Share

Bab 333

Author: Russel
last update Last Updated: 2025-01-03 19:17:32
Afkar menatap Jerry dengan dingin. Kini, dia akhirnya tahu seperti apa wajah asli dari orang yang dulunya disebutnya sebagai sahabat!

Ketika mendengar ejekan di sekelilingnya, Afkar tetap tidak menunjukkan ekspresi, seolah-olah dia sama sekali tidak terlibat dalam hal ini.

"Kenapa kalian jahat sekali? Masa mengolok-olok penderitaan orang lain?" Hanya Wulan yang benar-benar membela Afkar.

Afkar menariknya sedikit, lalu menggeleng untuk memberi isyarat bahwa tidak perlu berbicara terlalu banyak dengan orang-orang ini.

Kini, sudut pandang Afkar berbeda dari orang-orang yang ada di ruangan ini. Seekor naga yang terbang tinggi di langit, tidak akan peduli dengan semut-semut di tanah yang menyebutnya diri sendiri sebagai serangga besar.

"Sudah cukup tertawanya? Kalau sudah, silakan pergi!" ucap Afkar dengan dingin. Suara Afkar tidak keras, tetapi bisa didengar jelas oleh setiap orang di ruangan itu.

Setelah dia mengatakan itu, tawa ejekan kembali terdengar.

"Pergi? Aku nggak salah dengar? Pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 334

    Setelah mendengarnya, Jatmiko tertegun sejenak. Kemudian, dia membanting gelasnya hingga anggurnya terjatuh ke lantai."Sialan! Berani sekali kamu sok hebat di sini! Kalau kamu masih nggak mau pergi, jilat sepatuku sampai bersih! Setelah itu, aku bakal traktir kamu makan sebagai teman sekelasmu!""Ayo! Dulu waktu sekolah, kamu 'kan paling jago cuci kaos kaki dan sepatu! Itu 'kan keahlianmu! Hahaha!""Kalau performamu bagus, aku juga bisa kasih kamu pekerjaan lho!"Ucapan ini sontak membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Wulan tidak tahan lagi. Dia lantas membentak Jatmiko, "Jatmiko, jangan keterlaluan ya!"Kemudian, Wulan meraih tangan Afkar. "Afkar, kita pergi dari sini! Nggak ada gunanya ikut reuni seperti ini!"Ketika melihat situasi ini, tatapan Jatmiko menjadi sangat suram dan dipenuhi kecemburuan. Sepertinya yang dikatakan Verica benar. Wulan punya perasaan kepada Afkar si miskin ini."Mau ke mana? Cepat, tahan bocah miskin ini! Aku mau pakai wajahnya buat lap sepatu!" Hari

    Last Updated : 2025-01-03
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 335

    "Sialan! Afkar, kamu benaran sudah gila! Kamu kira kamu sudah bisa menentang siapa saja karena punya sedikit uang? Riwayatmu akan tamat! Beraninya kamu menyerang Jatmiko!" pekik Jerry sambil memegang wajahnya.Orang lain juga merasa Afkar akan mendapat masalah besar kali ini. Siapa suruh dia bertindak gegabah seperti ini?"Dasar pecundang! Kamu nggak punya otak ya? Kamu nggak pikirin konsekuensinya dulu?" bentak Bilqis."Sekarang kamu merasa puas karena menampar Jatmiko. Tapi, nanti kamu bakal dihabisi oleh keluarganya!" ujar Verica dengan dingin."Sebentar lagi kakak sepupu Jatmiko juga akan sampai. Ajal si miskin ini sudah dekat!" ejek seorang wanita.Meskipun begitu, tidak ada satu pun yang berani menghentikan saat Afkar terus menampar Jatmiko. Bagaimanapun, Afkar terlihat sangat mengerikan!Hanya Wulan yang meraih lengan Afkar dan membujuk, "Sudahlah, jangan sampai dia kenapa-napa. Kamu nggak bisa mengusik keluarganya. Cepat pergi dari sini sebelum terlambat.""Nggak apa-apa," sahu

