Home / Pernikahan / Bertahan Hidup di Dunia Komik / Bab 1. Ayesha Von Clark

Share

Bertahan Hidup di Dunia Komik
Bertahan Hidup di Dunia Komik
Author: Little Rubah

Bab 1. Ayesha Von Clark

Author: Little Rubah
last update Last Updated: 2023-07-26 21:49:23

Musim dingin tahun 423 kekaisaran Pytolarin.

Suara riuh pesta akhir tahun yang selalu rutin keluarga Grand Duke Swiss adakan terdengar begitu meriah, Ballroom utama yang selalu di buka hanya saat pesta perayaan sekali setahun itu di hias begitu mewah dan glamour. Namun tokoh utama dalam perayaan tersebut justru tampak begitu menyedihkan, duduk di pojokan sembari menyaksikan sang Suami yang tengah tersenyum begitu ramah kepada banyak orang yang mengajaknya berbicara.

‘Setidaknya aku merasa bersyukur masih bisa menatap senyuman yang begitu indah itu, meskipun dari jauh begini. Suamiku, kapan kau bisa memberikan senyuman yang begitu manis itu padaku?’

Wanita itu terus menatap suaminya, hingga sang suami yang merasa sedang di tatap melirik ke arahnya, hal itu membuat si wanita salah tingkah, empat tahun pernikahan mereka tapi baru kali ini sang suami tampak tersenyum manis kepadanya bahkan sampai menghampiri si wanita di kursinya. Sebelum sampai di posisi si wanita, sang suami tampak memberhentikan seorang pelayan yang membawa sebuah wine, lalu kembali melanjutkan langkahnya menghampiri istrinya.

“Ayesha kenapa kau duduk diam di sini? Bukankah ini adalah pesta yang sangat meriah?”

Si wanita yang ternyata bernama Ayesha itu mendongakkan kepalanya menatap suaminya, “Saya tidak memiliki teman.”

“Pft!”

“Hahaha!”

Ayesha terkejut kala mendengar suaminya tertawa, di susul oleh beberapa orang tamu yang sepertinya memang mendengar percakapan singkat mereka. Ayesha menyadari kalau beberapa dari mereka tampak saling berbisik-bisik seraya menatap ke arahnya, wanita itu menundukkan kepalanya karena ia merasa sangat malu dan rasanya ingin menangis.

“Minumlah, pesta meriah ini di buat untuk merayakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, jadi apakah kau ingin bergabung dalam kegembiraanku ini?” tanya sang suami sembari memberikan segelas wine yang tadi ia ambil.

Meski merasa sedang bersedih, Ayesha kembali mengangkat kepalanya dan menerima uluran gelas wine yang disodorkan oleh suaminya sembari mengangguk pelan, “Saya mau.”

Tanpa sepengetahuannya, beberapa pasang mata menatap dengan serius Ayesha yang sedang meminum wine tersebut dengan begitu tenang, suaminya juga sedang menatapnya dengan tersenyum kecil penuh makna. Sementara itu gelas wine yang sedang di pegang oleh Ayesha langsung terlepas dari tangannya dan pecah berkeping-keping begitu mengenai lantai.

“Na-nafas sa-saya... Ke-kenapa begini?” tanyanya sambil bergumam pelan, sorot matanya yang biasa begitu tenang kini tampak melebar dan pupil matanya juga tampak bergetar.

“Bagaimana rasanya, Istriku?”

Dengan cepat Ayesha mendongakkan kepalanya, seluruh tubuhnya kini mulai bergetar hebat, air mata juga mulai membanjiri pipinya, kini ia tahu penyebab dirinya seperti ini, “Ka-kamu... ke-kenapa Derick? Kenapa? Hm?”

Matanya mulai kehilangan fokus, tubuhnya juga mulai melemas hingga akhirnya jatuh tersungkur ke lantai, namun matanya sempat menatap ke arah suaminya yang justru terlihat tersenyum begitu lebar.

‘Kenapa? Apa salahku? Apakah mencintai Suamiku sendiri begitu berdosa? Aku tidak tau, aku tidak tau, aku tidak tau kalau selama ini Aku telah mencintai orang yang salah. Aku selalu berharap di Cintai olehnya, Ayah dan kakak tolong maafkan aku. Aku sudah salah memilih masa depan.”

