Share

Pertemuan Ketiga

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-12-24 12:57:04

Sean akhirnya pergi ke Bar, cukup jauh dari resort tempatnya menginap.

Sekitar satu jam perjalanan dengan kecepatan maksimum.

Sean meminta driver yang disewanya untuk ikut turun menemani tapi pria itu menolak, akhirnya Sean masuk sendirian.

Kalau bukan karena Daisy sedang mengandung—ia akan memaksa Max menghabiskan malam bersamanya di Bar dan karena Max tidak bisa ikut, Keith jadi ikut-ikutan tidak mau ikut.

"Dasar pria-pria budak cinta." Sean mengumpati kedua kakaknya.

Biasanya Mommy Jeniffer bersedia menemaninya tapi beliau sudah tidur semenjak matahari terbenam.

Tapi tidak lucu bila ia pergi ke Bar untuk mencari wanita ditemani Mommy.

Sean masuk ke dalam Bar yang direkomendasikan petugas resort dan ternyata cukup bagus.

Bukan Bar biasa melainkan Bar khusus orang-orang berkantung tebal.

Matanya mengedar ke penjuru Bar dan harus mendapati kekecewaan karena kebanyakan pengunjung adalah warga Negara Asing sama seperti dirinya.

Sean baru menyadari kalau ia salah masuk Bar.

Bartender bertanya minuman apa yang diinginkan Sean saat pria itu duduk di depannya.

Sean menyebutkan minuman favoritenya, berkadar alkohol rendah agar tetap waras ketika bertemu seorang gadis nanti.

Bartender menggeser gelas berisi minuman pesanan Sean.

Pria itu mengangkat gelas dari atas meja lalu mengubah posisi duduknya.

Dan di saat ia bergerak memutar sedikit badan untuk menyaksikan live music—seseorang menyenggol tangannya sehingga minuman di dalam gelas tumpah mengenai pakaian orang itu.

Atau lebih tepatnya seorang gadis.

"Ouch!" Sang gadis berseru setengah histeris.

Sean merasa tidak salah karena bukan dirinya yang menabrak gadis itu, jadi diam saja ketika sang gadis mengusap-ngusap bagian lengannya yang ketumpahan minuman.

Gadis itu mendongak menatap nyalang karena tidak mendengar satu patah kata pun dari orang yang membuat pakaiannya basah dan kotor.

Dan ketika mata Sean bertemu dengan mata yang memiliki bulu mata lentik nan lebat milik sang gadis—keduanya tertegun.

"Kamu?" Princes bergumam raut wajahnya tampak terkejut.

"Wah, Beneran jodoh kayanya." Princes membatin.

Sean tertawa membuat kadan ketampanan pria itu meningkat.

"Sepertinya kita harus berhenti bertemu dengan cara seperti ini." Sean berujar di sela tawanya.

"Kenapa sih, aku tuh sial terus kalau ketemu kamu." Princes menggerutu sambil mengusap lengan bajunya yang kotor.

"Hey, bukan salahku ... kamu yang menabrakku ... aku sedang duduk, lihat!" Sean menunjuk kursinya.

Memang benar tapi entah kenapa Princes tetap saja kesal tapi juga ... bahagia.

"Untuk itu, aku tidak akan menggantinya karena bukan kesalahanku."

Sean mengendik pada bagian lengan Princes yang basah juga kotor membuat Princes merotasi bola matanya.

"Kamu, sedang apa di sini?" Sean bertanya basa-basi.

Ia berharap Princes bersama teman-temannya yang cantik yang bisa ia kencani.

"Princes?" Suara lembut seorang wanita membuat Sean juga Princes menoleh.

Sekarang Sean tahu kalau gadis minuman itu bernama Princes.

"Kak Aya ... baju aku ketumpahan minuman dia." Princes mengadu sambil mengarahkan telunjuk pada Sean.

Sean menggerakan kedua tangan di depan dada, kepalanya menggeleng cepat.

"Dia yang menyenggolku." Sean membela diri.

"Dia siapa? Kamu kenal dia?" Kanaya Shaqeenarava Gunadhya-kakak sepupu Princes, bertanya sambil mengendikan dagu pada Sean.

"Aku Sean ... Sean Maverick." Sean langsung memperkenalkan diri.

Kanaya menatap tangan Sean yang menggantung di udara kemudian mengembalikan tatap pada wajah Sean.

