Share

Berikan tubuhnya

Author: Tha
last update Last Updated: 2022-03-28 14:13:57

AdamS Company.

Rich, terlihat sangat marah. Karena data rahasia kantor sudah berhasil dibobol dan dicuri pihak lawan.

"Bagaimana bisa, dalam waktu kurang dari tiga jam, AdamS Company sudah merugi hingga 12 miliar. Sebenarnya kalian ini kerja apa hah, kenapa ada penyusup yang berhasil menyabotase data-data perusahaan!!" Dengan marah, Rich melempar apapun yang ada atas meja kerjanya.

"Maafkan kami tuan, karena saat itu sistem di perusahaan mendadak eror, jadi kami tidak bisa mencegah terjadinya pembobolan data perusahaan." Karyawan bagian ITE, dengan sedikit gemetar melihat, Rich yang sedang mengamuk.

"Dasar bodoh, kalian memang bodoh. Untuk apa aku membayar kalian mahal-mahal jika, untuk masalah sebesar ini kalian tidak bisa mengatasinya." Semua anggota ITE dibuat, takut dan gemetar.

"Tenang, Rich, aku yakin ini pasti ada hubungannya dengan, Ansel. Siapa lagi yang mampu membuat satu perusahaan merugi dalam waktu singkat." Down berpikir jika masalah ini ada hubungannya dengan kejadian semalam.

"Kau benar, Down. Cepat siapkan pasukan, kita akan segera bergerak menyerang, Ansel. Aku tidak peduli dengan kerugian ataupun kerusakan yang akan kita terima." Dengan sedikit gugup, Down berkata jika kemungkinan 90% mereka akan kalah.

"Rich, jangan bertindak gegabah. Aku tau kita sedang berada di ambang kebangkrutan, dan itu semua karena, Ansel. Tapi, dengan kita menyerang secara terang-terangan aku takut pihak lawan akan semakin bertindak di luar batas." Down, mencoba menjelaskan dengan konsekuensi yang akan mereka dapat jika menyerang tanpa persiapan.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?" Tampak dari wajah, Rich yang tidak puas dengan jawaban, Down.

"Begini saja, untuk saat ini kita jangan dulu bergerak ataupun melawan. Kita buat strategi dulu, dan saat pihak, Ansel lengah baru kita menyerang." Sebuah senyuman tersungging di bibir, Rich dengan kejam berkata.

"Jika kita berhasil menaklukkan, Ansel. Aku akan memberikanmu sebuah villa kesayanganku yang ada di Shanghai." Seketika mata, Down langsung berbinar saat, hal yang paling dia inginkan, akhirnya bisa dia miliki.

"Terima kasih, Rich. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menaklukkan, Ansel dan juga perusahaannya." 

Sementara di perusahaan, Ansel tengah sibuk membaca laporan, kerugian perusahaan AdamS Company, yang berhasil mereka sadap.

"Bagus, aku puas dengan kerja keras kalian. Tapi, ingat kalian jangan senang dulu, kalian harus ekstra hati-hati dengan serangan balik. Aku yakin, Rich bukan tipe orang yang langsung menerima kekalahan, dia akan menyerang saat kita lemah, jadi buat keamanan berlapis. Jangan biarkan, Rich dan pasukannya berhasil masuk dan menjebol pertahanan kita." Seraya menjelaskan, Ansel mulai memberikan perintah agar semua pasukan siap untuk bertempur jika pihak lawan mulai menyerang.

"Siap, bos. Kami sudah pasti akan selalu berhati-hati, dan jika ada pasukan lawan menyerang izinkan saya menumpas dan meminum darah mereka." Seorang bodyguard yang bertubuh tegap, dan besar terkenal sebagai sayap kanan dari pasukan, Ansel, dia sangat suka meminum dan memakan darah musuh yang berhasil ditangkap.

"Boleh, seperti biasa setelah itu berikan tubuh mereka pada, hewan kesayanganku." Ansel memiliki tiga harimau kesayangan dua berwarna Oren, dan satu berwarna putih. Yang diberi nama Leon, Lizard, dan Mark.

