Share

Gadis Arogan

Penulis: Alie-Afie
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-04 14:30:41

"Papih ... Mamih begitu pusing, apa selera Alvin perempuan seperti itu? Dia bahkan pergi ke tempat yang bau, becek, kotor, dan menjijikkan, membuat mamih mual, ingin pingsan rasanya ... Darimana Alvin mendapatkan perempuan seperti itu? Bagaimana jika Dia sakit memakan makanan dari tempat seperti itu? Terus ... cucu Kita ... Perempuan itu membawanya juga, di tempat yang penuh polusi seperti itu, bagaimana jika Dia tumbuh menjadi anak yang sakit-sakitan?" gerutu Bu Karina tanpa tersendat setelah Dia pulang ke rumahnya.

"Di luar sana, banyak perempuan yang mengantri menjadi istri Alvin. Apa Alvin sudah kerasukan? Alvin Sanjaya, Pewaris K&B grup, namanya di sorot oleh berbagai media, salah satu pengusaha muda tersukses dan tertampan di Negeri ini, menjadi panutan generasi muda, anak dari Jaya Hadiningrat dan Karina Ambarwati, memiliki anak dengan perempuan tidak jelas, udik, kampungan, dan norak? apa yang harus Mamih lakukan, Pih?" lanjutnya tanpa jeda terus mengomentari Alvin dan Diani.

Pak Jaya yang sedang santai menjadi muram mendengar omelan dari istrinya. Dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi istrinya yang begitu cerewet itu.

"Ajak saja mereka ke supermarket! Kenapa Mamih malah menggerutu ke Papih? Mana Papih tahu? Kan mamih yang melihatnya, bukan Papih," balas Pak Jaya agak sungkan.

Bu Karina menghela nafas. "Papih ini ... sangat enteng tentang masalah Alvin. Apa Papih tidak memikirkannya?"

"Papih memikirkannya, tetapi tidak seperti Mamih. Sebelum mengetahui, mamih sangat penasaran dan terus menerus membicarakan kekasih Alvin dan Bagas, setelah mengetahui, Mamih malah menggerutu tidak jelas ke Papih," balas Pak Jaya.

"Bagaimana Mamih tidak menggerutu jika kekasih Alvin Perempuan seperti itu?" jawab Bu Karina mulai menenangkan diri.

"Memangnya mamih ingin perempuan seperti apa kekasih Alvin itu? apa Mamih kekurangan uang? Ajak saja Mereka jalan-jalan! kalau mamih ingin dia ke supermarket, menemani Mamih membeli pakaian, ke salon, ke sauna, ya tinggal ajak saja! kenapa meski repot-repot? Mamih juga tidak ada kegiatan di rumah," saran Pak Jaya.

Pak Jaya hanya geleng-geleng kepala dengan sikap istrinya. Dia tahu jika istrinya sudah merencanakan banyak hal bersama istri atau anak Alvin jika Alvin sudah menikah.

"Betul juga saran Papih, mengajak Bagas dan Ibunya jalan-jalan," balas Bu Karina sedikit tersenyum setelah memikirkan saran dari Pak Jaya.

"Lagian apa yang salah dengan pergi ke pasar? bukankah itu bagus? Aku jadi penasaran dengan perempuan itu," batin Pak Jaya.

Di kediaman Alvin, seseorang tiba-tiba datang ke rumahnya. Dia adalah Nanda yang sudah lama sangat menyukai Alvin. Nanda sangat murka melihat kedekatan Alvin yang sedang bercanda dengan Bagas dengan Diani berada disampingnya di depan teras rumah.

"Bajingan, siapa Jalang dan Anak itu?" tunjuk Nanda sesaat barusaja keluar dari mobilnya.

Karena Bagas yang membuat ulah, Alvin dan Diani menjadi terlihat seperti pasangan kekasih. Nanda sangat geram mengetahui Alvin sudah memiliki kekasih bahkan anak.

