Share

Bab 22 - Kencan Part Two

Saat ini keduanya sudah sampai depan pintu Monas. Melviano membayar ongkos taksi. Kaila sih ogah banget suruh bayar taksi, mahal.

Mereka berdua masih saling diam-diaman menguarkan aura permusuhan yang sangat ketara sekali. Namun sebelum masuk ke dalam Monas. Kaila malahan mampir ke penjual rujak cingur yang terdapat di dalam area Monas.

Melviano heran kenapa Kaila memilih makan di tempat seperti ini sih.

“Mau makan lagi nggak?” tawar Kaila saat keduanya sudah duduk di bangku kantin.

Kaila lebih memilih makan di kantin yang terdapat di Monas dari pada restoran atau kafe. Yang pasti harganya mahal dan itu bisa menguras kantong. Meski sudah dikasih atm bernominal sembilan ratus juta tetap saja jiwa miskin bergelayutan.

Pesanan Kaila datang, Ia memesan rujak sama gorengan tempe. Pokoknya ini kalau dipadukan mantapnya luar biasa. Lidah MelMel saja yang somplak.

“Itu makanan?” tanya Melviano menunjuk kearah pesanan Kaila.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status