    Last Updated : 2025-01-03
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 336

    Jerry tercengang! Bilqis tampak tidak percaya! Verica ternganga ....Ternyata yang dikatakan Afkar memang benar? Hotel ini memang benar miliknya? Selain itu, kakak sepupu Jatmiko yang katanya sangat terkenal di dunia hitam adalah bawahan Afkar? Ini sungguh mengejutkan!Saat ini, Kenil tersenyum minta maaf kepada Afkar. "Apa yang sebenarnya dilakukan adik sepupuku? Beri tahu saja aku. Aku akan memberinya pelajaran.""Hehe, adik sepupumu terlalu ramah. Dia ingin aku mencicipi rasa minuman di sepatunya," sahut Afkar dengan dingin sambil melepaskan rambut Jatmiko."Minuman di sepatunya?" Kenil termangu sejenak sebelum akhirnya memahami apa yang terjadi. Seketika, sudut matanya berkedut.Saat berikutnya, Kenil langsung menyerbu ke arah Jatmiko. Dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu menghantam kepala Jatmiko dengan keras."Kamu ini cari mati! Akan kuhabisi kamu! Jatmiko, kamu rasa kamu bisa mengendalikan seluruh Kota Nubes cuma karena punya sedikit uang?""Ayahmu cuma punya beberapa

    Last Updated : 2025-01-03
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 337

    Ketika ketiga orang itu berharap mereka bisa lolos, mereka malah dipanggil Afkar. Bilqis, Verica, dan Jerry pun memucat dan gemetaran."Afkar ... tadi aku cuma bercanda. Kita 'kan teman sekelas. Kamu nggak mungkin menganggap serius perkataanku, 'kan?" ucap Verica dengan terbata-bata."Afkar, sejak awal aku sudah tahu kamu yang akan paling sukses. Sekarang terbukti, 'kan? Bagaimanapun ... aku pernah jadi gurumu ...." Bilqis memaksakan senyuman sambil membujuk Afkar.Orang-orang yang suka menjilat dan membedakan orang berdasarkan status sosial, paling cepat berubah di situasi seperti ini. Bagaimanapun, mereka ketakutan setengah mati dipanggil Afkar."Kalian ... cepat bantu aku bicara!" ujar Bilqis dengan panik. Air matanya hampir berlinang.Sayangnya, tidak ada yang berani berbicara. Bagaimanapun, mereka tidak ingin terlibat. Semuanya fokus melarikan diri.Wajah Bilqis menjadi pucat melihatnya. Tatapannya saat tertuju kepada Afkar pun dipenuhi rasa takut dan cemas."Afkar, aku gurumu. Ka

    Last Updated : 2025-01-04
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 338

    "Hubungi saja aku kalau punya waktu. Kapan-kapan aku perkenalkan istriku kepadamu. Kalian berdua pasti bisa jadi teman baik!" ucap Afkar dengan ramah. Namun, ada sedikit makna tersirat dari ucapannya.Begitu mendengarnya, Wulan termangu sejenak. "Istri? Bukannya ... kamu sudah cerai?""Aku nikah lagi," jawab Afkar sambil tersenyum."Oh." Tatapan Wulan terlihat suram untuk sesaat. Ternyata Afkar sudah menikah lagi. Dia sudah berpikir terlalu jauh. Lagi pula, Afkar sudah sukses. Bagaimana mungkin dia kekurangan wanita?"Ya sudah, nanti aku hubungi," ujar Wulan yang memaksakan senyuman.Afkar memandang Wulan, gadis yang dicintainya dulu. Dia bisa melihat mata Wulan yang agak merah, bahkan merasakan kelelahan pada dirinya."Oke. Kalau ada masalah, kamu boleh hubungi aku kapan saja. Mungkin, aku bisa membantumu," ucap Afkar.Wulan mengangguk dan mengiakan, lalu berpamitan dengan Afkar. Entah dia benar-benar mendengar ucapan Afkar atau tidak.Dua jam kemudian, Bilqis, Verica, dan Jerry akhir