Air mata bercampur dengan darah yang keluar dari celah bibir Ayesha, membuat pakaian indahnya jadi terlihat begitu mengerikan. Namun, tidak ada satu pun dari sekian banyak orang yang mau membantu dirinya yang sedang meregang nyawa dengan begitu mengenaskan. Telinganya juga berdengung, tidak dapat mendengar ucapan suaminya yang sedang berbicara, ia hanya dapat menangkap beberapa kata saja.

“Menyedihkan... Jalang sialan... tamat.”

Rasa sakit yang ia rasakan ternyata masih lebih baik dari rasa sakit pengkhianatan suaminya yang justru mampu mencabik-cabik seluruh jiwa raganya, ‘Dewa, apa begitu bercandanyakah hidupku ini di mata para manusia-manusia bejat ini? Dosa apa yang sudah aku lakukan? Dari mana masalah ini bermula? Ah, ternyata karena pernikahan busuk ini. Tolong, jika kau sungguh ada, berikan aku kekuatan untuk membalas dendam pada suami brengsek itu, Dewa.’

***

Musim panas tahun 419 kekaisaran Pytolarin.

‘Hei Dewa! Apa-apaan ini?! Kenapa kau malah melempar jiwaku ke dalam tubuh wanita malang ini?! Udah gitu kenapa harus di saat Ayesha sudah menjadi Istri dari pria Brengsek itu satu jam setelahnya?!’

Begitulah teriakan tanpa suara seorang gadis muda yang sedang menatap cermin di sebuah kamar mewah, di belakangnya terdapat taburan bunga mawar dari pintu sampai ke atas kasur, sebab malam ini adalah malam pernikahan mereka. Gadis bersurai pirang pucat itu tampak beberapa kali menjambak rambutnya yang sedikit bergelombang, beberapa ingatan bercampur menjadi satu, bagai kaset rusak yang terus berputar dan menyatu dengan ingatan masa lalunya.

Dia adalah Delisha, gadis yang sudah bekerja seumur hidupnya untuk melunasi hutang kedua orang tuanya yang menumpuk begitu banyak, yang menyebabkan perusahaan ayahnya mengalami kebangkrutan. Hingga dirinyalah yang harus bekerja mati-matian untuk melunasinya, sebab ayah dan ibunya yang justru lebih memilih bunuh diri bersama di rumah kontrakan yang baru satu bulan mereka sewa, hanya menyisihkan Delisha sebagai satu-satunya ahli waris hutang-hutang yang menumpuk sekian ratus juta tersebut. Namun tampaknya takdir sedang merencanakan sesuatu yang lebih luar biasa padanya. Tepat setelah Delisha melunasi hutang-hutang orang tuanya setelah 10 tahun lamanya, saat itulah sebuah kejadian mengenaskan menimpa Delisha, dirinya yang sedang berjalan di pinggiran trotoar malah menjadi korban dari sebuah bus sekolah yang kehilangan kendali, yang menyebabkan Delisha tewas seketika itu juga.

‘Tapi kenapa aku harus merasuk ke dalam tubuh perempuan ini?!”

Kembali teriakan tanpa suara itu Delisha, ah tidak lagi, karena kini ia sudah menjadi Ayesha, tokoh yang akan bernasib malang sebab di bunuh oleh suaminya sendiri yang begitu ia cintai. Ayesha yang sudah di rias oleh para pelayan untuk menyambut malam pertama pernikahan mereka, kini tampak berjalan mondar-mandir karena merasa gelisah bukan main.

‘Kumohon jangan datang. Kumohon jangan datang. Kumohon jangan dat...’

Cklek!

Secara spontan Ayesha memutar tubuhnya ke arah pintu kamar yang baru saja dibuka. Di sana, berdiri seorang pria dengan postur tubuh tegap dan tinggi, pria tersebut menatap Ayesha dengan tatapan dingin dan tajam, membuat seluruh tubuh Ayesha yang sedari tadi merasa gelisah, kini bertambah menjadi gemetar ketakutan. Pria itu berjalan menghampiri Ayesha dengan perlahan, salah satu tangannya masuk ke dalam saku celana putih bersihnya.

“Minggir, aku ingin istirahat.” ucapnya begitu berdiri di hadapan Ayesha.

‘Ha? Apa kata laki-laki bangsat ini? Minggir? Woilah, jalan menuju ke kasur kan banyak, aku yang berdiri di pinggir ini mau di suruh kemana lagi? Mau ngusir ya?’ makian hanya bisa Ayesha lontarkan di dalam hati, ia tidak memiliki keberanian sebesar itu untuk menantang tokoh Antagonis di hadapannya.

