Share

Bab 42

“Tunggu Zeni.” ucap Rita sembari berjalan mensejajarkan langkah kakinya dengan Zeni. Dia menarik lengan Zeni dan meminta dia untuk berhenti sejenak.

“Untuk apa kamu mengadu kepada ketua panitia?” tegur Rita. “Masalah terkait pembaruan untuk pendistribusian surat sudah selesai, karena deadlinenya hari senin. Aku cuma menegur kamu supaya kamu bersikap profesional dalam tugas kepanitiaan. Setidaknya kamu ijin kalau menghilang terlalu lama.”

“Kalau cuma menegur kenapa kamu berkata keras kepadaku Rita? Itu bukan menegur tapi menyalahkanku didepan umum. Sudahlah, kalau tidak ada hal penting yang akan dibicarakan jangan panggil aku. Sebentar lagi ada kelas, kalau aku masih meladeni omongan kamu, aku akan telat.” jelasnya.

Zeni segera pergi meninggalkan Rita. Dia berjalan secara tergesa-gesa keluar dari ruang kesekretariatan.

Frans yang masih memantau gerak-gerik Rita dan Zeni hanya bergumam : “Kenapa masalah yang sudah terlewat harus diperebutkan? Apakah seperti ini sifat perempuan?” Dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status