Share

Before You Leave
Before You Leave
Author: Larajien

01 bertemu

Author: Larajien
last update Last Updated: 2021-09-17 18:14:18

Pukul 06.30 seorang gadis masih tertidur pulas dengan selimut ditubuhnya. Alarm sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu.

Belum bangun juga astaga gadis pemalas ini!!!

Brak brak brak

Suara ketukan dari luar kamar.

"AYA BANGUN NANTI TELAT!!!" Teriak ibu kos Aya.

"AYA SEPTIANAAAA BANGUN!!!!" Teriaknya lagi, masih menggedor pintu kamar Aya itu.

"IYA BU UDAH BANGUN INI." Teriak Aya dari dalam kamar.

Ia langsung bergegas menuju kamar mandi, ia hanya membasuh muka dan berganti pakaian saja.

Ia tidak mandi karena, sudah telat.

Ia melangkah keluar kamar, lalu berterimakasih dan berpamitan dengan ibu kos nya yang baik hati itu.

Iya ibu kosnya, ia menemukan Aya sendirian ditepi jalan kala itu. Gadis yang malang.

Aya sudah menganggap ibu kosnya ini sebagai ibu barunya. Sebut saja ibu Yuni.

Ia sudah sampai di sekolah. Ia melewati pintu belakang sekolahnya, karena sudah telat. Ia berhati-hati melewati pintu itu agar tidak tertangkap basah oleh guru. Namun sepertinya tak semudah yang ia bayangkan, baru ia melangkah sudah ada guru yang meneriakinya.

"HEI MAU KEMANA!" teriak guru itu. Aya lalu membalikan tubuhnya menghadap guru tersebut.

"Mau ke kelas bu." Kata Aya.

"Kamu saya hukum karena telat, sana kelapangan." Kata guru itu.

Sampailah Aya di lapangan dengan wajah kesal ia berdiri dibawah tiang bendera. Ia berdiri bersama beberapa kakak kelasnya, laki-laki semua. Hanya dia yang perempuan disini.

Setengah jam ia berdiri dibawah terik matahari.

Pusing, mual, astaga mag nya kambuh.

Kakinya mulai tak kuat menahan beban tubuh Aya.

Bruk pingsan.

'Bangun Aya bangun, tak ada yang peduli denganmu bangunlah.' batin Aya, namun apa daya ia sedang pingsan.

Aya mendengar percakapan para kakak kelasnya itu, "elah pingsan ni bocah."

"Angkat nih dit." Katanya, entah siapa.

Ia merasakan ada seseorang yang mengangkat tubuhnya.

10menit kemudian ia tersadar.

Ia membuka matanya sedikit demi sedikit, ia melihat sosok kakak kelasnya yang tadi di lapangan, sedang berada disampingnya.

"Eh udah bangun, gue cabut ke kelas dulu deh." Katanya.

"Bentar kak bentar." Kata Aya. Ia menarik tangan kakak kelasnya itu menuju kantin, ia memberikan roti dan susu kepada Raditya.

"Hm, makasih. Kenalin gue Raditya Lakuna, Lo?" Kata Raditya memperkenalkan diri.

"Aku Aya Septiana kak, oh ya aku duluan ya kak." Kata Aya lalu pergi menuju kelasnya.

Aya masuk kedalam kelas, untung saja gurunya belum datang. Aya duduk di bangkunya.

"Kemana aja ll kok baru datang?" Tanya Ola teman sebangku Aya.

"Biasalah!" Kata Aya, menirukan gaya anak kecil yang sedang viral di medsos.

"Idih kebiasaan, pinjem PR lo dong." Kata Vio.

"Emang lo belum ngerjain?" Tanya Aya.

"Biasalah!" Kata Vio, lalu mereka berdua tertawa bersama. Entah apa yang lucu, memang agak aneh mereka berdua ini.

Waktu pelajaran sudah selesai, saatnya istirahat.

"Jadi mau ke kantin tidak?" Tanya Ola.

"Ngikut lah. Eh gue laper mending iya." Kata Aya.

