Share

Merahasiakan

Author: Novianita
last update Last Updated: 2023-11-16 20:37:56

Bab 6

Kini Andra dan Ge menuju ke tempat pengambilan obat tetapi tampaknya Mama Raina masih menunggu di tempatnya tadi memuat Andra maupun Ge sangat khawatir di buatnya. Untung saja saat obat-obatan telah rapi dan dimasukkan dalam sebuah kantong, nama asisten rumah tangga Mama Raina dipanggil oleh Suster, maka mau tak mau si Nyonya kaya itu pun meninggalkan tempat menuju ke arah ruang pemeriksaan.

“Syukurlah Ge, Mama ga nungguin kita lagi. Bisa kacau kalau sampai Mama tahu isi obat yang kamu dapatkan.” Andra buru-buru mengajak Ge keluar dari ruangan itu.

“Mas, apa Kak Natasha bisa kita bohongi sedangkan perut ku pasti nanti akan semakin membesar,” ucap Ge saat menuju ke luar Klinik, matanya masih menatap seorang Ibu hamil yang kebetulan berpapasan dengannya.

“Kamu harus pergi Ge.” Andra yang tanpa sengaja mengucapkan itu memandang kearah Ge cemas, ia takut menyinggung perasaan wanita yang kini mengandung benihnya itu.

“Maksudku mungkin lebih baik jika kamu menjauh dari rumah kami dulu jika nanti  kandunganmu telah memasuki trimester kedua Ge. Bukan berarti aku mengusirmu atau lari dari tanggung jawab. Apapun yang terjadi di rahimmu ini ada benih yang ku tanam, benih yang masih harus kita rahasiakan dari Kakakmu, jadi aku akan carikan tempat tinggal yang nyaman untukmu dan bayi kita nanti.”

Ge hanya diam, dia mengerti jika apa yang terjadi bukanlah sesuatu yang mudah untuk diatasi.

“Jika nanti, Kak Natasha sampai tahu bagaimana?”

“Aku yakin ia akan merasa sangat kecewa sekali pada kita Ge. oleh karenanya jangan sampai ia tahu.”

“Aku takut Mas, Kak Natasha selama ini sudah sangat banyak berkorban untukku, dulu ia rela tak melanjutkan sekolah dan itu semua demi aku. Demi bisa mencari uang untuk biaya sekolahku. Dia bahkan tak pernah mengeluh meski ia harus rela bekerja banting tulang dari menjadi buruh pabrik hingga akhirnya memiliki konveksinya sendiri. Aku sangat menyayanginya dan juga ingin melihat dia hidup bahagia setelah semua yang ia lakukan, Mas. Jadi, jika memang aku harus pergi dari kehidupan kalian, sungguh aku juga rela melakukannya bahkan sedari sekarang pun aku akan lakukan.”

“Ge, anak di rahimmu itu juga darah dagingku. Aku tak ingin kamu menanggung ini sendiri. aku akan mencoba mencari cara yang terbaik.”

“Jalan yang terbaik adalah, setelah wisuda aku akan bilang pada Kakak jika aku akan bekerja keluar kota.”

“Kamu mau kemana?”

“Mas, demi Kakakku Mas tak perlu tahu di mana aku. Mas cukup siapkan uang untuk persalinanku karena aku pasti tak mampu mencari uang dalam keadaan hamil bahkan mungkin sampai tahun pertama anak ini lahir nanti.”

“Ge, anak ini darah dagingku, anak pertama Aliandra Wibawa.” Air mata Andra menetes begitu saja. Meski saat ini ia berada di dalam mobil, tapi bagi seorang lelaki mungkin ini adalah hal yang tak biasa. Membuat Ge terharu lalu menggenggam tangan yang tengah memegang erat kemudi. Sentuhan itu membuat Andra menatap ke arah Geshara lalu memeluk wanita cantik itu.

Pelukan yang membuat batin mereka damai dan terasa hangat hingga ke dalam hati mereka. namun, suara ketukan di kaca jendela mobil membuyarkan semuanya.

