Share

Bab 110

BAGAIKAN seorang algojo yang menjagal para terhukum mati, dengan bengis Seta membabat para pengeroyoknya. Tanpa ampun, satu demi satu keempat prajurit yang sudah ia buat luka dibantai dengan bengis.

Pedang di tangan prajurit berkumis tiis itu berkelebatan di udara. Suara benda tajam mengoyak daging segar terdengar berkepanjangan. Membuat ngeri siapa pun yang mendengarnya.

Disusul kemudian jerit pekik kesakitan mengangkasa berganti-ganti. Tubuh empat prajurit yang tadi mengeroyok Seta terhuyung-huyung. Untuk selanjutnya jatuh bergeletakan di tanah, meregang nyawa.

Suasana di halaman kediaman Balanatha seketika berubah mencekam. Darah membanjir di mana-mana. Erangan nan menggetarkan hati sesekali terdengar dari mulut prajurit yang belum dijemput ajal.

“Keparat! Kau ternyata bukan manusia, melainkan iblis berhati bengis!” maki prajurit yang sejak awal bertindak sebagai juru bicara para pengawal.

Seta menyeringai lebar. Pedangnya yang berlu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status