Beranda / Pernikahan / Bayi 5 Miliar sang Presdir / 43. Bukan Rindu Terlarang

Share

43. Bukan Rindu Terlarang

Kirana menggeliat, coba melepas kuncian Thomas pada tubuhnya.

“Berjanjilah, kamu enggak akan teriak,” desis Thomas.

Kirana mengangguk.

“Kenapa kamu bisa masuk ke sini?!” cerocos Kirana begitu Thomas melepaskan dirinya.

“Kamu enggak perlu tahu,” jawab Thomas santai.

“Ini kejahatan, Thomas! Aku bisa melaporkanmu ke polisi!” ancam Kirana. “Aku yakin selama ini kamu menguntitku kan? Aku enggak pernah memberi tahu kamu di mana aku tinggal.”

Thomas mengedikkan bahunya. “Pertama, aku enggak pernah menguntitmu. Mencarimu gampang. Tinggal tanya saja kurir ASI yang setiap hari datang ke rumahku. Dan kedua, kamu enggak bisa melaporkanku ke polisi, karena aku suamimu. Aku berhak mengunjungi istriku, istri keduaku.”

Kirana mendesah keras. “Jadi, kamu belum menandatangani surat itu?”

“Sepertinya aku enggak akan menandatangani surat cerai itu.”

Kirana menatap Thomas heran. “Kenapa? Kamu mau menggantungkan statusku? Di kontrak pernikahan kita–aaa!”

Thomas menghambur, mencengkram dagu Kirana. “Karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status