Share

148. Pertarungan Malam

Bimantara kini dikelilingi oleh dua puluh lima mayat hidup para pendekar leluhur perguruan Tengkorak. Sepuluh diantaranya pendekar perempuan. Mereka semua mulai menggerak-gerakkan senjata masing-masing. Mata Bimantara menyapu mereka, bersiap menghadapi serangan jika salah satu dari mereka maju duluan. Bimantara heran melihat mayat-mayat hidup itu tak seperti mayat-mayat hidup lainnya yang seperti tidak memiliki akal. Mereka berbeda. Mereka tampak seperti manusia hidup pada umumnya. Hanya rupa mereka saja yang berbeda dengan manusia hidup pada umumnya. Wajah-wajah mereka telah rusak. Sebagian mata dari mereka telah hilang satu hingga terlihat jelas rongga berdarah di sana.

Bimantara teringat pesan Ki Walang jika menghadapi banyak musuh dalam waktu bersamaan.

“Gunakan mata dan telingamu! Kau harus dalam kesadaran penuh!”

Satu mayat hdup dari pendekar itu melompat ke arah Bimantara sambil mengarahkan pedangnya. Bimantara mendongak ke atas memandanginya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status