Kaila tahu betul kalau wanita bernama Josephine a.k.a Jontor ini pura-pura terkilir supaya bisa mengalihkan perhatian MelMel-nya gitu? Tidak bisa dibiarkan pokoknya. Enak aja Jontor kakinya mau dielus-elus sama suaminya, haram hukumnya.
“Sayang,” panggil Kaila manja.
“Iya, Kai.”
“Dia terkilir?” tanya Kaila ikut berjongkok depan Josephine yang meringis kesakitan.
“Iya, kasihan. Mana dia pakai sandal hels lagi.”
“Tenang saja, serahkan sama istrimu ini. Begini-gini dulu istrimu mantan tukang pijat, sini biar aku benarkan kakinya Jontor yang terkilir,” ujar Kaila sambil terseyum miring.
Josephine sendiri sudah menatap ketakutan, memangnya istri dari Melviano mau apa? Kelihatannya sangat mengerikan sekali.
“Kamu yakin, Kai?” tanya Melviano memastikan.
“Yakin. Dulu Justin Bieber saja pijit sama aku, Ji Chang Wook langganan pijit, kalau begini doang gampang.
Kaila mulai mengerjapkan matanya perlahan-lahan, ia menengok ke arah samping sambil mengulum senyumnya. Ia memandangi wajah suaminya yang semalam telah memberikan rasa bahagia yang meletup-letup. Bukan hanya itu saja, Kaila seperti diajak terbang ke langit. Melviano benar-benar memberikan servis yang membuat siapa saja susah move on.Kaila melihat jam dinding kamar hotel yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Lagi-lagi, Kaila tidak bisa menahan senyumnya itu. Kaila selalu mengingat bagaimana semalam Melviano membuat mabuk kepayang.Kaila menyikap selimut yang menutupi tubuh polosnya, Melviano pun sama dengannya masih polos. Mereka berdua selesai bercinta langsung tidur setelah mencapai pelepasan bersama. Saat ini Kaila langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri akibat percintaannya semalam yang diulang-ulang sampai Kaila sendiri angkat tangan.Melviano merasakan kalau di samping ranjangnya sudah tidak ada istri tercintanya, ia mendengar suara segemer
Selesai sarapan mereka menuju ke museum orsay. Di sana mereka melihat berbagai macam lukisan, patung, meubel, objets d’art dan fotografia.Kaila berdecak kagum melihat bangunan, dulu Kaila hanya melihat di google saja. Sekarang ia bisa menginjakan kaki di museum orsay.“Mel, kok bangunannya kaya stasiun kereta api?” tanya Kaila melihat bangunan museum orsay.“Memang stasiun kereta api kok.”Kaila melihat-lihat, di mana letak kereta apinya yang ada Cuma banyak lukisan dan patung dipajang.“Mana keretanya?”Melviano terkekeh geli. “Ya sudah tutup, sekarang berubah jadi museum. Kalau nggak salah tutup tahun 1939. Dan dibuat museum sekitar tahun 1986. Tapi sebelum jadi museum tempat ini dijadikan sebuah monumen bersejarah dan cagar budaya tahun 1978.”Kaila mengangguk-angguk paham. Pantas saja model bangunannya mirip stasiun gambir. Hahaha.“Oh begitu, terus ya
Selesai makan malam, Melviano duduk di sandaran ranjang sambil bermain ponselnya. Ia sedang searcing nagara Turkey buat acara honeymoon nanti. Meski saat ini mereka bisa dikatakan seperti honeymoon tapi tetap saja pengganggu datang dari mana saja. Mulai dari dua bangsul, Josephine. Hadeh.Untung saja Melviano tidak memiliki teman yang tinggal di Turkey, bisa amanlah buat proses pembuatan dedek bayi nanti. Duh nih otak konslet dah kayaknya, kenapa mikirnya ngadon anak mulu begini sih.Melviano melihat ke arah pintu kamar mandi, Kaila dari tadi masuk kamar mandi nggak keluar-keluar lagi ngapain sih?!Melviano makin penasaran apa yang dilakukan Kaila. Mandi sudah, kalau boker atau buang air kecil pasti ada suara air ngalir. Lah ini bisa anteng aja. Mana tadi Kaila senyum-senyum nggak jelas sambil membawa sesuatu yang diumpetin lagi. Kira-kira dia bawa apaan, ya?Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka, mata Melviano langsung menatap tak berkedip-kedi