Alvin sedikit tersentak kaget tidak memperhatikan kedatangan Nanda karena sibuk bercanda dengan Bagas. Begitupun dengan Diani yang menengok ke arah Nanda.

"Ada apa kemari? berhentilah bersikap kekanak-kanakan seperti itu! lekaslah minta maaf!" perintah Alvin geram dengan kata-kata Nanda yang kasar.

Diani yang tidak mengetahui apa-apa mulai menyadari kesalahpahaman Nanda. Dia sendiri pernah sangat geram saat memergoki suaminya yang berselingkuh

 Apa yang dirasakan Nanda mungkin sama seperti yang dirasakan Diani saat itu. "Nona, ini tidak seperti yang Nona pi ...."

"Siapa yang menyuruhmu berbicara, hah?" Nanda mendekat kearah Diani, tidak membiarkan Diani menjelaskan kesalahpahaman itu.

"Dasar jalang." Nanda mengangkat tangannya setelah dekat dengan Diani. Dia akan menampar Diani.

"Nanda ... apa yang Kamu lakukan?" Alvin menahan tangan Nanda.

Nanda yang sangat murka menendang kursi yang ada di dekatnya, kemudian dia berlalu pergi meninggalkan Alvin, Diani, dan Bagas.

"Alvin, Jalang ... Aku tidak akan pernah membuat Kalian bahagia, camkan itu!" Nanda memperingati Alvin dan Diani sebelum memasuki mobilnya.

"Sialan, brengsek, aku tidak terima dengan semua ini," gerutu Nanda, memasuki mobilnya, menjebret pintu mobilnya dengan sangat keras, kemudian pergi dari kediaman Alvin.

Di ruangan satpam,

"Ru, Bagaimana ini?" tanya Bondan ke Heru sambil memajukan bidak caturnya. Mereka kembali bermain catur sesaat setelah mobil Nanda memasuki gerbang rumah Alvin.

"Biarkan saja, bukan urusan kita Ndan," balas Heru sambil memikirkan strategi mengalahkan Bondan dalam bermain catur.

"Ngomong-ngomong, kamu lebih memilih siapa Ru? Nona Diani atau Nona Nanda?" tanya Bondan.

"Apa kamu perlu bertanya seperti itu? Sudah jelaskan?" ucap Heru.

"Apa maksudmu, Ru?"

"Siapa yang kamu inginkan? Bos yang ramah, bersikap dewasa atau Bos yang Arogan, bersikap kekanak-kanakan?" tanya Heru.

"Benar juga Kamu Ru, jelas Bos ramah dan dewasa seperti Nona Diani,"

"Kenapa masih bertanya? Lihat saja Ru! sebentar lagi gadis arogan itu akan kembali keluar, menunjukkan sifatnya yang arogan."

"Hahaha, Kamu seperti Peramal saja Ru,"

Tetttttt

Tetttttt

Tetttttt

Benar saja perkataan Heru, suara tlakson berulang kali memekikkan telinga mereka.

"Bondan, apa yang kamu lakukan? cepat buka gerbang atau aku akan menabraknya" Nanda tampak geram setelah keluar dari rumah Alvin.

Bondan segera membuka pintu gerbang membiarkan Nanda keluar dari kediaman Alvin.

"Dasar Pemalas," umpat Nanda keluar gerbang, mengumpati Bondan.

Bondan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Dia sudah bersiap menjadi bahan amukan Nanda. Sementara Heru hanya terkekeh melihatnya.

"Mas Alvin, bagaimana ini? Aku membuat kalian berdua bertengkar, Aku harus menjelaskannya," ucap Diani sedikit tidak enak hati, takut juga dengan seseorang seperti Nanda.

