Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 225 - Pertempuran Meletus

Share

Bab 225 - Pertempuran Meletus

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 11:35:20

Setelah tangan kanannya itu pergi, hendak mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan pasukannya Raisa, Gading masih terlihat duduk santai di kursi kebanggaannya sejak beberapa menit lalu sambil menikmati gelas berisi vodka di tangannya.

Ditambah, senyum penuh kemenangan tampak menghiasi bibirnya.

Dia tidak mengkhawatirkan apa pun. Dia yakin sekali akan menang.

Mungkin jika laki-laki bernama Aliando itu ikut dalam penyerangan kali ini, baru ia akan sedikit khawatir.

Akan tetapi, kalau soal Pak Damar (yang memimpin penyerangan kali ini) sama sekali tidak membuatnya khawatir.

Bahkan, ia malah tertawa terpingkal pingkal dibuatnya.

Meskipun orang tua itu adalah Ayahnya Aliando, tapi orang tua itu tidak punya nama sama sekali di dunia hitam ; hanya orang tua bodoh yang sok berani, mungkin saja hanya kepo ingin belajar menembak.

Apa yang dia lakukan itu, sama saja dengan mengantarkan nyawanya sendiri.

Ketika mengingat hal itu, Gading tidak tahan untuk tidak tertawa.

Gading ja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 226 - Menghadapi Gading

    Gading tercengang untuk beberapa saat, memperhatikan Raisa dari atas sampai bawah seraya menelan ludahnya susah payah. Tenggorokannya mendadak terasa kering. Kini ia sedang memastikan bahwa ia tidak salah lihat! Serius? Perempuan yang dilengkapi dengan pistol yang kini ada di hadapannya -tengah menatapnya tajam -itu adalah Raisa? Kenapa Raisa jadi terlihat garang begitu? Pasalnya, perempuan itu bukan seperti Raisa. Tampilannya malam ini sangat berbeda jauh ketika waktu di kantor. Selama ini, jika berada di kantor, CEO cantik itu anggun sekali. Tidak ada kesan garang-garangnya sama sekali seperti saat ini. Meskipun memang terkenal galak.Bisa dikatakan jika Gading baru pertama kali ini melihat tampilan Raisa seperti itu. Gading tidak pernah terlibat atau mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dunia hitam milik Pak Harry karena dia hanya mengurusi perusahaan Pak Harry saja bersama Raisa. Melihat hal itu, terbit seulas senyum lebar yang langsung menghiasi bibir Raisa. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 227 - Melumpuhkan Anak Buah Gading

    Jangan ditanya, Raisa dan anak buahnya lebih dari siap menghadapi serangan dari pasukannya Gading. Mereka sudah siap sejak masuk ke dalam ruangan tersebut. Semangat mereka berkobar -membara hebat layaknya seperti bara api yang bisa membakar apa saja yang ada di dekatnya -siap menghabisi Gading dan pasukannya malam ini. Bahkan, sebenarnya, mereka sudah siap sejak melakukan persiapan di rumahnya Rizal sebelum akhirnya berangkat menyerang. Raisa dan anak buahnya langsung siaga, memasang kuda-kuda, mengepalkan tinju, siap menghadapi serangan mereka.Detik berikutnya, suara teriakan pun terdengar menggelegar, memenuhi langit-langit ruangan -seketika. Setiap orang mendapatkan bagiannya masing-masing, duel satu lawan satu. Kecuali Heru dan Ferdi, yang harus melawan dua orang sekaligus.Dalam sekejab saja, langit-langit ruangan itu telah dipenuhi atmosfer menegangkan. Buk! Buk! Buk! Jual beli pukulan dan tendangan dalam jarak dekat pun terjadi. Bersamaan dengan itu, mereka juga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 228 - Reza Tertembak

    Pertarungan antara Raisa dan Gading berlangsung sengit.Selang sebentar saja, mereka telah saling menyerang, bertukar jurus, saling menangkis, menghindar dan mengelak. Gading benar-benar dibuat kuwalahan saat menghadapi serangan Raisa yang begitu cepat dan susah diikuti itu. Sebenarnya Gading sudah terdesak sedari tadi, berkali-kali pukulan dan tendangan Raisa telak mengenainya, membuat kuda-kudanya goyah, membuatnya merintih kesakitan dan akhirnya terjerembab ke belakang.Akan tetapi, Gading masih bisa berdiri lagi setelahnya. Masih kuat menghadapi Raisa. Namun, beberapa saat kemudian, situasi mendadak berbanding terbalik. Ternyata Gading memiliki kesempatan untuk balas menyerang saat pertahanan Raisa sempat rentan, terbuka -tidak mau melewatkan kesempatan itu -Gading segera memberikan pukulan dan tendangan beruntun kepada Raisa. Alhasil, Raisa terdesak untuk yang pertama kalinya, harus merelakan tubuhnya terjengkang ke belakang. Seketika Raisa mengadu kesakitan.Melihat hal

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 229 - Berhasil Meringkus Gading

    Akhirnya setelah terjadi saling tembak menembak, baku hantam saat amunisi peluru masing-masing dari mereka habis, juga karena terdesak oleh waktu, Raisa dan Ferdi berhasil melumpuhkan Gading. Kini Ferdi tengah mengunci tubuh Gading dari belakang -yang membuatnya tidak bisa berkutik sama sekali.Sedangkan Raisa tengah berdiri di hadapan lelaki itu dengan moncong pistol yang berada pada kening Gading -menekan keras -dengan tatapan mata tajam. Wajah Gading sudah pucat pasi, babak belur, berkali-kali ia harus menelan ludah dengan susah payah untuk membasahi tenggorokannya, serta bersamaan dengan sekujur tubuhnya yang juga tengah bergetar hebat.Kini Gading berada dalam kendali Raisa dan Ferdi sepenuhnya. Jika Gading berani macam-macam? Maka, tamat sudah riwayatnya! "Harus kah --aku membunuhmu sekarang juga, Ding?" Tanya Raisa dengan gigi gemeretak, bersamaan dengan seringaian lebar yang langsung menghisai bibirnya. Senyumannya saat ini sudah seperti seorang psikopat saja. Mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 230 - Membalas Dengan Cara Yang Sama!