"Siap bos." Beberapa bodyguard, pergi setelah memberikan laporan pada, Ansel.

Tidak lama setelah itu, Lee tiba dengan membawa maps biru berisi data dan riwayat hidup, Ameera.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Terlihat, Lee membuka pintu dengan wajah yang sedikit gugup.

"Ini berkas yang anda minta, tuan." Saat, Ansel membuka dan membaca data Ameera, tiba-tiba Ansel memekik dan menggebrak meja.

"Apa, sejak kapan gadis itu bekerja di perusahaan ini?" Dengan keringat dingin, Lee mencoba menjelaskan.

"Ameera, bekerja di Colorpark Company, sudah hampir tiga tahun tuan, dia menjabat sebagai staf kebersihan di bawah naungan, pak Rega. Kata beliau, Ameera termasuk gadis yang rajin, dan cekatan, hampir selama dia bekerja di sini tidak pernah satu hari pun bolos atau pulang di jam kerja." Ansel, dibuat terkejut dengan apa yang Lee, jelaskan. Ternyata gadis yang bersamanya kemarin malam, adalah staf kebersihan di perusahaan miliknya.

"Cepat kau panggil dia suruh datang menghadap ku." Dengan segera, Lee pergi sebelum, Ansel kembali melampiaskan amarahnya padanya.

"Siap, tuan."

"Sial, sungguh hari yang sial. Bagaimana bisa gadis itu bekerja di perusahaan ku, baru semalam aku memintanya untuk tidak menunjukkan wajahnya di hadapan ku. Tapi, sungguh takdir membuatku ingin berperang dengannya." Saat yang bersamaan Lee, datang dengan membawa, Ameera menemui, Ansel yang sedang emosi.

"Saya pergi dulu." Dengan secepat kilat, Lee pergi meninggalkan, Ameera berdua dengan, Ansel.

"Hey tuan, kamu mau kemana?" Ameera dibuat kalang kabut saat dirinya, di tinggal berdua dengan, Ansel.

"Duduk." Suara dingin, dan tegas membuat, Ameera sedikit gemetar dan takut.

"A ,, ada apa, pak?" Dengan wajah yang pucat, dan bibir yang bergetar, Ameera memberanikan diri untuk bertanya.

"Masih berani kamu bertanya padaku." Wajah, Ansel mendengus dingin, saat melihat wanita yang berpura-pura tenang.

"Lalu saya harus bagaimana, pak?" Ansel, semakin geram melihat, Ameera yang berupara-pura tidak mengerti apa maksudnya.

"Gadis bodoh. kemarin sudah ku bilang, jangan pernah menunjukkan wajahmu di hadapanku lagi. Tapi, kenapa sekarang kamu malah bekerja disini, apa kau sudah tidak takut mati?" Dengan wajah dingin, dan sorotan mata yang tajam, Ansel mencubit dagu Ameera.

"Ma ,, maafkan saya, pak!! Jika tidak bekerja disini, lalu saya harus bekerja dimana?" Tubuh, Ameera bergetar saat tangan Ansel menyentuh wajahnya. 

"Sayangnya aku tidak perduli. Jika kamu masih ingin hidup, segera pergi dari perusahaan ku dan jangan pernah berani menunjukkan wajahmu lagi disini." Setelah mengatakan itu, Ansel langsung menyuruh Lee untuk membawa Ameera pergi.

"Lee, cepat bawa wanita ini pergi." Lee, yang sedang menguping di balik pintu, yang tidak tertutup rapat, seketika dibuat terkejut dengan suara, Ansel yang memanggil namanya.

"Gawat, kenapa tuan Ansel bisa tahu jika aku masih ada disini!!" Gumam Lee, dengan keringat yang mengucur di pelipisnya.

"Maksud anda bagaimana, pak!! Apa saya di pecat?" Tidak terasa air mata, Ameera menetes saat dirinya harus kehilangan pekerjaannya karena cinta satu malam, dengan CEO mereka.

"Ya, dan silahkan pergi." Lee terdiam mematung saat, Ansel menindas, gadis yang semalam tidur dengannya.

