Accueil / Rumah Tangga / Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu / Bab 61. Setuju Atau Menjauh Dari Arjuna

Share

Bab 61. Setuju Atau Menjauh Dari Arjuna

Auteur: nanadvelyns
last update Dernière mise à jour: 2024-11-27 22:28:28

"Kamu masih punya nyali untuk bertanya?" Sausan menatap tajam Naura, dia sedikit terganggu melihat Naura tetap tenang meskipun baru saja disiram air.

Naura menaikkan alis kirinya sekilas, kemudian melirik Ronald. "Jadi ada apa?"

Ronald melempar surat kabar internasional ke arah Naura, adegan ini mengingatkan Naura saat kakaknya murka mengenai Evelyn satu tahun yang lalu.

"Itu kasus yang sangat memalukan, Naura," ucap Ronald.

Naura menatap sekilas surat kabar tersebut, isinya adalah insiden di Belanda beberapa waktu lalu, saat Diandra menjebaknya menggunakan obat terlarang.

"Bukankah pihak kerajaan juga sudah mengklarifikasinya? Aku dijebak," jawab Naura tenang.

"Tapi seharusnya kamu bisa melindungi diri, tidak dengan bodoh terjebak hal konyol seperti itu. Tubuhmu tersebar jelas di media sambil membawa nama Tirta, ya Tuhan..." Sausan membalas tajam, kemudian menghela napas gusar sambil menggeleng pelan.

"Lalu kalian ingin aku melakukan apa? Renjana juga sudah memblokir seluruh b
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
Harma Putri
hancurin aja keluarga ibu tiri kamu itu
goodnovel comment avatar
Teh Nimaz
duhh kok greget bngt sma kluarga tirta ... pokoknya jngn mau kalah nau.. jlw bisa suruh sibarjuna gancurin kluarga kmu..
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 62. Darah Lebih Kental Dari Air

    "Belum ada tanda-tanda ia kembali?" tanya Arjuna, ia duduk di meja kerjanya dengan perasaan gelisah. Damian menggeleng. "Belum, mau coba aku telepon lagi?" Arjuna menghela napas gusar, tidak menjawab. Sekarang sudah jam delapan malam, tapi Naura belum juga kembali sejak pagi. Arjuna sudah mencoba untuk menghubungi wanita itu, panggilan suara, pesan, bahkan email, namun tak satupun yang mendapatkan balasan. "Apa Tirta mencoba untuk mengambil 'nona' mereka kembali setelah membuangnya?" ucap Damian sambil menuangkan air ke gelasnya. Arjuna tidak menjawab lagi, raut wajahnya sudah sangat buruk. Sebenarnya apa yang ingin Tirta lakukan? Tidak ada perasaan baik sedikitpun tiap kali menerka-nerka. "Apa Kate sudah menjawab pesanmu?" tanya Arjuna, mata hijau emerald itu berubah sangat dingin dan tajam, tidak sehangat biasanya. Damian menggeleng. "Belum juga." Arjuna melempar map kosong di atas mejanya ke sembarang arah dengan frustasi. Pria itu bangkit dari duduknya dan berjal

    Dernière mise à jour : 2024-11-29
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 63. Tirta Meminta Mahar

    "Kita sudah sampai," ucap Damian begitu mobil mereka berhenti di halaman depan Mansion Tirta. Seorang pelayan membukakan pintu mobil Arjuna, pria itu segera turun dengan ekspresi datar seperti biasa. Di hadapannya, Leon telah berdiri dengan senyum siap menyambut. "Selamat datang, tuan Renjana. Suatu kehormatan dapat--" "Di mana tuan Tirta?" Potong Arjuna. Tanpa merasa tersinggung, Leon mengangguk. "Mari ikuti saya, tuan Renjana. Tuan Tirta telah menunggu Anda di ruang tengah." Arjuna segera mengikuti langkah Leon tanpa bicara yang kemudian disusul Damian. "Tuan Renjana, selamat datang." Suara Sausan khas wanita paruh baya terdengar, wanita itu segera bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan ke arah Arjuna. Arjuna membalas singkat sambil mengangguk, kemudian duduk tanpa peduli sudah dipersilahkan atau belum. "Kami mohon maaf sekali karena kemarin menjemput Naura secara tiba-tiba, selain itu kami juga sangat berterima kasih soal--" "Di mana Naura?" Arjuna memotong ka

