Share

BR ~ 76

Tanpa mengetuk lebih dulu, Anggun membuka pintu kamar VVIP yang ditempati oleh April. Di dalam sana, Wahyu yang sedang menunggu April dan langsung memberinya tatapan datar.

“Nggak usah pura-pura simpati dan berempati,” ucap Wahyu datar, ketika melihat Anggun masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa memberi ekspresi apa pun.

“Aku nggak bersimpati sama sekali,” ucap Anggun tenang, menghampiri ranjang pasien dan berhenti di sudut yang berseberangan dengan Wahyu. “Apalagi berempati. Nggak akan.”

“Tunggu sampai kamu ada di posisiku!” April mendesis, suaranya bergetar menahan emosi yang mulai meluap. Matanya membara, seiring dengan napasnya yang semakin cepat.

“Aku juga menunggumu ada di posisiku,” balas Anggun dingin saat memotong ucapan April dan menatap tajam. “Apa bisa kamu bertahan, saat semua yang kamu miliki dirampas dan dibuang tanpa perasaan.”

“Sialan!” maki April. Tangannya mencengkeram selimut, berusaha meredam amarah dan kesedihan yang menghancurkannya dari dalam. Wanita itu seolah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
Riana
aku curiga Anggun hamil & dia tau itu, makanya Anggun mau 'menghilang' dulu setelah menjual aset nya. peluk Anggun ...🤍
goodnovel comment avatar
Ida Wulandari
semoga anggun mau membuka hati dengan sabda krn mama syifa berusaha menyadarkan nya ......
goodnovel comment avatar
Murnawati
semoga kebenarannya akan segera terungkap..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status