共有

I Got You, Baby

著者: ulanbaby
last update 最終更新日: 2023-06-27 16:45:41

Tak lama setelah mengikuti Bu Mira dan juga koleganya yang menunjukkan beberapa dokumen pembukaan cabang RD Corporation, Tiara kembali mengekor keduanya untuk masuk kembali ke ruang rapat. Nampak sudah hadir para kolega lain yang sudah dapat Tiara pastikan memegang peranan penting dalam perusahaan.

Bu Mira nampak akrab dengan melempar senyum dan sapaan. Terlihat akrab meski senyuman yang tercipta mengandung ancaman yang akan siap merebut semua yang dimiliki bila salah strategi dalam bisnis.

Itu adalah realita dalam bisnis. Tidak seluruhnya baik saat berada di atas. Karena dalam bisnis pasti ada yang akan merebut posisi dan mengoyak apa yang didapat secara diam-diam.

"Apa dia putrimu? Dia cantik sekali." Wanita yang duduk didekat Bu Mira berkata dengan memandang Tiara.

"Benar, dibanding menjadi asisten, dia justru terlihat seperti CEO muda," timpal rekannya yang lain.

Bu Mira tersenyum sinis, melirik Tiara yang tengah menyiapkan beberapa dokumennya.

"Kalian terlalu memujinya." Bu Mira singkat tak ingin menimpali lebih.

"Apa dia sudah punya pasangan? Ku rasa anakku cocok dengan tipe wanita cantik seperti dia."

"Ah, aku rasa anak sulung ku juga tak akan menolak."

Bu Mira tertawa mendengar ucapan para teman-temannya yang entah mengapa begitu menggilai anak angkatnya. Sedikit menyesal dalam hati mengajak Tiara untuk rapat pertama kalinya bersama para kolega besar yang ternyata mulutnya persis seperti ibu-ibu kompleks.

"Apa anak-anak kalian akan mau dengan asisten seperti dia? Ayolah." Bu Mira menyahuti dengan tawa.

"Ah, kalau secantik ini siapa yang peduli jika statusnya adalah asisten? Sikap dan wajahnya sungguh bukan kelas bawah."

Bu Mira kembali melirik Tiara yang menunduk. "Kalian terlalu berlebihan, dia tidak sesempurna itu."

Obrolan ringan masih berlangsung, sampai akhirnya pintu ruangan terbuka. Seorang pria memasuki ruang rapat dan seketika itu pula perbincangan didalamnya berakhir. Suasana berubah hening dan sedikit tidak nyaman terasa karena semua mengenal siapa yang datang. Semua, kecuali Tiara. Gadis itu justru bingung mengapa mendadak hening karena seseorang.

Pria itu duduk tanpa dipersilahkan di sebuah kursi tepat berseberangan dengan Bu Mira.

"Selamat datang, Tuan Karisma," kata Bu Mira mencairkan suasana.

Pria yang disapa itu hanya menampilkan senyum singkat membalas.

Cukup untuk mengembalikan suasana yang tadi sempat tak nyaman.

Arya Bagus Karisma. Wajar semua orang bungkam karena kedatangannya. Siapa yang tak kenal dengan salah satu pemimpin perusahaan monster itu? Bahkan bila dibandingkan dengan RD Corporation yang notabenenya adalah pemegang rekor bisnis tersukses satu dekade ini, kekayaan seorang Arya jauh di atasnya.

"Sepertinya anda baru saja bersenang-senang, Tuan Karisma," kata Bu Mira.

Arya menaikan satu alisnya. Diam menunggu penjelasan Bu Mira yang melontarkan kalimat yang sedikit menyeletuk. Orang-orang yang ada didalam ruang rapat juga nampak diam memperhatikan sembari dalam hati memuji Bu Mira sudah berani menyapa dengan kalimat lain pada Arya.

"Ya, wanitamu sungguh pintar meninggalkan jejak di kemejamu. Aku tebak itu lipstik mahal, pasti tak sembarang orang bisa mencium seorang Tuan Arya Karisma."

Arya melihat kemeja putihnya, benar ada noda lipstik di sana. Dan satu lagi, sebuah rantai anting kecil tertinggal dikancing baju Arya.