“Mama!”

“Aduh Mas, apa Tante Raina melihat kita berpelukan?”

“Kaca mobil ini gelap Ge, aku rasa tidak.” Kini Andra membuka kaca mobilnya pelan.

“Dra, kamu nanti sore ke rumah Mama ya!”

“Ngapain Ma?”

“Halah, ke rumah Mama sendiri memangnya harus ada alasan!”

“Iya Mah, nanti Andra ke rumah Mama sama Natasha, tapi Mama janji ga boleh julit.”

“Terserah kamu aja. yang jelas kalau nanti dia kabur lagi dengan selingkuhannya jangan kaget aja!”

“Tante! Memangnya apa sih salah Kakak saya sama Tante sampai setiap hari selalu cari masalah aja sama Kak Natasha. Seharusnya sebagai orang tua, Tente lebih bisa bersikap.”

“Eee… ee…! Berani kamu ya ngelawan saya? Kamu pikir kamu itu siapa bocah. Kamu pikir kamu itu sehebat apa, hah? Hidup saja masih numpang kok mau coba-coba berani sama orang yang telah berjasa dalam hidup kalian. Apa kamu lupa kalau saya yang mengangkat kalian dari hidup kalian yang miskin?”

“Tante! Kakak saya itu tidak miskin, dia memang bukan orang terpelajar, tapi ia berhasil membangun bisnisnya jauh sebelum mengenal tante.”

“Bisnis apa? Ruko kecil yang sisinya 10 penjahit itu maksud kamu? Kalau Kakak kamu ga nikah sama anak saya juga ga akan punya perusahaan dengan lahan dan juga bangunanya luas seperti saat ini, kalian itu cuman anak yatim piatu yang ga becus berbisnis. Beda dengan keluarga kami yang memang terlahir dari orang kaya dan pebisnis handal.”

“Mah! Cukup! Kenapa Mama seperti ini, yang Ge katakan tidak salah. Meski aku bantu pun kalau memang Natasha tak mampu mengurus usahanya tak mungkin bisa berkembang hingga seperti saat ini.” Andra menatap tajam Mamanya lalu berbalik ke arah Ge.

“Dan Kamu Ge, kamu ini sedang….” Kata-kata Andra terhenti sejenak lalu melanjutkan kembali,” Sakit, jadi jangan banyak bicara. Apa lagi Mama Raina lebih tua dari kamu, aku harap kamu menghargainya.”

Kini Andra kembali menghadap ke arah Mama Raina. “Mah, Andra pulang dulu. Andra ga mau kalau Ge makin parah sakitnya hanya gara-gara Mama yang ngomel-ngomel terus. Andra menutup kaca jendela mobil lalu melakukannya tanpa mempedulikan wajah Mama yang terlipat bagai kanebo kusut.

“Ge, kamu harus bisa jaga diri dan jaga ucapan. Kalau kamu hanya Geshara gadis tomboy yang aktif mungkin aku tak akan apa-apa, tapi kamu sekarang itu sedang…, sudahlah, kamu harus jaga diri. Ingat kamu seorang ibu sekarang.”

Kata terakhir itu sukses membuat Ge tak bisa berkata-kata, pandangannya lurus ke depan sedangkan tangannya mengusap lembut perutnya yang masih rata.

“Maafkan aku, tapi anak itu tak bersalah. Dia anak kita Ge.”

“Mas, apa yang harus kita lakukan?”

“Ge, kita akan mengurus anak itu bersama. Dia tak akan pernah merasakan kekurangan kasih sayang dari seorang ayah, nanti.”

“Bagaimana mungkin sedangkan keberadaannya saja harus kita sembunyikan Mas.”

“Itu hanya saat di ala perutmu, jika ia sudah lahir. Ia akan menjadi anakku sebagaimana mestinya. Kita akan merawatnya bahkan juga Kakakmu.”