"Kamu kenal dia?" Kanaya bertanya pada Princes namun matanya menyorot Sean dingin membuat pria itu nyaris membeku.

"Dian klien Papa di New York."

"Oh ...." Kanaya hanya menggumam sementara tangan Sean masih menggantung di udara.

Kanaya memanggil bartender untuk memesan minuman menghiraukan Sean yang kini sudah menurunkan tangannya.

"Aku bersihin dulu baju aku ya, Kak."

Kanaya mengangguk samar lalu duduk di stool tepat di samping Sean menunggu bartender meracik minuman pesanannya.

Sean tidak ambil hati dengan sikap Kanaya tapi justru penasaran karena hanya dia perempuan di dunia ini yang mengabaikannya.

"Aku tadi sudah menyebutkan namaku ... kamu belum."

Sean memutar kursi sehingga tubuhnya menghadap Kanaya.

"Kanaya." Kanaya hanya menggumam dengan ekspresi datar dan matanya menatap lurus ke depan pada bartender sementara Sean memperhatikannya dari samping.

Harga diri Sean sebagai pria lajang, tampan, dan mapan pun hancur lebur oleh sikap dingin Kanaya.

Tapi rasa penasaran terus berteriak di benak Sean memaksanya untuk menaklukan Kanaya terlebih gadis itu memiliki wajah asli Indonesia.

"Ka-na-ya ... nama yang bagus." Sean memuji tapi mana mempan bagi Kanaya yang pembawaannya memang dingin.

Bartender menggeser gelas ke depan Kanaya yang langsung Kanaya raih lalu turun dari stool.

Kanaya melengos begitu saya tanpa basa-basi kepada Sean.

"Ya Tuhaaaan, dianggap aku kecoa apa? Dia mengabaikanku." Sean mengumpat di dalam hati.

Tidak lama Princes keluar dari toilet dan untuk tiba di mejanya, ia harus melewati Sean kembali.

Dari jauh Sean sudah melihat Princes, mata mereka bertemu seiring langkahnya yang semakin mendekati Sean tapi berulang kali Princes mengalihkan tatapan.

"Sini ... duduk." Sean menahan tangan Princes lalu menepuk stool dengan tangan yang lain

Princes menurut, ia duduk tanpa drama penolakan.

"Apa?" kata Princes, duduknya menyerong, setengah menghadap Sean.

"Udah dibersihin?" Sean mencubit lengan baju Princes, mengamatinya.

"Udah ... masih keliatan enggak?" Princes melunak.

Merujuk pada ucapan sompralnya di lift setelah pertemuan kedua mereka—Princes pernah mengatakan jika mereka bertemu kembali dengan cara yang sama yaitu ketumpahan minuman berarti Sean adalah jodohnya—ya tapi tidak secepat ini juga.

Masa jarak pertemuan kedua dan ketiga hanya terpaut dua hari?

Princes juga masih kuliah belum mau menikah, setidaknya itu yang sedang Princes pikirkan sekarang.

"Enggak ... udah bersih." Sean menjawab santai.

Pria itu kemudian mengalihkan tatap pada Princes.

"Perempuan tadi ... siapa?" Sean melancarkan aksi pendekatan pertamanya pada Kanaya melalui Princes.

"Kakak sepupu ... kita lagi liburan di sini."

Sean menganggukan kepala. "Kamu mau minum? Pesan minuman, aku yang bayar."

"Udah tadi ... kamu ke sini sendirian?"

Sean menunjukkan wajah nelangsa sambil menganggukan kepala.

"Kedua kakakku lagi bucin sama istrinya yang sedang hamil."

Princes tertawa pelan, ia menoleh ke belakang melihat situasi di mejanya.

"Kamu mau gabung sama kakak sepupu aku?"

Dengan polosnya Princes menawarkan, yang mungkin akan ia sesali di kemudian hari.

"Apa boleh?" Sean pura-pura ragu.

"Emm ... kayanya sih, boleh ... ayo."

