Share

Bab 28 - Kembalinya Laras

Suasana di ruang bawah tanah semakin mencekam. Udara semakin berat, seolah-olah kegelapan di dalamnya telah menumpuk selama berabad-abad, menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Arga, Mira, dan Bram berdiri di depan altar batu tua yang tampak seperti pusat dari segala kengerian yang terjadi di rumah ini. Altar itu berlumut, dihiasi dengan ukiran simbol-simbol kuno yang tampak tak wajar dan mengancam.

Mira, yang berdiri paling dekat dengan altar, merasa jantungnya berdetak kencang. Ada sesuatu yang bergerak di dalam ruangan ini, sesuatu yang tidak terlihat oleh mata mereka, namun begitu nyata dalam setiap desahan napas. Suara berbisik terdengar samar-samar di telinganya, tetapi ketika dia mencoba memusatkan perhatian, suara itu menghilang.

"Ini dia tempatnya," kata Arga dengan suara rendah. Tangannya masih menggenggam erat liontin dari Pak Kusuma, satu-satunya perlindungan yang mereka miliki dari kegelapan yang semakin mendekat. "Kita harus menemukan cara untuk menghancurkan altar ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status