“Maksud Mas?”

“Sudah, percaya saja padaku. Sekarang kau hanya harus sehat sampai mas persalinan. Hanya sembilan bulan kok Ge, kamu bisa kan?”

“Dia anakku Mas, aku akan memberinya yang terbaik.”

“Bagus.”

Kini mobil telah berada di halam rumah, Geshara akan turun sendiri, tetapi rasa pusing tiba-tiba menyerangnya. Membuat Andra berlari untuk menolongnya.

“Loh, kenapa Ge, Mas?” tanya Natasha yang melihat Ge berjalan dengan dipapah Andra.

“Ge sakit, jadi aku jemput dari kampusnya.”

“Kok Bisa, tadi pagi kamu sehat-sehat aja kan Ge?” kini Natasha bergegas ikut membantu Ge kedalam kamarnya.

“Aku telpon dokter dulu ya,”

“Nat, kami sudah mampir ke rumah Klinik dekat kampus tadi.”

“Apa kata dokter, Mas?” tanya Natasha penuh kecemasan.

“Adik yang durhaka, kenapa kakak yang sangat mencintaiku seperti itu harus aku bohongi? Haruskah aku jujur padanya saja, Tuhan?”

Related chapters

  • Benih Haram Kakak Ipar   Terungkap

    Bab 7 Pikiran yang terlintas itu seketika berubah mana kala Ge melihat wajah teduh Kakaknya. “Jika aku jujur pasti Kakak akan kecewa dan membenciku. Aku belum siap kehilangan kasih sayang Kakak yan selama ini selalu ada di sisiku. Meski setelah kepergiannya saat itu, entah mengapa Kak Natasha terlihat selalu menghindar,” pikir Ge. “Kak, aku ingin tidur di temani Kakak apa boleh?” Mata Natasha menatap adiknya seaka tak percaya dengan apa yang di inginkan adik satu-satunya itu. “Ge, kamu ini sudah besar masa tidur aja minta di temenin. Sudah mana obatmu? Kamu harus minum obat dan tidurlah.” “Nat, aku ambil dulu obatnya. Aku lupa tak membawanya tadi, atau kamu buatkan saja dulu bubur atau appaun yang bisa Ge makan karena obatnya harus di minum sesudah makan.” “Loh, bukannya itu obat Mas?” Natasha menunjuk sebuah plastik putih yang terdapat logo sebuah klinik. “Itu… itu cuman obat Magh, kalau obat yang lain di mobil.” “Memangnya Ge sakit apa saja?” “Anu, itu, sepertinya asam lamb

    Last Updated : 2023-11-17
  • Benih Haram Kakak Ipar   Ternyata Kamu Selingkuh

    Bab 8Bi Iroh duduk sambil menyuapkan teh hangat.“Habis Bapak ini ngomongnya suka kaya yang beneran. Maaf ya Non jadi saja Bibi salah sangka dan bilang yang enggak-enggak tadi.”“Ga apa Bi, namanya juga salah paham. Lagian Mas Andra ini nih kalau ga tahu ceritanya jangan asal ngomong.”“Maaf, tadi Mas cuman dengar ada kata hamil gitu, jadi aku pikir kamu hamil padahal kamu cyman bilang kenapa penyakit kamu ini kaya orang hamil. Ya sudah, maaf ya adikku yang cantik jangan manyun dan cepet sembuh. Mas sekarang mau nyusul Kakak kamu dulu kekamar.” Andra tersenyum lalu berlari untuk menyusul istrinya yang berada di kamar. Namun, saat ia berada di depan pintu kamarnya, ia sangat terkejut.“Loh Sayang kamu lagi ngapain?”“Mas, maaf aku harus jujur padamu jika aku tak lagi mencintaimu dan aku juga tak bisa jika harus hidup bersamamu dan terus menerus berpura-pura menjadi istri yang baik sedangkan hatiku tak bahagia. Namun, aku meminta sesuatu darimu untuk terakhir kalinya. Selama Ge belum m

