Share

Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati
Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati
Penulis: Aira Tsuraya

Aku Tidak Mau Mati

Penulis: Aira Tsuraya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-26 11:00:31

“Ssh ... jangan berisik. Nanti dia terbangun,” desis lirih suara seorang pria.

Ruangan dengan interior serba putih dan luas sekitar tiga puluh tiga meter persegi ini menjadi tempat Mina Namari menghabiskan waktunya beberapa bulan terakhir. Entah tanpa sebab gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba mengalami lumpuh total, bahkan jari-jari tangannya sulit untuk digerakkan. Dia juga acap kali menderita sesak napas jika malam tiba. Belum lagi kepalanya yang selalu pusing dan membuat dia sangat kesakitan. Bahkan dokter sampai sekarang belum selesai menentukan diagnosis atas penyakitnya.

Mina sudah tertidur sejak sore tadi usai seorang suster memberinya obat. Kini matanya terbuka saat mendengar suara-suara aneh yang memenuhi ruang tempat rawat inapnya. Mina memang melihat suaminya datang sebelum ia tertidur. Bruno selalu bertugas menjaga dia di malam hari. Bruno suami yang baru dinikahinya selama dua tahun memang sangat perhatian padanya. Mungkin karena kehadiran Bruno juga yang membuat Mina semangat untuk tetap bertahan hidup.

“Aah ... sssh ... .” Suara desahan kembali terdengar dan Mina menangkapnya sangat dekat dari tempatnya tidur. Dia juga merasa mengenal suara itu.

“Apa ada orang lain yang tidur di sini selain Bruno?” gumam Mina dalam hati.

Memang saat ini tempat Mina tidur dengan sofa penunggu dibatasi oleh tirai. Bruno selalu menutup tirai saat Mina tidur. Katanya supaya Mina tidak terganggu oleh aktivitas Bruno. Bruno memang acap kali membawa pulang pekerjaannya ke rumah sakit. Sejak Mina tidak bisa aktif membantu di perusahaan, Bruno yang turun tangan menghandle perusahaan peninggalan ayah Mina itu.

“Lagi, Sayang. Jangan dilepas ... .” Kembali suara dengan desahan dan napas memburu terdengar di telinga Mina. Mina penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi di balik tirai itu.

Pelan Mina mengangkat tubuhnya dengan susah payah. Dia memang hampir mengalami lumpuh total dan tak bisa menggerakkan anggota geraknya. Namun, Mina tidak menyerah. Dia harus mencari tahu suara berisik apa yang sudah mengganggu tidurnya kali ini.

Tangan Mina sudah terjulur menyentuh tirai pembatas kemudian dengan gerakan lamban, Mina menyibak tirai pembatas antara kasurnya dengan sofa penunggu. Seketika mata Mina terbelalak kaget.

Dia melihat suaminya sedang duduk di sofa sementara Melan, adik tirinya duduk dipangkuannya saling berhadapan. Keduanya tidak berpakaian lengkap dan ini bukanlah hal yang layak dijadikan tontonan. Mina tercengang, matanya membola dengan mulut terbuka lebar. Tangannya gemetaran dan tanpa sengaja menarik keras tirai sehingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

Seketika Bruno dan Melan menoleh ke arah Mina. Harusnya Bruno terkejut dan berusaha minta maaf atas perbuatannya. Namun yang ada, dia malah meminta Melan menyingkir lalu Bruno bangkit tanpa merapikan celananya berjalan menghampiri Mina.

“Kamu sudah bangun, Sayang?” Mina tidak menjawab hanya menutup mulutnya dengan kedua tangan dan menganggukkan kepala.

“Baguslah kalau sudah bangun. Kamu diam saja di sini. Aku mau melanjutkan permainanku dengan Melan. Kamu tahu sendiri berapa bulan kamu tidak bisa melayaniku. Aku pria normal, Sayang. Wajar jika aku mencari kepuasan sendiri,” lanjut Bruno dengan nada tanpa bersalah.