Lalu mereka berjalan keluar kelas menuju kantin.

Suasana kantin ramai sekali, dengan wajah para murid yang kelaparan. Menunggu antrian yang panjang, seperti sedang ada pembagian sembako saja. Seperti biasa kantin selalu rusuh ada saja yang makanannya tumpah, perkelahian karena berebut antrian, perkelahian karena berebut makanan. Ada-ada saja kantin ini.

"Rusuh bener, gini ni mending gue bawa nasi dari rumah sendiri Ay." Kata Ola.

"Bener tuh La, lo yang bawa nanti gue yang makan." Kata Ay.

Mereka sudah selesai mengantri dan memesan makanan mereka, lalu duduk dimeja kosong yang masih tersisa di kantin itu.

Disaat Aya dan Ola sedang makan, teman Aya datang.

"Hai Ay, gue, Indira sama temen²nya Indira mau duduk disini ye." Kata Rara, ini temannya pernah satu kelas dulu.

"Hai Ra, lah mana si Indira?" Tanya Rara, Indira teman sekelas Rara yang dekat dengan Rara.

"Hai Ay, ini temen-temen gue namanya Nita, Tari, Nirmala, Najwa, Jesica. Guys kenalin ini Aya Septiana." Ucap Indira memperkenalkan Aya kepada teman-temannya.

"Salken ye, oh ya kenalin ni temen gue Ola." Kata Aya memperkenalkan si Ola.

Mereka berbicara banyak hal, teman-teman Indira mengajak Aya dan Ola untuk main bersama besok Sabtu.

Aya dan Ola mengiyakan ajakan mereka, sepertinya akan seru. Pikir Aya dan Ola.

"Gue cabut duluan ya mau ke toilet dulu, ini uang buat bayar semua makanan kalian." Kata Aya terburu-buru sambil menyodorkan uang. Lalu diikuti oleh Ola sambil berkata, "bentar heh Ay."

Ia lari terburu-buru. Sampai ia didalam toilet, perutnya sangat sakit. Ia masih menahan sakit perutnya itu. Bukan ingin buang air besar atau kecil, perutnya kram.

Brak brak, "Ay gue malah ditinggal gimana siii." Kata Ola sambil mengetuk pintu toilet itu.

"Perut gue keram La gimana ni." Kata Aya.

"Aya tulil sekali seharusnya lo langsung ke UKS ngapain malah ke toilet bego banget sih." Kata Ola kesal.

Lalu Aya keluar dari toilet. Belum sembuh, masih sakit. Ia keluar sambil menahan rasa sakit itu.

"Lah udah pergi tuh anak." Kata Aya, melihat keluar toilet tak ada temannya itu.

Aya menuju ke UKS untuk beristirahat dan minta obat.

Sampailah Aya di UKS,

"Eh Ay Lo kenapa? Tanya Sasha, teman sekelas Aya.

"Perut gue kram sha." Kata Aya.

"Lo minum obat ini dulu terus tidur di kasur, nanti kalo udah mendingan baru ke kelas." Kata Sasha sambil memberikan obat kepada Aya.

"Makasih sha." Kata Aya.

"Ok gue balik ke kelas dulu ya udah mau masuk ni." Kata Sasha lalu ia meninggalkan Aya sendirian.

Aya merebahkan badannya, ia segera memejamkan matanya untuk tidur.

Kata orang obat terbaik adalah tidur.

Sudah berjam-jam Aya tertidur pulas didalam UKS. Sampai bel pulang sekolah berbunyi ia tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Bangun woy pulang, ini tas lo." Kata Ola membangunkan Aya.

"Udah pulang? Ga nyangka, padahal baru 15menit gue tidur." Kata Aya.

"Ngimpi! Udah ah ayok pulang." Kata Ola sambil menarik tangan Aya.

Di gerbang depan Ola sudah dijemput oleh mamanya. "Eh gue duluan mama udah jemput. Bye." Kata Ola sambil melambaikan tangan kepada Aya.

