Share

Bab 33

Author: Russel
Felicia menggunakan ponsel itu untuk menelepon sebuah nomor. Terdengar suara rendah dan dingin dari ujung telepon. "Gimana? Ada kabar terbaru?"

"Noah, apa hebatnya kamu menggunakan trik rendahan semacam ini?" tanya Felicia sambil menggertakkan giginya.

Noah terdiam sejenak, lalu langsung mengakhiri panggilan. Ekspresi Felicia tampak tidak menentu. Saat berikutnya, dia membentak orang-orang di sekitar, "Kenapa berkerumun di sini? Kalian nggak punya kerjaan ya?"

Begitu mendengarnya, para staf itu bergegas berpencar. Mereka tidak berani mengusik Felicia yang galak dan tegas ini.

....

Sesaat kemudian, di ruang kantornya, Felicia menelepon anggota Keluarga Safira untuk mengutus orang menangani Ervin. Dia tidak akan menelepon polisi. Pengkhianat seperti Ervin seharusnya dihukum dengan metode Keluarga Safira.

"Gimana kamu bisa menyadari ada alat sadap di sekitarku?" tanya Felicia yang menatap Afkar lekat-lekat.

"Oh, aku pernah jadi prajurit," sahut Afkar yang mencoba mengelabui Felicia.

"Cih,
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ikhtiarsalam
ibu sambung lalu ibu..
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
makin seru aja critA nya
goodnovel comment avatar
Bang Zai
woww keren banget sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 34

    Hari ini, Felicia pulang lebih awal untuk menemani Afkar menjemput Shafa di sekolah. Mereka menaiki mobil Bentley Mulsane. Afkar yang menyetir.Di perjalanan, Felicia menyuruh Afkar berhenti untuk membelikan Shafa jam tangan yang dapat bertelepon dan melacak lokasi.Menurut Felicia, kali ini baru pertemuan pertamanya dengan Shafa. Itu sebabnya, dia harus memberi Shafa hadiah pertemuan.Afkar tidak mengatakan apa pun soal hal ini. Dia hanya merasa takjub dengan etiket yang dimiliki wanita dari keluarga besar."Papa!" Begitu melihat Afkar, Shafa langsung berlari ke arahnya dengan girang. Afkar pun tersenyum penuh kasih sayang melihat putrinya.Jika dibandingkan dengan Shafa yang berbaring sekarat di ranjang rumah sakit, Shafa yang sekarang tampak jauh berbeda. Hal ini membuar Afkar merasa lega dan senang.Felicia berdiri di samping melirik sekilas ekspresi Afkar. Entah mengapa, dia merasa agak getir. Sebelumnya di perusahaan, Afkar melumpuhkan Ervin dengan kejam. Penampilannya sangat ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 35

    "Aku mau makan hotpot!" timpal Shafa dengan tatapan antusiasme. Dia menjilat bibirnya seperti kucing kecil yang rakus."Haha! Oke, kita pergi makan hotpot!" seru Afkar sambil tersenyum. Felicia tidak keberatan. Karakternya memang dingin, tetapi dia tidak akan berdebat dengan anak kecil.Dua puluh menit kemudian, mobil tiba di sebuah restoran hotpot Kota Nubes yang bernama Restoran Harmoni. Restoran ini direkomendasikan oleh Felicia. Jika dibandingkan dengan beberapa restoran hotpot yang terkenal, Restoran Harmoni ini lebih istimewa dan berkelas. Bahan makanannya juga lebih segar dan sausnya lebih nikmat.Tentunya, harganya juga tidak main-main. Itu sebabnya, orang-orang kaya dan terkemuka di Kota Nubes lebih sering datang kemari untuk makan hotpot."Eh! Bukannya kamu Bu Felicia? Kebetulan sekali!" Begitu ketiga orang itu turun dari mobil dan berjalan ke pintu masuk restoran, tiba-tiba terdengar suara seseorang. Nada bicaranya pun terdengar kurang mengenakkan.Terlihat seorang wanita ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 36