"Tapi, tuan. Saya mohon jangan pecat saya tuan, jika tidak bekerja disini lalu saya harus bekerja dimana?" Sambil terisak Ameera meminta agar, Ansel memberikannya kesempatan.

"Kenapa masih bengong, cepat bawa wanita ini pergi." 

"Siap, tuan. Ayo ikut saya pergi nona!!" Dengan perasaan tidak rela, Ameera pergi mengikuti Lee keluar dari ruangan, Ansel.

"Tuan, tolong saya jika saya tidak bekerja disini lalu, saya harus bekerja dimana!!" Sebenarnya dalam hati Lee terbesit rasa kasihan namun, karena tugas dan kesetiaannya. Lee bersikap dingin dan tidak bergeming.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Diman Buncis Diman
si Ansel tega banget ya jadi gemes sendiri aku ......
goodnovel comment avatar
Pelita Abadi
Anshel gak punya hati banget. kasihan Ameera. udah di tiduri, sekarang mau mecat dia bekerja dalam perusaahan juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Billionaire Psikopat I Love You   Rencana penyusup

    Sementara AdamS Company, sedang mengadakan konferensi pers bersama para sekutunya. Mereka semua sedang merencanakan sebuah strategi dan juga berencana untuk menyusup ke perusahaan Colorpark Company."Bagaimana apa di antara kalian ada yang mempunyai ide, untuk misi kita menyerang, perusahaan Coloroark Company!!" Semua orang terdiam, mereka merasa takut jika harus menyerang melawan, Ansel karena kemungkinan 80% mereka akan kalah."Kenapa semua diam, apa kalian takut!!" Semua orang kembali diam dengan wajah yang tertunduk, dan mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing."Pengecut, kalian semua pengecut. Jadi untuk apa kalian datang ke konferensi pers ini, jika kalian sama sekali tidak ingin membantuku." Semua orang terlihat sedikit gemetar, karena melihat, Rich sudah sangat emosi. Tapi, ada satu orang dari perusahaan sekutu yang angkat bicara."Maafkan kami, pak Rich. Bukan maksud kami untuk berdiam diri, tapi, anda sendiri tahu jika perusahaan kam

    Last Updated : 2022-03-28
  • Billionaire Psikopat I Love You   Ansel vs Ameera

    Hari ini, Ameera telah resmi bergabung dengan perusahaan AdamS Company. Tapi, pada saat itu, Ameera masih belum bertemu dengan, Rich. Karena saat in, Rich sedang berada di luar pulau."Selamat bergabung, Ameera. Semoga kita bisa bekerja sama dalam menjalankan misi kali ini. Dan saya harap kamu setia dan tidak berkhianat, karena jika kau berkhianat dan balik menyerang kami. Akan aku pastikan nyawamu sebagai jaminannya." Seketika, Ameera menelan ludahnya. Bukan karena dia takut dengan ancaman, down. Tapi, dia hanya tidak menyangka jika, Down sangat tegas."Siap, tuan." Dengan sigap, Ameera memberi hormat."Baik. Hari ini tugas kamu, hanya membaca dan memahami strategi yang akan kita buat. Jika kamu mempunyai ide atau pendapat, kamu bisa menghubungi saya di nomor itu." Dengan cepat, Ameera mengangguk tanda dia mengerti dengan apa yang dikatakan, down."Terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu." Setelah sampai di ruangannya segera, Ameera membuka dan memb

    Last Updated : 2022-03-28
  • Billionaire Psikopat I Love You   Genjatan Senjata

    "Sialan, awas kalian. Aku akan membalas kalian 10 kali lipat dari ini." Ameera berusaha bangkit dengan berpegang pada pohon di sekitar sana.Ameera tak kuasa menahan diri, mengambil ponsel dan menelepon, Down untuk menjemputnya.Telepon pun berdering selama beberapa saat, terdengar suara parau khas orang yang baru terbangun."Hmm katakan, ada apa!" Dengan mata tertutup, Down menjawab panggilan dari, Ameera.Ameera, mengatur nafasnya dan berusaha setenang mungkin. Namun, jika teringat dirinya akan mati dimakan harimau tiba-tiba sedikit emosi."Kapan rencana kita akan dimulai? Aku sudah tidak sabar untuk membalas dendam.""Kita akan segera bergerak secepatnya. Ya sudah j

