Home / Romansa / Berondong Posesifku / 11-MENCARI KESEMPATAN

Share

11-MENCARI KESEMPATAN

Author: youandwords
last update Last Updated: 2024-07-23 13:32:06

Glek... Glek....

Arma menegak minuman yang rasanya aneh. Tetapi, dia tetap meminum karena tenggorokannya terasa sakit. Rasanya dia ingin bercerita, tetapi tidak sanggup.

Vezy memperhatikan Arma yang menghabiskan minumannya. Dia yakin, wanita itu tidak sadar apa yang telah diminum. "Arma...."

Tak.... Arma meletakkan gelas di depannya dengan kasar. Kepalanya terasa berat dan pandangannya berkunang-kunang. Seketika dia menyandarkan kepala dan memejamkan mata.

"Lo nggak akan kuat, Arma."

"Gue harus kuat," jawab Arma tidak mengerti maksud ucapan Vezy.

Klek.... Razi berjalan masuk dengan sebotol minuman. Saat melihat Arma yang duduk bersandar seketika dia menatap Vezy. "Lo apain?" tuduhnya lalu melihat minuman Vezy yang telah habis.

"Dia minum sendiri."

"Wah? Nyerah juga dia." Razi meletakkan botol air mineral di meja. "Tadi ketemu temen, makanya agak lama."

"Bilang aja ketemu cewek," jawab Vezy lalu menatap Razi yang menahan tawa. Perhatiannya lalu kembali ke Arma. "Arma...."

Arma tidak ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Berondong Posesifku   12-SESORANG YANG MEMBUAT PATAH HATI

    Pukul enam lebih tiga puluh, Vezy, Razi dan Arma sampai di sebuah hotel tempat Vezy harus manggung. Arma terdiam melihat mobil-mobil mewah yang terparkir di depan. Di depan pintu hotel, juga tersedia karpet mewah dan beberapa orang yang berjejer menyambut.Arma baru kali ini datang ke acara pernikahan yang begitu mewah. Tanpa sadar, dia membayangkan pesta pernikahannya kala itu yang cukup sederhana. Tetapi, terasa begitu membahagiakan."Jangan ngelamun." Vezy menepuk punggung Arma.Lamunan singkat Arma seketika terputus. Dia menatap Vezy yang berjalan di sebelahnya. Kemudian, ada dua orang yang menghampiri dari arah samping."Silakan lewat sini, Pak," ujar lelaki yang mengenakan setelan berwarna hitam.Razi menggerakkan tangan ke arah kiri. Dia lalu menarik Vezy agar berjalan di sampingnya. "Gila, kayak showroom."Vezy menahan tawa. "Mau lo? Ambil.""Besoknya gue masuk penjara."Arma mendengar candaan dua lelaki

    Last Updated : 2024-07-24
  • Berondong Posesifku   13-MENGHIBUR

    Sudah dua puluh menit Arma berusaha menahan tangisannya. Tetapi, air matanya tetap turun. Dia mengusap sudut mata hingga terasa agak nyeri. Air mata itu tetap keluar hingga napasnya terasa sesak."Kenapa gue selemah ini, sih?" Arma menghela napas panjang lalu mendongak. Dia ingat terlalu lama meninggalkan ruangan, tetapi dia tidak kunjung beranjak. Tentu, dia tidak ingin orang lain tahu jika dia bersedih."Huh. Gue nggak boleh kayak gini!" Arma berdiri tegak lalu mengedipkan mata beberapa kali. Setelah dirasa bisa menahan air mata, dia berjalan ke ruangan.Ceklek...."Eh...." Arma berjingkat saat hendak membuka pintu, ternyata benda itu dibuka dari dalam. Dia mengangkat wajah, melihat Vezy yang telah berganti pakaian dan wajahnya terlihat segar setelah mencuci muka. Seketika Arma sadar sudah terlalu lama pergi."Dari mana, sih, lo?" Razi melewati Vezy dan melihat Arma yang terdiam. "Gue minta tunggu malah pergi." Setelah itu dia berjalan