Namun, karena tidak ada respon dari Ayesha, membuat Pria itu merasa kesal, “Apa kau tidak bisa mendengar ucapanku? Aku bilang minggir!”

Ayesha mendongakkan kepalanya ke atas, guna melihat wajah pria yang kini berstatus suaminya tersebut, “Matamu buta atau kau sengaja mencari perkara denganku?”

Lalu, 'Maafkan aku, silahkan lewat tuan,' ucap Ayesha dari dalam hati sembari menggeser tubuhnya mepet ke dinding.

“Apa katamu?” tanya Derick balik sembari menggertakkan giginya.

“Ups!” oh tidak, ternyata Ayesha ke balik dalam mengatur dialog yang seharusnya ia lontarkan kepada Derick. Ia justru mengutarakan isi hatinya dan membatin dialog yang seharusnya ia ucapkan.

Related chapters

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 2. Buku bersampul coklat

    Sembari menutup bibirnya, Ayesha menundukkan kepalanya, ‘Mati aku, kenapa bisa salah ucap sih?!’ Sementara itu Derick masih terus menunggu jawaban dari istrinya, namun karena merasa tidak akan mendapat jawaban, pria itu memilih menghiraukannya dan melanjutkan langkah menuju kasur yang sudah bertaburkan bunga-bunga mawar. Derick menarik selimut dan mengibaskannya guna membersihkan kasur tersebut dari taburan kelopak bunga, Ayesha menyaksikan kegiatan suaminya dari posisi dirinya berdiri tadi. ‘Dia ngapain?’ batin Ayesha sembari menaikkan sebelah alisnya. Derick menoleh ke belakang, “Apa yang kau lakukan? Kau tidak ingin tidur?” “Ha? Tidur?” “Iya, atau kau mengharapkan sesuatu hal yang lain?” tanyanya sembari menarik sudut bibirnya sedikit ke atas, tampak seperti meledek Ayesha. “A-apa maksudmu?! Memangnya hal apa yang ingin ku lakukan bersamamu?!” tanpa sadar Ayesha berbicara dengan suara keras."Ya 'tidur' dalam artian yang lain? Bukankah malam ini adalah malam pertama kita? Haru

    Last Updated : 2023-07-26
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 3. Membatasi diri

    Di Timur benua, terdapat sebuah kekaisaran yang di kenal dengan nama Kekaisaran Dombraun, atau yang sering di sebut sebagai kekaisaran Timur. Hari ini di sebuah ruang pertemuan yang ada di istana, seorang pria yang memiliki perawakan bertubuh tambun dan postur yang tinggi, tengah duduk di ujung meja pertemuan tersebut, yang menandakan beliau adalah sang penguasa wilayah selatan. “Yang Mulia, apakah Anda yakin ingin melakukan rencana tersebut? Bukankah itu terlalu beresiko?” ucap salah seorang bangsawan yang merupakan penasihat kaisar Dombraun. Kaisar tersenyum sinis, “Aku sangat yakin, sebab ada pihak yang membantu rencana kita kali ini,” balasnya dengan senyum licik. “Jika pihak yang anda maksud adalah ‘orang itu’ maka saya bisa sedikit tenang, namun apa yang Anda janjikan kepada ‘Orang itu’, Yang Mulia?” Kaisar kali ini tertawa terbahak-bahak, setelah tawanya mereda ia berucap, “Kalian akan tahu ketika saatnya tiba.” *** ‘Ugh, nafasku sesak, tubuhku rasanya seperti terhimpit du

    Last Updated : 2023-07-26
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 4. KEJANGGALAN

    Ayesha di kehidupan sebelumnya adalah orang yang mudah berbaur, lebih tepatnya ia terpaksa melakukan hal tersebut, sebab ia harus bekerja untuk melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya yang menumpuk begitu banyak. Jika di kantor ia di kenal orang yang murah senyum dan ramah serta terlihat begitu sopan, maka kebalikannya ketika di lingkungan rumahnya. Ayesha yang saat itu bernama Delisha sering pulang larut malam karena ia mengambil lembur untuk bisa mendapatkan bonus yang nantinya bisa ia gunakan untuk keperluan sehari-hari, sementara gajinya bisa ia gunakan untuk menyicil hutang, namun hal itu menyebabkan ia menjadi gosip para tetangga. Gosip yang mengatakan kalau pekerjaan sampingan Delisha adalah seorang wanita malam, padahal jangankan untuk menggoda laki-laki, Delisha sangat anti dengan yang namanya pria. Itu sebabnya hingga usianya mencapai akhir dua puluhan, Delisha belum pernah berpacaran. ‘Ha, aku yang seperti itu malah tiba-tiba masuk Isekai dan tau-tau sudah menikah. Sudah