Diani melihat mobil mewah milik Nanda, Nanda bukanlah seseorang yang dapat di tangani jika membuat masalah dengannya. Dia sedikit takut dengan peringatan Nanda yang mungkin juga akan berdampak dengan buah hatinya. Dari sikap Nanda, Diani mengetahui kalau Nanda bukanlah seseorang yang akan tinggal diam jika tersakiti hatinya.

"Biarkan saja, dia juga sudah pergi!" balas Alvin.

"Tapi Mas, aku tidak akan membiarkan Nona itu terus salah paham denganku. Aku sudah merasakan seperti apa sakitnya saat melihat mantan suamiku berselingkuh," kekeh Diani.

Entah kenapa, Alvin yang terus mendengar Diani menyebutkan mantan suaminya menjadi bertambah kesal, Dia masuk ke dalam rumahnya sambil bergumam, terdengar oleh Diani, "Apa bagusnya suami yang menelantarkan kalian berdua? Kenapa terus membahasnya?"

"Aku harus menjelaskannya kepada kekasih Mas Alvin," desah Diani sepeninggalan Alvin memasuki rumah.

"Memangnya siapa gadis arogan itu? kenapa meski mengamuk seperti itu? Memangnya dia kekasihku? Selingkuh? Hahaha ... benar-benar konyol," desah Alvin.

Bab terkait

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Dendam Lama

    Keesokkan harinya, Diani kembali ke pasar dan kali ini membeli banyak kebutuhan dapur untuk beberapa hari ke depan. "Nona, Nyonya besar ada disini. Dia ingin melihat Bagas," lapor Bondan setelah Diani kembali dari pasar dengan membawa dua tas berisi sayur mayur dan lainnya. "Siapa Pak yang ingin melihat Bagas?" Diani bertanya-tanya tentang Nyonya besar yang Bondan maksud. "Nyonya besar Nona ... Ibu Tuan Alvin, Nenek Bagas," jawab Bondan. "Apa maksud Pak Bondan? Nenek Bagas?" Diani sangat kaget dan tidak habis pikir dengan ucapan Pak Bondan yang menurutnya ngelantur. Bondan mengerutkan kening, merasa heran melihat sikap melihat Diani. "Kenapa Nona Diani kaget seperti itu?" batin Bondan. "Pak Bondan ... apa maksud Pak Bondan?" ulang Diani bertanya melihat Pak Bondan tampak merenung. "Lebih baik Nona lekas menemui Nyonya Karina, Nyonya sudah menunggu cukup lama." "Baiklah Pak, Saya permisi dulu Pak." balas Diani. Diani kemudian pergi meninggalkan Bondan menuju ke Rumah. jarak a

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Ingin Ibunya Kencan

    "Aku bukan kekasih Tuan Alvin Nyonya," bantah Diani tanpa lelah. "Berhentilah menyangkal! Kita banyak kegiatan setelah ini. Kita akan membeli pakaian untuk Bagas, ke salon, spa, dan banyak lagi yang ingin aku lakukan.” Bu Karina tidak peduli dengan bantahan Diani, kembali memilihkan beberapa pakaian dan memberikannya untuk Diani. Diani menghela nafas, tidak tahu harus bagaimana meyakinkan Bu Karina bahwa dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Alvin."Saat ini, aku hanya bisa menuruti kemauannya, suatu saat aku akan mengganti semua yang telah Bu Karina dan Mas Alvin berikan kepadaku dan juga Bagas," gumamnya. Diani tidak dapat berbuat apapun selain menuruti Bu Karina yang cerewet. Dia mencoba beberapa pakaian yang telah dipilihkan oleh Bu Karina. Hari itu, Diani dan Bagas diajak melakukan banyak kegiatan layaknya orang-orang kelas atas. Apa yang sudah di lakukan oleh Bu Karina merupakan impiannya sejak dulu bersama dengan menantu dan cucunya. Setelah semua yang diinginkan Bu Kari

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-06
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Cucu Kakek dan Nenek