    Last Updated : 2023-11-24
  • Benih Haram Kakak Ipar   Ge, Jatuh

    Bab 9Dalam suasana yang diselimuti rasa sedih dan kecewa itu kini sebuah mobil memasuki halaman rumah yang membuat Andra menatap ke arah Ge demikian juga Ge.“Mama!” seru Andra yang berbarengan dengan Ge yang mengucapkan kata, “Tante!”“Mas, apa yang harus kita katakan pada Tante Raina?”“Ge jangan katakan apa-apa tentang Natasha kecuali kalau mama memang bertanya.”“Kenapa kalian duduk di situ?”“Bibi! Buatkan aku minuman dingin, cepat ya!”“Tante, Bibi baru saja kami minta untuk pulang. Jadi biar saya buatkan minuman dingin. Tante mau minum teh manis, sirup atau jeruk peras?”“Aku kan punya menantu kenapa harus kamu yang melayani aku? Panggil Kakakmu dan katakan untuk membuatkan aku minuman dingin. ““Mama ini mau minum saja pilih-pilih. Sudah Ge ambilkan air putih di dalam kulkas untuk Mama.”“Kamu

    Last Updated : 2023-11-25
  • Benih Haram Kakak Ipar   Rintihan Wanita Muda

    “Argh, tubuhku sakit…,” rintih seorang wanita muda yang baru saja tersadar di atas sebuah karpet rasfur lembut berwarna putih. Dengan susah payah ia memaksa tubuhnya yang seakan remuk itu untuk duduk. Namun, mata bulatnya tak percaya dengan apa yang ia lihat? Tubuh putih dengan lekukan menggoda itu kini polos tanpa ada sehelai kainpun yang menutup. Wanita malang itu sangat terkejut sehingga tangannya mencoba untuk menyembunyikan bagian penting di tubuh yang masih bisa ia raih, tetapi tangannya hanya dua tak mungkin mampu menutup semuanya. Matanya kini menatap ke sekeliling sambil mengingat apa yang terjadi. Baju tidur merah muda yang digunakan semalam menjadi fokus utama yang melintas, baju itu tercecer di sembarang tempat. “Tuhan, kebodohan apa yang aku lakukan!” sesalnya sambil berusaha berdiri. Area bawahnya terasa nyeri bahkan bercak darah kering tampak sedikit menempel di kulit putihnya, kini meski dengan tertatih ia mencoba meraih pakaian yang tercecer di ruang keluarga. Ruang y

    Last Updated : 2023-10-05
  • Benih Haram Kakak Ipar   Jalan Keluar yang Terbaik

    Sebuah tanya yang membuat Ge hanya mampu tertunduk dan menangis, ia tak bisa mengatakan apapun sedangkan Andra tampak bingung saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Ge. Lelaki itu tak perlu lagi mendengar jawaban dari bibirnya karena raut wajah pilu itu telah menjelaskan segalanya. Kini Andra terlihat berpikir keras bahkan wajahnya terlihat sangat tertekan.“Jadi--- jadi benar aku telah merenggut kesucianmu ‘kan Ge?” Andra berdiri menatap sang adik ipar. Namun, sesaat kemudian sebuah kata terlontar dari mulut lelaki itu. Kata yang membuat Ge merasa langit telah runtuh dan bumi telah terbelah karena lelaki yang selama ini sangat Ge hormati tampak menyalahkannya akan apa yang terjadi. Tuduhan demi tuduhan bagai guntur yang memekakkan telinganya.“Ge, kamu ini bukan lagi anak kecil yang tak tahu dampak dari kesalahan yang kita perbuat lalu kenapa kamu diam saja saat aku tanpa sadar melakukannya? Apa yang kamu pikirkan Ge!” teriak Andra tepat di wajah Geshara.“Aku bukan diam saja Ma