    Last Updated : 2025-01-04
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 339

    Sore hari saat Afkar pergi menjemput Shafa, dia melihat wali kelas Shafa sudah digantikan oleh seorang guru wanita yang masih muda. Nia yang matre itu seharusnya sudah dipecat.Ketika Afkar membawa Shafa keluar, dia melihat seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya di gerbang."Afkar ...." Sebuah suara yang terdengar penuh dengan perasaan campur aduk mencapai telinga Afkar. "Cucuku, sini peluk Kakek!"Itu adalah Freya, Anita, dan Gordon. Gordon berjongkok sambil menepuk tangannya kepada Shafa untuk menunjukkan kasih sayangnya.Namun, Shafa malah menggenggam tangan Afkar dan mundur sedikit saat melihat mereka. Terutama saat melihat Freya, dia merasa agak takut.Shafa tidak akan melupakan kejadian terakhir saat Freya membawanya ke tempat sepi dan berniat menyerahkannya kepada orang tak dikenal."Shafa, ada apa? Kamu sudah lupa pada kami?" tanya Anita dengan penuh kasih sayang.Afkar menatap pemandangan di depan dengan ekspresi jijik. Dia mendengus, lalu bertanya, "Freya, kamu mau apa

    Last Updated : 2025-01-04
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 340

    "Oke. Aku juga ingin tahu apa yang ingin kamu bicarakan," sahut Afkar.Freya memandang Afkar dengan tatapan agak rumit. Kemudian, dia berjalan di depan.Afkar mendengus, lalu membawa Shafa dengannya. Dia ingin tahu apa yang ingin dilakukan wanita ini.Beberapa saat kemudian, mereka tiba di sekitar TK Asri, di sebuah kompleks perumahan tua berlantai enam.Entah Freya sengaja menjauh agar tidak menjadi bahan gosip atau karena ada alasan lain."Mau bilang apa? Langsung saja ke intinya," ucap Afkar dengan ekspresi datar. Dia menggenggam tangan Shafa dan berdiri bersama Freya di depan gedung."Afkar, tolong beri aku satu kesempatan lagi ya? Beberapa hari lalu, aku baru sadar aku nggak bisa hidup tanpamu dan Shafa. Aku selalu memikirkan kalian di siang hari dan memimpikan kalian di malam hari."Freya terisak-isak. Matanya berkaca-kaca. Kemudian, dia berjongkok dan hendak meraih tangan Shafa. "Shafa, apa kamu rindu Mama?"Afkar langsung menarik Shafa ke belakangnya dan menegur dengan dingin,

    Last Updated : 2025-01-04
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 341

    Afkar tampak muram menatap Shafa yang berlari mendekati Freya. Dia ragu sejenak, tetapi akhirnya tidak menghalanginya. Saat ini, mencegah Shafa agar tidak berinteraksi dengan Freya hanya akan memperburuk keadaan!"Shafa, anak baik! Kamu rindu Mama, nggak?" tanya Freya sambil membuka tangannya dan menatap Shafa.Swush!Saat itu juga, sebuah pot bunga tiba-tiba jatuh dari langit! Dari kecepatan dan lintasan jatuhnya, kemungkinan besar pot itu akan mengenai Shafa.Ekspresi Afkar berubah dan dia langsung ingin melindungi putrinya. Namun, reaksi Freya ternyata lebih cepat daripada Afkar. Dia buru-buru berlari ke arah Shafa, meraih dan memeluk anak itu untuk melindunginya.Swush!Disertai suara angin yang menderu, pot bunga itu hampir saja menghantam kepala Freya.Saat itu, Freya memejamkan matanya. Batinnya diliputi pergolakan, tetapi akhirnya dia menggertakkan gigi dan tetap tidak bergerak. Dia tahu, ini hanyalah pot bunga kosong!Jika pot itu menghantamnya, paling parah dia hanya akan men