Para kolega yang hadir dalam rapat juga mulai berbisik-bisik tak nyaman saat melihat bekas lipstik itu. Tak terkecuali Tiara yang kini mengerjap sedikit kaget, baru menyadari jika orang itu adalah orang yang ia tabrak beberapa saat lalu. Sekejap dirinya langsung merasa tak nyaman. Ingin rasanya segera keluar dari ruang rapat itu.

"Anda tahu banyak hal ternyata, Nyonya Mira. Ya, dia memang bukan sembarang wanita."

Arya menjawab dengan santai, mengambil rantai anting kecil yang tersangkut di kancing kemejanya.

Tiara terlihat kembali tersentak kaget, spontan tangannya memeriksa anting yang dikenakannya. Benar saja, satu antingnya patah.

"Tapi setidaknya anda bisa bersihkan dahulu sebelum rapat." Bu Mira menyahuti.

"Tidak perlu. Karena rapat ini membahas bisnis, bukan bekas lipstik. Lagi pula, aku suka noda yang dibuat oleh perempuan di sebelah mu,” kata Arya menjawab, pandangannya tertuju pada Tiara dengan senyuman miring yang menakutkan.

"Kamu—" lirih Bu Mira pada Tiara yang kini menunduk takut.

Jantung gadis itu berdegup dengan kencang. Tiara yakin pasti dirinya akan mendapat amukan setelah ini. Suasana dalam ruang rapat itu nampak tak nyaman. Beberapa berbisik-bisik, beberapa juga mengomentari Tiara kali ini.

"Tiara, keluarlah." Bu Mira menahan amarah.

"B-baik, Nyonya."

 Sangat lirih Tiara menjawab, sebelum akhirnya beranjak hendak melangkah keluar dari ruangan besar.

"Hei, kamu."

Suara berat itu membuat langkah Tiara terhenti. Ragu untuk menoleh.

"Bisa tolong tukar dokumenku pada sekretarisku? Aku rasa aku membawa dokumen yang salah, dia ada di tempat tunggu," kata Arya dengan santai.

Tiara tak langsung menjawab, ia lirik Bu Mira yang menatapnya tajam. Perasaannya mengatakan kalau ia harus menolak, tapi nyatanya respon tubuhnya tak sejalan. Mengingat keadaan sekitar yang kini menatapnya dengan diam, Tiara mengangguk pelan. Tak kuasa untuk menolak permintaan tolong dari Arya. Dalam hati berdoa semoga tak ada hal buruk yang terjadi. Perlahan, gadis itu melangkah mendekat kearah Arya.

Namun Dewi Fortuna tidak meihak kepadanya kali ini.

"Ahk!"

Tiara mengerang, saat sekian mili detik kakinya terkena pecahan beling dari gelas yang terjatuh dari meja. Tangannya yang tadi hendak mengambil dokumen milik Arya terurung. Sakit di kakinya menyita perhatiannya. Tiara bisa jamin kalau tangannya sama sekali tak menyentuh gelas minum didekat Arya.

"Tiara, kammu tidak apa-apa?"

 Bu Mira berdiri, menghampiri Tiara yang terlihat membungkuk menahan sakit di kakinya. Perhatian yang hadir dalam rapat juga tertuju padanya, bahkan seseorang yang duduk di dekat Tiara menolongnya untuk menjauh dari pecahan beling yang berserak.

"T-tidak apa-apa, Nyonya. S-saya minta maaf. Saya tidak sengaja. Saya akan bersihkan dahulu. Saya minta maaf," kata Tiara dengan gemetar menahan takut.

"Tidak. Keluarlah. Panggil OB untuk membersihkan pecahan gelasnya. Kamu segera obati kakimu!”

Terdengar tegas suara Bu Mira kali ini, tapi ada sedikit gurat khawatir saat melihat darah di kaki anak angkatnya.

Tiara mengangguk ragu, menurut meski tak yakin apakah ini bertanda Bu Mira tak akan memarahinya. Dengan tertatih, Tiara berjalan keluar dari ruang rapat itu. Hanya Arya yang diam tanpa bersuara saat yang lain berbisik mengomentari asisten Bu Mira yang terluka karena pecahan gelas.

"Maaf atas kejadian tadi," kata Bu Mira mencoba menetralkan suasana. "Tuan Karisma, apa perlu saya panggilkan sekretaris anda untuk menukar dokumen?" tawar Bu Mira pada Arya yang hanya diam.