    Last Updated : 2023-10-05
  • Benih Haram Kakak Ipar   Semua Demi Cinta

    Jantung Andra seakan ingin melonjak keluar saat ia mendengar sebuah suara yang ia sangat kenali itu bertanya padanya.“Dra, kamu ini ngapain sih? Ditanya kok malah mematung di situ?”“Mah, Andra cuman mau….” Andra tak tahu harus menjawab apa, tapi ia harus berpikir keras agar ibunya itu tak curiga.“Apa? Kamu mau nyuci karpet itu? Seharusnya kamu dengerin kata Mama Dra, jangan cuman nurutin apa kata istri tercintamu yang ga tahu diri itu.”“Mah….”“Mulai besok kamu pekerjakan pembantu yang tinggal di rumah ini 24 jam seperti yang Mama sarankan dulu, biar kamu ga repot di pagi buta begini. Bos besar putra dari Raina Mukidi yang berdarah ningrat, tapi bawa cucian ke ruang cuci. Memalukan…!”“Mah, ini ga setiap hari juga kok Andra lakukan. Cuman tadi kebetulan Andra menumpahkan saus ke karpet ini, lagian Mama datang ke rumah Andra di pagi buta gini mau apa?”“Orang suruhan Mama bilang istri kamu mendarat di bandara dengan penerbangan terakhir semalam.”“Natasha? Di bandara?”“Iya, dia da

    Last Updated : 2023-10-05
  • Benih Haram Kakak Ipar   Natasha Berubah

    Sebuah kata yang terlontar disertai mimik wajah yang seakan menggambarkan keengganan menjadi sebuah jawab yang tak dapat Andra dan Ge sangka.“Kak, sebenarnya apa yang terjadi pada Kakak? Kenapa Kakak jadi seperti ini? Aku rindu Kakakku yang begitu lembut, Kak!” Kini Ge memeluk tubuh Kakaknya dengan erat seakan ingin meyakinkan pada wanita itu jika ia benar-benar mencintainya. Sedang yang di peluk tak bergeming, ia hanya menatap kedepan meski dari matanya ada sebuah perasaan yang membuat hatinya bergetar.“Baik… baiklah aku akan ke rumah itu, tapi bukan untuk selamanya. Aku hanya akan kembali beberapa saat, tapi nanti jangan melarangku untuk melakukan apapun yang aku inginkan dan kalian juga tidak boleh banyak tanya!”“Nat, apapun yang kamu mau lakukan, lakukanlah asal kamu mau pulang, Sayang?”“Ya….” Wanita itu melepas pelukan adiknya lalu menarik koper yang masih terlihat tertutup.“Aku yang bawa ya, Sayang?” Andra meraih koper itu lalu mendorongnya. Namun, sebelah tangannya masih m

    Last Updated : 2023-10-05
  • Benih Haram Kakak Ipar   Geshara Hamil?

    Andra menepuk pipi Ge, tapi gadis bukan perawan itu tampak tak juga sadar. Melihat keadaan itu Andra membopong tubuh mungil yang tampak pucat ke dalam mobilnya, Andra sangat khawatir akan keadaan Ge yang seperti itu bahkan matanya tampak berkali-kali menatap wajah Ge yang belum juga sadar. Mobil Andra telah sampai ke halaman sebuah klinik kecil lalu lelaki itu kembali membopong Ge menuju ke dalam. Beberapa Suster yang melihat kehadiran Andra langsung membantu membawa Ge menuju ke ruang pemeriksaan.“Apa pasien sudah sarapan Pak?”“Sudah Dok,” jawab Andra pasti.“Kalau begitu kami akan mengambil darah pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ya, Pak. Kami khawatir selain kondisi kurang darah yang ia alami juga ada penyebab lainnya. Jadi sebaiknya kita tunggu pemeriksaan darah itu sebentar ya.”Ge memang sudah sadar tetapi entah kenapa ia sangat tidak nyaman dengan aroma obat-obatan yang menyeruak di ruangannya yang membuat ia mual lalu muntah begitu saja.“Ge kamu kenapa sih? Aku akan men

