Share

19.

"Sudah, jangan ada air mata lagi. Menangislah nanti tapi air mata bahagia jangan ada kesedihan lagi tetaplah menjadi Husna yang terbaik untukku, Husna sahabatku yang begitu manis dan Husna wanita yang terhebat itu."

Mereka saling berpelukan memberikan kekuatan masing-masing, Husna yang begitu bahagia bertemu dengan Linda begitu juga sebaliknya untuk pertama kalinya Linda memiliki sahabat seperti Husna bahkan secara tidak langsung bisa mengajarkannya arti sebuah kesabaran, perjuangan dan pengorbanan.

"Ayo aku akan traktir kamu makan pecel ayam di kantin. Harganya tidak mahal Lin, cuma dua puluh ribu. Aku tidak mau mendengar kata penolakan dari kamu sekarang ikutlah denganku!" Husna menarik pergelangan tangan Linda dan mengajaknya ke kantin yang berada di lantai bawah tanpa mereka sadari sosok pria dengan tatapan tajam bahkan beberapa kali mengusap bulir bening mengalir antara bahagia dan sedih menyatu melihat sosok yang kinie jauh darinya namun, ia tidak membiarkan wanitanya dalam baha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status