    Last Updated : 2024-07-25
  • Berondong Posesifku   14-KETERTARIKAN

    Kepala Arma pening oleh desakan sesuatu yang sudah lama tidak dirasakan. Bersama Vezy, dia menembus batas-batas yang telah ditentukan untuk tidak berdekatan dengan lelaki. Bersama Vezy, sudah tidak terhitung berapa kali lelaki itu menggoda dan mengecupnya. Sekarang, meledak semuanya.Begitu pula dengan Vezy. Baginya mudah berciuman dengan seorang wanita tanpa status. Meski begitu, dia tidak pernah mencium sembarang wanita. Hanya beberapa wanita saja yang menarik perhatiannya. Arma termasuk di dalamnya.Vezy merasa ada sesuatu yang menarik dari diri Arma. Wanita itu memiliki paras yang cantik dengan penampilan sederhana. Gaya berpakaian wanita itu sopan. Tetapi, tetap memiliki magnet untuk menarik para lelaki. Vezy berani bertaruh, banyak wanita cantik di luar sana dengan tubuh kurus dan tinggi seperti yang diidamkan para lelaki. Sayangnya, Vezy tidak menyukai seperti itu. Dia justru tertarik dengan tubuh Arma yang ideal. Berisi di tempat-tempat yang seharusnya.

    Last Updated : 2024-07-26
  • Berondong Posesifku   15-MENGHINDAR

    "Bukannya dari tadi lo menghindar?"Arma menarik kedua tangan Vezy dari pinggangnya. Dia memilih berenang ke arah lain daripada meladeni lelaki itu. Memang, dia menghindari Vezy. Saat di festival jajanan tadi sebisa mungkin dia menjaga jarak. Untungnya, Vezy disibukkan dengan si pembawa acara yang terus memintanya untuk mencoba makanan.Sepertinya sekarang, Arma tidak bisa menghindar lagi. Belum apa-apa Vezy mendekatinya. Ayolah, seharusnya tidak sampai seperti itu. Dia yakin, Razi lama kelamaan akan mencurigainya."Bener, kan, menghindar?"Arma berhenti berenang dan menoleh. Vezy menatapnya dengan senyum segaris. Lelaki itu lalu berenang dengan gaya punggung dan tampak menikmati air laut yang bergerak pelan.Jepret.... Dari arah boat ada yang memoto Vezy.Razi melihat dua orang yang berada cukup jauh itu. "Jangan jauh-jauh!"Arma tersenyum. "Oke!" Dia kembali mendekati Razi. Jika Vezy bertanya, dia akan menjadikan itu a

    Last Updated : 2024-07-27
  • Berondong Posesifku   16-BENTENG PERTAHANAN

    "Mereka bahagia?" tanya Vezy membuat Arma langsung menangis.Arma berkali-kali tidak ingin terlihat lemah, tetapi air mata itu menghianatinya. Dia mengepalkan tangan lalu menunduk. "Gue nggak nyangka setelah enam tahu ketemu mereka lagi. Gue...."Vezy menarik Arma ke dalam pelukan. "Andai lo ngomong udah pasti gue cari tuh cowok!" geramnya. "Gue bikin babak belur."Tangis Arma kian kencang. Ini pertama kalinya dia menangis dalam dekapan orang lain, selain Fei. Sebelumnya dia susah untuk terbuka. Tetapi, perhatian Vezy membuat pertahanan kokohnya hancur."Rumah dia di daerah sini?"Arma menggeleng. "Enggak," jawabnya. "Gue juga nggak tahu kenapa mereka diundang.""Sial! Harusnya lo yang lebih bahagia.""Mungkin belum waktunya." Arma mengurai pelukan lalu mengusap sudut mata. "Udah, gue nggak mau cerita lagi."Vezy memandang wajah Arma yang memerah dengan air mata yang berdesakan turun. Dia mengusap air mata itu s

    Last Updated : 2024-07-28
  • Berondong Posesifku   17-TIDAK ADA PESONA?

    "Gila! Capek banget gue!"Keluhan itu mungkin sudah puluhan kali Razi dan Arma dengar selama kurang dari dua jam. Tentu yang mengeluh adalah Vezy. Sejak keluar dari hotel, lelaki itu sudah ogah-ogahan. Bahkan beberapa kali menghentakkan kaki, katanya lelah."Duh! Capek banget!" Vezy menyelonjorkan kaki. Saat diam, dia merasa di dalam tubuhnya ada yang bergerak dan membuat lelah itu semakin bertambah. "Ngapain, sih, pake delay? Nggak tahu orang capek apa?" Seketika Vezy berdiri dan mengibaskan tangan.Razi geleng-geleng. "Udah biasa.""Sering kayak gitu?" tanya Arma pelan."Ya. Siap-siap aja orang di sekitarnya bakal disalahin."Arma menatap Vezy yang berjalan menjauh lalu kembali sambil mengacak rambut. Dia menahan tawa, ingat saat semalam Vezy tertidur di samping kolam. Entah pukul berapa lelaki itu terbangun. Saat pagi, Arma mengecek keluar dan Vezy sudah tidak ada."Pegel banget punggung gue!" keluh Vezy setelah berdi