    Last Updated : 2022-04-05
  • Billionaire Psikopat I Love You   Genjatan Senjata 2

    "Ameera, cepat serang mereka. Aku yakin kamu pasti bisa," Down, semakin cepat melajukan mobilnya, sambil sesekali melirik dan memberi semangat kepercayaan pada, Ameera."Aku akan mencobanya, Down." Ameera langsung bersiap mengarahkan senjata apinya, kesalah satu mobil Jeep yang berada di dekatnya.Dorr,, Dorr,, Dorr."Aaaa, astaga kalian ini tidak ada sabarnya sedikitpun. Baiklah 1, 2, 3." Dengan sedikit gemetar, Ameera mulai menarik pedal pada pistolnya. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan yang disertai percikan api.Dorr, Dorr,, Dorr.Bruug,, Boom,, Duaarrrr.Mobil Jeep musuh berhasil menabrak sebuah pohon besar. Kemudian meledak dan hancur tak tersisa. Peluru yan

    Last Updated : 2022-04-05
  • Billionaire Psikopat I Love You   Peluru Berlapis Racun

    "Apa kau, tidak malu dengan tubuh mu yang besar ini!" Tanya, Ameera sambil menyenggol tangan, Down dengan sedikit mengejeknya."Sudah hentikan. Sekarang kita harus bisa berpikir bagaimana cara kita membalas dan menyerang mereka malam ini!""Apa kau yakin! Mm maksudku apa kau yakin akan bergerak tanpa menunggu, Rich terlebih dahulu?""Kau tenang saja, Rich akan segera tiba sebentar lagi. Jadi kita tidak akan bergerak tanpa ada serigala di samping kita." Ameera, mendengus dingin ketika mendengar, Down berkata dengan mata genitnya."Cih, kondisikan matamu itu. Apa kau mau matamu aku colok!" Seketika, Down bergidik ketika gadis cantik yang terlihat lucu, ternyata mempunyai sisi kejam."Tidak, tidak. Kau ini masa aku tidak boleh bermanja sedikit saja padamu!" Down, mengerucutkan bibirnya. Namun, terlihat menggemaskan di mata, Ameera."Dih kau ini, aku jadi gemes." Pekik, Ameera sambil mencubit tangan Down.Sementara di mansion,

    Last Updated : 2022-04-05
  • Billionaire Psikopat I Love You   Kembalinya Rich

    "Kenapa pesawat yang membawa, Rich masih belum tiba. Ini sudah lewat lima menit, apa terjadi sesuatu pada pesawatnya. Tidak,, tidak aku tidak boleh berpikir seperti itu, mungkin Rich mengganti jadwal penerbangannya. Jadi pesawatnya terlambat sedikit." Down, sedikit khawatir. Dan otaknya berperang dengan hal-hal yang mungkin saja terjadi. Akhirnya setelah menunggu kurang lebih dua jam. Pesawat yang membawa, Rich sudah tiba dengan selamat."Rich, sini!" Pekik, Down sambil terus melambaikan tangan di pintu keluar. Saat mendengar namanya dipanggil, Rich langsung bergegas menuju ke arah, Down."Apa kabar, Down!" Rich, bertanya seraya memukul pundak, Down."Aku baik. Oia kenapa pesawat mu terlambat?" Tanya, Down penasaran."Tadi saat di perjalanan, tiba-tiba cuaca buruk

    Last Updated : 2022-04-06
  • Billionaire Psikopat I Love You   Pesta penyambutan