    Dernière mise à jour : 2024-11-29
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 64. Kamu Memiliki Rencana Sedang Aku Hanya Memilikimu

    "Apa ini yang dinamakan menolak bertemu seseorang?" tanya Arjuna, matanya menatap tajam Sausan dan Ronald sambil dengan lembut meraih lengan kanan Naura yang berlumuran darah. Arjuna mengernyitkan dahinya saat membuang pecahan gucci tersebut, kemudian melepas dasinya dan mengikatkannya di telapak tangan Naura untuk mencegah lebih banyak darah yang keluar. Sausan mengepalkan kedua tangannya, wajahnya terlihat cemas dan marah di waktu yang sama. Sementara Ronald masih memasang wajah datar. "Kemari, Naura." Ronald memerintahkan Naura untuk menjauh dari Arjuna. Naura menatap dingin Ronald, saat Naura hendak menjawab, Arjuna sudah lebih dulu menahan lengan Naura. "Aku menginginkan Naura," ucap Arjuna, membuat Naura menoleh khawatir ke arahnya. Arjuna melirik Naura sekilas, raut wajahnya masih tetap terlihat tenang meskipun di dalam hatinya dia ingin sekali menghancurkan Mansion Tirta. "Hanya kepemilikan di perusahaan minyak bumi, bukan?" tanya Arjuna, lalu menatap surat kont

    Dernière mise à jour : 2024-11-29
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 65. Halo, Ibu

    "Kita sudah sampai," ucap Damian setelah mobil mereka berhenti di depan gerbang putih besar yang tertutup. Jantung Naura berdegup kencang, untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia dapat bertemu lagi dengan ibunya. Kate membukakan pintu untuk Naura, wanita itu turun dengan perasaan bercampur aduk. Tak lama pintu gerbang putih itu terbuka, menampilkan seorang pria paruh baya. "Ada yang bisa saya bantu, tuan?" tanya pria tersebut ke Damian, namun saat matanya menangkap sosok Naura, pria itu mematung di depannya menatap tak percaya. "Nona..." Kedua mata pria itu berkaca-kaca, otaknya berusaha keras memastikan apa yang ada di hadapannya benar-benar nyata atau tidak. "Tuan Benjamin." Naura tersenyum hangat. "Maafkan saya, nona." Benjamin berpaling sebentar untuk mengelap air mata yang mulai menumpuk di kacamata-nya, lalu menatap Naura lagi. "Nyonya ada di dalam, mari saya antar," ucap Benjamin, lalu dengan cepat membuka pintu gerbang tersebut. Arjuna hanya diam dan memp

    Dernière mise à jour : 2024-12-01
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 66. Melawan Tirta

    Naura dan yang lain singgah lama di kediaman Mela, hingga akhirnya memasuki waktu makan malam. Mereka semua duduk bersama di meja makan kali ini, termasuk Damian dan Kate. Suasana terasa hangat dan menyenangkan, semuanya menikmati makanan masing-masing. Hingga Mela bertanya mengenai kehidupan Naura sebelum perceraian. "Jadi kamu bercerai dengan Zafir Wajendra, nak?" tanya Mela dengan hati-hati, meskipun ia telah mengetahui alasannya dari Arjuna, Mela ingin mendengar dari bibir anaknya langsung. Naura terdiam beberapa detik, kemudian mengangguk. "Iya, benar." Mela balas mengangguk juga, lalu meletakkan sendok makannya untuk mengelus lembut tangan Naura. "Kamu bisa menceritakannya nanti jika sudah--" "Kita hanya tidak cocok saja, Wajendra juga sudah memiliki nyonya baru menggantikanku. Semuanya berjalan normal kembali." Potong Naura, kedua matanya menatap lauk makan malam miliknya dengan dingin. Mela tersenyum, dia tidak bisa membayangkan sehancur apa perasaan anaknya saa

    Dernière mise à jour : 2024-12-01
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 67. Tirta dan Phantom?