Kaila menatap wajah suaminya yang sedikit pucat ini. Kaila berpikir kalau MelMel itu sakit. Tapi sakit kenapa? Masa badan gede begitu sakit sih! ah kurang hebat deh.“Mel, kamu sakit, ya. Muka kamu sedikit pucat,” ujar Kaila menatap suaminya intens.“Tidak kok, hanya sedikit nggak enak badan saja.”“Kalau begitu, itu namanya sakit dodol,” dumel Kaila sebal sama MelMel. Belagu banget, sakit begitu bilangnya tidak. Kan ngeselin banget.“Yaudah, ayo kita sarapan nanti ke disneyland,” ajak Melviano mengajak sarapan istrinya.“Kamu tuh dodol tahu nggak! Lagi sakit malahan mikirin disneyland segala, kamu tuh butuh istirahat, Mel,” ucap Kaila kesal dengan MelMel yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya saja tanpa mau mempedulikan kesehatan sendiri.“Tapi—“ ujar Melviano yang langsung dipotong Kaila cepat.“Sudah, hari ini kita tidak ada disneyland. Kita di d
Addison langsung melaksanakan perintah dari calon kakak ipar. Ya meski masih belum jelas. Tapi apa salahnya usaha, apalagi Kika-nya akan ke Los Angeles.Addison langsung memencet bel kamar yang disewa Damian semalam. Namun yang membuka sesosok wanita semalam yang Damian bawa dari kelab malam. Wanita itu sudah rapi ingin pergi.“Dam, cepetan. Kita disuruh buat ke kamar Melvin,” ajak Addison yang melihat Damian sedang mengenakan pakaian setelah mandi.“Buat apa?”“Mau bermain katanya, nggak tahu bermain apa, treesome kali, ya?” ujar Addison langsung mendapat tempilingan oleh Damian.“Mana mungkin si bastard itu mau berbagi, melihat Kaila disentuh sedikit saja sudah kebakaran bewok begitu.”“Makanya, kita mending ke sana saja. Demi kesejahteraan hubungan aku sama Kika nih,” ujar Addison bersemangat.“Kika nggak suka sama kau, jangan terlalu berharap.” Damian memberik
Ketiga laki-laki itu tidak bisa menolak keputusan kanjeng ratu Kaila. Dengan sangat terpaksa mereka mengikuti aturan main Kaila.“Sudah-sudah ratapi saja nasib kalian, sekarang ayo kita beli baju ballet dulu.”Kaila mengajak ketiga laki-laki bastard.“Kai, aku mau ke Los Angeles sore ini, sepertinya hukuman diganti yang lain saja, ya?” ujar Damian sedikit meminta keringanan.“Tidak bisa! Hukuman harus tetap dijalani. Pulangnya nanti saja setelah kalian joged lagu blackpink pakai baju balet,” ucap Kaila tetap dengan pendiriannya.“Perutku mulas, Kai, sepertinya aku diare dadakan,” kata Addison yang langsung mendapat sanggahan dari Kaila.“Tidak bisa! Jangan banyak alasan, jadi jalani hukuman kalian.” Kaila tetap ingin melihat ketiga laki-laki ini jodeg blackpink.“Kepalaku pusing, Kai. Sepertinya aku akan pingsan,” ucap Melviano sedikit akting meriang.“Kamu s
Pagi-pagi Melviano sudah siap akan memanjakan istrinya pergi ke disneyland. Aslinya kemarin, tapi Melviano merasa tidak enak badan alhasil gantinya hari ini.“Ta-daaa,” ujar Kaila keluar kamar mandi dengan pakaian yang seksi.Mata Melviano melotot, kenapa semakin hari istrinya makin seksi aja sih. Bahkan makin jago berdandan.“Kai, jangan pakai baju seperti itu. Kita ke disneyland lho. Banyak wahana yang kamu naiki nanti, ganti saja pakai celana jeans jangan dress kayak gitu,” usir Melviano menyuruh istrinya ganti pakaian casual saja.“Tapikan biar aku kelihatan feminim, Mel,” sanggah Kaila.“Feminimnya nanti saja, nanti malam,” balas Melviano tak ingin dibantah.“Nyebelin,” sungut Kaila. “Lagian aku bawa dress semua nggak bawa celana jeans.”“Ya sudah kita ke toko baju dulu, baru ke disneyland.”“Langsung aja sih.”“No.
Saat ini Kaila merasa malu jika ditatap intens seperti itu, apalagi mata MelMel tidak berkedip sama sekali.“Kamu natapnya gitu banget sih,” bisik Kaila pelan.“Aku lagi lihat pelangi,” jawab Melviano dengan suara yang serak.“Pelangi? Mana pelangi?” tanya Kaila sambil menengok ke belakang, namun tidak melihat pelangi.“Hadap sini,” ujar Melviano menahan pipi Kaila dengan kedua tangannya.Glek.Kaila menelan ludahnya sendiri. Ia merasa deg-degan sendiri diperlakukan seperti ini.“Enggak ada pelangi,” cicit Kaila pelan.“Ada, sayang. Pelanginya ada di bola mata kamu,” kata Melviano yang mampu membuat Kaila mengulum senyum langsung.“Gombal banget sih,” ucap Kaila sambil memukul dada MelMel pelan.“Enggak gombal, sayang. Ini tuh fakta.”Kaila menunduk namun tangan Melviano langsung mengangkat agar mendongak.