Sementara Melan duduk sambil menyilangkan kakinya di sofa. Bahkan dia sudah melepas seluruh bajunya meninggalkan pakaian dalamnya saja. Mina melirik Melan sekilas, ada kebencian di matanya tapi dia tidak bisa berkata apa-apa. Hatinya sakit, terluka, hanya air mata yang terus bergulir membasahi pipinya.

“Sudah ya!! Aku tutup dulu tirainya. Aku tidak mau melihatmu kepengen nantinya.”

Bruno membalikkan badan sambil menutup tirai pembatas itu dengan gerakan tangan yang cepat. Selanjutnya sudah terdengar lagi suara desahan, lenguhan bahkan lebih riuh dari sebelumnya seakan-akan menunjukkan ke Mina kalau mereka berdua sedang menikmati permainan panas mereka.

Mina menangis tanpa suara. Hatinya hancur kedua kali, ia menyesal mengapa dulu mau menerima perjodohan yang diajukan ayahnya. Ia menyesal harus menikah dengan pria yang ternyata berhati busuk seperti Bruno. Padahal saat awal menikah, Bruno sangat perhatian bahkan begitu sayang padanya serta memperlakukan Mina dengan baik. Namun, semua berubah sejak kepergian ayahnya.

Mina menangis hingga akhirnya tertidur kembali. Ia tidak tahu berapa lama ia tertidur, yang pasti dia terbangun saat mendengar suara-suara lirih yang sedang berbisik di sekitarnya.

“Jadi Mama sudah tahu berapa nominal uang yang akan kita terima jika dia meninggal?” ucap Melan dengan pelan.

Mina mengerjapkan mata sambil memperhatikan sekeliling. Tirainya tidak tertutup rapat dan dia bisa melihat ada dua sosok wanita yang sedang duduk di sofa dan seorang pria yang berdiri di dekat jendela.

“Iya, Sayang. Mama sudah memastikannya. Kali ini kita akan kaya raya. Harta mereka akan menjadi milik kita, termasuk asuransi jiwanya lalu kamu bisa menikah dengan Bruno.”

Mina terkejut mendengarnya apalagi yang berbicara saat ini adalah Nyonya Jesica, ibu tirinya yang dipikir baik selama ini.

“Jadi ini yang mereka rencanakan untukku? Jangan-jangan kematian Papa dan kesakitanku ini juga ulah mereka? Mereka ingin harta dan premi asuransi jiwaku,” batin Mina.

“Setelah ini kita akan mengeksekusinya dan tidak akan ada yang tahu kalau ini adalah pembunuhan.”

Terdengar suara cekikik Melan dan Nyonya Jesica. Mina hanya bisa menangis tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia harus minta tolong siapa? Tubuhnya saja sulit digerakkan bahkan Mina juga tidak tahu mengapa suaranya ikut-ikutan hilang. Obat apa yang telah dimasukkan ke dalam tubuhnya hingga dia seperti ini.

BRAK!!!

Tiba-tiba pintu terbuka, tampak seorang pria bertubuh tegap dengan mata pekat dan jambang yang menawan berdiri di depan pintu. Pria itu tertegun sejenak sambil mengedarkan pandangannya. Mina yang masih berada di atas kasur bisa melihat pria itu. Memang tempat dia tidur bisa langsung melihat ke arah pintu.

Mata mereka bertemu untuk seperkian detik dan entah mengapa Mina merasa kalau ini saatnya untuk meminta tolong. Mungkin Tuhan mengirim pria ini sebagai penolongnya, hanya itu yang terlintas di benak Mina.

“Anda mencari siapa, Tuan?” Bruno yang berdiri di dekat jendela mendekat dan bertanya ke pria tampan itu.

“Eng ... maaf. Saya rasa saya salah kamar. Saya mencari kakek saya tadi. Dia dirawat karena sakit jantung,” ujar pria itu.