    Flashback off."Jadi begitulah kejadiannya tuan," "Baik. Jika begitu perintahkan orang-orang mu untuk bersiap dan waspada jika nanti, Rich mengibarkan bendera perang." Terlihat dari mimik wajah, Ansel yang sudah tidak sabar untuk segera berhadapan langsung dengan orang yang paling dia benci di dunia ini."Siap, tuan."**Sementara di club' malam, terlihat segerombolan orang berdasi sedang meneguk minuman beralkohol dengan ditemani wanita malam yang sangat seksi dan menggoda."Selamat datang, tuan Rich. Akhirnya anda sudah kembali," sapa salah seorang pria berdasi dengan menjabat tangan, Rich disana."Terima kasih, silahkan nikmati pesta malam ini. Dan untuk kalian semua pesan saja apapun yang kalian inginkan. Malam ini semuanya aku yang bayar," semua orang bersorak gembira karena malam ini mereka bisa minum tanpa harus merogoh kocek. "Selamat ya, pak Rich atas kembalinya anda. Pak Rich, memang sangat royal dan dermawan. Sampai-sampai anda berke

    Last Updated : 2022-04-12
  • Billionaire Psikopat I Love You   Jebakan musuh

    Malam ini, Ansel, diundang untuk menghadiri pesta peresmian, gedung di kota A. Saat itu seorang wanita, datang memberikan, Ansel, segelas red wine yang sudah dicampur obat afrodisiak, untuk membuat Ansel kehilangan kendali. Dan mereka akan memanfaatkan situasi itu untuk menghancurkan reputasi Ansel di mata dunia."Permisi, tuan." Seorang pelayan memberikan, Ansel, segelas red wine."Terima kasih." Tanpa berfikir, Ansel, menerima dan meneguk minuman yang diberikan pelayan di pesta.Tidak berselang lama, tubuh Ansel, terasa sangat panas, dan sedikit gatal."Ada apa ini, kenapa tubuhku terasa sangat, aneh!!" Ansel, bergumam saat merasakan hawa dalam tubuhnya mulai terasa aneh. Situasi, Ansel, saat itu berhasil di intai oleh pihak musuh, yang dengan sengaja ingin membuat reputasi Ansel hancur di mata publik dan dunia."Sepertinya tubuh, Ansel, sudah mulai merasakan gairah." Rich, ber

    Last Updated : 2022-03-28

Latest chapter

  • Billionaire Psikopat I Love You   Pesta penyambutan

    Flashback off."Jadi begitulah kejadiannya tuan," "Baik. Jika begitu perintahkan orang-orang mu untuk bersiap dan waspada jika nanti, Rich mengibarkan bendera perang." Terlihat dari mimik wajah, Ansel yang sudah tidak sabar untuk segera berhadapan langsung dengan orang yang paling dia benci di dunia ini."Siap, tuan."**Sementara di club' malam, terlihat segerombolan orang berdasi sedang meneguk minuman beralkohol dengan ditemani wanita malam yang sangat seksi dan menggoda."Selamat datang, tuan Rich. Akhirnya anda sudah kembali," sapa salah seorang pria berdasi dengan menjabat tangan, Rich disana."Terima kasih, silahkan nikmati pesta malam ini. Dan untuk kalian semua pesan saja apapun yang kalian inginkan. Malam ini semuanya aku yang bayar," semua orang bersorak gembira karena malam ini mereka bisa minum tanpa harus merogoh kocek. "Selamat ya, pak Rich atas kembalinya anda. Pak Rich, memang sangat royal dan dermawan. Sampai-sampai anda berke

  • Billionaire Psikopat I Love You   Kembalinya Rich

    "Kenapa pesawat yang membawa, Rich masih belum tiba. Ini sudah lewat lima menit, apa terjadi sesuatu pada pesawatnya. Tidak,, tidak aku tidak boleh berpikir seperti itu, mungkin Rich mengganti jadwal penerbangannya. Jadi pesawatnya terlambat sedikit." Down, sedikit khawatir. Dan otaknya berperang dengan hal-hal yang mungkin saja terjadi. Akhirnya setelah menunggu kurang lebih dua jam. Pesawat yang membawa, Rich sudah tiba dengan selamat."Rich, sini!" Pekik, Down sambil terus melambaikan tangan di pintu keluar. Saat mendengar namanya dipanggil, Rich langsung bergegas menuju ke arah, Down."Apa kabar, Down!" Rich, bertanya seraya memukul pundak, Down."Aku baik. Oia kenapa pesawat mu terlambat?" Tanya, Down penasaran."Tadi saat di perjalanan, tiba-tiba cuaca buruk