Si Ola bukan tak mau memberi tumpangan kepada Aya, mama Ola hanya memakai motor matic yang hanya muat 2 orang saja, bahaya kalo mama Ola mengangkut Aya. Bukan selamat sampai tujuan namun malah ditilang ditengah perjalanan.

Bruk badan Aya di tabrak oleh seseorang.

"Ay Lo gapapa?" Tanyanya. Seorang gadis remaja bertubuh agak gemuk bertanya kepada Aya, sebut saja Tira.

"Gapapa, Lo ga papa juga kan Ra?" Tanya Aya balik.

"Gapapa, gue buru² bye Ay." Katanya.

Sebenarnya Aya kenapa-napa tapi ia kasian melihat temannya yang sedang terburu-buru. Telapak tangan kanan dan kirinya terluka, kakinya sebelah kanan terkilir, lututnya juga terluka.

"Sini gue bantu Ay" kata Najwa kepada Aya, ia juga membantu Aya bangun.

Aya mencoba berdiri namun sepertinya kakinya sakit tak bisa menahan beban tubuhnya.

"Aduh Wa sakit, kaki gue keknya terkilir deh." Ucap Aya menahan rasa sakit itu.

Kebetulan sekali ada kakak kelas laki-laki yang sedang lewat didepan mereka. Lalu Najwa berniat untuk meminta bantuan kepadanya.

"Ehh kak tolong bantuin temen aku dong." Kata Najwa kepada seorang kakak kelasnya itu.

Kakak kelas itu lalu melihat luka pada kaki dan tangan Aya. "Mending bawa ke klinik, parah ni lukanya." Kata kakak kelasnya itu.

"Tolong bawa dia ke klinik ya kak, aku udah dijemput sama Ayah. Gue duluan ya Ay, kak." Kata Najwa lalu meninggalkan Aya dan kakak kelas laki²nya itu berdua. Hanya berdua.

Lalu tubuh Aya diangkat oleh kakak kelasnya itu menuju parkiran motor, tubuh Aya dinaikan di atas motor.

"Nih pake." Kata kakak kelasnya itu memberikan helm kepada Aya.

"Pegangan." Katanya lagi.

Ia melajukan motor dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota sore ini. 10menit perjalanan mereka tiba ditempat tujuan.

Ia membawa Aya menuju kedalam klinik lalu Aya langsung dibawa masuk oleh perawat klinik, masuk keruang penanganan.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" Tanyanya.

"Kakinya terluka agak parah ia harus memakai gips selama kurang lebih 2hari untuk proses penyembuhan kakinya." Jelas dokter itu.

"Kak, makasih udah mau nganter aku ke klinik." Kata Aya.

"Sama-sama. Kenalin, nama gue Ronald, lo?" Kata Ronald.

"Aya." Kata Aya.

"Kak boleh antar aku habis ini?" Tanya Aya.

"Bentar ni dibayar dulu." Kata Ronald.

Mereka beranjak menuju administrator yang ada di klinik itu. Aya mengeluarkan sebuah kartu untuk membayar semua biaya perawatannya.

Mereka berjalan keluar dari klinik, tentunya Aya dibantu oleh Ronald.

Sampailah mereka ditempat tujuan Aya.

"Ini tempat tinggal Lo?" Tanya Ronald bingung, bukan pulang ke kos Aya malah nekat untuk kerja paruh waktu hari ini.

"Ya engga lah, aku kerja disini. makasih tumpangannya ya kak, tunggu disini bentar kak." Kata Aya, lalu ia memasuki minimarket tempat ia bekerja itu.

Ia keluar dengan membawakan makanan kecil untuk mengisi perut Ronald sambil berkata, "ini buat kakak makasih udah nganter aku kak." Lalu ia masuk ke minimarket itu lagi.

21.30 waktunya Aya pulang kerja. Ia pulang menuju kosannya sendiri dengan berjalan kaki. Sampailah ia. Ibu kosnya yang melihat kaki Aya memakai gips langsung panik lalu berkata, "kaki kamu kenapa nak?"

"Oh ini tadi jatuh terus aku bawa ke klinik kata dokter harus pake gips sementara ini." Jelas Aya.