Related chapters

  • Bertahan Di Sampingmu   Kanaya

    "Emm ... kayanya sih, boleh ... ayo." Princes turun dari stool diikuti Sean yang begitu antusias dengan ajakannya.Sean yang berjalan di belakang Princes menyeringai, berjanji di dalam hati harus mendapatkan Kanaya.Di meja itu ternyata bukan hanya ada Kanaya dan Princes tapi ada seorang gadis yang mirip dengan Kanaya."Sean ... ini Kanaya dan itu kembarannya Kaluna, yang di samping Kaluna itu Brian-kekasihnya dan ini Zyandru ... mereka semua sepupu aku ... kecuali Brian." Princes mengenalkan para sepupunya pada Sean.Sean mengulurkan tangannya menyalami para sepupu Princes di mulai dari Kanaya."Tadi kami sudah berkenalan, tapi baru sekarang resmi berkenalannya," celetuk Sean seraya menggerakan tangan yang sedang bertaut dengan tangan Kanaya. Sean sengaja menahan sebentar tangan Kanaya ketika hendak menariknya membuat Kanaya mendongak dan netra mereka bertemu."Sean ini klien bisnisnya papa di New York," sambung Princes memberitau siapa Sean.Suara Princes menarik Sean dari dalamny

    Last Updated : 2024-12-24
  • Bertahan Di Sampingmu   Percaya Diri

    Princes menatap dirinya di cermin wastafel sambil mencuci tangan yang sebenarnya tidak kotor.Wajah cantik Princes memberengut, kesal pada diri sendiri yang nyaris tidak bisa mengendalikan diri.Princes menarik napas kemudian mengeluarkan perlahan."Jangan malu-maluin donk ... ini tuh bukan pertama kali kamu suka sama cowok, kan!" Princes bicara pada cermin di depannya.Menarik napas lagi lalu mengeluarkan perlahan, Princes pun mengayun langkah keluar dari toilet.Ia berharap permainan truth and dare sialan itu tidak dimainkan lagi.Dan harapan Princes terkabul, saat ini Kaluna bersama Brian tengah mengambil alih acara live music.Beruntung Kaluna memiliki suara yang merdu begitu juga Brian, para pengunjung sekarang memfokuskan perhatian ke arah panggung kecil di mana Kaluna dan Brian bersama band sedang menyanyikan sebuah lagu yang sedang hits saat ini sehingga kebanyakan dari mereka ikut menyanyi.Mungkin dari banyaknya pengunjung, hanya Sean yang tidak benar-benar fokus menikmati p

    Last Updated : 2024-12-24
  • Bertahan Di Sampingmu   Menyadarkan

    Keesokan paginya, Sean menyempatkan untuk sarapan pagi bersama kakak beserta kakak ipar dan sang Mommy tercinta. Mereka duduk di satu meja bulat dan besar. "Aku tidak suka bawang, Max ... kamu yang makan bawangnya."Daisy yang semenjak mengandung semakin manja tidak pernah bisa membuat hidup Max tenang.Dan tanpa membantah—Max pasti akan mengabulkan permintaan Daisy atau mengikuti perintahnya dan mewujudkan keinginannya."Kamu mau orange juice?" Keith bertanya sebelum beranjak dari kursinya."Boleh." Audrey menjawab. "Dan tolong bawakan salad lagi," tambahnya kemudian dan mendapat anggukan dari Keith sebelum meninggalkan meja.Perlu diketahui, dua kakak Sean yaitu Keith dan Max menikah dengan istri mereka berdasarkan perjodohan.Awalnya Max menolak keras perjodohan tersebut tapi sekarang bucinnya setengah mati kepada Daisy- istrinya.Berbeda halnya dengan Keith yang memang tidak pernah menolak perintah daddy tapi Sean tahu kalau Keith berusaha keras mencintai Audrey dan begitu juga

    Last Updated : 2024-12-24
  • Bertahan Di Sampingmu   Malah Mendekatkan

    Sean Ganteng : Hallo 👋Princes mengerjap, nyaris menjatuhkan ponsel yang sedari tadi ia pandangi saat ternyata tiba-tiba Sean mengirim pesan dan langsung terbaca olehnya.Apakah nanti pria itu akan berpikir kalau Princes sedang online sambil membuka ruang pesan dengan Sean tapi tidak mengirim pesan apapun.Maka, buru-buru Princes mengetik sesuatu di sana.Princes : Aku baru mau chat kamu.Sean Ganteng : Jadi, kita satu hati?Princes mendekap ponsel di dada, pipinya seketika merona.Princes : Kami pulang hari ini, aku sedang berada di Bandara.Princes mencoba mengalihkan pertanyaan Sean tadi yang telah membuatnya baper.Sean Ganteng : Sendiri?Princes : Sama yang lain donk.Sean Ganteng : Oh ya? 🤔Padahal Sean tidak mengatakan kalau ia tidak mempercayai ucapan Princes tapi Princes merasa perlu meyakinkan Sean bila ucapannya benar."Kak ... ayo kita selfie," ajak Princes seraya mengangkat ponselnya.Kanaya yang berada di samping Princes langsung tersenyum tipis pada kamera.Tentu Kana