“Oh ... begitu. Sepertinya memang Anda salah kamar. Ini kamar putri saya,” Nyonya Jesica menyahut. Pria tampan itu hanya manggut-manggut sambil melirik ke arah Mina yang terbaring tak berdaya.

Kembali untuk beberapa saat mata pria tampan itu bertemu dengan mata Mina. Lagi-lagi Mina berusaha meminta tolong melalui tatapannya. Dia harap pria itu bisa menangkap sinyal SOS yang sedang dia kirimkan lewat matanya. Namun, pria itu hanya berdiri diam di tempatnya dan siap berpamitan.

Mina tidak mau kehilangan kesempatan, tangannya dengan sengaja menyenggol gelas di meja sebelah kasurnya. Bunyi gelas pecah langsung menarik perhatian mereka. Semua menoleh ke arah Mina termasuk pria itu bahkan kini mereka semua berjalan mendekat menghampiri.

“Mina, apa yang kamu lakukan?” seru Nyonya Siska.

“Sayang ... kenapa kamu gak bilang kalau mau minum.” Bruno pura-pura memberikan perhatian.

“Mungkin dia tadi sudah minta, tapi kalian tidak tahu. Saya melihat dia bicara lewat isyarat mata. Apa dia tidak bisa bicara?” Pria itu kembali bersuara.

Nyonya Siska, Bruno dan Melan saling pandang. Mereka bertiga bergantian memberi isyarat untuk segera menyingkirkan pria tidak dikenal itu.

“Kalau tidak keberatan, saya punya kenalan dokter yang bisa membantu dia. Saya akan merekomendasikan untuk putri Anda, Nyonya.” Sekali lagi pria itu mengeluarkan kata-kata dan kini sembari menatap sendu ke arah Mina.

“Terima kasih, Tuan. Mungkin bisa disambung lain kali saja. Kalau boleh tahu siapa nama Anda?”

“Saya Alby Allister.” Pria tampan itu mengulurkan tangan dan disambut oleh Nyonya Jesica. Kemudian mereka mengobrol ngalor ngidul mencoba mengalihkan perhatian. Sedangkan Melan dan Bruno berusaha menghalangi Mina untuk memberi isyarat lagi.

Selang beberapa saat Alby sudah berpamitan dan menyisakan Nyonya Jesica, Melan dan Bruno. Mereka kini berdiri mengitari Mina dengan tatapan yang menyeramkan.

“Kamu punya permintaan terakhir, Mina?” tanya Nyonya Jesica dengan seringai jahatnya.

Mina hanya diam sambil menggelengkan kepala. Ia ingin teriak, ingin bangun, ingin lari, tapi dia tidak bisa melakukan semua itu. Kemudian Bruno mendekat dan mengecup bibirnya dengan rakus.

“Ini ciuman terakhir kita, Sayang. Kamu harus mati hari ini.”

Usai mengucapkan itu, Bruno mengeluarkan sebuah alat suntik dari saku celananya kemudian dengan sigap menyuntikkan cairan di dalam spuit itu masuk ke tubuh Mina melalui infusnya. Tawa serta senyum seringai layaknya serigala bergema memenuhi ruang kamar inap Mina.

Mina terdiam, menatap satu persatu wajah pelaku pembunuhannya ini. Dia tidak terima, dia tidak terima diperlakukan seperti ini. Dia akan menuntut balas. Dia akan menuntut balas atas kematiannya, menuntut balas atas semua perlakuan mereka. Namun, apa mungkin bisa? Sedangkan tubuhnya semakin lemah, napasnya terasa sesak lalu pandangan matanya juga kabur dan sulit untuk terbuka.     

Perlahan Mina bisa melihat tubuhnya sendiri tengah terbaring tak berdaya di atas kasur dengan tiga orang bajingan yang mengelilingi dan menertawakannya. Kini dia bahkan bisa menyentuh langit-langit kamarnya, dia melayang di udara dan sudah menjadi sukma.