"Lain kali hati-hati ya Ay, yaudah masuk kamar terus tidur besok kan harus sekolah." Kata bu Yuni.

"Iya bu." Kata Aya, lalu ia masuk kedalam kamar kosnya.

Aya tak lupa membasuh tangan dan wajahnya sebelum tidur. Ia membersihkan kasur lalu menyapu kamar sejenak sebelum tidur.

Ia memang biasa membersihkan kamar sebelum tidur. Selesai itu ia langsung tidur di kasurnya dengan berhati-hati tentunya.

Thanks for reading my story!!!!

Stay safe and healthy, Love you all!!!

Related chapters

  • Before You Leave    02 luka

    ~drttt drrttt alarm berbunyi tepat pukul 05.30.Aya langsung saja mematikan alarm itu, ia beranjak menuju kamar mandi. Setelah mandi ia langsung saja berganti seragam. Ia sudah siap, sekarang tepat pukul 06.00 ia langsung keluar kamar tak lupa menguncinya. "Pagi bu." Sapa Aya kepada Ibu kosnya itu. "Sarapan dulu Ay, gini terus ya bangunnya biar ga kena hukuman karena telat." Kata Bu Yuni, sambil memberikan Aya roti tawar yang sudah diberi selai coklat itu. "Siap bu, makasih rotinya bu, Aya berangkat dulu." "Hati-hati Ay." Kata Bu Yuni, dibalas dengan anggukan oleh Aya.

    Last Updated : 2021-09-19
  • Before You Leave    03 kesal

    Pagi ini Aya berjalan menuju halte sambil mengenakan headset memutar album kesukaannya menari dengan bayangan -by hindia- Pagi tak seperti biasanya, mentari hari ini seakan-akan enggan menampakkan diri.Semakin lama semakin terlihat jelas awan hitam mendung menyelimuti pagi ini. Aya sudah sampai di halte, ia duduk sembari menunggu bus datang. Byurr hujan turun begitu deras pagi ini, orang-orang berlarian menuju halte untuk berteduh. Bus sudah datang, ia hendak menaiki bus namun sayang sekali bus sudah penuh.Ia kembali duduk di halte, sembari menunggu bus datang. Beberapa orang yang tak kebagian tempat di bus memutuskan untuk pergi dari halte dan memilih transportasi lain.

    Last Updated : 2021-09-19
  • Before You Leave    04 badut

    Hari Senin di sekolah menengah atas 'Semesta'Para murid sudah berada di lapangan, 30menit sudah berlalu dibawah terik matahari pagi. Bruk seorang remaja perempuan pingsan, padahal sebentar lagi upacara sudah selesai. Siapa lagi kalau bukan Aya Septiana.Anak-anak yang bertugas untuk membantu siswa/siswi yang sakit langsung saja membawa tubuh Aya, ditaruhnya di atas tandu. Lalu mereka dengan gerak cepat membawa Aya ke UKS. 15menit Aya pingsan, Ia membuka matanya perlahan melihat Raditya disampingnya."Kak Radit, kakak sakit juga ?" Tanya Aya. "Engga, gue nunggu Lo bangun." Kata Raditya "Kenapa ?" Tanya Aya. "Ga ada alasan." Kata Raditya, membuat Aya terdiam sejenak memikirkan perkataan Raditya. Raditya berkata kepada Aya, membuat pikiran Aya buyar, "Aya Lo pasti belum makan." "Iya kak, lupa." Kata Aya. "Aya, gue mau cerewet sedikit. Lo

    Last Updated : 2021-09-19
  • Before You Leave    05 dua sisi

    Pembukaan tak seperti biasanya, maksut saya sang tokoh utama nampak tak seperti biasanya.Aya keluar dari kamar kosnya, sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya itu."Aya, Lo mau berangkat ?" Sapa Adya."Ya iyalah kak udah rapi begini, kak Caca mana kak ?" Kata Aya."Oh si Caca udah duluan tadi dijemput sama si pacar." Kata Adya"Oh pacarnya yang om-om itu ya ?" Tanya Aya."Bukan om-om Ay, cuma beda beberapa tahun aja belum jadi om-om lah buat kita." Kata Adya sambil tertawa."Lo mau berangkat bareng gue ga ?" Tanya Adya kepada Aya."Wahh pas banget aku lagi males naik bus maksudnya uangku lagi menipis biasalah akhir bulan." Kata Aya."Yaudah ayok berangkat." Kata Adya.Mereka pun berpamitan kepada Ibu Yuni, lalu berjalan menuju luar kosannya tempat motor Adya diparkirkan. Adya melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