Arya dengan kritik memandang pemimpin wanita itu. Senyuman remeh ia berikan,

"Tidak perlu."

Bu Mira mengernyitkan dahinya, sikap dari Arya sangat tidak menyenangkan untuknya. Bahkan dengan jelas ia bisa melihat gelas yang jatuh tadi bukan karena Tiara. Tapi memang dijatuhkan oleh Arya. Apa orang ini memang berniat melukai putrinya?

"Saya ingatkan kembali, Tuan Karisma. Saya mengundang anda untuk berbicara masalah bisnis. Bukan untuk hal lain."

"Saya rasa saya tidak melakukan apapun yang bisa merugikan bisnis anda. Anda bisa memulainya, Nyonya Mira."

Arya menjawab santai, tersenyum dengan penuh arti memandang Bu Mira yang terlihat menahan marah. Pembicaraan mengenai bisnis kini kembali dimulai saat seseorang menginterupsi suasana yang cukup tegang. Semua mulai berfokus dengan argumen dan gagasan masing-masing, kecuali Arya yang justru masih terpaku dengan rantai anting di tangannya.

“I got you, Baby.”

コメント (3)
goodnovel comment avatar
Endah Spy
duhh arya sengaja apa gimana nih ..
goodnovel comment avatar
Diajheng WD
duhhh ARYA pake bilang lagi yg nabrak orang disebelah bu miraa hmmm bakalaann kena amukk inihhhh tiaraa
goodnovel comment avatar
ida Sari
masalah besar bakalan menghampiri Tiara nih ,,apalagi berurusan sama Arya ,,kek nya td Arya sengaja menjatuhkan gelas milik nya,,
すべてのコメントを表示

関連チャプター

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Siksaan Lanjutan

    "Katakan padaku, bagaimana bisa kamu bermain dengan pemimpin brengsek itu?!" "Mama, aku tidak mengenalnya. Aku—"Tamparan keras kini mendarat di pipi Tiara. Kali ini mereka sudah berada di rumah. Tentu Bu Mira dengan bebas melakukan apa saja kepada anak angkatnya. "Kamu pikir aku akan berbelas kasih padamu setelah apa yang terjadi hari ini?!" Seru Bu Mira dengan kasar menjambak rambut Tiara.Gadis itu hanya diam, matanya yang sayu kini menggenang air mata yang tertahan siap tumpah. Tangannya gemetar menahan tangan ibu angkatnya yang kuat menarik rambutnya."Kamu membuatku malu di depan semua orang hari ini, Tiara. Kamu pikir aku akan memaafkan mu?!" ujar Bu Mira dengan tajam."Maaf, Ma, tapi sungguh, aku tidak mengenalnya, aku—""Lalu bagaimana dia bisa bicara kalau kamu yang sudah meninggalkan noda lipstik di kemejanya?""A-aku tidak sengaja,”"Jadi benar kau sudah bermain dengan lelaki itu?!""Maaf, Ma, tapi sungguh, aku tidak—akh!" Rambut Tiara ditarik kuat. Bu Mira menyeret gad

    最終更新日 : 2023-06-27
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Tawaran Gila

    ***Hari berganti, sang surya sudah memulai rutinitasnya di pagi hari. Dering alarm sudah sejak 10 menit lalu berbunyi, mencoba melaksanakan tugasnya dengan baik membangunkan tuannya. Namun mata milik gadis lara itu masih terpejam rapat. Keringat membasahi dahinya beriring dengan nafasnya yang tak teratur. Tangannya gemetar meremas sprei tempat tidurnya."Arrggh!" Teriaknya kini berhasil membuka mata.Tiara duduk. Nafasnya terengah-engah, pandangannya kosong melihat sekelilingnya. Ia ingat dimana dirinya berada sekarang. Tiara mengusap wajahnya, mencoba menetralkan degup jantungnya. Ia raih jam yang berbunyi semakin keras, mematikannya."Apa itu tadi? Kenapa… kenapa semakin mengerikan?" lirih Tiara merapatkan bajunya.Tiara menyentuh wajahnya. Ia sibak selimut tebalnya, beranjak menuju depan cermin riasnya. Memeriksa wajahnya sendiri, memastikan sesuatu yang dilihatnya dalam mimpi."Itu.. itu tadi aku, bukan?” gumam Tiara mengusap pipi kanannya.Ia terduduk di bibir ranjang. Tenggorok