    Ketika melihat Afkar melindunginya, hati Felicia menjadi lebih tenang. Dia tahu dirinya tidak perlu repot-repot hari ini. Dia memang pintar di dunia bisnis, tetapi selalu kewalahan menghadapi situasi semacam ini."Bocah, apa katamu?" tanya Harwin sambil memelototi Afkar."Siapa kamu? Aku belum selesai bicara. Beraninya kamu bersikap lancang kepadaku!" hardik Henny sambil menunjuk Afkar dengan wajah merah."Dasar wanita jahat! Kamu nggak boleh memarahi ayahku!" pekik Shafa yang tidak tahan lagi sambil memanyunkan bibirnya."Anak haram dari mana ini? Kamu berani memakiku? Kutampar kamu sampai mati!" Usai berbicara, Henny hendak menampar Shafa.Mana mungkin Afkar membiarkan putrinya ditampar. Dia langsung menarik Shafa ke belakangnya. Pada saat yang sama, tatapannya menjadi sangat dingin."Berengsek! Jangan-jangan dia putrimu ya? Sifatnya persis denganmu. Kalian sama-sama anjing yang suka menggonggong!" bentak Henny. Ucapan Afkar yang sebelumnya membuatnya sangat murka.Kemudian, Henny te

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 37

    Kemudian, Henny mengangkat tangan untuk menampar Afkar. Afkar segera menghindar sambil mencela, "Jangan menyentuhku! Kamu kotor sekali!""Bocah, sebaiknya kamu perjelas semuanya! Penyakit apa yang kamu maksud? Apa maksud semua ucapanmu?" tanya Harwin yang ekspresinya tidak menentu."Kalau tebakanku nggak salah, sudah 3 bulan kalian nggak berhubungan badan, 'kan? Ini karena dia terkena penyakit kelamin, makanya nggak berani berhubungan denganmu sebelum sembuh.""Kalau nggak percaya, buka saja bajunya dan periksa. Kalau penyebab penyakit ini, sepertinya aku nggak perlu menjelaskannya lagi, 'kan? Hehe," timpal Afkar dengan santai.Begitu mendengarnya, Henny yang bersikap begitu garang sejak tadi akhirnya tampak agak panik. Bagaimana pria ini tahu dirinya terkena penyakit kelamin?Demi uang, Henny menikah dengan Harwin yang lebih tua 20-an tahun darinya. Bagaimanapun, Harwin sudah tua. Kehidupan pernikahan mereka tidak terlalu harmonis.Sementara itu, Henny pada dasarnya memang nakal dan g

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 38

    "Kamu sudah salah paham. Aku membuatnya tidur supaya nggak melihat kematian tragismu," timpal Afkar dengan nada dingin dan tatapan tajam. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang mengerikan.Saat ini, pintu ruang privat dikunci oleh seseorang. Total ada 8 pembunuh yang menyamar menjadi pelayan.Seluruh niat membunuh tertuju pada Afkar. Yang memimpin adalah seorang pemuda berambut panjang yang sekujur tubuhnya memancarkan aura dingin."Aku nggak tahu dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu." Pemuda itu menatap Felicia, lalu tersenyum sambil berujar, "Bu Felicia, bos kami marah besar. Dia ingin kami membunuh pria ini di depanmu. Dia ingin kamu melihat kematian tragisnya."Begitu mendengarnya, ekspresi Felicia menjadi sangat masam. Meskipun orang itu tidak menyebut nama Noah, Felicia tetap tahu siapa bos mereka."Coba saja kalau berani! Langkahi dulu mayatku kalau ingin membunuhnya!" pekik Felicia sambil menggertakkan giginya. Kemudian, dia berdiri di depan Afkar untuk melindunginya deng

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 39

    Ekspresi Afkar tampak dingin. Matanya berkilat.Saat ini, seorang pembunuh sontak menyerbu dan hendak menikam perut Afkar. Gerakannya sangat gesit. Jelas, mereka adalah pembunuh yang terlatih.Sayangnya, manusia biasa seperti mereka pasti punya batas tertentu. Mereka berbeda dengan Afkar yang memiliki energi naga.Selain itu, Afkar tidak pernah berhenti berlatih Mantra Roh Naga selama beberapa hari ini. Selain fisiknya yang makin kuat, dia telah menguasai beberapa keterampilan membunuh sekarang.Dalam sekejap, Afkar berhasil meraih pergelangan tangan pembunuh itu. Dia mengerahkan tenaga hingga meremukkan tulang tangan lawan. Seketika, belati terjatuh dan direbut oleh Afkar.Jleb! Belati itu menembus tenggorokan si pembunuh. Rasa sakit pada tangan membuatnya ingin berteriak, tetapi tidak bisa.Pembunuh itu pun membelalakkan matanya menyaksikan darah bercucuran dari lehernya. Seluruh wajahnya dipenuhi keengganan dan ketakutan akan kematian!"Sstt! Jangan teriak! Nanti putriku bangun!" uc

