Share

BR ~ 78

“Pagi, Sayangku,” sapa Sabda segera menghampiri Anggun yang sudah berada di dapur. Memeluknya dari belakang, lalu memberi ciuman berkali-kali pada sisi leher sang istri.

Sabda berharap, hubungan mereka akan selalu hangat seperti sekarang dan Anggun bisa terus melunak seperti tadi malam.

Karena setelah bicara dengan Syifa, Sabda ternyata harus mengubah gaya bicaranya pada Anggun. Istrinya itu, sepertinya memang tidak bisa disudutkan dan Sabda harus pintar-pintar mencari kalimat yang tepat, serta menjaga intonasi bicaranya.

“Pagi,” balas Anggun tidak protes dengan sikap Sabda, yang sebenarnya sudah membuat tubuhnya meremang. Anggun tidak berniat memberi respons, karena tidak ingin berakhir di kamar mandi karena ia sudah mandi sejak subuh tadi. “Sarapan dulu.”

“Sarapan kamu.”

“Nggak.”

Sabda semakin mengeratkan pelukannya dan terkekeh mendengar penolakan tegas sang istri. “Mau ke Puncak minggu depan? Kita berangkat sabtu siang, pulangnya minggu malam atau senin pagi juga nggak papa.”

“Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
wa giati
mas sab mbok di bantuuuu gituuuu...
goodnovel comment avatar
tralala
Sabda, lu bantuin kek si Anggun, jangan nyuruh ke psikiater doang huft
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
penasaran sama rencana Anggun selanjutnya.. langkahnya gk bisa ditebak..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status