    Keesokan harinya, Sopir Bu Karina datang ke rumah Alvin dan menemui Diani saat Alvin sedang bekerja di kantornya. "Nona, saya disuruh membawa Nona Diani dan Bagas ke rumah tuan besar," ucapnya. "Hmmm, bukan hanya nyonya besar, tetapi tuan besar juga tampaknya mengira kalau Bagas merupakan anak Tuan Alvin. Aku harus segera meninggalkan rumah ini dan menemukan pekerjaan lain sebelum kesalah-pahaman ini menjadi sesuatu hal yang buruk," batin Diani. “Baiklah, Pak. Ngomong-ngomong ada keperluan apa sampai saya harus ke sana?” Diani hanya menuruti, mengingat betapa cerewetnya Bu Karina yang tidak mau kalah. “Saya hanya mendapatkan perintah membawa Nona Diani dan Bagas,” jawab Sopir tidak tahu apa yang diinginkan oleh Bu Karina. Beberapa jam kemudian, Diani sampai di rumah Pak Jaya yang tidak kalah megah dan besar dari rumah Alvin. Diani kemudian memasuki rumah di antar oleh seorang pelayan. “Nyonya, apakah ada yang bisa saya bantu di sini?” tanya Diani setelah bertemu dengan Bu Karina

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-07
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Cocok Menjadi Menantu

    "Apa yang Ibu dan Ayah ingin Aku lakukan di rumah ini?" tanya Alvin kepada Bu Karina setelah sampai di rumah kedua orangtuanya itu.Alvin sedikit terlambat dan sampai di rumah saat sudah malam."Kamu dan Diani tidur disini malam ini! Ibu sudah menyiapkan kamar untuk Kalian."Diani yang juga berada di ruangan itu tersentak kaget, memandang Alvin dengan muka penuh tanda tanya."Aku akan membawa Diani dan Bagas pulang," balas Alvin."Silahkan pulang! Tapi cucuku akan tetap di sini."Bu Karina tidak mau kalah, beberapa saat Dia terus mendesak membuat Alvin dan Diani terpaksa menuruti kemauannya. Dia juga membawa Bagas untuk tidur dengannya, membiarkan Alvin dan Diani tidur bersama."Kenapa Mas Alvin tidak menjelaskan kesalahpahaman ini, Mas? Aku tidak bisa meyakinkan Bu Karina," ucap Diani ke Alvin."Percuma jika Aku menjelaskan, hasilnya sama saja.""Terus ... apa yang harus Kita lakukan Mas? Aku tidak mau kesalahpahaman ini menjadi berlarut-larut," balas Diani."Aku akan membicarakannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-08
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Diani ke Kantor Alvin

    Alvin kembali berangkat bekerja dari rumah Bu Karina, sementara Bu Karina mengantar Diani dan Bagas ke rumah Alvin."Apa Kamu bisa menyuruh Heru mengantarkan berkas ke kantor?" Alvin menelpon ke rumah karena ada dokumen yang lupa Dia ambil di rumah."Berkas apa yang perlu di bawa Pak Heru Mas?" tanya Diani."Berkas yang ada di samping laptop meja kerjaku, Kamu ambil saja!""Baik Mas," balas Diani di telepon."Apa ada masalah?" tanya Bu Karina yang masih berada di rumah Alvin."Tidak ada Bu, berkas milik Mas Alvin tertinggal, Aku akan mengambil dan memberikannya ke Pak Heru agar mengantarnya.""Tidak perlu!" cegah Bu Karina."Sepertinya berkas ini sangat penting Bu.""Maksud Ibu tidak perlu menyampaikannya ke Pak Heru, Kamu saja yang mengantarnya! Aku akan mengantarmu ke perusahaan." balas Bu Karina.Diani menghela nafas, "Baiklah kalau Ibu memintanya."Bu Karina kemudian membawa Diani keluar kembali dari rumah Alvin. Tetapi, Dia menuju ke sebuah salon kecantikan langganannya."Bu, ken