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 40

    Afkar tidak tahu masih ada orang yang ingin mencari masalah dengannya. Saat ini, ruang privat dipenuhi niat membunuh.Felicia sungguh tercengang karena adegan di depan matanya. Dia menyaksikan bagaimana Afkar melumpuhkan Ervin pagi tadi. Hal ini sudah sangat di luar dugaannya.Namun, jika dibandingkan dengan keterkejutan yang dirasakannya sekarang, keterkejutan pagi tadi sepertinya tidak ada apa-apanya.Belati berkilat dingin, darah berceceran ke mana-mana! Sambil memegang belati lawan, Afkar bertarung melawan keenam pembunuh yang tersisa. Hanya saja, posisi pemburu dan mangsa telah berbalik.Jleb! Seluruh pembunuh itu terjatuh sambil memegang leher masing-masing. Jelas, terdapat sebuah lubang berdarah di sana.Afkar seolah-olah benar-benar takut para pembunuh ini membangunkan Shafa. Itu sebabnya, dia menikam tenggorokan para pembunuh itu. Kini, hanya tersisa pemuda berambut panjang itu.Pemuda itu memancarkan auranya sambil memegang belati. Selagi Afkar menyerang pembunuh terakhir, di

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 41

    Sebelum melempar belati itu, Afkar telah menyalurkan energi naga sehingga dia bisa mengendalikannya dengan mudah.Pemuda berambut panjang itu hanya bisa terbelalak menatap tangan kanannya yang putus. Sorot matanya dipenuhi ketidakpercayaan dan kengerian.Setelah bereaksi, pemuda itu hendak berteriak histeris. Namun, sebuah sosok sontak berkelebat ke hadapannya dan mencekiknya."Sstt!" Afkar memberi isyarat untuk diam, lalu mematahkan leher pemuda itu tanpa belas kasihan sedikit pun."Hehe. Kata orang, pistol lebih cepat dari pisau. Kenapa aku nggak percaya?" ejek Afkar sambil menatap pemuda yang tergeletak di lantai sambil terkekeh-kekeh.Pemuda itu belum mati. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, muncul sebuah kata dalam benaknya, yaitu master!Hanya seorang master yang bisa menguasai keterampilan telekinesis. Noah mengutusnya membunuh seorang master?"Sudah aman. Aku sudah membunuh mereka semua. Tapi, apa kamu bisa mengatasi masalah ini?" tanya Afkar kepada Felicia sambil mengambi

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 588

    Gedung TV adalah bangunan tertinggi di sekitar kawasan itu, di mana menjulang puluhan meter ke udara. Di atasnya, beberapa helikopter tempur berputar-putar mengawasi situasi dengan siaga penuh.Di dalam helikopter, beberapa penembak jitu terbaik sudah mengarahkan bidikan mereka ke arah atap, tepat pada sosok Hantu Senyap yang duduk di sana.Mereka telah menerima perintah dari Daru, yaitu tembak dan bunuh target begitu ada kesempatan. Namun bagi para penembak jitu, mereka merasa tak perlu menunggu kesempatan lagi.Target mereka sama sekali tidak bersembunyi ataupun mencari perlindungan, bahkan tidak menyandera siapa pun sebagai tameng. Dari posisi mereka, kepala pria itu bisa ditembak kapan pun."Mungkin ini pertama kalinya dia melakukan aksi kriminal? Sama sekali nggak punya pengalaman menghadapi penembak jitu. Gampang sekali menembaknya," gumam salah satu penembak jitu dengan nada meremehkan. Tanpa ragu, dia langsung menarik pelatuk.Dor!Suara tembakan menggema di udara. Peluru memel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 587

    Hantu Senyap berucap, "Afkar, kamu pasti mengenali siapa yang ada di tanganku, 'kan? Kalau nggak mau istri dan anakmu mati, segera datang ke gedung stasiun TV. Aku kasih kamu waktu tiga jam. Kalau kamu nggak muncul setelah itu, aku akan bunuh mereka berdua!""Dasar pengecut! Kamu pikir dengan bersembunyi dan membuatku nggak bisa menemukanmu, aku akan melepaskanmu begitu saja? Kalau kamu memang punya nyali, jangan keluar! Aku akan mempersembahkan istri dan anakmu sebagai tumbal untuk muridku! Hahaha ...." Hantu Senyap memanfaatkan stasiun TV untuk mengancam Afkar secara langsung.Saat ini di seluruh penjuru kota, dari jalanan hingga gang-gang kecil, banyak layar publik menayangkan siaran langsung ancaman Hantu Senyap. Kejadian ini langsung menimbulkan kehebohan dan membuat seluruh kota gempar!"Apa yang terjadi?""Siapa pria itu? Berani sekali bertindak terang-terangan begini! Dia nggak takut polisi turun tangan?""Orang bernama Afkar itu benar-benar pengecut! Istri dan anaknya sudah di