    Last Updated : 2021-09-19
  • Before You Leave    06 begitu

    Pagi hari Aya sudah terbangun, bersiap untuk pergi dengan Ronald (pikirnya).Aya keluar kamar dengan pakaian rapi, sepertinya dia lupa sesuatu"Aya mau kemana ?" Tanya Caca."Jalan sama doi." Kata Aya dengan percaya dirinya."Aya ini masih hari Rabu (•‿•)." Kata Caca."Wah iya ? Beneran ? Kok kakak engga pake seragam ? Ih yang bener ? Kok aku lupa." Kata Aya."Iya Ay beneran ga boong gue. ni gue mau numpang di kamar mandi Lo, kamar mandi gue kerannya rusak." Kata Caca."Saking senengnya tuh jadi lupa hari." Kata Adya yang tiba-tiba muncul.

    Last Updated : 2021-09-26
  • Before You Leave    07 suka

    Hari Sabtu-waktunya Aya dan Ronald pergi menonton bioskop.Tepat pukul 09.00 Aya terbangun, dan melihat jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 9 tepat. Aya langsung saja bergegas menuju kamar mandi.Selesai Aya mandi, ia langsung saja memakai pakaian yang tadi malam sudah ia pilih.Like that, xixi."Siap, tinggal nunggu kak Ronald." Kata Aya dengan diri sendiri.Sebelum keluar dari kamar Aya melihat ponselnya terlebih dahulu, sepertinya banyak pesan masuk sudah lama sekali ia tak memegang ponselnya itu.Kak Ronald10 pesan belum dibaca-Aya-Jam setengah sepuluh gue otw-Aya-Aya cantik-Hei-Gue udah di depan kosan Lo -AYA -Buruan Ayyy (╥﹏╥)-Aya-BuruAya yang meli

    Last Updated : 2021-10-16
  • Before You Leave    08 luka dan bahagia

    Pagi hari yang cerah, ini hari Minggu tepat pukul 08.00Aya bergegas menuju kamar mandi. Ia bekerja hari ini. Sudah siap semua ia bergegas menuju keluar kamar. "Kerja Lo Ay ?" Tanya Caca."Iya kak, kak Adya ada ?" Tanya Aya."Pergi, gatau deh kemana mungkin kerja." Kata Caca."Yahh mau pinjem motor padahal." Kata Aya."Motor Adya gede Ay, emang Lo bisa ?" Tanya Caca."Bisalah, masa engga. Ehh aku duluan kak nanti telat. Bye." Kata Aya. Ia langsung bergegas menuju halte terdekat. Oh iya Aya tak berpamitan dengan bu Yuni, yahh hari Minggu biasanya bu Yuni pergi ke tempat ibadah.Sebelum berangkat Aya tak lupa untuk memakai masker, entah mengapa hari ini ia sangat ingin mengenakan masker. Dan satu lagi, ada hal yang aneh dengan dirinya karena ia sedikit takut dengan manusia-manusia lain kali ini. Ia pun berlari menuju halte, dan syu