    Last Updated : 2025-01-03
  • Bertahan Di Sampingmu   Menghilang

    Zyandru seumuran dengan Princes, dia tahu kalau Princes tidak akan percaya apapun nasihatnya jadi menurut cowok itu lebih baik menjodoh-jodohkan Sean dengan Princes saja sekalian.Princes memelototkan mata tapi bibirnya tersenyum kepada Zyandru."Jangan pulang pagi ya Princes." Kaluna berpesan sambil tersenyum penuh makna.Mungkin Kaluna menduga kalau Sean sedang melakukan pendekatan dengan Princes dan Princes juga sebenarnya sudah menyukai Sean.Princes pun balas memberikan senyum teramat manis kepada Kaluna, di luar kebiasaannya karena Princes bukan lah gadis anggun.Meski anak pertama dan memiliki dua adik laki-laki, tapi Princes adalah anak gadis satu-satunya di keluarga Folke yang begitu dimanja oleh sang Papa-Arjuna Bernard Folke.Zyandru sudah berlalu lebih dulu diikuti Kaluna juga Brian meninggalkan Princes yang kemudian menjadi canggung salah tingkah sementara Sean yang sedang berusaha menutupi kecewanya.

    Last Updated : 2025-01-04
  • Bertahan Di Sampingmu   Permintaan Di Luar Dugaan

    "Kenapa tidak membalas pesanku?" Pria tampan di samping Kanaya bertanya."Oh maaf ... aku sibuk." Kanaya menjawab santai.Pria tampan teman dekat Kanaya mengerutkan kening, menyempatkan menoleh sekilas untuk melihat wajah Kanaya."Sibuk apa?" Pria itu bertanya lagi kemudian mengembalikan tatap ke depan karena ia sedang mengemudi."Liburan." Kanaya menjawab tanpa dosa.Sudah pria itu duga kalau Kanaya akan menjawab demikian.Pria itu mendengus kesal."Dua minggu sama sekali tidak ada kabar darimu, kamu membuat aku nyaris gila." Kanaya menghadapkan wajah pada pria di sampingnya, kepalanya miring mengamati pria itu baik-baik."Apa?" Pria itu bertanya maksud dari tindakan Kanaya menatapnya begitu intens."Aku tidak melihat tanda-tanda awal sakit jiwa di diri kamu ... kamu bercukur, sepertinya juga kamu mandi sebelum bertemu denganku dan pakaianmu rapi ... tidak Dean, kamu tidak gila." Kanaya memberitahu hasil penelitiannya.Dean berdecak lidah kesal disertai rotasi mata jengah."Bukan it

    Last Updated : 2025-01-05
  • Bertahan Di Sampingmu   You can do it, Princes

    Princes masuk dari pintu yang dibuka Zyandru.Kakak sepupunya itu ternyata sudah pulang."Hai Sean." Zyandru menyapa, suaranya masih bisa terdengar oleh Princes yang kini tengah menaiki anak tangga.Princes menempati salah satu kamar di lantai dua dan karena hatinya sedang terluka jadi ia hanya ingin merebahkan dirinya di atas ranjang saja sekarang."Hai ...." Sean balas menyapa lalu berpelukan secara masculin dengan Zyandru."Princes kenapa?" Zyandru bertanya pada Sean karena tadi melihat wajah Princes memberengut."Katanya dia enggak enak badan ... mau aku bawa ke dokter tapi enggak mau ... mungkin kecapean abis liburan kemarin," tutur Sean menjelaskan.Kini ia sudah berada di ruang televisi mengikuti langkah Zyandru.Cowok itu mengangguk mengerti."Sebentar, aku ambilkan minum." Zyandru pergi ke dapur dan kembali dengan dua kaleng minuman di tangannya."Sepi." Sean berujar ketika Zyandru memberikan minuman kaleng padanya.Maksudnya Sean ingin menanyakan keberadaan Kanaya."Kaluna p