    Last Updated : 2024-07-29
  • Berondong Posesifku   18-PENGORBANAN

    Mobil yang dikendarai Vezy mulai melewati jalanan yang semakin sempit. Dia menatap GPS yang terus mengarahkan ke jalan itu. "Yakin, nih?"Arma ikut khawatir karena jalanan hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja. Bahkan motor yang didepanpun terpaksa berbalik dan mengalah. "Nggak salah, kan?""Informasi dari Tedo ini," jawab Vezy."Tapi, jalanan makin kecil Vez!"Kreek.... Bagian samping mobil Vezy sepertinya ada yang bersenggolan dengan papan depan tembok."Nggak bisa, deh ini!" Arma menatap depan, jalanan terus sempit."Udah, yakin aja!"Arma memegang sabuk pengaman dengan erat. Dia berdoa semoga jalanan kembali lebar. Satu yang terpenting, semoga tidak ada yang membahayakan.Tak lama, mereka sampai di ujung jalan. Vezy membelokkan mobil ke kiri dan melihat motor-motor yang berjajar di sebuah rumah. "Ini lokasinya?"Arma menatap rumah yang tampak ramai itu. "Mungkin."Vezy menghentikan kendar

    Last Updated : 2024-07-30
  • Berondong Posesifku   19-KIRIMAN

    "Salma!"Arma berjalan sambil menyeret kaki. Makin lama, kakinya semakin bengkak dan terasa sakit. Vezy udah membujuk untuk periksa, tetapi Arma tetap tidak mau."Loh, kenapa?" Salam baru keluar kamar dan melihat kakaknya yang berjalan menyeret kaki. Dia mendekat dan membantu kakaknya itu ke kamar."Kaki gue terkilir.""Ko bisa, sih?""Gue kurang hati-hati," jawab Arma tidak ingin menceritakan apa yang terjadi. Adiknya itu parnoan. Jika sudah begitu pasti akan mengadu ke mamanya yang sama parnonya juga. Kemudian bisa jadi heboh karena kekhawatirkan dua orang itu.Salma membantu kakaknya duduk lalu membantu kakinya agak berselonjor. Dia memperhatikan wajah Arma yang memerah dan agak berkeringat. "Yakin?" tanyanya. "Lo jatuh dari motor?"Arma mengangkat wajah. "Gue nggak bawa motor kali.""Kalau gitu diserempet?""Enggak," jawab Arma sambil mencoba berbaring. "Gue aja yang kurang hati-hati."Perh

    Last Updated : 2024-07-31

Latest chapter

  • Berondong Posesifku   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudian."Aku, akan menjagamu...."Seorang lelaki yang bernyanyi di panggung mengangkat tangan. Para penonton ikut mengangkat tangan dan menggerakkan tangan ke kiri dan ke kanan. Hujan rintik-rintik membuat suasana menjadi sendu, tapi tidak ada yang beranjak dari tempatnya."Papa...."Di tengah kegiatan bernyanyinya, Vezy mendengar suara yang begitu khas. Dia menoleh, melihat bocah lelaki yang mengenakan kemeja dan suspender meloncat kegirangan. "Sini, Sayang!" Seketika dia berlari dan mengendong bocah itu. Perhatiannya lalu tertuju ke seorang wanita yang membawa tas kecil yang berada di dekat tangga. "Kamu ikut juga!"Wanita itu menggeleng tegas."Arma, ayo!" Vezy mengulurkan tangan."Naik aja, Kak!" Beberapa kru berseru.Arma perlahan menaiki tangga dan menerima uluran tangan Vezy. "Di pinggir aja, kasihan Arzy," sarannya karena rintik hujan tidak kunjung berhenti.Vezy mendekap anaknya. Bo

  • Berondong Posesifku   70-VEZY DAN ARMA. KELUARGA.

    Malam mulai datang. Para tamu undangan mulai banyak yang meninggalkan tempat, terlebih tamu-tamu yang lebih tua. Tetapi, berbeda dengan tamu yang lebih muda. Mereka masih memadati tepat acara lengkap dengan ponsel yang tak henti mengabadikan momen."Arma! Aaaaa!"Arma baru saja menyapa teman-teman Vezy saat teriakan itu terdengar. Dia menoleh, melihat Fei yang baru datang, setelah menemaninya acara pagi. "Lama banget!""Ya gimana, dong? Nggak kebagian tiket!""Kan, gue udah ngasih gratis.""Ya udah, maaf!" Fei memeluk Arma erat. "Maafin temenmu yang masih usaha nyari duit. Hehe."Arma mengurai pelukan, sama sekali tidak marah dengan itu. "Makasih, ya!""Nih, gue bawa kado!" ujar Fei sambil mengangkat kantung berukuran besar. "Ada dari Jola juga.""Lo ngasih tahu dia?"Fei mengangguk lalu menggaruk kepala. "Sorry, ya," ujarnya. "Gue pikir masalah kalian udah kelar.""Ya udah, nggak apa-apa!" Arm

  • Berondong Posesifku   69-WILL YOU MARRY ME?