    Last Updated : 2023-10-05

Latest chapter

  • Benih Haram Kakak Ipar   Ge, Jatuh

    Bab 9Dalam suasana yang diselimuti rasa sedih dan kecewa itu kini sebuah mobil memasuki halaman rumah yang membuat Andra menatap ke arah Ge demikian juga Ge.“Mama!” seru Andra yang berbarengan dengan Ge yang mengucapkan kata, “Tante!”“Mas, apa yang harus kita katakan pada Tante Raina?”“Ge jangan katakan apa-apa tentang Natasha kecuali kalau mama memang bertanya.”“Kenapa kalian duduk di situ?”“Bibi! Buatkan aku minuman dingin, cepat ya!”“Tante, Bibi baru saja kami minta untuk pulang. Jadi biar saya buatkan minuman dingin. Tante mau minum teh manis, sirup atau jeruk peras?”“Aku kan punya menantu kenapa harus kamu yang melayani aku? Panggil Kakakmu dan katakan untuk membuatkan aku minuman dingin. ““Mama ini mau minum saja pilih-pilih. Sudah Ge ambilkan air putih di dalam kulkas untuk Mama.”“Kamu

  • Benih Haram Kakak Ipar   Ternyata Kamu Selingkuh

    Bab 8Bi Iroh duduk sambil menyuapkan teh hangat.“Habis Bapak ini ngomongnya suka kaya yang beneran. Maaf ya Non jadi saja Bibi salah sangka dan bilang yang enggak-enggak tadi.”“Ga apa Bi, namanya juga salah paham. Lagian Mas Andra ini nih kalau ga tahu ceritanya jangan asal ngomong.”“Maaf, tadi Mas cuman dengar ada kata hamil gitu, jadi aku pikir kamu hamil padahal kamu cyman bilang kenapa penyakit kamu ini kaya orang hamil. Ya sudah, maaf ya adikku yang cantik jangan manyun dan cepet sembuh. Mas sekarang mau nyusul Kakak kamu dulu kekamar.” Andra tersenyum lalu berlari untuk menyusul istrinya yang berada di kamar. Namun, saat ia berada di depan pintu kamarnya, ia sangat terkejut.“Loh Sayang kamu lagi ngapain?”“Mas, maaf aku harus jujur padamu jika aku tak lagi mencintaimu dan aku juga tak bisa jika harus hidup bersamamu dan terus menerus berpura-pura menjadi istri yang baik sedangkan hatiku tak bahagia. Namun, aku meminta sesuatu darimu untuk terakhir kalinya. Selama Ge belum m

  • Benih Haram Kakak Ipar   Terungkap

    Bab 7 Pikiran yang terlintas itu seketika berubah mana kala Ge melihat wajah teduh Kakaknya. “Jika aku jujur pasti Kakak akan kecewa dan membenciku. Aku belum siap kehilangan kasih sayang Kakak yan selama ini selalu ada di sisiku. Meski setelah kepergiannya saat itu, entah mengapa Kak Natasha terlihat selalu menghindar,” pikir Ge. “Kak, aku ingin tidur di temani Kakak apa boleh?” Mata Natasha menatap adiknya seaka tak percaya dengan apa yang di inginkan adik satu-satunya itu. “Ge, kamu ini sudah besar masa tidur aja minta di temenin. Sudah mana obatmu? Kamu harus minum obat dan tidurlah.” “Nat, aku ambil dulu obatnya. Aku lupa tak membawanya tadi, atau kamu buatkan saja dulu bubur atau appaun yang bisa Ge makan karena obatnya harus di minum sesudah makan.” “Loh, bukannya itu obat Mas?” Natasha menunjuk sebuah plastik putih yang terdapat logo sebuah klinik. “Itu… itu cuman obat Magh, kalau obat yang lain di mobil.” “Memangnya Ge sakit apa saja?” “Anu, itu, sepertinya asam lamb