“TIDAK!!! AKU TIDAK MAU MATI. AKU TIDAK MAU MATI, TUHAN!!!”

Bab terkait

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Melarikan Diri

    “AKU TIDAK MAU MATI, TUHAN!!!” seru Mina sambil memejamkan mata.“Nona, Nona ... Anda baik-baik saja?” Sebuah tepukan di bahu membuat Mina terjaga.Mina membuka mata dan terkejut saat melihat dirinya kembali hidup. Mina berulang mengerjap mata sambil menatap wajahnya dalam pantulan cermin di depan. Itu bentuk nyata tubuhnya bahkan Mina bisa menyentuh semuanya. Dia juga tidak melayang di udara.“Aku tidak mati. Aku hidup lagi. AKU TIDAK JADI MATI!!!” Mina kesenangan.“Nona, apa Anda terlalu lelah sehingga bicara ngelindur seperti itu?” ujar seorang wanita yang berada di belakangnya.Mina terdiam kemudian tersadar kalau saat ini dia sedang duduk di depan cermin dan tengah mengenakan baju pengantin. Wanita di belakangnya ini ternyata seorang MUA yang sedang membantunya berdandan. Mina kembali terbelalak dan ekspresi paniknya terlihat sekali di pantulan cermin.“TUNGGU!!! Tanggal berapa ini?&

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Keluar dari Mulut Harimau Masuk ke Mulut Buaya

    “Dari mana kamu tahu namaku?” tanya pengemudi itu yang tak lain Alby Allister.Mina terdiam. Dia masih ingat wajah pria tampan yang salah masuk kamar rawat inapnya waktu itu. Bahkan Mina tidak lupa hanya Alby yang bisa membaca isyarat minta tolong yang dikirimkan Mina lewat matanya. Hanya saja Mina kebingungan menjelaskan di mana dia mengenalnya. Karena kejadian yang dialami itu di kehidupan yang berbeda.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Nona?” Alby menginterupsi lamunan Mina.Mina tersenyum meringis sambil mengintip dari balik jendela tentang aktivitas anak buah ayahnya di luar sana. Dia masih duduk jongkok di belakang kursi Alby dan tak berani duduk dengan normal di kursi belakang. Alby melihat reaksi Mina dan ikut melihat keluar jendela.“Kamu bermasalah dengan orang-orang itu?” tanya Alby.Mina belum menjawab hanya meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Baik, kalau kamu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Menantu Keluarga Allister

    “APA???!!!” seru Mina dengan mata terbelalak.Alby tidak berkomentar, pura-pura tidak mendengar dan fokus menjalankan mobilnya.“Turunkan aku!! Turunkan aku di sini!!!” pinta Mina tiba-tiba.Alby menoleh ke arah gadis cantik itu kemudian melambatkan mobilnya dan menepi. Ia sudah menghentikan mobilnya.“Kamu mau turun? Silakan!! Kebetulan mobil yang mengikuti kita masih di belakang, jadi mereka bisa langsung membawamu ke pernikahan itu dan kamu menikah dengan pria yang tidak kamu sukai. Selamat!!!”Mina mendengus kesal mendengar ucapan Alby. “Ternyata kamu orang yang menyebalkan. Padahal sebelumnya aku berpikir kamu orang baik, tapi nyatanya kamu sama saja. Kamu menolong dengan pamrih dan menginginkan bayaran beda pula. Dasar mesum!!!”Sontak Alby memelotot usai mendengar ucapan Mina. “Apa katamu? Mesum? Siapa yang mesum?”“Kamu. Kenapa kamu menyuruhku melepas baju?&rdqu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Pernikahan Kontrak