    "Aku pulang dulu, bu. Jaga diri ibu baik-baik," ucap Naura sambil memeluk erat ibunya. Mela mengangguk, matanya sedikit berkaca-kaca sekarang. "Tentu, nak. Kamu juga, berhati-hatilah selagi ibu tidak bersamamu."Naura tersenyum hangat, mengangguk. Setelah puas berpelukan dan saling melempat kalimat hangat, Naura pun akhirnya masuk ke dalam mobil. Arjuna masih berdiri di hadapan Mela, pria itu menatap Mela datar. Mela tersenyum. "Jaga putriku, aku mohon."Arjuna mengangguk, kemudian badannya sedikit membungkuk singkat, membuat Damian melotot kaget.Ini pertama kalinya Damian melihat Arjuna membungkuk pada seseorang, bahkan sekelas raja pun dia tembaki dengan tatapan tajam. "Tentu, jaga diri Anda baik-baik juga, nyonya." Kemudian Arjuna masuk ke dalam mobilnya. Naura menatap kosong jendela mobil saat kendaraan mereka berangsur menjauh dari kediaman ibunya. Tubuh Naura perlahan gemetar, kedua matanya mengeluarkan air mata tanpa diketahui siapapun. Tetapi Arjuna menyadarinya, pria

    Dernière mise à jour : 2024-12-01
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 68. Pedang Bermata Dua Tirta

    "Kamu harus tahu wajah khawatir putraku kemarin, nak. Dia seperti orang yang mengetahui bahwa besok akan kiamat," ujar Helena sambil memeluki Naura dengan senyum hangatnya.Naura terkekeh, Helena langsung memeluknya erat setelah mengetahui bahwa dirinya telah kembali."Mereka tidak melakukan hal macam-macam padamu kan?" tanya Helena, melepas pelukannya dan menatap Naura penuh perasaan khawatir. Naura menggeleng, lalu mengangkat tangannya yang masih dililit kain kasa medis. "Tidak, bu, yang satu ini murni kecerobohanku."Helena menghela napas lega, lalu menatap putranya lagi. "Cepat antar Naura ke butik, kamu juga jangan sampai terlambat."Arjuna mengangguk singkat, lalu setelah dua hingga tiga kalimat berpamitan hangat, mereka segera memasuki mobil. Di dalam, Naura mulai sibuk membolak-balikan kertas yang berisi desain terbaru untuk butiknya.Kali ini mereka berangkat dengan mobil terpisah dari Kate dan Damian, Naura menyadari ada sesuatu yang sepertinya ingin pria itu bicarakan ta

    Dernière mise à jour : 2024-12-01
  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 69. Bungkam Untuk Hidup

    Apa yang kalian pilih jika dapat memilih jalan hidup begitu akan lahir? Menjadi orang kaya? Cantik atau tampan? Berdarah bangsawan? Sebagian besar orang akan memilih kemewahan, tapi berbeda dengan Naura. Jika diperbolehkan memilih, Naura ingin lahir di keluarga sederhana. Keluarga yang hanya memiliki cukup harta, kebahagiaan, dan kehangatan. Dia ingin dapat merakit dan memutuskan jalan hidupnya sendiri, bukan menjadi keturunan ningrat yang harus tunduk pada aturan. Kegelimangan yang ada di tangannya adalah pisau bermata dua. Emas dan permata telah membunuh kebahagiaan dan kebebasannya. PLAK!Tamparan keras mendarat di pipi gadis kecil berumur sepuluh tahun itu. Dia memiliki warna cokelat sehangat musim semi, namun hatinya sedingin musim salju di bulan Desember. Naura."Ronald adalah kakakmu! Dia penerus keluarga! Jadi jangan berbicara dengan nada tinggi padanya! Tidak sopan!" Sausan menunjuk wajah gadis kecil yang sudah tertunduk dalam. "Ma--maafkan aku, ibu Sausan," jawabnya d