  • Benih Haram Kakak Ipar   Merahasiakan

    Bab 6Kini Andra dan Ge menuju ke tempat pengambilan obat tetapi tampaknya Mama Raina masih menunggu di tempatnya tadi memuat Andra maupun Ge sangat khawatir di buatnya. Untung saja saat obat-obatan telah rapi dan dimasukkan dalam sebuah kantong, nama asisten rumah tangga Mama Raina dipanggil oleh Suster, maka mau tak mau si Nyonya kaya itu pun meninggalkan tempat menuju ke arah ruang pemeriksaan.“Syukurlah Ge, Mama ga nungguin kita lagi. Bisa kacau kalau sampai Mama tahu isi obat yang kamu dapatkan.” Andra buru-buru mengajak Ge keluar dari ruangan itu.“Mas, apa Kak Natasha bisa kita bohongi sedangkan perut ku pasti nanti akan semakin membesar,” ucap Ge saat menuju ke luar Klinik, matanya masih menatap seorang Ibu hamil yang kebetulan berpapasan dengannya.“Kamu harus pergi Ge.” Andra yang tanpa sengaja mengucapkan itu memandang kearah Ge cemas, ia takut menyinggung perasaan wanita yang kini mengandung benihnya itu.“Maksudku mungkin lebih baik jika kamu menjauh dari rumah kami dulu

  • Benih Haram Kakak Ipar   Geshara Hamil?

    Andra menepuk pipi Ge, tapi gadis bukan perawan itu tampak tak juga sadar. Melihat keadaan itu Andra membopong tubuh mungil yang tampak pucat ke dalam mobilnya, Andra sangat khawatir akan keadaan Ge yang seperti itu bahkan matanya tampak berkali-kali menatap wajah Ge yang belum juga sadar. Mobil Andra telah sampai ke halaman sebuah klinik kecil lalu lelaki itu kembali membopong Ge menuju ke dalam. Beberapa Suster yang melihat kehadiran Andra langsung membantu membawa Ge menuju ke ruang pemeriksaan.“Apa pasien sudah sarapan Pak?”“Sudah Dok,” jawab Andra pasti.“Kalau begitu kami akan mengambil darah pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ya, Pak. Kami khawatir selain kondisi kurang darah yang ia alami juga ada penyebab lainnya. Jadi sebaiknya kita tunggu pemeriksaan darah itu sebentar ya.”Ge memang sudah sadar tetapi entah kenapa ia sangat tidak nyaman dengan aroma obat-obatan yang menyeruak di ruangannya yang membuat ia mual lalu muntah begitu saja.“Ge kamu kenapa sih? Aku akan men

  • Benih Haram Kakak Ipar   Natasha Berubah

    Sebuah kata yang terlontar disertai mimik wajah yang seakan menggambarkan keengganan menjadi sebuah jawab yang tak dapat Andra dan Ge sangka.“Kak, sebenarnya apa yang terjadi pada Kakak? Kenapa Kakak jadi seperti ini? Aku rindu Kakakku yang begitu lembut, Kak!” Kini Ge memeluk tubuh Kakaknya dengan erat seakan ingin meyakinkan pada wanita itu jika ia benar-benar mencintainya. Sedang yang di peluk tak bergeming, ia hanya menatap kedepan meski dari matanya ada sebuah perasaan yang membuat hatinya bergetar.“Baik… baiklah aku akan ke rumah itu, tapi bukan untuk selamanya. Aku hanya akan kembali beberapa saat, tapi nanti jangan melarangku untuk melakukan apapun yang aku inginkan dan kalian juga tidak boleh banyak tanya!”“Nat, apapun yang kamu mau lakukan, lakukanlah asal kamu mau pulang, Sayang?”“Ya….” Wanita itu melepas pelukan adiknya lalu menarik koper yang masih terlihat tertutup.“Aku yang bawa ya, Sayang?” Andra meraih koper itu lalu mendorongnya. Namun, sebelah tangannya masih m