    Last Updated : 2025-01-05

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 344

    "Tuan Harun, Nona Felicia, apa yang kalian lakukan?" tanya seorang pngawal kepada Harun dan Felicia."Aku datang untuk menjenguk ibuku, memangnya mau ngapain lagi? Minggir!" bentak Harun yang kesal setelah dihalangi penjaga."Maaf, Tuan Harun, Nyonya Tua sudah berpesan nggak boleh biarkan keluarga kalian masuk," balas penjaga itu dengan nada dingin. Mendengar ucapannya, ekspresi Harun dan Felicia jadi muram."Kami cuma mau jenguk Nenek, memangnya nggak boleh?" tanya Felicia sambil mengernyit.Harun semakin kesal, "Kalau kalian kenal aku, minggir sana! Aku datang untuk jenguk ibuku!""Maaf, Nyonya Tua berpesan bahwa kalian bukan lagi bagian dari Keluarga Safira! Sesuai aturan, kalian nggak boleh masuk rumah ini." Penjaga itu menggelengkan kepala dan tidak berniat untuk pergi.Meskipun Harun dan Felicia berusaha membujuk dengan berbagai cara, kedua penjaga itu tetap berdiri tanpa bergerak. Harun dan Felicia kesal setengah mati. Padahal para penjaga ini tahu identitas mereka, tetapi tetap

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 343

    Menjelang sore, Afkar membawa Shafa ke perusahaan farmasi untuk menjemput Felicia pulang kerja. Melihat gadis kecil itu, Felicia langsung mengerutkan alisnya. "Afkar, Shafa kenapa ini? Siapa yang buat dia sedih?"Wajah mungil Shafa terlihat jelas baru saja menangis."Bibi ...." Meskipun Shafa masih agak marah pada Afkar, dia tetap mengatupkan bibirnya dan menyapa dengan sopan ketika melihat Felicia."Shafa yang manis! Ceritakan sama Bibi, apa yang terjadi?" Felicia mendekat, mengangkat Shafa, dan bertanya dengan nada penuh kasih sayang.Melihat wajah mungil Shafa yang berlinang air mata dan bibir cemberut saat menyapa, hati Felicia hampir meleleh. Dia merasa Shafa sangat menggemaskan dan membuat Felicia merasa ingin melindunginya."Jangan pedulikan dia, anak kecil ini lagi ngambek." Afkar melambaikan tangannya dengan nada sedikit kesal."Shafa seimut ini, mana mungkin dia ngambek? Afkar, mengurus anak itu perlu kesabaran! Kalau kamu nggak sabar, biar Shafa tinggal sama aku saja!"Felic

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 342

    Pada saat itu, ponsel David berdering. "Pak Noah!" David segera mengangkatnya dan menyapa dengan hormat."Kamu sudah singkirkan Afkar belum?" Suara Noah terdengar dingin di seberang telepon.Mendengar hal itu, David menjawab dengan nada gugup, "Belum ... belum, Pak Noah.""Nggak berguna! Benar-benar nggak berguna! Bukannya kamu sudah dapatkan Jimat Pencabut Nyawa itu? Kenapa sampai sekarang masih belum bunuh si berengsek itu?" Noah mengumpat dengan nada penuh amarah."Pak Noah ... aku ... aku nggak yakin apakah jimat itu asli atau nggak! Kalau ternyata palsu, aku ...." David menjawab dengan wajah penuh kesulitan.Meskipun dia sudah memastikan dari Keluarga Samoa bahwa jimat itu memang memiliki gelombang energi dan dia juga sudah bertanya pada Sahira, David yang pengecut ini tetap tidak berani mengambil risiko."Kamu mati saja! Dasar nggak berguna! Aku sekarang curiga, jangan-jangan kamu menelan uangku dan sebenarnya nggak pernah memenangkan jimat itu!" tuding Noah dengan suara penuh k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 341