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 586

    Di dalam studio siaran langsung, penanggung jawab yang melihat rekannya mati dengan darah mengalir dari tubuhnya, terlihat sangat ketakutan. Tanpa berani membantah, dia mengangguk berulang kali dan menuruti perintah Hantu Senyap, "Oke! Oke ... tolong jangan gegabah ...."Para staf lainnya juga langsung kembali ke posisi mereka. Tidak ada satu pun yang berani menentang Hantu Senyap.....Di sebuah jalanan Kota Nubes, di dalam sebuah mobil bisnis berlapis kaca film hitam, seorang pria dengan ekspresi tegang sedang duduk diam. Dia adalah David. Di sekelilingnya, ada beberapa anak buahnya.Hingga kini, mereka masih belum bisa sepenuhnya tenang. Raut wajah mereka menunjukkan sisa ketakutan yang mendalam. Setelah mengatur napasnya, David menggertakkan giginya lalu menghubungi Noah melalui telepon."Gimana? Kamu sudah bunuh anaknya Afkar? Kapan kamu akan membawakan Felicia untukku? Hmm?" Suara Noah terdengar dari ujung telepon. Nada bicaranya dipenuhi kegelisahan dan harapan besar, seolah-ola

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 585

    Saat tetes terakhir dari air spiritual berubah menjadi energi spiritual dan sepenuhnya diserap oleh Afkar, akhirnya dia membuka matanya dan menghentikan jalannya Mantra Roh Naga.Dalam kondisi pengamatan internal, Afkar bisa merasakan bahwa di dalam perutnya, pusat energi miliknya kini telah mendekati bentuk padat.Jika pusat energi pada tingkat pembangunan fondasi tahap menengah diibaratkan seperti bola air yang berubah menjadi merkuri, kini pusat energinya sudah seperti merkuri yang makin kental dan berubah menjadi zat seperti pasta kental. Itu sudah hampir mencapai bentuk padat.Tidak hanya itu, tubuh Afkar juga mengalami peningkatan kekuatan yang luar biasa. Meridian di dalam tubuhnya kini melebar secara signifikan, bahkan menjadi lebih kuat dan fleksibel.Di dalam meridiannya, aliran energi sejati yang berputar terasa makin padat dan bertenaga. Energinya mengalir deras seperti gelombang sungai yang tak terbendung.Mata Afkar berkilat tajam. Di dalam tubuhnya, dia bisa merasakan en

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 584

    Felicia berpikir dalam hatinya, andai saja Afkar yang berengsek itu bisa sesederhana anaknya.Saat itu, Shafa tiba-tiba teringat pada ayahnya. Tatapannya dipenuhi kecemasan ketika bertanya, "Mama Felicia, apa ... apakah Papa benar-benar nggak menginginkan Shafa lagi?"Felicia mengusap lembut kepala bocah itu. Dia berbicara sambil tersenyum menenangkan, "Mana mungkin? Itu cuma omong kosong dari orang jahat. Papamu pasti akan segera kembali! Nggak peduli apa yang terjadi, satu hal yang pasti adalah dia nggak akan pernah meninggalkan anak kesayangannya.""Ayo pergi, kita harus keluar dari sini!" Sambil berkata begitu, Felicia menggenggam tangan mungil Shafa dan bersiap untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Bagaimanapun juga, bangunan terbengkalai ini bukan tempat yang aman untuk mereka tinggali lebih lama.Terlebih lagi, Jimat Pencabut Nyawa milik Shafa sudah digunakan. Setelah menyaksikan sendiri betapa luar biasanya kekuatan benda itu, Felicia justru merasa sedikit menyesal.Sebelu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 583