    Last Updated : 2025-01-06
  • Bertahan Di Sampingmu   Pertemuan Pertama

    PERTEMUAN PERTAMAPERPUSTAKAAN UMUM NEWYORK Pesta pernikahan Keith Maverick dan Audrey Jackson.Lidah Sean Maverick berdecak, menatap malas layar ponselnya yang berkedip menunjukkan foto seorang gadis cantik bernama Britney.Terhitung sudah panggilan ke sepuluh yang gadis itu lakukan tapi Sean masih malas menjawab panggilan sang gadis.Britney adalah anak dari klien Augusta Maverick-sang ayah yang tergila-gila padanya.Beruntung gadis itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas sehingga Charles Jhon-ayah Britney tidak mungkin menjodohkan sang putri dengan Sean.Tinggal menunggu waktu sampai Augusta Maverick dan Charles Jhon menjodohkan Sean dengan Britney.Sean akan bernasib sama seperti Keith-sang kakak yang menikah karena perjodohan.Tapi beruntung bagi Keith dijodohkan dengan gadis cantik seorang Pengacara yang memiliki pembawaan kalem, anggun dan elegan tidak seperti Britney yang tingkahnya selalu membuat Sean sakit kepala.Meski cantik tapi Britney bukan tipe gadis yang dis

    Last Updated : 2024-12-24

Latest chapter

  • Bertahan Di Sampingmu   You can do it, Princes

    Princes masuk dari pintu yang dibuka Zyandru.Kakak sepupunya itu ternyata sudah pulang."Hai Sean." Zyandru menyapa, suaranya masih bisa terdengar oleh Princes yang kini tengah menaiki anak tangga.Princes menempati salah satu kamar di lantai dua dan karena hatinya sedang terluka jadi ia hanya ingin merebahkan dirinya di atas ranjang saja sekarang."Hai ...." Sean balas menyapa lalu berpelukan secara masculin dengan Zyandru."Princes kenapa?" Zyandru bertanya pada Sean karena tadi melihat wajah Princes memberengut."Katanya dia enggak enak badan ... mau aku bawa ke dokter tapi enggak mau ... mungkin kecapean abis liburan kemarin," tutur Sean menjelaskan.Kini ia sudah berada di ruang televisi mengikuti langkah Zyandru.Cowok itu mengangguk mengerti."Sebentar, aku ambilkan minum." Zyandru pergi ke dapur dan kembali dengan dua kaleng minuman di tangannya."Sepi." Sean berujar ketika Zyandru memberikan minuman kaleng padanya.Maksudnya Sean ingin menanyakan keberadaan Kanaya."Kaluna p

  • Bertahan Di Sampingmu   Permintaan Di Luar Dugaan

    "Kenapa tidak membalas pesanku?" Pria tampan di samping Kanaya bertanya."Oh maaf ... aku sibuk." Kanaya menjawab santai.Pria tampan teman dekat Kanaya mengerutkan kening, menyempatkan menoleh sekilas untuk melihat wajah Kanaya."Sibuk apa?" Pria itu bertanya lagi kemudian mengembalikan tatap ke depan karena ia sedang mengemudi."Liburan." Kanaya menjawab tanpa dosa.Sudah pria itu duga kalau Kanaya akan menjawab demikian.Pria itu mendengus kesal."Dua minggu sama sekali tidak ada kabar darimu, kamu membuat aku nyaris gila." Kanaya menghadapkan wajah pada pria di sampingnya, kepalanya miring mengamati pria itu baik-baik."Apa?" Pria itu bertanya maksud dari tindakan Kanaya menatapnya begitu intens."Aku tidak melihat tanda-tanda awal sakit jiwa di diri kamu ... kamu bercukur, sepertinya juga kamu mandi sebelum bertemu denganku dan pakaianmu rapi ... tidak Dean, kamu tidak gila." Kanaya memberitahu hasil penelitiannya.Dean berdecak lidah kesal disertai rotasi mata jengah."Bukan it