    Last Updated : 2023-08-12
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 5. 'Krak'

    Derick termenung saat mendengar ucapan Ayesha, jika memikirkan kembali kemungkinan tersebut, sangat masuk akal apabila Kekaisaran Dombraun berani menyerang wilayah Utara yang sudah jelas memiliki dua orang pemimpin wilayah. “Ayesha, apakah kamu menangkap adanya kejanggalan lainnya?” dan Ayesha tampak termenung.Derick kembali melanjutkan ucapannya, “Jika mengingat kembali, sejak Baginda Kaisar naik tahta, wilayah utara kerap mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah politik, perdagangan, hingga ke permasalahan militer, sebenarnya Ayahku sudah menangkap adanya ikut campur tangan Baginda Kaisar dalam setiap masalah tersebut. Namun, Ayahku tidak bisa berbuat banyak, karena apabila bergerak pasti keluarga kami akan di eksekusi dengan tuduhan memberontak.” Derick tampak mengulum bibir dan mengepalkan tangan kanannya, dari raut wajahnya yang terlihat menggelap, jelas terlihat kalau pria itu tengah menahan emosinya apabila mengingat kembali betapa aya

    Last Updated : 2023-09-08
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 6 Memanfaatkannya dengan baik pula.

    “Nyonya muda, salam kenal sebelumnya, saya adalah Roselia. Kepala Dayang di sini sejak setahun lalu, saya menggantikan ibu saya. Saya sudah di persiapkan untuk meneruskan jabatan ibu saya sejak masih kecil, jadi jika Nyonya muda memiliki keluhan dan keperluan, silahkan Nyonya panggil saya, maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani Nyonya muda.” Ah, jadi dia ini adalah perempuan yang tadi di katakan oleh Derick. Wajahnya kelihatan sangat manis dengan tahi lalat kecil di pipi kirinya, dia juga kelihatan muda, mungkin memang seumuran denganku. Tapi, sepertinya Roselia tidak pernah ada di sebutkan di dalam komiknya, mungkin karena perannya yang tidak begitu mencolok, bahkan kisah Ayesha hanya di bahas dalam dua episode saja, itu pun saat pemeran utama pria yang sengaja menyinggung Derick dengan kalakuannya yang seperti iblis, yang dengan tega sampai membunuh istrinya. Tapi, sepertinya aku banyak melupakan kejadian yang akan terjadi

    Last Updated : 2023-09-08
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 7. Penyusup di kamar Istriku.

    Ruang interogasi di kediaman Grand Duke Swiss. Derick tengah menatap seorang wanita yang sedang bersujud di hadapannya, sorot matanya yang tajam menatap si wanita seolah ia ingin segera menerkam dan membunuhnya. Terlihat jelas amarah yang tercetak jelas di wajahnya yang putih namun kini terlihat memerah. Kepala pelayan Ash dan seorang ksatria pribadi Derick tengah berdiri di belakang si wanita, ikut menatap ke bawah dimana wanita itu bersujud.“Tuan Muda, sebaiknya kita apakan wanita ini?”Derick mengangkat kelopak matanya, menatap sejenak pria paruh baya yang barusan berbicara, lantas kembali menatap ke bawah, ke arah si wanita, “Katakan siapa yang menyuruh mu, jika kau tidak mau berbicara, aku sendiri yang akan mengeksekusi kau yang berani menjadi mata-mata di kediaman Swiss ini.”“A-apakah jika saya mengatakan siapa orangnya, an-anda akan membebaskan saya? To-tolong jangan bunuh saya, saya masih harus menghidupi keluarga saya di kamp

    Last Updated : 2023-09-08
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 8 Sadarkan dirimu Ayesha