    最終更新日 : 2023-06-27
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   You're Mine

    Malam tiba, dan Tiara dibuat bingung oleh sikap ibu angkatnya. Pasalnya, bukan hal yang biasa jika Bu Mira mengajaknya untuk keluar rumah apalagi mengunjungi sebuah acara kantor tanpa menyuruhnya untuk berpenampilan rapi. Sangat jarang Bu Mira mengajaknya untuk keluar rumah jika bukan acara kantor, terlebih selarut ini. Tiara hanya mengenakan kemeja hitam tanpa riasan wajah yang berarti. Berbanding kontras dengan hari-hari sebelumnya dimana Bu Mira akan menuntut Tiara berpenampilan sesempurna mungkin."Mama, ini acara apa sebenarnya?" tanya Tiara hati-hati saat dirinya dan ibu angkatnya memasuki rumah black tone mewah. Bu Mira hanya meliriknya sekilas, lalu melanjutkan langkahnya dengan lenggang menuju ruangan yang ditunjukkan seorang pekerja di rumah itu."Ma," panggil Tiara lirih masih belum mengerti."Silahkan duduk, Nyonya Mira. Tuan Arya sebentar lagi datang." kata seorang pekerja tadi yang melangkah keluar dari ruangan besar itu setelah mendapat anggukan singkat dari Bu Mira.T

    最終更新日 : 2023-06-27
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Aku Akan Membunuhnya

    Tiara tidak berani bicara sama sekali. Untuk banyak alasan, dirinya membenci kenapa dirinya berada di situasi yang tidak bisa melawan sama sekali. Entah itu pada ibu angkatnya, ataupun orang lain.Baby Fox, begitu Arya memanggilnya. Membuatnya hanya diam, bingung sekaligus takut. Ah, ini lebih menakutkan dibanding bentakan dari bu Mira, sungguh.“Aku menunggumu sampai besok, apa masih berani kamu bersembunyi lagi. Pura-pura amnesia, padahal kamu tahu siapa aku.”Dan ucapan Arya semakin membuat kepala Tiara pusing. Pura-pura amnesia, katanya.“Untuk apa aku melakukan itu?” lirih, Tiara menimpali dengan bibir bergetar.Arya tersenyum miring. Memilih diam kali ini, Tiara yang memandangnya dengan takut-takut dengan isakan tertahan, agaknya cukup membuat hatinya tercubit pelan. Gadis itu benar-benar tidak akan mengaku ternyata. “Jangan berlaga bodoh, dari awal aku sudah tahu siapa kamu.”“Aku tidak mengerti…” lirih Tiara menggeleng pelan, berbarengan dengan air matanya yang kembali hadir

    最終更新日 : 2023-08-10
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Yang Paling Bodoh

    ***Tiara mengerjap pelan, ekspresinya sedikit terkejut saat menyadari jika dirinya berada di tempat yang asing. Ah, dia hampir lupa jika masih berada di rumah Arya Karisma. Semalam dirinya hanya duduk menyender di bibir ranjang, tanpa ada niatan untuk tidur di kasur besar di kamar temaram itu. Menangisi nasib, berdoa semoga Arya kembali dan mengeluarkannya, ternyata sia-sia, dan akhirnya Tiara tertidur karena lelah menangis.“Oh, kamu sudah bangun?”Suara berat itu membuat Tiara menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka. Sosok Arya terlihat di sana, membuat kamar yang temaram itu mendapat sinar dari ruang lain.“T-tuan,” lirih Tiara kini beranjak dari tempatnya, mendekat ke arah pintu tapi Arya lebih dulu mencekal tangan Tiara sebelum gadis itu benar-benar keluar dari kamar.“Kamu pikir aku ke sini untuk melepaskanmu?”Tiara menelan salivanya. “Ini sudah pagi dan aku harus pulang.”“Siapa yang menyuruhmu pulang? Memang di mana rumahmu?”“Tuan—”“Dengar, baby fox.” Arya menyahuti de

    最終更新日 : 2023-08-30
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Aku Ingin Hidupnya Hancur

