Rion memandangi televisi dengan pikiran melayang entah ke mana. Semua sudah sampai sejauh ini dan dia tidak mengira kalau akan mengambil keputusan yang bertolak belakang dengan apa yang sering diucapkan oleh kakeknya.Dia pun sudah begitu muak pada mereka yang bertingkah menyulitkannya. Tetapi sudah melewati batas berulang kali, dia tidak bisa menoleransi lagi. Sebenarnya, tidak masalah jika dia tidak mendapatkan warisan apa-apa, karena sejak awal tidak menginginkan posisi di keluarga Atkinson.Semua hanya karena permintaan kakek.Suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian Rion sesaat televisi dimatikan. Dia dengan remote di genggaman tangan terkejut melihat sosok Sara. Apa yang dilakukan wanita itu di sini?"Seseorang membuatku merasa sangat bersalah padamu sehingga akhirnya harus datang ke mari."Sara mengembuskan napas panjang. "Apa yang dipikirkan Auris sebenarnya? Dia bahkan menyiapkan perlengkapan menginap seolah kedatanganku ke rumah sakit seperti sudah direncanakan saja," g
Rion mendesis bersamaan terbukanya kedua mata Sara. Wanita itu langsung menarik tangannya, tidak sadar tadi meletakkannya dengan kuat di atas tangan Rion yang sakit. Rion menyusul membuka mata, keningnya mengerut dalam ketika menatap wanita berbaring di sampingnya."Aku tidak sengaja. M—maafkan aku! Kau tidak apa-apa?""Tidak masalah. Aku sudah bersiap-siap untuk risiko ini."Beberapa detik terasa sangat canggung, Sara segera beranjak dari kasur pasien. Pertama yang dilakukannya adalah melihat sudah pukul berapa sekarang, masih ada banyak waktu untuk bersiap-siap ke kantor."Dibandingkan itu, bisakah kau membantuku?""Membantu apa?""Aku terus terbangun tadi malam dan berkeringat banyak. Mungkin, itu karena aku belum terbiasa dengan keadaannya. Apa ... kau bisa membantuku melepaskan pakaian?"Wajah Rion merona merah, padahal dia yang meminta bantuan. Dia tidak bisa menyembunyikan bagaimana malunya saat ini."Aku merasa tidak nyaman jika perawat membuka pakaianku. K—kau tidak perlu mem
Sara tidak tahu kenapa dia sampai melakukan hal ini. Seharusnya, dia tidak memusingkan soal Rion lagi namun entah kenapa hati dan pikirannya tidak tenang. Apa hanya semata karena rasa bersalah atau bersimpatik karena Rion hanya tinggal seorang diri? Atau, karena ada hal lain yang membuat dia jadi bersikap tidak jelas demikian?Pengacara Rion datang ke kantor untuk mengurus soal pemindahan harta. Pria itu benar-benar memberikan semua padanya seperti perkataan tempo lalu. Tentu berita mengenai perusahaan Rion akan diambil alih tidak langsung disebar, karena sekarang belum saatnya.Terlebih Sara masih harus mencari keberadaan Charlie yang sampai saat ini belum ditemukan. Tampaknya pria itu tahu kalau sekarang sedang diincar, jadi bersembunyi di suatu tempat. Dia juga tidak mengira jika identitas Charlie yang ada padanya semua adalah palsu, bahkan kelompok ABC ikut terkecoh.Menyampingkan semua pekerjaan, Sara melirik jam tangan yang sudah menunjukkan waktu makan siang. Dia memutuskan unt
Pada akhirnya, Rion mengatakan maksud lain dari dia memberikan seluruh kepemilikannya pada Sara. Dia sudah memikirkan jauh hari soal ini, karena pada dasarnya memasuki perusahaan semata hanya atas permintaan kakek."Kenapa kau berkata bahwa tidak akan mengambilnya lagi dariku, Rion? Apa yang kau rencanakan sebenarnya?"Rion menyentuh bahu wanita itu dan berkata, "Aku tidak pernah tidak menyukaimu.""Kau tidak menjawab pertanyaanku."Meskipun begitu, Sara tetap merona mukanya. Dia menerima pernyataan cinta dari seorang Rion untuk pertama kali dalam hidup! Tetapi kenapa suasana tidak mendukung untuk menjadi lebih romantis? Pria itu mengatakannya di saat yang tidak tepat.Rion menarik tangannya dari bahu sang wanita. "Hubungan kita tidak begitu lancar selama menikah. Bukankah begitu? Aku tidak tahu apa yang kau suka dan kau tidak suka, begitu pula sebaliknya. Aku rasa hubungan yang seperti itu tidak seharusnya diteruskan.Jadi, sebaiknya memberi jarak antar kita agar lebih nyaman dalam b