     Begitu Derick membuka pintu kamar, ternyata ia melihat Istrinya sedang berbaring di atas ranjang. Ia tidak melihat adanya orang lain di dalam kamar mereka, Derick memastikan lagi kalau benar-benar tidak ada orang lain lagi.“Tuan Muda? Ada apa ini? Kenapa Atren seperti ini?”Derick memutar tubuhnya, menatap ke arah dimana asal suara itu berasal, seorang pria berkulit Tan terlihat berdiri di depan pintu kamar, raut wajahnya juga tampak khawatir.“Jacob, darimana saja kamu?!” bentak Derick, namun karena suaranya yang keras, hal itu justru malah mengejutkan Ayesha yang sedang tertidur.“Derick? Ada apa ini?” tanyanya dengan wajah sembab karena mengantuk sembari mengusap matanya beberapa kali guna memperjelas penglihatannya.Derick menatap sejenak ke arah Jacob yang menunduk ketakutan, lantas kemudian berjalan menghampiri Ayesha, “Maafkan aku yang sudah membangunkanmu,” ujarnya seraya mengusap kepala Ayesha secara perlahan.

    Last Updated : 2023-09-09
  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 9 Tali Bell

    Ayesha mengintip keluar kamar, dimana ia tidak melihat siapapun di luar. Ia ingin meminta bantuan pada pelayan yang tadi pagi membantunya bersiap, karena hari sudah menjelang sore dan pasti sebentar lagi Roselia akan datang membawa beberapa kandidat yang akan menjadi dayangnya.‘Duh, sebenarnya aku rasanya risih banget karena mandi pun harus di bantuin, tapi aku sama sekali gak ngerti cara menggunakan peralatan yang bentuknya aneh banget, dan terlalu banyak ramuan serta wewangian yang di gunakan saat mandi.’‘Bentar, bukankah di setiap kamar Bangsawan memiliki sebuah lonceng untuk memanggil pelayan?’Menyadari hal tersebut, Ayesha menatap ke seluruh penjuru kamar dan menemukan sebuah tali yang sepertinya di gunakan untuk membunyikan bel. Begitu Ayesha menarik tali tersebut, namun tidak ada suara yang terdengar. Karena tali tersebut terhubung ke ruangan para pelayan, dan beberapa saat kemudian beberapa pelayan wanita datang ke dalam ruangan

    Last Updated : 2023-09-09

Latest chapter

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 109. Delisha Roxycin Pytolarin [END]

    Sudah beberapa minggu berlalu, malam berdarah sudah berlalu. Namun beritanya masih hangat hingga saat ini. Terutama dengan kabar terbaru yang membuat para Rakyat dan Bangsawan bertanya-tanya perihal keputusan yang di ambil oleh Kaisar baru mereka.[Aku akan menunjuk Pewaris dari Grand Duke dan Grand Duchess Swiss sebagai ahli warisku. Aku harap, setelah membaca ini kalian berhenti mengirimkan surat lamaran ke Istana.]Selama masa kepemimpinan Zigea sebagai Kaisar beberapa minggu ini, masih belum terlihat adanya kemajuan. Karena sistem pemerintahan akan benar-benar di ubah sesuai dengan apa yang Zigea inginkan selama ini. Yang menjadi perdebatan adalah sistem kasta yang di hapus mulai dari Marquess ke bawah. Hanya menyisahkan dari gelar bangsawan Duke sampai ke Kaisar. Para Rakyat mendukung adanya perubahan tersebut, berbeda dengan para Bangsawan yang tidak terima. Hak mereka sebagai pemimpin wilayah bisa terancam jika mereka memiliki drajat yang sama dengan para rakyat yang mereka an

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 108. Di dalam Goa buatan

    BAB 108.Semakin larut malam, seruan dari peperangan semakin mencekam. Di halaman Istana sudah banyak bergelimpangan jasad-jasad manusia. Begitu juga di dalam Istana, terutama di sekitar lorong menuju ke kamar Kaisar.Sementara di delam kamar Kaisar, Dean sudah tidak bernyawa. Mati di tangan anaknya sendiri, bahkan Lynea sama sekali tidak menyangka kalau putra yang amat mereka sayangi akan bertindak sejauh ini. “KENAPA?! ADA APA DENGAN MU ZIGEA?!” seruan untuk ke sekian kalinya Lynea jeritkan. Perempuan paruh baya itu sama sekali tidak berani menoleh ke arah dimana suaminya tadi duduk. Zigea masih menatap kosong ke arah jasad sang Ayah. Tangannya memang bergetar, namun itu bukan perasaan sedih melainkan amarah yang membuncah.Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Berada di luar prediksi Zigea, banyak variabel yang berbeda dari kehidupan-kehidupan yang sudah ia lewati sebelumnya. ‘Mungkin banyaknya variabel yang terjadi karena adanya jiwa yang merasuk ke dalam tubuh Ayesha,’ batin