    ***Tiara akhirnya hanya bisa menerima. Iya, memang dirinya bisa apa? Memberontak? Melawan? Dia bukan orang yang bisa berlaku semaunya.Ada satu titik rasa penasaran yang membuat si gadis lara itu menerima. Tiara masih penasaran, apa Arya sebenarnya mengetahui siapa Tiara yang dulu? Apa mereka sudah saling kenal sebelumnya?“Nona Tiara,”Tiara yang tadi melamun, dengan memeluk lututnya di lantai sembari menyender di bibir ranjang, sedikit terperanjat kaget saat pintu terbuka. Ah, dia masih belum terbiasa. Ketakutannya karena hampir dibunuh oleh Arya masih belum hilang. Sedikit lega saat mendapati sekretaris pribadi Arya— Kinan yang teryata memasuki kamar bernuansa gelap tersebut, dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.“Tuan Arya sudah berangkat ke kantor, dan mungkin akan pulang malam.”Tiara masih diam. Uh, dia tidak butuh informasi itu sebenarnya.“Saya akan memenuhi kebutuhan Nona Tiara sebelum menyusul tuan Arya,” ujar Kinan kali ini dengan senyuman.Tiara mengerjapkan

    最終更新日 : 2023-09-03
  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Siksaan Ibu Tiri

    "Kamu masih akan diam seperti patung, atau aku perlu menyeretmu sekarang?"Terdengar tegas pertanyaan itu ditujukan untuk Tiara, gadis yang tengah duduk di lantai gudang. Tiara mendongak, matanya menyorot takut saat mendengar pertanyaan tajam dari wanita modis di depan pintu."N-nyonya, biar saya yang membantu Nona Tiara untuk bersiap."Suara yang terdengar lembut di balik sosok wanita modis berhasil membuat langkah yang akan tercipta kini terurung. Wanita modis dengan sorot mata tajam terlihat tak senang."Baik, bantu dia. Kalau dalam waktu 30 menit dia belum menyusulku, akan kupastikan kalau luka di tubuhnya akan bertambah!" katanya dengan sinis lalu berbalik badan berjalan menjauh dari gudang kecil berantakan tersebut.Pemilik suara lembut tadi, seorang wanita paruh baya, langsung menghampiri Tiara yang terduduk di lantai."Nona Tiara," panggilnya miris melihat luka lebam yang menghuni ditubuh gadis itu.Tiara tak menjawab. Dirinya hanya diam memandang kearah pintu dengan kosong. I

    最終更新日 : 2023-06-27

最新チャプター

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Aku Ingin Hidupnya Hancur

    ***Tiara akhirnya hanya bisa menerima. Iya, memang dirinya bisa apa? Memberontak? Melawan? Dia bukan orang yang bisa berlaku semaunya.Ada satu titik rasa penasaran yang membuat si gadis lara itu menerima. Tiara masih penasaran, apa Arya sebenarnya mengetahui siapa Tiara yang dulu? Apa mereka sudah saling kenal sebelumnya?“Nona Tiara,”Tiara yang tadi melamun, dengan memeluk lututnya di lantai sembari menyender di bibir ranjang, sedikit terperanjat kaget saat pintu terbuka. Ah, dia masih belum terbiasa. Ketakutannya karena hampir dibunuh oleh Arya masih belum hilang. Sedikit lega saat mendapati sekretaris pribadi Arya— Kinan yang teryata memasuki kamar bernuansa gelap tersebut, dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.“Tuan Arya sudah berangkat ke kantor, dan mungkin akan pulang malam.”Tiara masih diam. Uh, dia tidak butuh informasi itu sebenarnya.“Saya akan memenuhi kebutuhan Nona Tiara sebelum menyusul tuan Arya,” ujar Kinan kali ini dengan senyuman.Tiara mengerjapkan