    "Cepat! Segera tanda tangani berkas-berkas itu!" Bentak Raisa kepada Gading. Saat ini, kepala Gading sedang ditekan keras oleh Ferdi di atas meja. Di sekelilingnya, berdiri pengacaranya Raisa bersama para bodyguard yang tiba di ruangan itu beberapa saat yang lalu (dengan tatapan mata tajam dan penuh mengintimidasi).Selain itu, anak buah Raisa yang lainnya juga ikut berada di situ dengan dilengkapi senjata, buat jaga-jaga, kalau-kalau Gading mencoba meloloskan diri. Akan tetapi, sepertinya hal itu tidak mungkin terjadi. Pasalnya Gading sudah tidak berdaya. Sudah lemah.Lagi pula, dia seorang diri sekarang ini. Kekuatannya sudah tumbang. Gading merasa dirinya begitu menyedihkan. Situasi berubah dengan cepat.Di sisi lain, ia masih terus saja merutuk karena rencana balas dendam yang telah ia susun jauh-jauh hari itu kini malah gagal total. "Nona...apa kau tidak kasihan kepadaku? Masa, Nona dan Tuan Harry juga akan menarik semua aset yang aku miliki?" Dalam keadaan wajah yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 231 - Menang

    Belum sempat Raisa menyelesaikan kalimatnya, Gading sudah membelakakan matanya lebih dulu, mencerna dalam seperkian detik sebelum kemudian buru-buru mengangguk. Lalu berkata jika ia akan segera mendatangani berkas-berkas yang diminta, serta akan menuruti semua perintah Raisa -asalkan Nona kejam itu tidak menyiksa atau bahkan membunuhnya saja! Raisa menyeringai, sungguh puas melihat bagimana Gading sudah jadi seperti anjing yang penurut dengan majikannya. "Nah gitu kek dari tadi. Jadi aku enggak perlu susah payah menyuruh anak buahku untuk memaksamu tanda tangan menggunakan cara kasar!" Ucap Raisa. Gading mengerjap, menatap Raisa untuk beberapa saat, kemudian bergidik ngeri. Pasalnya Raisa terus-terusan membuatnya mati kutu. Kini tanpa banyak protes lagi, tanpa banyak tanya lagi, Gading segera mendatangani berkas-berkas yang disodorkan oleh Raisa sebelumnya dengan keadaan tangan bergetar dan perasaan carut marut.Tentu saja dengan sedikit kesusahan (karena tengah merasakan ket

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 232 - Masalah Selesai

    Saat ini Aliando tengah menerima telepon dari sang Ayah di balkon kamarnya sembari menghisap rokok. "Bagimana, Yah? Ayah tidak apa-apa, kan? Ayah selamat, kan? Ayah dan pasukan Ayah berhasil menghabisi pasukan musuh, kan? Kalian menang, kan?!" Aliando langsung mencecar sang Ayah dengan pertanyaan begitu panggilan terhubung. Tidak sabaran. Sejak mendapat kabar keberangkatan mereka menyerang markas musuh, Aliando jadi tidak tenang. Meskipun ia telah memberikan pasukan yang hebat dan terlatih, berpesan kepada para letnan untuk menjaga dan melindungi Ayahnya, akan tetapi, ia masih saja merasa khawatir. Pasalnya baru pertama kali ini Ayahnya terlibat dalam masalah besar, tak tanggung-tanggung ; melawan kelompok mafia! Kalau saja hubungannya dengan Raisa dan Pak Harry baik-baik saja, tidak terjadi masalah diantara mereka, kalau saja Nadine tidak melarang dirinya dan sedang tidak hamil pula, maka, sudah pasti, ia akan turun tangan untuk membantu Ayahnya. "Haha. Kamu sangat mengkhawatir

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 233 - Pindah Rumah

    Hari minggu dipagi yang cerah, kediaman keluarga Arjuna tampak disibukan dengan aktivitas orang-orang yang sedang hilir mudik, membawa sesuatu di tangannya, sesekali bergotongan, orang-orang itu adalah kuli yang disuruh untuk membawa barang-barang keluar dari rumah dan kemudian dimasukan ke dalam mobil.Sesekali, tampak Kinanti dan Arjuna berseru, menunjuk-nunjuk, mengomando, memberi perintah kepada para kuli tersebut. Sementara Aliando dan Nadine juga tengah disibukan dengan aktivitas yang lain, seperti mengecek, memilah-milah barang mana yang harus mereka bawa. Setelah menunggu waktu yang tepat, sambil menunggu beberapa urusan yang harus diselesaikan lebih dulu.Akhirnya, hari ini, mereka berdua akan pindah rumah dan menempati rumah baru mereka seharga 500 miliar (yang beberapa hari lalu berhasil membuat semua orang geger). Kini mereka berdua sedang merasakan bahagia sekaligus sedih begitu mengetahui jika mereka berdua akan segera pindah rumah. Bahagia karena pada akhirnya mere

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status