Share

Bab 22 — Tidur Di Luar!

"Pak Ghazlan?" gumam Kiana.

Ghazlan memberi isyarat untuk diam. Telunjuknya mengarah pada Anita yang berjalan mondar-mandir mencari Kiana.

Kiana menyadari posisinya, sungguh. Tapi kenapa seolah Ghazlan memberikan kesempatan untuknya berpikir macam-macam? "Tapi kenapa kita harus sembunyi, Pak?"

Mereka bersembunyi di balik dinding rumah Kiana, menenggelamkan diri di antara pot-pot bunga kecil yang sama sekali tidak bisa menghilangkan jejak mereka.

"Iseng saja," ucap Ghazlan santai. Dia menyeringai kecil, benar-benar ciri khasnya yang tidak bisa diubah.

Kiana baru mengetahui bahwa Ghazlan bisa seceria itu. Padahal waktu bertemu pertama kali, kesan yang didapat Kiana adalah muka serius yang tidak sembarang orang bisa menyentuhnya. Tapi sekarang, Ghazlan seolah mudah ditebak.

Suara Anita terdengar menjauh. Ghazlan mundur beberapa langkah untuk memberikan ruang pada Kiana.

Kiana bergerak dengan kikuk. "Kita mau ngapain, Pak?"

"Nggak ngapa-ngapain. Jalan-jalan ada di sini. Kamu udah per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status