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Mantan Suami

    Diani di ajak Bu Karina ke sebuah kafe di restoran yang terkenal mahal karena menu dan harganya. Hanya orang-orang kelas atas yang dapat memasukinya."Aku harus menghubungi temanku segera mungkin, Aku tidak mau hidup seperti ini, ini terlalu berlebihan," batin Diani."Kenapa? Apa Kamu tidak menyukai tempat ini?" tanya Bu Karina."Tempat ini sangat berlebihan buatku Bu, Aku suka makanan di pinggir-pinggir jalan.""Apanya yang berlebihan? Mau buat apa uang hasil kerja Papih dan Alvin kalau tidak untuk di gunakan, apa mau di tumpuk-tumpuk saja?"Diani menelan ludahnya, membatin "Memangnya siapa Aku? tidak ada hubungannya dengan Mas Alvin.""Aku akan berusaha mengganti semuanya suatu saat nanti," ucap Diani."Apa yang perlu Kamu ganti?" tanya Bu Karina heran."Uang yang telah Bu Karina dan Tuan Alvin gunakan untukku dan Bagas, Aku akan menggantinya.""Apa maksudmu? Tidak perlu ... apa Kamu masih tidak mengakui kalau Bagas adalah cucuku, hah?" tanya Bu Karina, "Haduh ... Aku benar-benar pus

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-10
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Baju Tidur Couple

    Alvin dan Diani bermain berbagai macam permainan seperti komedi putar, bianglala, bumper car, dan lain sebagainya di tempat hiburan yang sangat luas itu.Karena ulah Bagas yang ingin ini dan itu, Alvin dan Diani tampak seperti sebuah keluarga yang bahagia."Bukan kekasih apanya? hampir saja Aku tertipu olehnya," gumam Bu Karina tidak jauh dari Diani dan Alvin.Bu Karina melihat Alvin dan Diani bermain-main seperti pasangan yang sedang berkencan. Dia memfoto kemesraan Alvin dan Diani untuk menunjukkannya kepada Pak Jaya."Apa Kamu mau menonton bioskop?" tanya Alvin.Sebelum ke tempat hiburan itu, Alvin sempat browsing bagaimana caranya berkencan. Salah satunya adalah menonton bioskop."Terserah Mas Alvin saja," balas Diani.Diani yang baru pertama kali ke tempat hiburan seperti itu, tampak sangat senang, Dia hanya menuruti ajakan Alvin meskipun beberapa hal merupakan keinginan Bagas. Dia sebenarnya tidak tahu akan perasaannya dengan Alvin. Kalau bukan karena status Mereka yang berbeda,

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Diani Sakit

    Keesokan harinya, Diani tidak kunjung bangun dari tidurnya, Dia menggigil, sakit."Apa Kamu sakit?" tanya Alvin, tetapi tidak mendapat jawaban apapun dari Diani yang terus menggigil."Halo, Frans ... Diani ... Diani menggigil," ucap Alvin seketika setelah Dia menelpon Frans."Bagaimana keadaannya?" tanya Frans."Aku melihat mukanya pucat dan Dia juga menggigil.""Apa Kamu hanya melihatnya?" gumam Frans."Apa Mereka tidur bersama? Bagaimana Alvin tahu Diani sakit padahal sekarang masih sangat pagi sekali?" pikir Frans."Jangan banyak omong, Kamu lebih baik cepat kesini!""Ya ... ya ... Aku akan ke situ.""Kenapa bisa begini? Apa Kamu kelelahan?" Alvin meletakkan telapak tangannya di kening Diani dan terasa panas.Diani mulai mencoba membuka mulutnya, " Tidak tahu Mas, badanku terasa lemas dan dingin.""Kamu lebih baik diam!"Alvin menggendong Diani menuju ke kasurnya. Meskipun sakit, Diani menelan ludah melihat leher jenjang Alvin.Alvin menyelimuti Diani, kemudian mengambil air hangat