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Yang Paling Bodoh

    ***Tiara mengerjap pelan, ekspresinya sedikit terkejut saat menyadari jika dirinya berada di tempat yang asing. Ah, dia hampir lupa jika masih berada di rumah Arya Karisma. Semalam dirinya hanya duduk menyender di bibir ranjang, tanpa ada niatan untuk tidur di kasur besar di kamar temaram itu. Menangisi nasib, berdoa semoga Arya kembali dan mengeluarkannya, ternyata sia-sia, dan akhirnya Tiara tertidur karena lelah menangis.“Oh, kamu sudah bangun?”Suara berat itu membuat Tiara menoleh ke arah pintu yang baru saja dibuka. Sosok Arya terlihat di sana, membuat kamar yang temaram itu mendapat sinar dari ruang lain.“T-tuan,” lirih Tiara kini beranjak dari tempatnya, mendekat ke arah pintu tapi Arya lebih dulu mencekal tangan Tiara sebelum gadis itu benar-benar keluar dari kamar.“Kamu pikir aku ke sini untuk melepaskanmu?”Tiara menelan salivanya. “Ini sudah pagi dan aku harus pulang.”“Siapa yang menyuruhmu pulang? Memang di mana rumahmu?”“Tuan—”“Dengar, baby fox.” Arya menyahuti de

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Aku Akan Membunuhnya

    Tiara tidak berani bicara sama sekali. Untuk banyak alasan, dirinya membenci kenapa dirinya berada di situasi yang tidak bisa melawan sama sekali. Entah itu pada ibu angkatnya, ataupun orang lain.Baby Fox, begitu Arya memanggilnya. Membuatnya hanya diam, bingung sekaligus takut. Ah, ini lebih menakutkan dibanding bentakan dari bu Mira, sungguh.“Aku menunggumu sampai besok, apa masih berani kamu bersembunyi lagi. Pura-pura amnesia, padahal kamu tahu siapa aku.”Dan ucapan Arya semakin membuat kepala Tiara pusing. Pura-pura amnesia, katanya.“Untuk apa aku melakukan itu?” lirih, Tiara menimpali dengan bibir bergetar.Arya tersenyum miring. Memilih diam kali ini, Tiara yang memandangnya dengan takut-takut dengan isakan tertahan, agaknya cukup membuat hatinya tercubit pelan. Gadis itu benar-benar tidak akan mengaku ternyata. “Jangan berlaga bodoh, dari awal aku sudah tahu siapa kamu.”“Aku tidak mengerti…” lirih Tiara menggeleng pelan, berbarengan dengan air matanya yang kembali hadir

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   You're Mine

    Malam tiba, dan Tiara dibuat bingung oleh sikap ibu angkatnya. Pasalnya, bukan hal yang biasa jika Bu Mira mengajaknya untuk keluar rumah apalagi mengunjungi sebuah acara kantor tanpa menyuruhnya untuk berpenampilan rapi. Sangat jarang Bu Mira mengajaknya untuk keluar rumah jika bukan acara kantor, terlebih selarut ini. Tiara hanya mengenakan kemeja hitam tanpa riasan wajah yang berarti. Berbanding kontras dengan hari-hari sebelumnya dimana Bu Mira akan menuntut Tiara berpenampilan sesempurna mungkin."Mama, ini acara apa sebenarnya?" tanya Tiara hati-hati saat dirinya dan ibu angkatnya memasuki rumah black tone mewah. Bu Mira hanya meliriknya sekilas, lalu melanjutkan langkahnya dengan lenggang menuju ruangan yang ditunjukkan seorang pekerja di rumah itu."Ma," panggil Tiara lirih masih belum mengerti."Silahkan duduk, Nyonya Mira. Tuan Arya sebentar lagi datang." kata seorang pekerja tadi yang melangkah keluar dari ruangan besar itu setelah mendapat anggukan singkat dari Bu Mira.T

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Tawaran Gila

    ***Hari berganti, sang surya sudah memulai rutinitasnya di pagi hari. Dering alarm sudah sejak 10 menit lalu berbunyi, mencoba melaksanakan tugasnya dengan baik membangunkan tuannya. Namun mata milik gadis lara itu masih terpejam rapat. Keringat membasahi dahinya beriring dengan nafasnya yang tak teratur. Tangannya gemetar meremas sprei tempat tidurnya."Arrggh!" Teriaknya kini berhasil membuka mata.Tiara duduk. Nafasnya terengah-engah, pandangannya kosong melihat sekelilingnya. Ia ingat dimana dirinya berada sekarang. Tiara mengusap wajahnya, mencoba menetralkan degup jantungnya. Ia raih jam yang berbunyi semakin keras, mematikannya."Apa itu tadi? Kenapa… kenapa semakin mengerikan?" lirih Tiara merapatkan bajunya.Tiara menyentuh wajahnya. Ia sibak selimut tebalnya, beranjak menuju depan cermin riasnya. Memeriksa wajahnya sendiri, memastikan sesuatu yang dilihatnya dalam mimpi."Itu.. itu tadi aku, bukan?” gumam Tiara mengusap pipi kanannya.Ia terduduk di bibir ranjang. Tenggorok

