Share

307. Korupsi

Malam hari di mansion keluarga Hanindra, kota Paloma.

Mobil yang membawa Kevan sudah sampai di mansion keluarga Hanindra. Penjaga sudah membuka pintu mobil, tetapi Kevan masih berada di dalamnya.

"Tuan, jaga emosi Anda supaya tetep stabil!" Omar mengingatkan.

Kevan menatap Omar tanpa berkata apapun. Kemudian, dia keluar dengan tatapan mata yang dingin.

Ziyad sudah berada di sisi Kevan disusul Omar. Mereka berjalan menuju pintu utama.

"Van, kamu denger aku nggak?" Suara Deyan di ujung telepon menyadarkan Kevan dari bayang-bayang Ciara.

"Aku tau, Dey," sahut Kevan. Dia berjalan memasuki ruang tamu. "Aku tutup dulu teleponnya."

Kevan melihat Rafiq berdiri menyambutnya.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda!" serunya sambil membungkukkan badan. "Nyonya Cinta menunggu Anda di kamarnya."

Mendengar perkataan Rafiq, Kevan menoleh ke arah Ziyad dan Omar.

"Kalian pergi istirahat aja! Kalo ada apa-apa, aku akan segera telepon kalian."

Ziyad dan Omar membungkuk berbarengan.

"Baik, Tuan," kata ked
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status