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19

Bab terbaru

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Pernikahan Alvin dan Diani

    Benih cinta terus muncul diantara Alvin dan Diani. Mereka terus mendekatkan diri sehingga mulai saling mencintai. Ayah dan ibu Alvin yang mendukung hubungan mereka akhirnya menyuruh Alvin untuk menikahi Diani. Namun, halangan dan masalah terus muncul sehingga hubungan Alvin dan Diani dilanda kerusakan. Suseno juga terus membuat ulah agar hubungan Alvin dan Diani tidak berjalan lancar. Dengan kelicikannya dia terus membuat hubungan Alvin dan Diani renggang. Alvin yang mencintai Diani tidak diam saja melihat kelicikan Suseno. Dia terus menyelesaikan masalah-masalah yang dibuat oleh Suseno. Namun, Diani masih berpikir untuk menikah dengan Alvin. "Alvin, ibu ingin kamu merekrut Diani menjadi sekretarismu." Ibu Alvin menyuruhnya agar hubungan Alvin dan Diani semakin dekat. Jika Diani menjadi sekretaris Alvin, Diani akan sering bertemu dengannya dan cinta akan tumbuh kembali. "Baik bu, Alvin akan membicarakannya dengan Diani." Alvin yang mengetahui ibunya ingin mendekatkan diriny

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Pria Mengagumkan

    Pak Jaya bukan orang yang begitu saja membiarkan putranya mendapatkan pasangan seenaknya. Dia bahkan telah secara detail mengetahui latar belakang dan asal usul Diani."Tapi Pih, Mamih sangat menyukai Diani dan Bagas. Alvin harus membawanya kembali atau Papih jangan wariskan apapun kepadanya, untuk amal saja semua harta Papih.""Tampaknya harus seperti itu, Alvin benar-benar sangat cemen terhadap wanita," balas Pak Jaya.Bu Karina hanya melotot ke arah Pak Jaya."Kenapa Mamih melotot ke Papih?" tanya Pak Jaya."Alvin cemen karena mengikuti sifat Papih," balas Bu Karina mengingat kembali masa lalu.Pak Jaya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Benar, Papih dulu tidak berani mengatakan perasaan Papih kepada Mamih. Kalau bukan Mamih terlebih dahulu yang mengatakannya, Papih mungkin hanya bisa gigit jari, tidak pernah mengungkapkannya, Papih benar-benar Pemalu.""Untung Mamih memberanikan diri, kalau tidak Mamih akan menyesal seumur hidup jika tidak terlebih dahulu mengungkapkannya kepa

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Mimpi Indah

    Di sisi lain, setelah merasa puas dengan foto-fotonya, Nanda kembali pergi dari dekat rumah yang sekarang menjadi milik Diani.Diani, Bagas, dan Alvin juga kembali ke rumah setelah puas melihat-lihat rumah baru Diani. Diani begitu kagum dan baru pernah merasakan sesenang itu mendapatkan sebuah hadiah yang sangat mewah dan mahal baginya.Saat malam harinya, Alvin mengetuk pintu kamar Diani. "Apa Kamu sudah tidur?"Diani membuka pintu kamarnya. "Mas Alvin ... ada apa Mas?""Izinkan Aku tidur di kamarmu," ucap Alvin tanpa malu.Diani berpikir sejenak, selama ini Mereka tidur satu kamar dan menjaga dirinya masing-masing."Baik Mas, tapi kamarku sedikit berantakan."Diani membolehkannya, menganggap itu malam terakhir Alvin dapat tertidur dengan pulas bersama dengan Bagas."Aku tidak akan tidur dan memandangi wajahmu sampai puas," batin Alvin.Malam itu, Alvin benar-benar tidak tidur. Dia memiringkan tubuhnya dengan tangan menahan kepala memandangi wajah Diani yang tertidur pulas. Jika saja

