Share

482. Kabut Kembali Datang

Kabut kembali menyelimuti jalanan menajak menuju Puncak. Kuda yang dinaiki pasukan Bimantara tampak berjalan pelan. Sesaat kemudian Pendekar Gunung Nun menghentikan kudanya. Bimantara yang dibelakangnya bersama pasukan yang lain juga menghentikan kuda dengan heran.

“Ada apa, Pendekar Gunung Nun?” tanya Bimantara.

“Di depan ada lembah,” jawab Pendekar Gunung Nun. “Sepertinya kita harus melewati jalan lain.”

“Tunggu,” ucap Bimantara.

Bimantara lalu turun dari kudanya. Pendekar Burung Merpati tampak melihat Bimantara dengan heran. Bimantara berjalan dengan tongkat hitamnya lalu berhenti tepat di samping Pendekar Gunung Nun yang masih duduk di atas kudanya.

Seketika Bimantara mengulurkan tongkat hitamnya. Tak lama kemudian kabut yang menyelimuti area itu perlahan terbuka hingga terlihat jelas lembah yang dalam nan curam di hadapan mereka. Jarak antara mereka dengan tebing lembah di hadapan terlihat sangat jauh. Bimantara menoleh pada Pendekar Gunung Nun.

“Bukan kah kau bisa menggendalikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status