Rion mengingat perkataan Auris tentang dirinya yang tidak mendorong jauh Sara untuk sementara waktu. Dia tidak ingin rencana menjadi kacau dan pengorbanan sampai detik ini akan sia-sia saja."Aku sudah mengemas semua barang-barangmu." Sara berkata. "Untuk sementara waktu, kau akan tinggal di tempatku, karena masih harus memulihkan diri."Rion menganggukkan kepala. Dia berjalan keluar kamar pasien bersama Sara yang membantu, lalu naik satu kendaraan mewah. Selama itu, dia hanya tenggelam dalam pikiran sendiri.Sedangkan Sara, dia mencoba untuk tetap tenang meskipun jantungnya berdebar kencang. Setelah kejadian menyatakan perasaan pada Rion, dia tidak bisa bersikap biasa saja. Segala hal tampak lebih canggung dari biasanya. Bahkan, saat sekarang mereka duduk di satu mobil berdua dengan pria yang disukai adalah kebahagiaan tersendiri baginya.Sampai di rumah kediaman Sara yang cukup besar, Rion diantarkan ke satu kamar. Pemilihan kamar itu cukup sibuk sebelumnya di mana Sara mencari ruan
Candle light dinner berlangsung dengan suasana romantis. Mereka tidak bercakap-cakap banyak, karena masih dalam penyesuaian diri akan kedekatan itu. Sara selalu mencoba agar mereka memiliki percakapan namun lawan bicaranya tidak kunjung membuat mereka berbicara lebih banyak.Rion baru menyadari hal itu ketika raut wajah wanita yang sibuk dengan steak tampak tidak begitu menikmati acara makan malam mereka. Mau tidak mau, itu membuat dia jadi terpikirkan soal sikap yang tidak seharusnya.Hanya karena tidak ingin mereka menjadi lebih dekat, dia melupakan soal hakikat kemanusiaan. Sara berusaha banyak untuk percakapan mereka, sedangkan apa yang dia lakukan?"Aku pikir lebih baik kita tidak berlama-lama duduk di luar."Sara frustrasi, berpikir apakah persiapan makan malam di taman berakhir gagal? Tetapi apakah hanya itu yang bisa Rion katakan setelah membuat dia menunggu untuk mendengar pria itu bicara? Menyedihkan sekali."Baiklah," ucap Sara dengan lesu.Rion mengerutkan dahi, sungguh re
Untungnya, Sara tidak kehilangan apa pun dari dalam brankas. Semua masih aman tersimpan. Tetapi kekhawatiran tidak kandas sampai di situ saja, dia meminta bagian keamanan rumahnya untuk memeriksa kediaman. Auris juga langsung datang setelah dihubungi.Selagi semua orang berpencar mencari, Sara dan Rion terdiam di tempat. Mereka berdua sangat khawatir namun yang lebih khawatir lagi adalah Sara, takut jikalau hal berbahaya kembali terjadi.Selama Charlie belum ditemukan, maka tidak akan ada ketenangan. Sara berpikir kalau dia lengah sehingga kediaman dapat dimasuki oleh pria yang nyaris dipercayainya itu.Rion sendiri mengepalkan tangan, merasa tidak berguna dalam kondisi tersebut. Kalau saja kaki dan tangannya bisa digerakkan dengan normal, pasti yang dilakukan pertama adalah menangkap Charlie ketika mereka saling bertatapan.Auris berlari ke arah pasangan yang menunggu itu tidak lama kemudian. Dia melaporkan pencarian lima belas menit sebagai permulaan, bahwa tidak ada Charlie atau se
Kedatangan Sara yang begitu tiba-tiba di perusahaan keluarga Atkinson memicu banyak spekulasi. Para pekerja perusahaan hanya tahu kalau atasan mereka sedang mengambil cuti karena kecelakaan yang dialami. Setelah Sara berbicara tentang kejadian sebenarnya bahwa dia telah resmi menduduki kursi jabatan tertinggi di sana, maka semua orang seketika terguncang.Tidak mudah bagi Sara meyakinkan mereka, bahkan kemampuan dirinya diragukan. Dia tidak ingin langsung menunjukkan siapa dirinya, jadi kartu terakhir yang dikeluarkan adalah video dari Rion. Para petinggi perusahaan tercengang dan tidak dapat berkata-kata saat menonton rekaman tersebut.Sara juga sudah memprediksi kalau nantinya ada pemberontakan. Dia akan bersabar untuk itu, bahkan jika terjadi mogok kerja atas penolakan dirinya di perusahaan."Suasana di perusahaan kakek Atkinson betul-betul memanas sekarang. Apa tidak apa kita biarkan seperti ini, Nona Sara?" Auris berkata.Sara memperhatikan para pegawai perusahaan yang memasang s