Beranda / CEO / Belenggu Hati / Bukan Urusanku

Share

Bukan Urusanku

"Ah, mommy?!" Panggil Ender ke Ayse yang menerobos masuk ke dalam kamar.

Ia kembali melihat Refat dan berucap.

"Tunggu di sini,"

Blam,

Dan pintu tertutup.

Dan ya, Refat menunggu dengah patuh. Ia tadinya mau membuka mulut dan bertanya serta mendengar langsung dari mulut Ender. Tapi belum juga suaranya keluar. Ender sudah lebih dulu membanting pintu di hadapan wajahnya.

Menarik nafas.

Refat memilih menyamping dari lorong kamar dan berdiri disisi dinding kamar Kara, dengan bersandar di sana.

Sebelum mengejar langkah Ayse. Ender memejamkan kedua matanya sembari memijat keningnya yang tidak sakit. Baru setelahnya ia berlalu menyusul Ayse masuk ke dalam.

Ender menemukan Ayse berdiri di ruang sofa, berkacak pinggang di sana. Sebelum kemudian berlalu ke ranjang. Dan sama, berdiri di sana dengan raut wajah Ayse yang marah.

Di sofa, Ayse tidak menemukannya. Ayse lanjut memeriksa nya ke ranjang.

Ender tahu betul mommynya. Jika sedang marah, maka jangan mengajaknya bicara. Cukup diam dan den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status