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 107. Malam Berdarah

    BAB 107 Seorang pelayan pria mengetuk pintu sebuah ruangan berpintu besar. Ketika terdengar seruan dari dalam yang mengizinkan pelayan tersebut masuk, barulah ia berani masuk ke dalam ruangan itu. Troli berisi makanan di dorong masuk, membuat lantai dan roda yang bergesakan menyebabkan bunyi decitan.Jibdrui membalikkan tubuhnya, menatap pelayan pria yang baru saja masuk. Mata abu-abu itu beralih ke sebuah gulungan kertas yang berada dekat dengan piring berisi makanan. Langkah kakinya berjalan mendekati ke arah pelayan tersebut.“Dari siapa?” tanyanya datar.Pelayan menundukkan kepalanya, “Dari Baginda Kaisar.”Kedua alis Jibdrui di tertaut, karena tidak biasanya Dean mengirimkan pesan dengan cara seperti itu. Ia perhatikan pelayan tadi, tapi tidak ada yang aneh.“Pergilah,” usirnya.Setelah pintu kembali di tutup, dan hanya tinggal dirinya sendiri di ruangan itu, Jibdrui lekas membuka gulungan sura

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 106. Paviliun Selatan

    BAB 106. Leonita dan Larry yang berdiri di pinggir bersama beberapa dayang lainnya merasa bangga dengan pembalasan yang di lakukan oleh majikan mereka. Diam-diam dua gadis itu melakukan tos, kalau saja sedang di rumah pasti mereka sudah berjingkrak-jingkrak.Karena sudah kenyang, Ayesha dan Daisy berniat untuk pulang. Ia sama sekali tidak memperdulikan Lyssa yang tengah gondok sambil berdiri di dekatnya.“Yang Mulia Permaisuri, maafkan atas sikap tidak sopan Saya. Sudah sewajarnya Saya membela diri karena Saya punya mulut. Saya bukan berniat menghina keluarga Kaisar, karena Saya tidak pernah menghina Permaisuri maupun Baginda Kaisar apalagi Yang Mulia Putra Mahkota. Meskipun Lyssa adalah adik perempuan Anda, tapi Anda tidak bisa menjadikannya keluarga Kaisar.”Kasak-kusuk terdengar, Ayesha menghela nafas lelah. Ia menoleh ke arah Larry yang sedang memegang sebuah kotak kayu mewah berwarna biru tua.“Yang Mulia, Saya membawakan

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 105. Ayesha kena mental?

     Ayesha merentangkan kedua tangannya, saat ini Larry dan Leonita tengah membantu sang nyonya berpakaian. Gaun dengan dominan Biru dan emas, cocok dengan warna mata dan rambutnya yang pirang pucat. Rambutnya juga di tata dengan elegan namun tidak membuatnya terlihat dewasa, justru ia terlihat seperti seorang Lady.“Leonita, tolong jangan terlalu ketat saat memasang korsetnya. Aku tidak bisa bernafas, bisa-bisa tulang rusukku patah,” keluhnya dengan nafas ngos-ngosan.“Baik Nyonya,” balas gadis itu.Setelah selesai, ia duduk sebentar untuk menunggu suaminya. “Nyonya, ada Serio yang ingin bertemu dengan Anda,” ucap Atren dengan menunduk sopan. Pria berseragam khas Ksatria pribadi itu hanya berdiri di dekat pintu.“Biarkan dia masuk.”Serio masuk ke dalam ruangan Ayesha, pria berkaca mata itu menundukkan kepalanya dengan sopan,  “Hari ini Anda harus hadir dalam Tea Party yang di buat oleh Permaisuri, ini untuk membung