    Dernière mise à jour : 2024-12-02

Latest chapter

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 259. Zafir Memukul Untuk Naura

    "Mama papa keren! Keren! Itu mama papa Zevan!" Suara riang anak kecil terdengar begitu musik dansa berhenti. Naura menggenggam erat tangan Zafir, sementara tangannya yang lain memegang bahu pria itu. Zafir pun sama, dia merangkul erat pinggang rampung Naura dan tangan wanita itu. Keduanya saling tatap, Naura masih menatapnya penuh kebencian. Zafir lagi-lagi tidak keberatan.Zevan berlari lincah ke arah mereka, membuat Naura tersadar dan segera melepas pegangannya dari Zafir. "Mama! Mama cantik sekali!" Puji Zevan dengan senyum lebar, membuat Naura tak bisa menahan senyum. "Jangan berlari lagi, Zevan." Naura mencubit hidung anak itu. Tak lama suara tepuk tangan mulai terdengar, lalu menjadi jauh lebih ramai dan meriah dibandingkan tepuk tangan dansa sebelumnya. Naura mulai sadar dan memperhatikan sekitar, semua orang menatap mereka dengan senyuman. Konyol, ini konyol. Saat hendak memutuskan untuk pergi, tiba-tiba saja tak jauh dari posisi mereka terdengar suara teriakan wanit

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 258. Benci dan Cinta

    "Bagaimana?" tanya Naura saat mereka telah tiba di balkon. Keduanya berdiri bersebelahan, mata masing-masing memperhatikan pemandangan danau di depan. Langit semakin menggelap, udara pun semakin terasa dingin. "Seperti yang Anda lihat," jawab Tiara, kedua tangannya memijit ringan keningnya bersamaan. Naura kali ini memilih diam, Tiara pasti akan mulai mencurahkan seluruh perasaannya seperti panggilan telefon mereka semalam. "Saya tidak mengerti lagi kenapa pria itu semakin berani, wanita itu juga tak ada malunya. Saya baru pergi sehari namun keadaan Mansion sudah banyak berubah, pelayan lebih patuh pada mereka dibanding saya. Beruntung saya cepat kembali, jika tidak maka semuanya akan semakin sulit. Wanita itu, dia berlagak seperti nyonya rumah."Naura tersenyum tipis. "Lalu? Apa yang Anda lakukan?""Tentu saja saya tidak tinggal diam, saya menggunakan saran Anda. Lambat waktu, saya kini memahami betapa berharganya posisi saya," jawab Tiara, matanya seolah memandang jauh sesuatu

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 257. Tamparan Untuk Tiara

    "Boleh saya tahu nama Anda, nona?" tanya salah satu kepala keluarga saat Tiara dan Jovan telah berkumpul bersama mereka. Sela melingkarkan tangannya erat di lengan Jovan, berusaha sembunyi pada pria itu karena malu. Sosoknya yang mungil dan wajah cantik manisnya sekilas membuat semua orang menganggapnya gemas. Naura hanya diam memperhatikan, dia merasa lucu karena Jovan benar-benar berani membawa selingkuhannya lagi setelah keributan di mega grand opening Zafir. Berbeda dengan Jovan yang tersenyum, Tiara justru hanya memasang raut wajah datar. Meskipun tidak saling bicara, Naura tahu bahwa saat ini Tiara tengah mengatur emosinya setengah mati. "Kemari, tidak perlu takut. Ada aku," ucap Jovan lembut pada Sela, seketika membuat semua orang saling tatap dan menatap penasaran ke arah Tiara. "Mama... Kenapa tante itu murung?" tanya Zevan tiba-tiba, menggoyangkan kecil genggaman tangan mereka. Naura menoleh, lalu tersenyum tipis. "Dengar, Zevan. Jika kamu dewasa nanti, jangan pernah