    “Kamu gila!!! Kenapa kamu tidak bilang kalau aku disuruh pura-pura menjadi tunanganmu,” seru Mina kesal.Mereka sudah menjauh dari pesta dan kini berada di kamar Alby. Alby memang sengaja mengajak Mina ke sana untuk berbicara secara pribadi. Alby hanya duduk di sofa dalam kamar itu dengan tenang sementara Mina tampak marah dan terlihat sedang berapi-api. Berulang kali gadis itu jalan mondar mandir sambil meremas tangannya. Alby hanya diam memperhatikan semua ekspresi yang ditunjukkan gadis itu.“Aku berusaha menjelaskannya tadi, tapi kebingungan untuk memulainya. Semua kejadian hari ini seakan tak terduga saja.”Mina berdecak sambil menoleh ke arah Alby. Alby membalas tatapannya kemudian menarik tangan Mina agar duduk di sampingnya. Mina menurut dan duduk dengan tenang di sebelah Alby.“Aku sama dengan dirimu, Mina. Aku dijodohkan dengan orang yang tidak aku sukai. Itu sebabnya aku minta bantuanmu. Bukankah kita impas sekaran

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Bertemu Mantan

    “Selamat atas pernikahannya, Tuan. Semoga selalu bahagia dan lekas diberi momongan,” ucap salah satu tamu malam itu.Alby hanya tersenyum membalas jabat tangan pria di depannya. Hal yang sama juga dilakukan Mina. Gadis itu terus menampilkan senyum termanisnya sedari tadi membuat giginya kering saja. Seharian ini dia harus memainkan perannya menjadi wanita paling bahagia. Ini adalah kesepakatannya dengan Alby dan Mina tidak akan mengingkari.“Sampai kapan kita akan begini, Alby,” bisik Mina lirih. Ia mengatakan hal itu saat sudah tidak ada tamu yang naik ke pelaminan memberi ucapan selamat.Alby menoleh ke arah Mina dan tersenyum dengan sangat manis. Mina hanya menghela napas panjang melihat reaksinya. Mengapa juga pria tampan ini seakan senang memainkan perannya kali ini?“Kenapa, Sayang? Kamu sudah bosan? Bukankah kita belum sehari menikah, jadi nikmatilah!!”Alby mengatakannya dengan santai dan senyum lebar. Ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Sang Penggoda Beraksi

    “SIALAN!!! Dari mana dia tahu tentang aku dan Bruno?” maki Melan.Ia sudah berjalan cepat meninggalkan toilet. Melan sangat kesal kepada Mina, padahal tujuannya menghampiri Mina tadi untuk mengintimidasinya. Namun, yang ada malah Melan yang terkejut saat Mina tahu tentang hubungannya dengan Bruno.“Melan, kamu dari mana? Mama mencarimu,” ujar Nyonya Jesica.Wanita paruh baya dengan penampilan glamour itu sedang berjalan mendekat menghampiri Melan. Melan menghentikan langkah sambil sibuk mengatur napasnya. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh usai berbincang singkat dengan Mina tadi.“Aku tidak suka ini, Ma. Aku benci!!! Ini tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.” Melan bersuara dengan lirih.Nyonya Jesica menghela napas panjang sambil celinggukan memperhatikan sekitar. Mata wanita paruh baya itu beredar, takut jika pembicaraan putrinya terdengar oleh telinga yang lain.“Tutup mulutmu, Melan!!! Jang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Malam Pertama yang Beda

    “Sayang ... .” Alby memanggil dan berjalan mendekat ke arah Mina.Mina urung bersuara bahkan sibuk menelan saliva sambil memundurkan tubuhnya menjauh dari Melan.“Sayang, kamu di sini?” ulang Alby.Mina menoleh ke arah Alby, memberikan senyum terbaiknya dan mengangguk dengan anggun. Alby kemudian menoleh ke arah Melan. Pria tampan itu mengernyitkan alis saat melihat Melan sudah bisa berdiri tegak tanpa tertatih seperti tadi.“Mari kita ke kamar. Aku lelah, Alby.” Mina menginterupsi lamunan Alby dan Alby hanya mengangguk mengiyakan.Mereka sudah membalikkan badan dan berlalu pergi meninggalkan Melan seorang diri. Melan berulang merutuk kegagalannya. Dia kesal sekaligus iri melihat kebahagiaan Mina.“Sudah Mama bilang, jangan sekarang, Melan.” Tiba-tiba Nyonya Jesica sudah berdiri di samping Melan.Melan melihat wanita paruh baya itu dengan sudut matanya. Ia kesal harus menuruti keinginan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13
  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Sandiwara Terus Berjalan