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Siksaan Lanjutan

    "Katakan padaku, bagaimana bisa kamu bermain dengan pemimpin brengsek itu?!" "Mama, aku tidak mengenalnya. Aku—"Tamparan keras kini mendarat di pipi Tiara. Kali ini mereka sudah berada di rumah. Tentu Bu Mira dengan bebas melakukan apa saja kepada anak angkatnya. "Kamu pikir aku akan berbelas kasih padamu setelah apa yang terjadi hari ini?!" Seru Bu Mira dengan kasar menjambak rambut Tiara.Gadis itu hanya diam, matanya yang sayu kini menggenang air mata yang tertahan siap tumpah. Tangannya gemetar menahan tangan ibu angkatnya yang kuat menarik rambutnya."Kamu membuatku malu di depan semua orang hari ini, Tiara. Kamu pikir aku akan memaafkan mu?!" ujar Bu Mira dengan tajam."Maaf, Ma, tapi sungguh, aku tidak mengenalnya, aku—""Lalu bagaimana dia bisa bicara kalau kamu yang sudah meninggalkan noda lipstik di kemejanya?""A-aku tidak sengaja,”"Jadi benar kau sudah bermain dengan lelaki itu?!""Maaf, Ma, tapi sungguh, aku tidak—akh!" Rambut Tiara ditarik kuat. Bu Mira menyeret gad

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   I Got You, Baby

    Tak lama setelah mengikuti Bu Mira dan juga koleganya yang menunjukkan beberapa dokumen pembukaan cabang RD Corporation, Tiara kembali mengekor keduanya untuk masuk kembali ke ruang rapat. Nampak sudah hadir para kolega lain yang sudah dapat Tiara pastikan memegang peranan penting dalam perusahaan.Bu Mira nampak akrab dengan melempar senyum dan sapaan. Terlihat akrab meski senyuman yang tercipta mengandung ancaman yang akan siap merebut semua yang dimiliki bila salah strategi dalam bisnis.Itu adalah realita dalam bisnis. Tidak seluruhnya baik saat berada di atas. Karena dalam bisnis pasti ada yang akan merebut posisi dan mengoyak apa yang didapat secara diam-diam."Apa dia putrimu? Dia cantik sekali." Wanita yang duduk didekat Bu Mira berkata dengan memandang Tiara."Benar, dibanding menjadi asisten, dia justru terlihat seperti CEO muda," timpal rekannya yang lain.Bu Mira tersenyum sinis, melirik Tiara yang tengah menyiapkan beberapa dokumennya."Kalian terlalu memujinya." Bu Mira

  • Belenggu Cinta CEO Arogan   Siksaan Ibu Tiri

    "Kamu masih akan diam seperti patung, atau aku perlu menyeretmu sekarang?"Terdengar tegas pertanyaan itu ditujukan untuk Tiara, gadis yang tengah duduk di lantai gudang. Tiara mendongak, matanya menyorot takut saat mendengar pertanyaan tajam dari wanita modis di depan pintu."N-nyonya, biar saya yang membantu Nona Tiara untuk bersiap."Suara yang terdengar lembut di balik sosok wanita modis berhasil membuat langkah yang akan tercipta kini terurung. Wanita modis dengan sorot mata tajam terlihat tak senang."Baik, bantu dia. Kalau dalam waktu 30 menit dia belum menyusulku, akan kupastikan kalau luka di tubuhnya akan bertambah!" katanya dengan sinis lalu berbalik badan berjalan menjauh dari gudang kecil berantakan tersebut.Pemilik suara lembut tadi, seorang wanita paruh baya, langsung menghampiri Tiara yang terduduk di lantai."Nona Tiara," panggilnya miris melihat luka lebam yang menghuni ditubuh gadis itu.Tiara tak menjawab. Dirinya hanya diam memandang kearah pintu dengan kosong. I

DMCA.com Protection Status