  • Bertahan Di Sampingmu   Menghilang

    Zyandru seumuran dengan Princes, dia tahu kalau Princes tidak akan percaya apapun nasihatnya jadi menurut cowok itu lebih baik menjodoh-jodohkan Sean dengan Princes saja sekalian.Princes memelototkan mata tapi bibirnya tersenyum kepada Zyandru."Jangan pulang pagi ya Princes." Kaluna berpesan sambil tersenyum penuh makna.Mungkin Kaluna menduga kalau Sean sedang melakukan pendekatan dengan Princes dan Princes juga sebenarnya sudah menyukai Sean.Princes pun balas memberikan senyum teramat manis kepada Kaluna, di luar kebiasaannya karena Princes bukan lah gadis anggun.Meski anak pertama dan memiliki dua adik laki-laki, tapi Princes adalah anak gadis satu-satunya di keluarga Folke yang begitu dimanja oleh sang Papa-Arjuna Bernard Folke.Zyandru sudah berlalu lebih dulu diikuti Kaluna juga Brian meninggalkan Princes yang kemudian menjadi canggung salah tingkah sementara Sean yang sedang berusaha menutupi kecewanya.

  • Bertahan Di Sampingmu   Malah Mendekatkan

    Sean Ganteng : Hallo 👋Princes mengerjap, nyaris menjatuhkan ponsel yang sedari tadi ia pandangi saat ternyata tiba-tiba Sean mengirim pesan dan langsung terbaca olehnya.Apakah nanti pria itu akan berpikir kalau Princes sedang online sambil membuka ruang pesan dengan Sean tapi tidak mengirim pesan apapun.Maka, buru-buru Princes mengetik sesuatu di sana.Princes : Aku baru mau chat kamu.Sean Ganteng : Jadi, kita satu hati?Princes mendekap ponsel di dada, pipinya seketika merona.Princes : Kami pulang hari ini, aku sedang berada di Bandara.Princes mencoba mengalihkan pertanyaan Sean tadi yang telah membuatnya baper.Sean Ganteng : Sendiri?Princes : Sama yang lain donk.Sean Ganteng : Oh ya? 🤔Padahal Sean tidak mengatakan kalau ia tidak mempercayai ucapan Princes tapi Princes merasa perlu meyakinkan Sean bila ucapannya benar."Kak ... ayo kita selfie," ajak Princes seraya mengangkat ponselnya.Kanaya yang berada di samping Princes langsung tersenyum tipis pada kamera.Tentu Kana

  • Bertahan Di Sampingmu   Menyadarkan

    Keesokan paginya, Sean menyempatkan untuk sarapan pagi bersama kakak beserta kakak ipar dan sang Mommy tercinta. Mereka duduk di satu meja bulat dan besar. "Aku tidak suka bawang, Max ... kamu yang makan bawangnya."Daisy yang semenjak mengandung semakin manja tidak pernah bisa membuat hidup Max tenang.Dan tanpa membantah—Max pasti akan mengabulkan permintaan Daisy atau mengikuti perintahnya dan mewujudkan keinginannya."Kamu mau orange juice?" Keith bertanya sebelum beranjak dari kursinya."Boleh." Audrey menjawab. "Dan tolong bawakan salad lagi," tambahnya kemudian dan mendapat anggukan dari Keith sebelum meninggalkan meja.Perlu diketahui, dua kakak Sean yaitu Keith dan Max menikah dengan istri mereka berdasarkan perjodohan.Awalnya Max menolak keras perjodohan tersebut tapi sekarang bucinnya setengah mati kepada Daisy- istrinya.Berbeda halnya dengan Keith yang memang tidak pernah menolak perintah daddy tapi Sean tahu kalau Keith berusaha keras mencintai Audrey dan begitu juga

  • Bertahan Di Sampingmu   Percaya Diri

    Princes menatap dirinya di cermin wastafel sambil mencuci tangan yang sebenarnya tidak kotor.Wajah cantik Princes memberengut, kesal pada diri sendiri yang nyaris tidak bisa mengendalikan diri.Princes menarik napas kemudian mengeluarkan perlahan."Jangan malu-maluin donk ... ini tuh bukan pertama kali kamu suka sama cowok, kan!" Princes bicara pada cermin di depannya.Menarik napas lagi lalu mengeluarkan perlahan, Princes pun mengayun langkah keluar dari toilet.Ia berharap permainan truth and dare sialan itu tidak dimainkan lagi.Dan harapan Princes terkabul, saat ini Kaluna bersama Brian tengah mengambil alih acara live music.Beruntung Kaluna memiliki suara yang merdu begitu juga Brian, para pengunjung sekarang memfokuskan perhatian ke arah panggung kecil di mana Kaluna dan Brian bersama band sedang menyanyikan sebuah lagu yang sedang hits saat ini sehingga kebanyakan dari mereka ikut menyanyi.Mungkin dari banyaknya pengunjung, hanya Sean yang tidak benar-benar fokus menikmati p