    Alby mengulum senyum sambil mulai memejamkan mata. Dia masih ingat kejadian beberapa saat tadi. Dia tidak sengaja membuat baju Mina hingga terbuka dan melorot ke bawah. Pantas saja Mina hanya diam begitu keluar dari kamar mandi tadi. Gadis itu pasti malu.Alby melirik ke arah kasur dan tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata Mina yang belum terpejam. Lagi-lagi Mina terdiam beberapa detik saat mata mereka bertemu. Mengapa setiap matanya bertemu dengan netra Alby, ingatan akan kehidupan Mina yang berbeda kembali datang. Mina buru-buru memalingkan wajahnya.Alby menghela napas panjang kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk di sofa.“Kamu belum tidur?” tanya Alby.Mina tidak menjawab, tapi Alby bisa melihat kalau gadis itu sedang memperhatikannya saat ini.“Ada yang ingin aku katakan padamu. Apa kamu tidak keberatan mendengarnya?”Mina mengubah posisi tidurnya dan kini terlihat setengah terbaring dengan kepala bersand

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-13

Bab terbaru

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Hadiah Terindah

    “Hukuman penjara seumur hidup dan denda sebesar ... dijatuhkan kepada Tuan Bruno Fernades alias Alex Wijaya atas kasus pembunuhan terhadap Tuan Yuka Namari, Nyonya Mina Namari dan juga kasus penipuan yang melibatkan ... .” Suara hakim ketua baru saja bergema memenuhi seisi ruangan persidangan itu. Alby hanya tersenyum sambil melipat tangan mendengar semua hukuman yang diberikan untuk Bruno. Alby memang sempat bertemu dengan Mina dari kehidupan berbeda dan gara-gara info dari Mina juga dia berhasil menjebloskan Bruno ke penjara. “Tuan, kita langsung kembali ke kantor?” tanya Juan. Juan langsung menghampiri Alby yang baru saja keluar dari ruangan sidang. Alby tersenyum sambil menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan Juan. Ia lalu berjalan cepat ke arah parkiran saat tiba-tiba ada seorang wanita yang menabraknya. Wanita itu berjalan sambil membawa tumpukan berkas sehingga tidak melihat Alby yang berdiri di depannya. Seketika berkas yang wanita itu bawah jatuh berhamburan ke tanah.

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Kehidupan Baru

    “Hosh ... hosh ... sialan kenapa mereka terus mengejarku?” ucap Bruno dengan napas tersenggal.Usai melakukan penusukan di rumah sakit, Bruno memang berhasil melarikan diri. Dia bahkan sudah kembali ke tempat kosnya. Sayangnya saat pergi keluar hendak membeli makan, polisi dan orang suruhan Juan mengenali Bruno. Mereka terus mengejar Bruno hingga pria itu kelelahan.“Apa yang harus aku lakukan kini? Aku lelah kalau harus terus berlari.”Mata Bruno jelalatan melihat ke sana ke mari. Kini dia berdiri di sudut gang sempit sambil bersandar ke tembok. Bruno sudah tidak punya kendaraan bahkan uang tidak tersisa di kantongnya. Gara-gara membayar jasa pembunuh bayaran kemarin, Bruno terpaksa mengeluarkan banyak uang yang pada akhirnya gagal.Pria itu kini putus asa dan ulahnya tadi di rumah sakit adalah puncak kemarahannya. Ia marah melihat Mina dan Alby terus bahagia sementara hidupnya semakin berantakan seperti ini. Bruno tersenyum menye