  • Billionaire Psikopat I Love You   Peluru Berlapis Racun

    "Apa kau, tidak malu dengan tubuh mu yang besar ini!" Tanya, Ameera sambil menyenggol tangan, Down dengan sedikit mengejeknya."Sudah hentikan. Sekarang kita harus bisa berpikir bagaimana cara kita membalas dan menyerang mereka malam ini!""Apa kau yakin! Mm maksudku apa kau yakin akan bergerak tanpa menunggu, Rich terlebih dahulu?""Kau tenang saja, Rich akan segera tiba sebentar lagi. Jadi kita tidak akan bergerak tanpa ada serigala di samping kita." Ameera, mendengus dingin ketika mendengar, Down berkata dengan mata genitnya."Cih, kondisikan matamu itu. Apa kau mau matamu aku colok!" Seketika, Down bergidik ketika gadis cantik yang terlihat lucu, ternyata mempunyai sisi kejam."Tidak, tidak. Kau ini masa aku tidak boleh bermanja sedikit saja padamu!" Down, mengerucutkan bibirnya. Namun, terlihat menggemaskan di mata, Ameera."Dih kau ini, aku jadi gemes." Pekik, Ameera sambil mencubit tangan Down.Sementara di mansion,

  • Billionaire Psikopat I Love You   Genjatan Senjata 2

    "Ameera, cepat serang mereka. Aku yakin kamu pasti bisa," Down, semakin cepat melajukan mobilnya, sambil sesekali melirik dan memberi semangat kepercayaan pada, Ameera."Aku akan mencobanya, Down." Ameera langsung bersiap mengarahkan senjata apinya, kesalah satu mobil Jeep yang berada di dekatnya.Dorr,, Dorr,, Dorr."Aaaa, astaga kalian ini tidak ada sabarnya sedikitpun. Baiklah 1, 2, 3." Dengan sedikit gemetar, Ameera mulai menarik pedal pada pistolnya. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan yang disertai percikan api.Dorr, Dorr,, Dorr.Bruug,, Boom,, Duaarrrr.Mobil Jeep musuh berhasil menabrak sebuah pohon besar. Kemudian meledak dan hancur tak tersisa. Peluru yan

  • Billionaire Psikopat I Love You   Genjatan Senjata

    "Sialan, awas kalian. Aku akan membalas kalian 10 kali lipat dari ini." Ameera berusaha bangkit dengan berpegang pada pohon di sekitar sana.Ameera tak kuasa menahan diri, mengambil ponsel dan menelepon, Down untuk menjemputnya.Telepon pun berdering selama beberapa saat, terdengar suara parau khas orang yang baru terbangun."Hmm katakan, ada apa!" Dengan mata tertutup, Down menjawab panggilan dari, Ameera.Ameera, mengatur nafasnya dan berusaha setenang mungkin. Namun, jika teringat dirinya akan mati dimakan harimau tiba-tiba sedikit emosi."Kapan rencana kita akan dimulai? Aku sudah tidak sabar untuk membalas dendam.""Kita akan segera bergerak secepatnya. Ya sudah j

  • Billionaire Psikopat I Love You   Ansel vs Ameera

    Hari ini, Ameera telah resmi bergabung dengan perusahaan AdamS Company. Tapi, pada saat itu, Ameera masih belum bertemu dengan, Rich. Karena saat in, Rich sedang berada di luar pulau."Selamat bergabung, Ameera. Semoga kita bisa bekerja sama dalam menjalankan misi kali ini. Dan saya harap kamu setia dan tidak berkhianat, karena jika kau berkhianat dan balik menyerang kami. Akan aku pastikan nyawamu sebagai jaminannya." Seketika, Ameera menelan ludahnya. Bukan karena dia takut dengan ancaman, down. Tapi, dia hanya tidak menyangka jika, Down sangat tegas."Siap, tuan." Dengan sigap, Ameera memberi hormat."Baik. Hari ini tugas kamu, hanya membaca dan memahami strategi yang akan kita buat. Jika kamu mempunyai ide atau pendapat, kamu bisa menghubungi saya di nomor itu." Dengan cepat, Ameera mengangguk tanda dia mengerti dengan apa yang dikatakan, down."Terima kasih. Kalau begitu saya permisi dulu." Setelah sampai di ruangannya segera, Ameera membuka dan memb