    "Will you marry, me?"Tangan Arma yang masih membawa kue tart bergetar. Hingga ada salah satu kru mengambil alih kue itu dan meletakkan di meja. Arma menurunkan tangannya lalu menatap Vezy yang tahu-tahu berpindah. Dia terlalu fokus menatap penonton hingga tidak sadar lelaki di sampingnya tadi beranjak.Suasana mendadak hening. Para penonton yang sebelumnya berteriak, kini terlihat serius. Arma menoleh ke kiri dan dibuat kaget saat melihat kedua orangtuanya beserta Salma naik ke panggung. "Apa ini?"Mama Vezy mengusap punggung Arma. "Kejutan.""Tante...." Arma menatap Mama Vezy dengan berkaca-kaca. Lalu dia menatap mamanya yang terlihat ingin menangis."Ini kejutan yang aku maksud," ujar Vezy setelah melihat kebingungan Arma. "Aku udah koordinasi ini dari lama dan pengen libatin fans di acara spesialku.""Aaaaaa!" Fans Vezy berteriak senang.Arma menutup mulut. Dia tidak menyangka akan diberi kejutan sespesial ini. Dia p

  • Berondong Posesifku   68-KEHIDUPAN YANG MEMBAHAGIAKAN

    Pulang dari tour, Vezy bergegas ke sebuah kelab. Dia akan menghadiri party yang diadakan Tedo, sebagai acara perpisahan mereka. Akhirnya, Vezy resmi keluar dari manajemen Tedo.Permasalahannya bukan karena Tedo dulu melarang Vezy berpacaran dengan Arma, tapi banyak hal. Tedo selalu menuntut Vezy untuk kerja tanpa banyak istirahat. Di saat remaja, Vezy tentu tidak masalah dengan itu. Tetapi, seiring berjalannya waktu, dia juga ingin menjalani kehidupan di luar dunia keartisannya. Beruntung, Tedo memaklumi setelah melalui perdebatan yang alot.Duarrr....Duarrr...."Selamat, datang!"Vezy berjingkat mendengar suara riuh yang menyambutnya. Dia menatap Tedo dan timnya yang memperhatikan dengan senyuman. Kemudian dia menatap Razi, yang hari ini sempat absen. "Jadi, gara-gara ini lo nggak masuk?""Kasih minum dulu!" saran Razi.Salah seorang mengambil gelas dan menyerahkan ke Vezy. Kemudian menuangkan minumannya. "Mari, masuk.

  • Berondong Posesifku   67-YANG TERJADI WAKTU ITU

    Falma dan timnya sudah pulang dari apartemen Vezy. Ruangan yang sebelumnya penuh canda dan tawa itu kembali hening. Menyisakan bungkusan makanan yang tergeletak di meja.Semua orang menyukai cake dari Jola. Termasuk Vezy. Sementara Arma tidak tahu rasa cake itu meski dari tampilannya saja dia sudah yakin sangat enak."Nggak udah dibersihin, Sayang," ujar Vezy setelah mengantar Falma ke basement.Arma bertolak pinggang menatap Vezy. "Terus, siapa yang bersihin?""Aku bisa nyuruh orang.""Enggak. Biar aku aja!" Arma mengambil karet gelang lalu mengikat rambutnya ke atas. Tubuhnya terasa begitu gerah dan lelah. Tetapi, dia sangat risih jika melihat ada yang berserakan.Vezy ikut membantu, mengambil sisa makanan dan membuangnya ke tong sampah. "Udah selesai."Arma tidak menjawab. Dia mencuci gelas bekas orang-orang yang meminta kopi. Juga piring tempat cake tadi disajikan.Vezy geleng-geleng melihat Arma yang terus