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Dua Kehidupan yang Berbeda

    “Bagaimana, Dok? Bagaimana keadaan istri saya?” tanya Alby.Pria tampan itu tampak panik dan langsung menyerbu ke arah dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi. Telihat dokter itu berulang kali menarik napas panjang sambil sesekali melihat ke arah Alby.“Luka tusuknya sangat dalam, Tuan. Kami sudah melakukan yang terbaik untuknya.”Alby hanya diam saat dokter itu menjelaskan apa yang terjadi pada Mina. Kalau saja Alby lebih perhatian terhadap keadaan sekitar pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Alby tadi terlalu fokus menerima panggilan sehingga tidak menyadari ada sosok yang tiba-tiba mendekat dan menyerangnya. Kejadiannya sangat cepat bahkan bodyguard Alby yang berada di sekitar sana terkejut.“Untungnya luka tusuk itu tidak mengenai kandungan istri Anda, Tuan. Jadi bisa dipastikan kalau kandungan tidak apa-apa.”Alby seketika menghela napas lega. Setidaknya masih ada nyawa yang bernapas di sana.

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Melintas Waktu

    “TIDAK!!! TIDAAAK!! MINA!!” seru Alby.Juan langsung berhambur keluar dan ikut membantu Alby. Mina tampak setengah tersadar menatap Alby. Wanita cantik itu memegang perutnya yang tertusuk dan sudah mengeluarkan banyak darah. Juan langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit memanggil bantuan. Sementara Alby sudah bersimpuh di tanah menyanggah Mina.“Alby ... .” Mina bersuara dengan sangat lirih.Alby sudah berurai air mata sambil terus menggelengkan kepala.“Tidak. Kamu jangan bicara. Juan sedang memanggil bantuan.”Mina hanya diam, menelan ludah sambil menatap Alby dengan sendu. Kemudian tangan Mina menyentuh wajah tampan Alby dan membelainya. Alby hanya diam menatapnya.“Ada ... ada tiga kematian, Alby.” Mina kembali bersuara lagi dan terdengar sangat lirih. Alby yang mendengarnya kembail berurai air mata dan terus menggelengkan kepala.“Enggak!! Kamu gak boleh mati, Mina. KAMU GA

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Belum Bahagia

    “Kamu mengenalnya, Juan?” tanya Alby.Pria tampan itu kini melihat ke arah Juan dengan seksama. Juan menarik napas panjang kemudian menganggukkan kepala dengan mantap. Kemudian melihat ke arah Alby dan Mina.“Apa Anda masih ingat dengan kasus penggelapan di salah satu anak cabang perusahaan kita, Tuan? Kalau tidak salah saat itu, Anda baru saja lulus kuliah. Anda baru saja masuk perusahaan sehingga belum terlalu paham.”Alby diam sejenak seakan sedang mengingat apa yang dikatakan Juan barusan. Kemudian tidak lama, Alby mengangguk.“Akh, iya. Aku ingat. Kalau tidak salah itu dilakukan oleh orang kepercayaan Papa, seorang wanita, bukan? Apa itu ada hubungannya dengan Bruno?”Juan mengangguk lagi.“Iya, Tuan. Itu ada hubungannya dengan Bruno alias Alex Wijaya itu. Saat itu saya juga yang diminta Tuan Alvin menyelidiki kasusnya. Memang banyak kejanggalan dan saya yakin itu bukan dikerjakan hanya oleh ora

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Permintaan Maaf

    [“Apa benar ini Nyonya Mina Namari?”] tanya suara di seberang sana.Mina yang baru saja masuk kamar terkejut saat mendapat panggilan dari nomor tidak dikenal. Ia menarik napas panjang kemudian menjawab dengan lugas.“Iya, benar sekali. Ini dari mana?”[“Sebentar, Nyonya. Ada yang ingin bicara.”] Suara di seberang sana malah sudah mengalihkan panggilannya. Mina hanya terdiam dan menunggu suara siapa yang akan bicara padanya. Entah mengapa panggilan ini mengingatkan Mina pada saat Bruno meneleponnya dulu.[“Kak, aku Melan.”] Sudah terdengar suara di sana dan Mina tampak terkejut saat tahu yang berbicara adalah Melan.“Melan? Ada apa?”Hal yang sangat aneh saat Melan tiba-tiba meneleponnya. Padahal ia sudah putus hubungan, terakhir kali Mina bertemu Melan saat ulang tahunnya. Sebelum Damian terbunuh, karena setelah itu Melan menjadi buronan. Kini setelah Melan tertangkap polisi malah a