  • Billionaire Psikopat I Love You   Rencana penyusup

    Sementara AdamS Company, sedang mengadakan konferensi pers bersama para sekutunya. Mereka semua sedang merencanakan sebuah strategi dan juga berencana untuk menyusup ke perusahaan Colorpark Company."Bagaimana apa di antara kalian ada yang mempunyai ide, untuk misi kita menyerang, perusahaan Coloroark Company!!" Semua orang terdiam, mereka merasa takut jika harus menyerang melawan, Ansel karena kemungkinan 80% mereka akan kalah."Kenapa semua diam, apa kalian takut!!" Semua orang kembali diam dengan wajah yang tertunduk, dan mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing."Pengecut, kalian semua pengecut. Jadi untuk apa kalian datang ke konferensi pers ini, jika kalian sama sekali tidak ingin membantuku." Semua orang terlihat sedikit gemetar, karena melihat, Rich sudah sangat emosi. Tapi, ada satu orang dari perusahaan sekutu yang angkat bicara."Maafkan kami, pak Rich. Bukan maksud kami untuk berdiam diri, tapi, anda sendiri tahu jika perusahaan kam

  • Billionaire Psikopat I Love You   Berikan tubuhnya

    AdamS Company.Rich, terlihat sangat marah. Karena data rahasia kantor sudah berhasil dibobol dan dicuri pihak lawan."Bagaimana bisa, dalam waktu kurang dari tiga jam, AdamS Company sudah merugi hingga 12 miliar. Sebenarnya kalian ini kerja apa hah, kenapa ada penyusup yang berhasil menyabotase data-data perusahaan!!" Dengan marah, Rich melempar apapun yang ada atas meja kerjanya."Maafkan kami tuan, karena saat itu sistem di perusahaan mendadak eror, jadi kami tidak bisa mencegah terjadinya pembobolan data perusahaan." Karyawan bagian ITE, dengan sedikit gemetar melihat, Rich yang sedang mengamuk."Dasar bodoh, kalian memang bodoh. Untuk apa aku membayar kalian mahal-mahal jika, untuk masalah sebesar ini kalian tidak bisa mengatasinya." Semua anggota ITE dibuat, takut dan gemetar."Tenang, Rich, aku yakin ini pasti ada hubungannya dengan, Ansel. Siapa lagi yang mampu membuat satu perusahaan merugi dalam waktu singkat." Down berpikir jika masalah

  • Billionaire Psikopat I Love You   Musuh tetap harus mati

    Tutup mulutmu. Aku tahu taktik murahanmu itu, jadi jangan coba-coba untuk menjebak ku." Dengan tidak terima, Ansel, dengan cepat menutup mulut wanita itu tanpa memperdulikan tubuhnya yang polos."Cepat katakan, siapa kamu sebenarnya?" Ansel bertanya untuk yang kesekian kalinya."Saya adalah, Ameera Putri intan, tuan." Dengan cepat Ameera menjawab, tapi, justru membuat, Ansel, sangat marah hingga hampir memukul, Ameera."Jangan buat kesabaran ku habis, cepat katakan siapa yang menyuruhmu?" Dengan wajah yang merah menahan amarah, Ansel bertanya kembali."Saya tidak mengerti apa yang tuan katakan, semalam saat saya sedang berjalan tiba-tiba, anda datang dan menggendong saya kemari." Ameera berkata dengan mengusap hidungnya yang mulai mengeluarkan air mata."Cihh, tidak berguna. Cepat pergi dari hadapanku, dan ingat jangan pernah menunjukkan wajahmu itu di depanku lagi, jika tidak ka

DMCA.com Protection Status