    Last Updated : 2022-02-15
  • Before You Leave    09 mimpi buruk dan fakta

    "AAAAAAAAAAAAAA." Teriak Aya berhasil membuat penduduk kosan terbangun dan mengetuk pintu kamar Aya."Aya Lo kenapa ?""Aya ada apa ?""Aya buka woi.""Aya Lo gapapa kan di dalem ?""Kenapa woi ?"Aya membuka pintu kamarnya, diluar sudah ada para penduduk kosan. "Gue gapapa, sans elah." Kata Aya."Teriak histeris gitu." Kata Adya."Iya mana keringetan, ngos-ngosan kyk habis lari aja Lo." Kata Caca."Lo kenapa hei, gue kaget anjir." Kata Yola."Iya anjir kenapa woe." Kata Lola."Mimpi buruk. Maap maap ni ye kalau buat kalian semua bangun." Kata Aya."Gue kira kenapa anjir.""Gue kira kemalingan.""Balik dulu guys."Kata para penduduk kos lalu berjalan menuju kamar mereka masing-masing.Aya pun masuk ke kamar, berusaha menenangkan dirinya terlebih dahulu. "Random banget ya mimpinya tadi, mana serem kan gue jadi takut." Gumam Aya. Selesai menenangkan diri ia l

    Last Updated : 2022-02-16

Latest chapter

  • Before You Leave    23 ini yang terakhir

    ronald sedang menjaga aya di rumah sakit. aya belum sadarkan diri selama tiga hari. ronald duduk di bangku sebelah aya. ia sambil memegang tangan aya lalu berkata"aya cantik, bangun ya. " ronald lalu mengeluarkan buku di dalam tasnya. sebuah diary yang ia tulis sehari hari. lalu ia membacakan sedikit dari isi buku itu. "kamu yang teristimewa aya septiana. namun, apalah daya mulut ini tak bisa mengutarakan apa yang di rasa. aku mencintaimu selalu, semakin hari semakin menambah rasaku padamu. namun, ada beberapa hal yang membuat kita tak dapat bersama. ""aya, bangun gw kangen senyum lo ay. " kata Ronald sambil meneteskan airmataronald sampai ketiduran menemani aya. rasanya seperti ada yang mengelus kepala lalu pundaknya. ronald lalu terbangun, melihat aya yang sudah sadarkan diri. ronald sangat senang lalu ia menekan tombol si sebalah kiri tempat tidur aya. lalu seorang perawat datang....setelah itu ronald dengan wajah sumringahnya menghampiri aya. ia sangat senang melihat aya sud

  • Before You Leave    22

    di halte dekat sekolah, Aya sedang menunggu bus, sambil mendengarkan lagu terbaru dari musisi yang ia sukai. sudah hampir 15 menit ia menunggu, bus pun datang. ia masuk, duduk di bangku dekat pintu. setelahnya, di halte berikutnya bus pun berhenti. lalu banyak penumpang dari halte tersebut masuk ke dalam bus. ada nenek tua yang berdiri di sebelah kanan Aya. ia pun berinisiatif untuk berdiri dan mempersilahkan nenek untuk duduk. namun, sayang sekali ketika Aya berdiri bangku tersebut malah diduduki oleh mahasiswa dari Universitas yang cukup terkenal di kota nya. "permisi mba, tempat duduknya buat nenek ini. " kata Aya menegur mahasiswa tersebutnamun naas, mahasiswa itu tak menghiraukan perkataan Aya. syukurlah ada seseorang yang rela berdiri untuk memberikan tempat duduknya untuk nenek tersebut. "duduk disini nek. " kata pria itu. "terimakasih untuk bangku nya kak. " kata AyaAya sudah sampai di tempat kerjanya. mulai bekerja demi mencari uang untuk kehidupan sehari-hari nya. ia su

  • Before You Leave    21

    Aya sedang berada di kelas sendirian. pagi-pagi buta ia sudah berada di kelas"duh gw laper"ia berjalan menuju kantin, tak sengaja bertemu dengan Indira. "lo mau kemana Ay? ""kantin." "yauda yuk bareng gw. "lalu mereka berjalan bersama menuju kantin. sesampai di kantin khusus wanita Aya memilih jajanan. namun, Indira malah ingin ke kantin sebrang. kantin khusus lelaki. maksud kantin khusus karena kebanyakan pelanggan dari gender tersebut. "ayo Ay, kesana. masih belum ada cowo di sana jadi aman. " Aya hanya mengikuti Indira saja, karena tangan Aya sudah ditarik oleh Indira. makanan di sana memang terbilang enak, enak sekali. karena itu, Indira ingin mencoba ke sana. "ayo Ay masuk. " Aya tak mengindahkan kata Indira. ia masih berdiri di depan sambil melihat jajanan. Tiba-tiba dada Ronald dari dalam sana."Ay." panggil Ronald. namun Aya hanya dapat menundukkan kepalanya. "Ay are u okai? " Aya tak menjawab Ronald. ia takut Ronald melihat wajahnya yang jelek karena habis menangi