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 256. Jadilah Pria Sejati

    "Mama!" Zevan tersenyum riang ke arahnya, membuat Naura tak memiliki pilihan lain selain membalas senyumannya. Naura mengelus kepala Zevan lembut. "Jangan berlari seperti tadi lagi, ya. Berbahaya."Zevan mengangguk. "Kalau begitu Zevan harus menggandeng tangan mama!" ucapnya sambil meraih tangan Naura. Tak lama, dari kejauhan Naura melihat sosok Zafir yang melangkah ke arahnya. Pria itu tersenyum, setelah tiba tepat di hadapan Naura, Zafir menarik lembut anaknya. "Maafkan anakku, nyonya. Dia sepertinya sangat menyukai nyonya," ujarnya. "Anda membiarkan anak sendiri lepas berlarian itu sangat berbahaya, tuan Wajendra. Lain kali tolong lebih diperhatikan." Kalimat Naura mengandung sindiran yang tersirat untuk Zafir. Tetapi seolah tak mengerti, Zafir hanya terkekeh dan membalas santai. "Kalau Anda sebegitu khawatirnya dengan Zevan, mengapa tidak Anda saja yang menggandengnya? Putra saya juga sepertinya memiliki selera yang cukup bagus, jarang sekali ia bersedia disentuh oleh semba

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 255. Sarapan Panas Keluarga Bara

    Setelah semalam puas bercerita pada Naura, Tiara kini perlu kembali pada realita kehidupannya. Wanita itu menatap datar dirinya sendiri di cermin sebelum akhirnya berdiri dan melangkah keluar kamar. Dia menuruni tangga dengan tenang, kupingnya menangkap suara tawa bahagia milik suami dan kekasih gelapnya. Tiba di ruang makan, kedua sudut alis Tiara sedikit menyatu saat melihat Jovan berani mendudukkan wanita itu satu meja dengan ibunya. Meskipun hubungan Tiara dan ibunya sendiri pun tidak begitu baik, tetapi tidak sampai saling membenci. "Selamat pagi, nyonya Bara." Sela menyapa ramah Tiara dari kursinya, sedangkan Tiara hanya melirik singkat tanpa membalas. Dia duduk dengan tenang di kursi utama meja makan, kemudian menatap dingin suaminya. "Sejak kapan keluarga ini bertindak seenaknya?'Jovan yang awalnya tidak melirik Tiara sedikitpun menoleh ke istrinya, seluruh mata kita tertuju padanya. Ibu Tiara, sang nyonya besar Bara hanya diam dan terus menikmati makanannya. Wanita i

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 254. Bouquet Bunga

    Naura baru saja selesai mengurus pekerjaannya, dia kini duduk di hadapan meja rias setelah usai membersihkan diri. Di tengah ini, tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. Naura menoleh sekilas, itu pasti bukan Kate karena wanita itu sudah berpamitan saat dirinya mandi. "Masuk," jawab Naura. Tak lama pintu terbuka, sesuai dugaannya, yang mengetuk adalah pelayan Mansion. "Ada apa?" tanya Naura sambil menyisir rambutnya. "Ada kiriman bouquet bunga, nyonya. Saya sudah memerintahkan mereka untuk meletakkannya di ruang tengah." Naura menaikkan alis kirinya sekilas, lalu dia segera berdiri dan melangkah menuju ruang tengah.Bibirnya tersenyum samar, Naura menebak bunga itu adalah pemberian Arjuna. Sampai di ruang tengah, Naura tersenyum tipis. Bouquet mawar putih besar bersandar jelas di sofa ruangannya. Tak lama ponselnya berdering, panggilan dari Arjuna masuk. "Bagaimana, apa kau suka?" tanya Arjuna begitu sambungan mereka terhubung. Naura menyentuh lembut kelopak bunga mawar t