    Suara benturan keras menggema di udara. Kata "mati" yang seolah memiliki wujud nyata menghantam tubuh Serigala Liar dengan kekuatan luar biasa.Tubuh Serigala Liar yang merupakan seorang ahli tingkat revolusi itu langsung terlempar ke belakang dengan kecepatan tinggi, bagaikan anak panah yang memelesat.Brak!Serigala Liar menabrak dan menembus sebuah dinding sebelum akhirnya jatuh ke tanah dengan keras.Begitu tubuhnya menyentuh tanah, ahli yang telah dibayar 400 miliar oleh David untuk menjadi pembunuh bayaran ini langsung memuntahkan darah yang bercampur dengan potongan organ dalamnya.Saat berikutnya, tubuh Serigala Liar menegang dan kakinya menendang ke atas sekali, lalu dia pun mengembuskan napas terakhirnya. Nyawanya sudah melayang!David yang menyaksikan kejadian itu langsung membelalakkan matanya. Anak buahnya pun sama terkejutnya.Dalam sekejap, sekelompok pria bersenjata itu mundur dengan panik. Mereka segera menjauh dari Felicia dan Shafa. Apa-apaan ini? Seorang ahli tingka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 582

    Shafa berdiri di sana. Tubuh mungilnya terlihat begitu kesepian dan terlantar. Sepasang mata besarnya yang biasanya begitu cerah, kini seolah kehilangan sinarnya dan benar-benar redup.Di dalam mata Shafa, kabut air mulai menggenang. Saat berikutnya, air matanya yang berukuran besar mulai berjatuhan dan menetes satu per satu. Tadi saat menghadapi orang-orang jahat ini, saat berhadapan dengan moncong pistol, Shafa sama sekali tidak menangis.Namun sekarang, saat melihat ibunya meninggalkannya tanpa sedikit pun rasa belas kasihan, untuk pertama kalinya dalam hidupnya yang masih belia, Shafa memahami apa itu kesedihan yang sesungguhnya.Ayahnya sudah menghilang dan sekarang ibunya juga tidak menginginkannya lagi. Apakah itu berarti Shafa kini menjadi anak yang tidak diinginkan oleh siapa pun?Melihat Shafa yang menangis begitu pilu, hati Felicia terasa nyeri dengan cara yang sulit diungkapkan.Di sisi lain, seseorang malah berbicara, "Eh? Kamu menangis? Aduh, kasihan banget. Tenang saja.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 581

    Menurut David, sebenarnya dia tidak perlu sampai membunuh Freya untuk membungkamnya. Bagaimanapun, Freya sendiri ikut terlibat dalam semua kejahatan ini.David yakin bahwa wanita itu tidak akan sembarangan membuka mulut. Lagi pula, riwayat Afkar pasti sudah tamat kali ini. Apa yang masih perlu ditakutkan?David sudah memutuskan bahwa setelah semuanya beres, dia pasti akan mendapatkan Freya dan bersenang-senang dengannya. Kini, Afkar si Bajingan itu menghilang entah ke mana. Tidak jelas apakah dia sudah dibunuh orang atau sedang bersembunyi karena ketakutan.Meskipun David tidak bisa membalas dendam langsung pada Afkar, bisa bermain-main dengan mantan istrinya saja sudah cukup memuaskan baginya."Apa? David, ka ... kalian benaran ingin membunuh anakku?" tanya Freya dengan raut wajah penuh kebingungan dan ketidakpastian setelah mendengar percakapan tersebut.David menyeringai sambil balik bertanya, "Menurutmu?"Wajah Freya berkedut beberapa kali. Dia bertanya dengan nada cemas dan penuh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 580

    Ekspresi Felicia langsung berubah. Tanpa ragu, dia merobek tali yang mengikat tangan dan kakinya, lalu menerjang ke arah pengawal bersenjata!Orang-orang Fadly sudah dihabisi. Dia tahu tidak ada lagi yang bisa diharapkan! Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri!Setelah menjalani pelatihan dasar selama beberapa waktu, tubuh Felicia jauh lebih kuat dari orang biasa, setara dengan seorang petarung fisik.Jelas sekali, David dan anak buahnya sama sekali tidak menyangka bahwa wanita cantik dan anggun seperti Felicia ternyata memiliki kekuatan seperti itu.Makanya, mereka hanya mengikatnya dengan tali biasa. Bagi Felicia, merobek tali semacam itu bukanlah masalah!Dor! Felicia menabrak pengawal bersenjata dengan keras. Hampir bersamaan, suara tembakan terdengar!Karena tubuhnya kehilangan keseimbangan, peluru itu melesat ke langit-langit rumah, menyebabkan pecahan semen dan debu berjatuhan.Saat itu, Shafa menatap Freya yang berdiri melindunginya, lalu menoleh ke arah Felicia yang beran

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status