  • Benih Haram Kakak Ipar   Semua Demi Cinta

    Jantung Andra seakan ingin melonjak keluar saat ia mendengar sebuah suara yang ia sangat kenali itu bertanya padanya.“Dra, kamu ini ngapain sih? Ditanya kok malah mematung di situ?”“Mah, Andra cuman mau….” Andra tak tahu harus menjawab apa, tapi ia harus berpikir keras agar ibunya itu tak curiga.“Apa? Kamu mau nyuci karpet itu? Seharusnya kamu dengerin kata Mama Dra, jangan cuman nurutin apa kata istri tercintamu yang ga tahu diri itu.”“Mah….”“Mulai besok kamu pekerjakan pembantu yang tinggal di rumah ini 24 jam seperti yang Mama sarankan dulu, biar kamu ga repot di pagi buta begini. Bos besar putra dari Raina Mukidi yang berdarah ningrat, tapi bawa cucian ke ruang cuci. Memalukan…!”“Mah, ini ga setiap hari juga kok Andra lakukan. Cuman tadi kebetulan Andra menumpahkan saus ke karpet ini, lagian Mama datang ke rumah Andra di pagi buta gini mau apa?”“Orang suruhan Mama bilang istri kamu mendarat di bandara dengan penerbangan terakhir semalam.”“Natasha? Di bandara?”“Iya, dia da

  • Benih Haram Kakak Ipar   Jalan Keluar yang Terbaik

    Sebuah tanya yang membuat Ge hanya mampu tertunduk dan menangis, ia tak bisa mengatakan apapun sedangkan Andra tampak bingung saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Ge. Lelaki itu tak perlu lagi mendengar jawaban dari bibirnya karena raut wajah pilu itu telah menjelaskan segalanya. Kini Andra terlihat berpikir keras bahkan wajahnya terlihat sangat tertekan.“Jadi--- jadi benar aku telah merenggut kesucianmu ‘kan Ge?” Andra berdiri menatap sang adik ipar. Namun, sesaat kemudian sebuah kata terlontar dari mulut lelaki itu. Kata yang membuat Ge merasa langit telah runtuh dan bumi telah terbelah karena lelaki yang selama ini sangat Ge hormati tampak menyalahkannya akan apa yang terjadi. Tuduhan demi tuduhan bagai guntur yang memekakkan telinganya.“Ge, kamu ini bukan lagi anak kecil yang tak tahu dampak dari kesalahan yang kita perbuat lalu kenapa kamu diam saja saat aku tanpa sadar melakukannya? Apa yang kamu pikirkan Ge!” teriak Andra tepat di wajah Geshara.“Aku bukan diam saja Ma

  • Benih Haram Kakak Ipar   Rintihan Wanita Muda

    “Argh, tubuhku sakit…,” rintih seorang wanita muda yang baru saja tersadar di atas sebuah karpet rasfur lembut berwarna putih. Dengan susah payah ia memaksa tubuhnya yang seakan remuk itu untuk duduk. Namun, mata bulatnya tak percaya dengan apa yang ia lihat? Tubuh putih dengan lekukan menggoda itu kini polos tanpa ada sehelai kainpun yang menutup. Wanita malang itu sangat terkejut sehingga tangannya mencoba untuk menyembunyikan bagian penting di tubuh yang masih bisa ia raih, tetapi tangannya hanya dua tak mungkin mampu menutup semuanya. Matanya kini menatap ke sekeliling sambil mengingat apa yang terjadi. Baju tidur merah muda yang digunakan semalam menjadi fokus utama yang melintas, baju itu tercecer di sembarang tempat. “Tuhan, kebodohan apa yang aku lakukan!” sesalnya sambil berusaha berdiri. Area bawahnya terasa nyeri bahkan bercak darah kering tampak sedikit menempel di kulit putihnya, kini meski dengan tertatih ia mencoba meraih pakaian yang tercecer di ruang keluarga. Ruang y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status