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Sedikit Refresing

    "Apa yang telah Mas Alvin sadari? Aku melihat kehidupan Mas Alvin sangat enak," tanya Diani masih penasaran.Mereka berdua duduk di tepi pantai memandangi lautan lepas."Aku harus memikirkan nasib puluhan ribu karyawan sama seperti Ayahku dulu, dan itu membuatku sedikit frustasi dan terus memikirkan pekerjaan," balas Alvin."Jika Aku begitu jenuh, Aku akan pergi ke sini, mengingat masa lalu sebelum menanggung beban berat pekerjaanku," lanjut Alvin."Ayu Kita bermain air dan lupakan sejenak tentang beban berat yang Mas Alvin tanggung! Kita sedang sedikit refresing di sini."Diani meminta Bagas dari Alvin, berlari kecil ke arah ombak air. Alvin hanya mengikutinya dari belakang."Kenapa Kamu ingin meninggalkan rumahku? Keberadaan Kalian juga telah membuatku melupakan beban berat yang Aku rasakan," gumam Alvin memandangi punggung Diani.Diani menyipratkan air ke Alvin membuat Dia tidak Terima dengan hal itu. Dia akan berganti melakukan hal itu kepada Diani, tetapi mengurungkan niatnya kar

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Kuat Menggendongku?

    Diani kembali mengendap-endap menuju ke dapur untuk memasak makanan malam bersama Bi Rahmi.Alvin membuka mata, bangun dari pura-pura tidur mengamati Diani yang mengendap-endap, "Dia benar-benar malu Aku melihatnya, apa perlu Aku melakukan hal yang sama agar impas?""Hadehhh ... apa yang ada di pikiranku, sejak bersama janda cantik sepertinya, Aku yang polos menjadi sedikit liar," lanjut Alvin bergumam.Diani seolah menghindar dari Alvin. begitupun dengan Alvin yang tidak mau Diani kehilangan muka jika berhadapan dengannya. Dia mulai sedikit mengerti tentang wanita.Keesokan harinya, Diani terpaksa menghadap Alvin untuk meminta izin ke Restoran."Aku akan mengantarmu," balas Alvin seperti sangat bersemangat setelah Diani meminta izin darinya."Mas Alvin harus berangkat kerja, Aku sendiri saja bersama Bagas.""Aku tidak akan masuk Kantor beberapa hari ini," jawab Alvin."Tapi Mas ... ""Tidak ada tapi-tapian." Alvin menarik tangan Diani menuju mobil dan sedikit memaksanya masuk ke mobi

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Pertama Kali Melihat

    "Asal Dianiku yang ini juga mendapatkan rumah, itu sudah cukup bagiku. Terimakasih atas bantuanmu, jika Restoranmu ingin melebarkan sayap lebih banyak ke luar Negeri, jangan sungkan untuk meminta bantuan apapun dariku." lanjut Alvin."Tidak, tidak. Aku tidak memerlukan apapun dari Tuan Alvin, tidak perlu sungkan dan berterimakasih, Restoran Kami senang melakukannya. Bahkan, Kami kemungkinan akan mengadakan acara serupa di kemudian hari karena ini ide yang bagus untuk lebih memperkenalkan nama Restoran Kami di kalangan masyarakat lebih luas lagi.""Apa yang harus Aku lakukan berikutnya? Apa Aku akan memberinya mobil? Apa Aku minta saja seseorang membuat kompetisi bayi yang lucu?" gumam Alvin setelah mematikan teleponnya.Sesampainya di rumah, Diani memberitahukan hal itu ke Alvin."Mas, Aku tadi mengikuti sebuah kompetisi memasak dan mendapatkan hadiah rumah, Aku juga akan segera mendapatkan pekerjaan. Aku akan segera keluar dari sini Mas," ucap Diani ke Alvin."Hadiah rumah dan pekerj