  • Before You Leave    20

    Sudah usai masalah Rara yang ramai dibicarakan karena telah dibully oleh rekannya sendiri. Tak lain geng komplotan pesilat di sekolahnya. Rara vakum untuk latihan selama beberapa minggu setelah kejadian yang menimpa dirinya. Alasan mengapa ia diperlakukan seperti itu karena 'ARYA' IYA ARYA. Siapa lagi kalau bukan dia. Teman-teman Rara tak suka dengan kedekatan mereka, karena salah satu dari mereka menyukai Arya. Aneh, pikir RaraHELLOOOO JAMAN SEGINI MASIH AJA NGERIBUTIN MASALAH COWO?!!! Rara masih tak menyangka dengan kejadian yang menimpanya hingga babak belur seperti itu. Tak terbayangkan bagaimana saat itu ia menahan malu dan sakit. Dan berujung di rawat inap selama 2 hari. Sekarang Rara berjalan dengan Aya yang kepalanya sedang benjot... Ehh bukan bukan, kepala Aya habis terbentur palang halte dan sekarang darah segar masih mengalir dari kepalanya. Namun lukanya sudah ditutupi oleh topi yang ia pinjamkan kepada Aya. "RARA, AYA!!!!" Teriak Ola dari gerbang.Rara dan Aya menoleh

  • Before You Leave    18 Apa ?

    Brak Kepala Caca terbentur pintu kamar Aya yang baru saja ia buka."aduh, sakit banget anjrit." kata caca, sambil memegangi kepalanya yang sedikit memerah."masih pagi udah kejedot aja tuh kepala." kata Adya, yang berada dibelakang Caca."yeuu, ini gegara lo yang buka pintu pagi-pagi." Kata Caca lagi, sambil menunjuk kepada Aya."lah kan saya nih mau sarapan pagi kak caca yang cantik jelita." Kata Aya.Caca meninggalkan Aya begitu saja, sepertiya ia masih setengah sadar. Terlihat dari raut wajahnya yang masih lesu dan mengantuk. Sedangkan Adya masih memberi tau Aya, dengan isyarat bahwa Caca masih belum sadar seperti biasanya. Yah biasanya memang seperti itu, sudah keluar kamar walau belum sadar sepenuhnya.Aya pun keluar dari kamarnya berniat untuk mengambil makanan di dalam lemari es. Ia mengambil roti dan susu murni yang ia ambil kemarin di tempat ia bekerja. Bukan sembarang ambil, namun kadarluarsa makanan ini tinggal beberapa hari kedepan saja."Coi, kaga bagi-bagi makanan lu ye

  • Before You Leave    18 sad ?

    Rara dan Arya kini tengah melakukan perjalan pulang. Ditengah perjalanan tak ada percakapan dari kedua belah pihak. Mereka asik dengan diri sendiri, bermonolog maksudnya.Bagaimana ini, jantungku berdegup begitu tak teratur sejak pertama kali melihatmu lalu berkenalan denganmu. Maksudku, ini rasa apa entahlah. Bagaimana jika ternyata aku menaruh rasa lebih padamu bukan sebagai kakak kelas lagi namun rasa suka maksudku. Bagaimana ini, apakah kamu mau denganku ? Aku tak seperti kedua temanku, aku sangat buruk dalam hal percintaan. Dan baru kemarin sebelum aku mengenalmu aku sedang patah hati, karena melihat orang yang ku sayangi selingkuh dariku. Ahh maaf sekali ya jika membuatmu tak nyaman nantinya. Rumit sekali intinya.-monolog Arya.Namun sayang sekali kisah kita tak seindah yang kubayangkan. Menyukaimu ternyata tak semudah itu, aku harus bertengkar dengan masa lalu ku juga kamu. Kenapa harus kamu yang berlabuh di hatiku ?Maaf jika rasa ini tumbuh, maaf jika rasa ini salah. Maaf ak