    Afkar tampak muram menatap Shafa yang berlari mendekati Freya. Dia ragu sejenak, tetapi akhirnya tidak menghalanginya. Saat ini, mencegah Shafa agar tidak berinteraksi dengan Freya hanya akan memperburuk keadaan!"Shafa, anak baik! Kamu rindu Mama, nggak?" tanya Freya sambil membuka tangannya dan menatap Shafa.Swush!Saat itu juga, sebuah pot bunga tiba-tiba jatuh dari langit! Dari kecepatan dan lintasan jatuhnya, kemungkinan besar pot itu akan mengenai Shafa.Ekspresi Afkar berubah dan dia langsung ingin melindungi putrinya. Namun, reaksi Freya ternyata lebih cepat daripada Afkar. Dia buru-buru berlari ke arah Shafa, meraih dan memeluk anak itu untuk melindunginya.Swush!Disertai suara angin yang menderu, pot bunga itu hampir saja menghantam kepala Freya.Saat itu, Freya memejamkan matanya. Batinnya diliputi pergolakan, tetapi akhirnya dia menggertakkan gigi dan tetap tidak bergerak. Dia tahu, ini hanyalah pot bunga kosong!Jika pot itu menghantamnya, paling parah dia hanya akan men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 340

    "Oke. Aku juga ingin tahu apa yang ingin kamu bicarakan," sahut Afkar.Freya memandang Afkar dengan tatapan agak rumit. Kemudian, dia berjalan di depan.Afkar mendengus, lalu membawa Shafa dengannya. Dia ingin tahu apa yang ingin dilakukan wanita ini.Beberapa saat kemudian, mereka tiba di sekitar TK Asri, di sebuah kompleks perumahan tua berlantai enam.Entah Freya sengaja menjauh agar tidak menjadi bahan gosip atau karena ada alasan lain."Mau bilang apa? Langsung saja ke intinya," ucap Afkar dengan ekspresi datar. Dia menggenggam tangan Shafa dan berdiri bersama Freya di depan gedung."Afkar, tolong beri aku satu kesempatan lagi ya? Beberapa hari lalu, aku baru sadar aku nggak bisa hidup tanpamu dan Shafa. Aku selalu memikirkan kalian di siang hari dan memimpikan kalian di malam hari."Freya terisak-isak. Matanya berkaca-kaca. Kemudian, dia berjongkok dan hendak meraih tangan Shafa. "Shafa, apa kamu rindu Mama?"Afkar langsung menarik Shafa ke belakangnya dan menegur dengan dingin,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 339

    Sore hari saat Afkar pergi menjemput Shafa, dia melihat wali kelas Shafa sudah digantikan oleh seorang guru wanita yang masih muda. Nia yang matre itu seharusnya sudah dipecat.Ketika Afkar membawa Shafa keluar, dia melihat seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya di gerbang."Afkar ...." Sebuah suara yang terdengar penuh dengan perasaan campur aduk mencapai telinga Afkar. "Cucuku, sini peluk Kakek!"Itu adalah Freya, Anita, dan Gordon. Gordon berjongkok sambil menepuk tangannya kepada Shafa untuk menunjukkan kasih sayangnya.Namun, Shafa malah menggenggam tangan Afkar dan mundur sedikit saat melihat mereka. Terutama saat melihat Freya, dia merasa agak takut.Shafa tidak akan melupakan kejadian terakhir saat Freya membawanya ke tempat sepi dan berniat menyerahkannya kepada orang tak dikenal."Shafa, ada apa? Kamu sudah lupa pada kami?" tanya Anita dengan penuh kasih sayang.Afkar menatap pemandangan di depan dengan ekspresi jijik. Dia mendengus, lalu bertanya, "Freya, kamu mau apa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 338