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Buah yang Dipetik

    “Iya, itu namanya. Kamu mengenalnya?” tanya Melan.Kini dia yang terkejut dan menatap wanita di depannya ini dengan bingung. Sementara wanita paruh baya itu hanya diam sambil tersenyum masam ke arah Melan. Perlahan wanita itu meringsek mendekat hingga duduk bersebelahan dengan Melan sambil bersandar di dinding.“Nama aslinya adalah Alex Wijaya. Nama itu juga yang aku kenal sepuluh tahun silam. Dia masih muda, tampan dan sangat energik. Dia itu bawahanku di kantor, tapi dia sangat menawan dan aku dengan bodohnya tergoda oleh bujuk rayunya.”Melan terkejut dan mengernyitkan alis sambil menoleh ke arah wanita di sampingnya. Wanita itu hanya menatap datar ke arah Melan.“Namaku Betty dan aku di sini karena terlibat dalam kasus penipuan serta manipulasi data. Sesungguhnya bukan aku seratus persen yang melakukannya. Aku hanya korban yang dijebak dan dijadikan kambing hitam oleh Alex atau Bruno.”Melan tampak bingung da

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Ada Rahasia Lagi

    “Ada apa, Sayang? Apa masih ada yang kamu pikirkan?” tanya Alby.Usai berjalan pagi di taman belakang tadi, mereka kembali ke kamar dan kali ini Mina tampak sedang melamun di depan jendela. Mina menarik napas panjang dan membalikkan badan. Ia melihat Alby baru selesai mandi dan tampak lebih segar dari pada tadi. Aroma sabun nan segar dengan parfum maskulin menguar mengusik hidung Mina.Mina menarik napas panjang kemudian berjalan menghampiri Alby.“Entahlah, Alby. Hanya saja di kehidupanku sebelumnya ada tiga kematian yang harus aku lalui. Kematian Papa, Damian dan terakhir aku. Apa di kehidupan ini juga akan sama? Aku juga akan meninggal pada akhirnya?”Alby langsung terkejut saat Mina berkata seperti itu.“Sayang ... kok kamu ngomong gitu, sih. Kamu senang melihat aku bersedih karena kehilanganmu?”Mina tersenyum dan gegas menggeleng. Siapa juga yang ingin berpisah dengan orang yang dicintai. Hanya saja

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Janji yang Ditepati

    “Kamu sudah bangun, Sayang?” sapa Alby pagi itu. Mina baru saja terjaga dan sedikit terkejut saat mendapati Alby sudah terbangun. Alby tidur miring sambil menyanggah kepala melihat dengan sebuah senyuman manis ke arah Mina. Mina langsung tersenyum dan mengecup pipi Alby sekilas. “Jam berapa ini, Alby? Aku tidur nyenyak sekali semalam.” Alby melihat jam di dinding kamarnya kemudian kembali melirik Mina yang terbaring di sebelahnya. “Masih jam lima. Kamu kepagian bangunnya. Apa kamu ingin melakukan aktivitas denganku?” Mina langsung mendelik sambil menggelengkan kepala. Alby hanya tersenyum melihatnya. “Apa tidak ada bahasan lain, Alby? Ini masih pagi.” “Malah masih pagi itu bagus, Sayang. Ayo, buruan bangun!! Kita jalan-jalan!!” Mina seketika terkejut mendengar ucapan Alby. Ternyata dia yang sudah salah sangka. Ia pikir Alby akan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status