  • Bertahan Di Sampingmu   Kanaya

    "Emm ... kayanya sih, boleh ... ayo." Princes turun dari stool diikuti Sean yang begitu antusias dengan ajakannya.Sean yang berjalan di belakang Princes menyeringai, berjanji di dalam hati harus mendapatkan Kanaya.Di meja itu ternyata bukan hanya ada Kanaya dan Princes tapi ada seorang gadis yang mirip dengan Kanaya."Sean ... ini Kanaya dan itu kembarannya Kaluna, yang di samping Kaluna itu Brian-kekasihnya dan ini Zyandru ... mereka semua sepupu aku ... kecuali Brian." Princes mengenalkan para sepupunya pada Sean.Sean mengulurkan tangannya menyalami para sepupu Princes di mulai dari Kanaya."Tadi kami sudah berkenalan, tapi baru sekarang resmi berkenalannya," celetuk Sean seraya menggerakan tangan yang sedang bertaut dengan tangan Kanaya. Sean sengaja menahan sebentar tangan Kanaya ketika hendak menariknya membuat Kanaya mendongak dan netra mereka bertemu."Sean ini klien bisnisnya papa di New York," sambung Princes memberitau siapa Sean.Suara Princes menarik Sean dari dalamny

  • Bertahan Di Sampingmu   Pertemuan Ketiga

    Sean akhirnya pergi ke Bar, cukup jauh dari resort tempatnya menginap. Sekitar satu jam perjalanan dengan kecepatan maksimum. Sean meminta driver yang disewanya untuk ikut turun menemani tapi pria itu menolak, akhirnya Sean masuk sendirian. Kalau bukan karena Daisy sedang mengandung—ia akan memaksa Max menghabiskan malam bersamanya di Bar dan karena Max tidak bisa ikut, Keith jadi ikut-ikutan tidak mau ikut. "Dasar pria-pria budak cinta." Sean mengumpati kedua kakaknya. Biasanya Mommy Jeniffer bersedia menemaninya tapi beliau sudah tidur semenjak matahari terbenam. Tapi tidak lucu bila ia pergi ke Bar untuk mencari wanita ditemani Mommy. Sean masuk ke dalam Bar yang direkomendasikan petugas resort dan ternyata cukup bagus. Bukan Bar biasa melainkan Bar khusus orang-orang berkantung tebal. Matanya mengedar ke penjuru Bar dan harus mendapati kekecewaan karena kebanyakan pengunjung adalah warga Negara Asing sama seperti dirinya. Sean baru menyadari kalau ia salah masu

  • Bertahan Di Sampingmu   Pertemuan Kedua

    PERTEMUAN KEDUA DIAN BALLROOM, HOTEL RAFFLES JAKARTABaby Shower putri pertama Kenzo Maverick.Sean memisahkan diri dari keluarganya, tadi ia pamit untuk mencari minuman.Sesungguhnya bukan minuman yang Sean cari tapi seorang gadis.Sean sudah belajar bahasa Indonesia selama setahun, ia sangat bertekad mendapat istri seorang wanita asli Indonesia.Ia jatuh cinta pada kecantikan wanita Indonesia setelah bertemu Jillian dan Laura meski mereka adalah blasteran.Sekedar memberitau, Jillian adalah istri dari Kenzo Maverick-adik tiri Sean dan Laura adalah ibu tiri Sean.Augusta Maverick menikahi Laura-cinta sejatinya tahun lalu.Sean ingin anak-anaknya secantik Laura dan Jillian bila nanti ia menikahi wanita Indonesia. Satu gelas minuman berada di genggaman Sean, pria itu berjalan pelan sendirian mengitari venue dengan matanya bergerilya mencari mangsa.Sean terlalu fokus menoleh ke samping sampai tidak memperhatikan keadaan di depannya.Bugh!"Yaaaah ...." Seorang gadis mengesah.Sean ba

DMCA.com Protection Status