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Kompetisi Memasak

    Alvin memikirkan ucapan Frans untuk membantu Diani secara diam-diam. Tapi Dia bingung harus melakukan apa agar Diani dan Bagas dapat hidup nyaman dan tercukupi setelah keluar dari rumahnya.Setelah beberapa saat Dia memikirkan hal itu, Dia sedikit tersenyum mendapatkan sebuah ide brilian baginya.Keesokan harinya tatkala Diani pergi ke pasar, Diani melihat sebuah kompetisi jalanan yang di adakan oleh sebuah Restoran besar berhadiah rumah untuk juara satu, dua, dan tiga. Siapapun bisa mengikuti acara kompetisi tersebut."Lihat itu! Sebuah Restoran besar mengadakan kompetisi, Aku akan ikut kompetisi itu, siapa tahu dapat hadiah rumah. Bagaimana denganmu?" ucap seorang wanita dengan temannya."Kamu saja yang ikut, suamiku bahkan selalu mengumpat dan mengejek rasa masakanku. Aku akan mendukungmu," balas temannya itu."Apa Aku ikut saja ya, suamiku selalu memuji masakanku. Tidak ada salahnya di coba," desah Pengunjung pasar yang lainnya."Aku ingin sekali ikut. Tapi, Suamiku akan mengomel

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Hanya Seorang Janda

    "Sialan ... apa temanmu istri dari Alvin? Dia Alvin Sanjaya Hadiningrat dari K&B grup? Aku baru mengingatnya. Kenapa Kamu bertindak bodoh seperti ini? Tamatlah riwayatku. Kamu benar-benar istri yang tidak berguna," bentak Gunawan setelah menyadari nama Alvin Sanjaya Hadiningrat.Diani yang terus memaksa ingin pulang terpaksa membuat Alvin tidak bisa berlama-lama di tempat itu.Alvin mulai menaiki panggung untuk menyapa orang-orang yang telah di undangnya."Terimakasih sudah mau hadir dalam acara ini. Tetapi, Aku tidak akan berlama-lama di sini. Aku telah mencatat siapa saja yang mau berkenan hadir dalam acara ini. Kedepannya, Jika Kalian memerlukan bantuan, Aku akan mempertimbangkan untuk membantu semampu yang Aku bisa. Mohon maaf karena Aku ada urusan yang mendesak," ucap Alvin di atas panggung."Kalian bisa melanjutkan acara ini tanpaku, orang-orang yang Aku undang merupakan orang-orang penting dan terpandang, Aku juga bermaksud memberi kesempatan bagi Kalian semua untuk saling meng

  • Bayi Lucu Sang Janda Kembang   Pertemuan Bisnis

    Diani tidak mau ikut karena Dia tidak merasa bersalah. Dia melirik ke arah teman-temannya yang begitu tega berbuat jahat kepadanya. Tetapi Mereka bersikap acuh tidak mempedulikan Diani yang mendapatkan tekanan dari Sang Supervisor"Ayu ikut atau Aku akan melaporkanmu karena tidak mau membayar!" Supervisor itu mencoba menarik tangan Diani agar mengikutinya."Aku yang akan membayarnya." Alvin dengan kostum Batman menghentikan tindakan Supervisor.Beberapa Pengawal ikut di belakang Alvin, Mereka kemudian menyebar ke beberapa penjuru Restoran untuk mengamankan jalannya acara yang di adakan oleh Alvin.Alvin melirik ke arah Diani dan mendekatinya. "Hentikan air mata tidak berguna itu!" perintah Alvin Mengusap wajah Diani dengan sapu tangannya, kemudian mengelus Bagas yang terlihat kelelahan dan tidak nyaman mengenakan kostum superhero."Mas, kenapa Mas Alvin berada di sini?"Diani entah kenapa membiarkan apa yang di lakukan Alvin. Dia merasa kedatangan Alvin bagaikan seorang pahlawan yang

DMCA.com Protection Status