengangkat tubuh mungil Azk

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Menjawab sebelum ditanya.

    "Ke tempat lain, gak mungkin ke neraka" jawab angkuh Anjas."Kenapa harus ke tempat lain, kalau untuk bertanya kan bisa di kamar saja" protes Zeira.Anjas tidak menjawab Zeira, ia langsung membuka pintu kamar tamu dan menarik Zeira masuk, lalu menutup dan menguncinya dari dalam."Duduk di sini" Anjas mendudukkan Zeira di sofa, lalu ia duduk di sofa tepat di hadapan Zeira. "Jawab aku dengan jujur" "Aku tidak menemui Armel ke hotel, mereka menjebak aku dengan meminta Sarah untuk menghubungiku dan memintaku datang ke sana. Saat aku masuk ke dalam kamar ! Tiba-tiba yang datang bukan Sarah tetapi Bella dan Armel. Kami sempat berdebat dan aku berusaha untuk pergi, tetapi Sarah menutup mulutku dengan sesuatu yang membuat aku tidak sadarkan diri. Kamu percaya atau tidak ! Itu urusan kamu, tetapi itulah kenyataannya" Zeira mengoceh panjang lebar tanpa mendengar pertanyaan Anjas terlebih dahulu."Kamu kenapa bisa menjawab seperti itu ? Aku kan belum bertanya !" Ucap Anjas.Zeira mengangkat ta

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Anjas cemburu untuk pertama kalinya.

    Saat Zeira masuk ke dalam ruangan Anjas, wajah pria tampan itu terlihat dingin. Tetapi Zeira mengabaikannya, ia langsung melangkah menuju Azka yang duduk di sofa bermain sendiri."Mama" panggil Azka."Ssstt..." Zeira menempelkan satu jari di bibirnya sendiri. "Tante" lanjutnya.Anjas refleks menegakkan kepala, tadinya pria itu fokus menatap layar laptop, tetapi kini ia menatap punggung Zeira. Ada perasaan aneh dalam dirinya saat Zeira melarat panggilan Azka. Padahal waktu dulu dia yang meminta Azka memanggil Zeira Tante saat mereka di kantor.Hem....Anjas berdehem. "Bisakah kau membuatkan kopi untukku ?" Ucapnya.Zeira memutar kepala, "bisa pak" jawab Zeira. "Tunggu sebentar ya sayang" lanjut Zeira berbicara kepada Azka."Ok m...." Azka menghentikan kata-katanya. "Ok Tante" ulangnya.Tadinya anak kecil itu ingin mengatakan mama, tetapi ia tiba-tiba mengigat apa yang dikatakan Zeira tadi. "Permisi mbak" ucap Zeira dari pintu."Oh iya mbak" sahut sang koki baru. "apa mbak butuh sesuatu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Terulang untuk kesekian kalinya.

    Setibanya di kediaman Wijaya, Anjas mengantar Azka ke kamar. Ia berpamitan kepada anak kecil itu dengan alasan ingin menemui rekan kerjanya. Setelah itu Anjas langsung pergi meninggalkan kediaman Wijaya tanpa berpamitan kepada Zeira.Butuh waktu 45 menit untuk Anjas tiba disebuah bangunan tinggi berlantai 40. Pria tampan itu langsung disambut senyum hangat sahabatnya."Hay bro, akhirnya kamu datang juga" Biyan menjabat tangan Anjas dan saling berpelukan."Lu sih.... Buat acara hari kerja, apa salahnya buat acara weekend" protes Anjas. Kalau sahabatnya itu tidak menghubunginya tadi ! Anjas pasti lupa dan tidak akan datang ke acara anniversary sahabatnya itu."Gua juga maunya gitu bro, tapi lu tahu lah gimana istri aku. Kalau gak dituruti kemauannya ! Bisa merajuk 3 hari 3 malam" "Nah....itu alasannya aku gak mau punya istri" sahut Anjas dengan sigap."Eh....lu juga kan sudah punya istri bro. Kamu lupa ya ?" Protes Biyan."Bukan lupa, tapi pernikahan kami hanya status demi putraku. Kam

Bab terbaru

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status