Share

277. Awan Hitam

Bimantara berdiri di atas kapal melihat langit gelap di ujung samudera tampak mendekat ke arah kapal layar mereka. Para awak kapal tampak panik melihatnya. Panglima Adhira dan prajuritnya pun terdiam khawatir melihat awan gelap yang semakin mendekat itu.

Datuk Margi berjalan mendekati Bimantara.

“Bukankah itu mudah bagimu wahai anak muda?” tanya Datuk Margi.

Bimantara menoleh padanya.

“Mudah bagaimana maksudmu, Tuan?” tanya Bimantara.

“Kau tinggal mengarahkan ujung pedangmu ke awan hitam itu untuk mengusir awan hitam itu agar badai tidak menyerang kapal kita,” pinta Datuk Margi.

Bimantara tersenyum mendengarnya.

“Kalian semua jangan panik,” pinta Bimantara. “Awan itu tak akan mengejar kapal kita. Badai tak akan datang ke sini. Lagi pula awan hitam itu sangat jauh!”

Bimantara pun berjalan santi ke tempat mereka biasa duduk-duduk. Datuk Margi mengejarnya dengan panik.

“Tolonglah, Bimantara. Pikirkan lah kopi-kopi yang aku bawa. Aku tidak akan mendapatkan apa-apa jika kapal layar kita te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status