  • Before You Leave    17 palsu

    Setelah kecelakaan di tempo hari. Dan setelah 2 minggu daring seperti home schooling. Akhirnya mereka berangkat lagi ke sekolahan. Dan kini Raditya masih setia mengantar jemput Aya.Dan sekarang ini mereka sedang berada di jalan. Di lampu merah kali ini, dengan wajah Raditya yang memerah pula. Yah, hari ini ia sangat senang karena dibawakan sarapan oleh Aya. Terimakasih malaikat cantik.Lampu merah yang berubah menjadi kuning, lalu hijau. Hijau menandakan terus berjalan, kuning menandakan hati-hati atau persiapan untuk berhenti ataupun berjalan. Dan merah, menandakan untuk berhenti.Merah, penuh makna di dalam hidupnya. Sudah lama ia memendam rasa, namun tak kunjung ia bersua soal rasa. Pula ia berfikir rasanya takkan terbalaskan. Ia tau perempuan yang ia sukai nan kagumi setiap hari ini adalah orang yang ramah dan baik hati. Ia sangat ramah kepada semua orang, sampai-sampai kadang ramahnya membuat diri ini bingung sendiri. Sebenarnya ia menyukaiku atau hanya sekedar ramah, entahlah.

  • Before You Leave    16 tragedi

    Tepat pukul tujuh pagi hari, Aya baru sampai di depan gerbang SMA Semesta. Dari halte, ia lari terburu-buru dengan rok span yang ia pakai. Sungguh, ini sangat menyusahkan dia untuk berlari. Dari kejauhan, ia melihat ada segerombol geng motor, (sepertinya). Geng motor itu keluar dari sekolahannya. Ia sedikit terkejut pasalnya geng motor tersebut nampak habis menyerang sekolahannya itu.Hampir sampai di sekolah, ia melihat murid-murid dari sekolahannya keluar berhamburan."Eh kok pada pulang ?" Tanya Aya."Di suruh pulang." Kata seseorang.Terlihat gerbang sekolahan seperti habis terkena serangan dari luar, entah apa yang telah terjadi tadi. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri pasal ini. Aneh sekali, jika memang sekolah diserang seharusnya anak-anak tidak diperkenankan untuk pulang. Jika ada apa-apa di jalan bagaimana ? Jika ada anak-anak yang dikroyok gerombolan tadi bagaimana ? Ahh sudahlah, Aya berjalan cepat menuju sekolahannya.Lalu Aya tak sengaja bertemu Ronald dengan wajah pe

  • Before You Leave    15 minggu dan masa lalu

    Kegiatan kemarin sangat menyenangkan, anak-anak sangat senang dengan kehadiran Aya. Ada banyak hal ada banyak cerita. Dari anak-anak panti, Aya dapat belajar.Jikalau yang pergi akan terganti. Namun, rasanya pasti akan berbeda dengan dulu. Yang diharapkan akan menetap tak selamanya berada disisi. Namun bahkan akan pergi. Entah itu karena keterpaksaan atau ketetapan.Yang paling Aya senangi adalah, ada banyak hal yang ia ketahui tentang Alvena. Alvena adalah anak angkat dari ayahnya, dan adiknya Alvena. Alvena dulunya juga anak panti, namun bukan panti yang kemarin ia kunjungi.Alvena juga bercerita tentang ayahnya. Ayahnya ternyata belum menikah lagi, jadi ayah hanya mengurusi Alvena dan adiknya. Ayahnya juga pernah cerita, jikalau dulu pernah mempunyai anak. Namun, anak itu hilang entah kemana.Aya yang mendengarkan cerita dari Alvena cukup terkejut. Apa iya benar yang dikatakan oleh Alvena. Ah sudahlah ini sangat rumit.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status