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 253. Rumah Tangga Keluarga Bara

    "Pergi lalu datang tiba-tiba, memalukan! Kini kamu menampar Sela hanya karena masalah ringan? Tidak puaskah kamu bertingkah hingga membuat masalah internal kita tersebar?!" Jovan menatap muak ke arah istrinya, lalu menarik Sela ke dalam pelukannya. "Sudah marahnya?" tanya Tiara tenang, menatap datar suami serta orang ketiga di pernikahannya. Melihat respon Tiara yang cukup berbeda dari sebelumnya, keduanya pun sempat tertegun. Tiara tidak mempedulikan ekspresi mereka, dia segera melirik Sela sekilas dan kembali menatap Jovan. "Ajari kekasihmu untuk tidak menyentuh sesuatu yang bukan miliknya. Kedepannya aku tidak akan mentoleransi kesalahan seperti ini lagi, bahkan aku tidak ragu mengusir kalian dari sini." Tegas Tiara, lalu melangkah melewati Jovan dan Sela. Diam-diam hatinya kembali berdenyut sambil berdarah, tetapi dia mengingat pesan Naura dan kembali membulatkan keberanian. Jovan dan Sela menatap heran ke arah Tiara, kenapa wanita itu tidak mengamuk dan pecah seperti sebel

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 252. Tidak. Tidak Pernah Berubah

    Naura duduk berhadapan dengan Zafir di ruang tengah Tirta. Zafir benar-benar terlihat santai, pria itu selalu tersenyum setiap kali mata mereka bertemu. Naura hanya diam dan memasang raut wajah tidak bersahabat, dia tidak mengerti mengapa Zafir bergerak lebih agresif dibandingkan sebelumnya. "Apa kamu sudah menerima email yang pihak kami kirim?" tanya Zafir, membuka pembicaraan. Naura tanpa ekspresi menjawab. "Ya, tapi aku tidak bisa menyetujuinya.""Kenapa?" tanya Zafir. Naura mengerutkan keningnya. "Anda lah yang kenapa, bukankah dulu yang membatalkan semuanya adalah Anda?"Zafir mengangguk ringan. "Itu benar, tetapi aku akui itu adalah sebuah kesalahan. Tidak seharusnya aku memutuskan hubungan dua keluarga begitu saja. Wajendra dan Tirta sudah berhubungan sangat lama, namun kemarin emosiku sedang sangat tidak stabil, aku minta maaf. Tujuanku kemari hanya ingin mengembalikan semuanya seperti semula, aku tidak ingin mengecewakan upaya para senior keluarga di masa lalu."Naura me

  • Bercerailah, Nyonya! Tuan Sudah Menunggu   Bab 251. Kerjasama Kembali Wajendra-Tirta

    "Terima kasih banyak, nyonya Tirta. Maaf... Aku merepotkanmu. Sejujurnya aku merasa sangat malu." Tiara tersenyum lemah ke arah Naura, mereka berdua berdiri di halaman depan Mansion Tirta. Setelah diskusi serta diiringi dorongan semangat dari Naura, Tiara pun berani melangkah kembali ke Mansion Bara. Meskipun rasa takut dan gugup menggerogotinya, pada akhirnya dia tidak bisa menghindar dari takdirnya sebagai kepala keluarga. "Bukan masalah besar, terkadang perempuan memang tidak memiliki tempat untuk kembali di situasi seperti ini," jawab Naura, sekali lagi dia mulai mengingat kepingan masa sulitnya. "Saya tidak tahu harus bagaimana berterima kasih pada Anda, jika--""Berjanjilah pada saya untuk menjadi pemenang di masalah ini. Setelah selesai, Anda baru bisa memikirkan bagaimana caranya berterima kasih pada saya." Potong Naura, kembali memberikan dorongan pada Tiara. Tiara tertegun, lalu ia mengangguk mantap. "Tentu." Setelahnya, Tiara masuk ke dalam mobil yang diperintahkan N

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status