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 104. Berjumpa kembali

     “Cepat panggilkan dokter!” teriak Serio. Raut wajahnya sangat gelisah dan khawatir.Secepat kilat, ia berlari ke arah meja kerjanya. Ia akan mengirimkan surat kepada Derick, karena pria itu sudah mewanti-wanti Serio untuk selalu mengabari keadaan genting yang menimpa istrinya.“Cepat kirimkan surat ini ke Yang Mulia Grand Duke!” ujarnya seraya memberikan sepucuk surat kepada petugas pengantar pesan. Ia menoleh ke arah salah satu Ksatria Elang Emas, “Antarkan dia, pastikan surat itu harus sampai ke tangan Yang Mulia Grand Duke langsung. Jangan sampai kabar ini bocor di luar sana, sangat berbahaya.”“Baik!” jawab mereka dengan kompak. ***  “Ini dimana?” ia melihat ke sekeliling, hanya ada ruangan tanpa batas. Ia juga merasa Familiar dengan situasi saat ini.[Kita bertemu kembali, Anakku.]Ayesha menatap sesosok entitas yang pernah ia temui sebelumnya. “Kenapa Anda menemui saya? Ap

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 103. Kematian Griard

      Pagi harinya, Ayesha menatap Leonita dan Larry yang berdiri di hadapannya. Kedua dayangnya itu menundukkan kepala, wajah mereka sudah seperti kepiting rebus.Apalagi wajah Ayesha, ia sangat malu saat ini. Ketika ia bangun, Derick masih terlelap di sisinya. Bahkan sampai sekarang, pria itu masih tidur, mereka bekerja terlalu keras tadi malam. Seluruh tubuh Ayesha sudah seperti tokek, banyak bintik-bintik merah di sekujur tubuh.“Nyonya, air mandi Anda sudah di siapkan,” setelah lama terdiam, akhirnya kata itu yang pertama kali keluar dari mulut Larry.“S-saya juga sudah menyiapkan wewangian yang Anda sukai, Nyonya,” tak mau kalah, Leonita juga berujar meskipun dengan suara gugup.“Kalian pergilah. Biar aku yang memandikan Istriku.”Dua kalimat tersebut membuat ketiga perempuan itu mengalihkan tatapan ke arah Derick yang sudah bangun dan terduduk. Seketika tiga pasang mata perempuan itu melotot kala melihat keadaa

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 102. Belah Duren (21+)

      Malam kian larut, namun mata belum juga mau terpejam meski mata sudah bergayut. Ayesha berdiri di balkon kamarnya. Mereka sudah kembali ke kastil keluarga Swiss.Mengenai orang-orang yang di tangkap oleh Ksatria Elang Emas di hutan dekat kastil Baron Serval, sehari setelah di tangkap mereka di temukan tewas. Di makan oleh binatang buas, salah satu pengawal lupa menutup pintu gubuk dadakan tersebut. Paginya mereka semua di temukan sudah tercerai berai.Ayesha langsung bergidik ngeri, ketika membayangkan potongan tubuh yang berserak ketika ia hendak interogasi orang-orang itu. Ia julurkan tangannya, menatap ke arah telapak tangan pucatnya, sedikit bergetar di sana.“Janc*k! Ngeri banget,” gidiknya lagi.Kedua tangannya memeluk tubuhnya, udara kian dingin namun ia sama sekali belum berniat beranjak dari sana. Matanya menatap gerbang kastil di kejauhan sana. Berharap pintu itu terbuka, dan suaminya muncul.“Kangen,” bisi

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 101. Dimana?

    Suara langkah kaki di barengin dengan suara barang di seret terdengar di sepanjang lorong tersebut. Jejak darah terlihat membasahi lantai, membentuk gurat-gurat memanjang. Mengikuti jejak barang yang tadi di seret.“Pindahkan jasad-jasad itu ke dalam peti. Kita akan membakarnya di alun-alun Ibukota. Agar ini bisa menjadi contoh untuk banyak orang. Gantung jasad-jasad itu nanti ke tiang eksekusi.”“Baik, Tuan Duke!” seru beberapa Ksatria yang bertugas di bagian penjara Kekaisaran.Jasad yang mereka bawa, adalah buntut-buntut dari Organisasi tersebut. Mereka sama sekali tidak bisa di harapkan, karena yang selama ini bertemu dengan mereka adalah Butler Gof dan Madame Cruish.Dua orang itu juga sudah di tangkap, bersama dengan sang penyihir hitam. Mereka di kurung di dalam penjara dengan penjagaan berlapis-lapis. Terkhusus si penyihir hitam, tubuhnya sudah nyaris hancur karena di siksa, terutama lidahnya yang di potong agar tidak bisa lagi mengucapkan mantra-mantra sihir hitamnya.Setelah

DMCA.com Protection Status