Share

44-MALAM YANG PANJANG

Arma tidak menyangka akan seperti ini. Dia mengakui perasaan aneh yang muncul semenjak bekerja bersama Vezy. Berkali-kali dia mengelak, tapi hatinya kembali tertuju ke Vezy. Arma tidak tahu perasaan ini benar atau tidak. Sebenarnya dia tidak ingin kembali jatuh cinta dan tersakiti. Tetapi nyatanya, dia tidak bisa menahan itu.

"Kita pacaran, kan?" tanya Vezy usai mencium Arma.

Arma mengerjab, melihat wajah tampan yang sekarang memerah dan terdapat bintik keringat. Bahu lelaki itu naik turun dan terdengar napasnya yang memburu. Sama sepertinya. "Hmm...."

"Jawab yang bener."

"Hmm...."

"Arma!" Vezy bangkit lalu bertolak pinggang. Dia memperhatikan Arma yang berbaring di sofa dengan posisi kurang nyaman itu.

Arma tersenyum melihat Vezy yang menuntut jawaban. Perlahan dia duduk lalu kepalanya tertunduk. "Menurutmu?"

"Pacaran," jawab Vezy. "Tapi, jawab dulu. Nanti dikira kegeeran."

"Ya udah."

"Ya udah apa?" Ve
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status