  • Berondong Posesifku   66-MENUJU KESERIUSAN

    Setahun kemudian.Vezy dan timnya makin ribet menjelang hari perilisan single terbarunya. Lelaki itu terlihat begitu antusias untuk menunjukkan karya yang dibuat sepenuh hati dan sempat terhalang saat Arma menjauhinya.Jam dua belas siang nanti, Vezy akan melakukan prescon album terbarunya. Dia juga akan bernyanyi live. Acara itu, lebih dikhususkan ke fans Vezy dan beberapa media. Vezy merasa, harus berterima kasih ke para pendukungnya."Venue udah siap belum?" Razi berbicara dengan seseorang di telepon dengan nada tinggi. "Gue sama Vezy, otw ini.""Sudah kok.""Oke! Jangan sampai ada kesalahan," pesan Razi lalu memutuskan sambungan. Dia menoleh ke samping, melihat Vezy yang memangku gitarnya. Terlihat sekali lelaki itu begitu antusias. "Akhirnya, single lo rilis."Vezy menoleh. "Setelah sekian lama.""Semoga sukses terus, Bro.""Ck! Pacar gue udah di tempat, kan?" tanya Vezy karena Arma tidak menemani.

  • Berondong Posesifku   65-OPINI

    Tour Falma masih berlanjut. Selama itu pula, Vezy mengikuti. Di beberapa kota, ada yang meminta Vezy bernyanyi lebih banyak. Tentu manajemen Vezy mengiakan.Pertemanan Falma dan Vezy kian erat. Mereka seolah melupakan jika salah satu dari mereka pernah ada yang memendam rasa. Bahkan, sekarang Falma digosipkan sedang dekat dengan penyanyi lain."Next, ajak duet gebetan lo.""Apaan, sih, Kak!" Falma menatap Vezy yang sedang di-makeup."Lo pikir gue nggak baca berita apa?"Falma geleng-geleng. "Ih, masih temenan!" jawabnya. "Masih jauh buat bikin lagu. Kak Vezy aja. Kapan rilis single baru?""Gue udah nggak single," jawab Vezy sambil melirik Arma yang sedang menata rambutnya. "Ya, kan, Sayang?""Ihh...." Falma menghentakkan kaki. "Maksud gue lagu baru, Kak.""Tahu, nih. Lagu barunya nggak muncul-muncul." Razi yang duduk di kursi menimpali. "Padahal, inspirasinya ada di depan mata."Arma menjauh setelah men

  • Berondong Posesifku   64-CALON MERTUA?

    Usai manggung, Mama Vezy mengajak makan malam bersama. Arma membantu memesankan tempat. Beruntung, ada satu restoran yang bisa di-booking secara dadakan. Meski bukan restoran yang diinginkan Mama Vezy."Ayo, masuk!" Mama Vezy berjalan di belakang pelayan menuju ruangan yang telah dipesan. "Kalian bebas mau makan apa dan sebanyak apa."Vezy dan sang papa berjalan tepat di belakang wanita itu. Mereka masuk ke ruangan dan melihat meja bundar berukuran agak besar dengan enam kursi. Papa Vezy memilih kursi terdekat lalu Vezy duduk di sampingnya."Deg-degan nggak lo?" Razi berjalan di samping Arma, agak jauh dari tiga orang sebelumnya."Deg-deganlah!" jawab Arma sambil mendorong lengan Razi. "Jangan lihat gue kayak gitu.""Kayaknya lo bakal dikenalin sebagai calon mantu.""Enggaklah!""Bener itu, Bu!" Pak Eben yang berjalan paling belakang menimpali.Tiga orang itu masuk ruangan, melihat tiga orang lainnya yang duduk

  • Berondong Posesifku   63-WANITA SPESIAL

    Glek... Glek... Glek....Arma meminum air mineralnya dengan haus. Dia baru saja meeting dengan Tedo dan karyawan lain tentang kenaikan gaji Vezy. Sebenarnya itu tidak masalah, karena semakin bertambahnya waktu, Vezy semakin profesional dan berhak mendapat gaji yang besar. Sayangnya, Tedo menyampaikan dengan cara kurang pas. Jadi, terkesan mengambil keuntungan besar setelah Vezy hengkang dari tempatnya."Tapi, bagus deh Vezy keluar!" Arma meletakkan botol air mineralnya di dashboard lalu mengendarai motornya.Hari ini, Arma memutuskan untuk membawa motor. Dia merasa harus kejar waktu. Karena nanti Vezy harus terbang ke Jogjakarta untuk manggung bersama Falma.Tak lama kemudian, Arma sampai apartemen. Dia membawa tas punggung dengan isi yang hampir penuh. Sebenarnya, di dalam tas itu hanya berisi dua stel pakaian dan keperluan pribadinya. Sisanya, berisi cemilan dan kebutuhan obat untuk Vezy.Tett....Arma menekan bel sambil mengan

DMCA.com Protection Status