Share

BR ~ 85

“Ke mana mama?” tanya April menghampiri Regan di ruang kerjanya. “Aku kira lagi di sini sama Papa.”

“Mamamu sakit kepala,” jawab Regan segera berdiri menyambut putrinya dan membawa April duduk di sofa. “Kenapa kamu ke sini? Harusnya istirahat di rumah dan nggak usah ke mana-mana dulu.”

“Aku nggak papa.” April menggenggam erat jemari Regan dengan khawatir. “Mas Wahyu bilang, Papa bisa di penjara karena kasus tes DNA Anggun 15 tahun lalu. Sebenarnya, apa yang terjadi, Pa?”

Regan membalas genggaman tangan putrinya tidak kalah erat, untuk menguatkan dirinya sendiri. “Om Alfian meninggal, Anggun menghilang, dan perusahaan goyang karena pemegang saham utama meninggalkan banyak proyek yang masih separuh jalan. Mereka saling melempar tanggung jawab, sekaligus ada yang ingin mengambil alih dengan cara licik.”

Regan menarik napas lebih dulu, sebelum kembali melanjutkan ceritanya. “Kalau masalah hak waris nggak cepat diselesaikan, perusahaan bisa jadi tambah carut marut. Karena itulah, kita lakuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
indras
aku masih sama sabda...biarlah wahyu jd sadboy..jgn jd pebinor..kl cerei sm april biar dpt ganti selain anggun
goodnovel comment avatar
WiwikK
sepemikiran,karena g mungkin orang yang penuh perhitungan bertindak gegabah
goodnovel comment avatar
firly edogawa
moga jangan hamil dulu, biar masalahnya selesai 1 per 1.. aq tetep gak percaya kalo regan sebaik itu..knp pak noto cuma kasih ke alfian kl emg regan orang bener? krn pak noto punya perhitungan,jd gak bakal sembarangan serahin perusahaan ke tangan yg gk pantas..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status