    "Hubungi saja aku kalau punya waktu. Kapan-kapan aku perkenalkan istriku kepadamu. Kalian berdua pasti bisa jadi teman baik!" ucap Afkar dengan ramah. Namun, ada sedikit makna tersirat dari ucapannya.Begitu mendengarnya, Wulan termangu sejenak. "Istri? Bukannya ... kamu sudah cerai?""Aku nikah lagi," jawab Afkar sambil tersenyum."Oh." Tatapan Wulan terlihat suram untuk sesaat. Ternyata Afkar sudah menikah lagi. Dia sudah berpikir terlalu jauh. Lagi pula, Afkar sudah sukses. Bagaimana mungkin dia kekurangan wanita?"Ya sudah, nanti aku hubungi," ujar Wulan yang memaksakan senyuman.Afkar memandang Wulan, gadis yang dicintainya dulu. Dia bisa melihat mata Wulan yang agak merah, bahkan merasakan kelelahan pada dirinya."Oke. Kalau ada masalah, kamu boleh hubungi aku kapan saja. Mungkin, aku bisa membantumu," ucap Afkar.Wulan mengangguk dan mengiakan, lalu berpamitan dengan Afkar. Entah dia benar-benar mendengar ucapan Afkar atau tidak.Dua jam kemudian, Bilqis, Verica, dan Jerry akhir

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 337

    Ketika ketiga orang itu berharap mereka bisa lolos, mereka malah dipanggil Afkar. Bilqis, Verica, dan Jerry pun memucat dan gemetaran."Afkar ... tadi aku cuma bercanda. Kita 'kan teman sekelas. Kamu nggak mungkin menganggap serius perkataanku, 'kan?" ucap Verica dengan terbata-bata."Afkar, sejak awal aku sudah tahu kamu yang akan paling sukses. Sekarang terbukti, 'kan? Bagaimanapun ... aku pernah jadi gurumu ...." Bilqis memaksakan senyuman sambil membujuk Afkar.Orang-orang yang suka menjilat dan membedakan orang berdasarkan status sosial, paling cepat berubah di situasi seperti ini. Bagaimanapun, mereka ketakutan setengah mati dipanggil Afkar."Kalian ... cepat bantu aku bicara!" ujar Bilqis dengan panik. Air matanya hampir berlinang.Sayangnya, tidak ada yang berani berbicara. Bagaimanapun, mereka tidak ingin terlibat. Semuanya fokus melarikan diri.Wajah Bilqis menjadi pucat melihatnya. Tatapannya saat tertuju kepada Afkar pun dipenuhi rasa takut dan cemas."Afkar, aku gurumu. Ka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 336

    Jerry tercengang! Bilqis tampak tidak percaya! Verica ternganga ....Ternyata yang dikatakan Afkar memang benar? Hotel ini memang benar miliknya? Selain itu, kakak sepupu Jatmiko yang katanya sangat terkenal di dunia hitam adalah bawahan Afkar? Ini sungguh mengejutkan!Saat ini, Kenil tersenyum minta maaf kepada Afkar. "Apa yang sebenarnya dilakukan adik sepupuku? Beri tahu saja aku. Aku akan memberinya pelajaran.""Hehe, adik sepupumu terlalu ramah. Dia ingin aku mencicipi rasa minuman di sepatunya," sahut Afkar dengan dingin sambil melepaskan rambut Jatmiko."Minuman di sepatunya?" Kenil termangu sejenak sebelum akhirnya memahami apa yang terjadi. Seketika, sudut matanya berkedut.Saat berikutnya, Kenil langsung menyerbu ke arah Jatmiko. Dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu menghantam kepala Jatmiko dengan keras."Kamu ini cari mati! Akan kuhabisi kamu! Jatmiko, kamu rasa kamu bisa mengendalikan seluruh Kota Nubes cuma karena punya sedikit uang?""Ayahmu cuma punya beberapa

DMCA.com Protection Status