Share

224. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tango

Felicia melamun. Dalam kebingungannya, dia terus memanjatkan doa agar penyakit Ciara dan Rudi tidak kambuh. Apalagi jika diperhatikan, tubuh kurus Ciara tampak hanya tinggal tulang. Lalu, bagaimana dengan Rudi? Pria itu tidak menunjukkan perubahan apa-apa.

"Mi!" panggil Ciara. Dia menangkap kesedihan di mata Felicia. "Mami kenapa?"

Felicia tersadar. Dia buru-buru menggeleng. Dia berdiri.

"Kamu istirahat aja, Cia!" seru Felicia. Dia berjalan menuju dapur untuk membuang sampah tisu bekas.

Ciara celingukan. Dia menatap Rudi yang sedang menunduk.

"Pi, Papi ngantuk? Mau tiduran, nggak? Kan capek duduk terus di kursi roda."

Rudi mendongakkan kepala. Ciara terkejut melihat wajah Rudi basah.

"Papi jangan nangis! Aku nggak apa-apa kok."

Jelas-jelas Ciara menahan sakit kepala dan sesak di dadanya. Tapi, dia masih bisa berbohong di hadapan Rudi.

Rudi tidak bodoh. Dia menggeleng. "Hmm ... mmm ...."

Meskipun Ciara mengerti maksud Rudi, tapi dia berpura-pura tidak tahu.

"Cia, kamu tidur aja! M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
Siap, Kak. Zoya masih nulis. Hehehehe Makasih yah ;⁠)
goodnovel comment avatar
Wis Wisna
di tunggu kelanjutan ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status