Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere
Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada
Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya
Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,
"Heh, Al! Cepetan dong!" "Buruan! Siapin kami sarapan!" "Mana minumannya, ini, hei? Lama amat sih!" Suara-suara dari meja makan terdengar memekakan telinga. Hal itu membuat orang yang disuruh buru-buru mengerjakan apa yang diminta. Tiap pagi Aliando harus melayani seluruh anggota keluarga Arjuna. Padahal Aliando adalah menantu di keluarga tersebut. Namun Aliando diperlakukan buruk sekali di keluarga itu. Aliando lebih pantas disebut sebagai pembantu di rumah itu daripada sebagai seorang menantu. Aliando sudah tinggal dan menjadi menantu di keluarga Arjuna selama dua tahun lamanya. Aliando dicap sebagai menantu sampah dan tidak berguna lantaran berasal dari keluarga miskin. Aliando menikah dengan Nadine, putri dari pasangan Arjuna dan Kinanti. Sebenarnya Arjuna dan Kinanti tidak menghendaki pernikahan mereka berdua. Pernikahan Aliando dan Nadine terjadi karena atas kehendak Sang Kakek. Sang Kakek dari keluarga itu berhutang budi kepada Aliando karena Aliando telah menyelama
Aliando menggeleng setelah selesai membaca e-mail tersebut.Enggak. Ini enggak mungkin! Gumam Aliando yang langsung menyangkal.Menurutnya, e-mail itu ngawur sekali.Pasalnya isi dari e-mail itu menyatakan bahwa dirinya adalah pewaris satu-satunya seluruh harta kekayaan keluarga Aryaprasaja. Sedangkan keluarga Aryaprasaja merupakan salah satu keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki harta kekayaan mencapai triliunan rupiah.Lipatan di kening Aliando semakin bertambah saja saat mengetahui hal lainnya yang tak kalah mengejutkan. E-mail itu juga menyatakan bahwa dirinya adalah putra dari Tuan Besar Aryaprasaja. Pemilik Prasaja Grup. Wah, ngaco sekali ini. Jelas saja Aliando tidak percaya, ia menganggap e-mail itu hanya iseng belaka. Spam.Aliando tergelak, geleng-geleng kepala, konyol sekali. Aliando mengabaikan e-mail itu, segera mematikan layar ponsel, memasukannya ke dalam saku celana, lantas bergegas melanjutkan pekerjaanya kembali. Namun Aliando harus mendapat kesialan sep
Keluarganya Nadine tidak meminta pendapat Nadine lebih lanjut soal mengenai perceraiannya dengan Aliando, karena mereka pikir Nadine pasti akan setuju. Pukul sepuluh lebih, kerabatnya Nadine baru pulang. Termasuk Alex yang pulang bersamaan dengan mereka. Aliando, Nadine, Kinanti dan Arjuna mengantarkan mereka sampai ke depan rumah, sampai mereka masuk ke dalam mobil masing-masing dan mobil-mobil itu pun mulai beranjak pergi dari halaman rumah.Ketika semuanya sudah pergi, mereka masuk ke dalam rumah lagi hendak istirahat."Mau ke mana kamu, Al?!" Kinanti berseru saat melihat Al hendak berjalan menuju ke arah kamarnya."Mau istirahat, Ma." Jawab Aliando yang jadi mengurungkan niatnya menuju kamar.Kinanti langsung memutar bola matanya. "Enak aja istirahat. Bantu yang lainnya dulu di belakang sana sampai semuanya beres! Baru kamu boleh tidur!" "Awas saja ya kalau kamu sampai tidur duluan sebelum semuanya beres!" Lanjutnya sambil menuding muka Aliando.Sehabis berkata, Kinanti berjala
"Ck, kamu ini ya...selalu aja menyusahkan!" Decak Nadine.Aliando menghela nafas."Maafkan aku, Nad. Tapi, aku enggak tega sama Ayah dan kalau enggak dibayar, maka, pasti Ayah akan mendapat masalah."Nadine memperbaiki posisi duduknya. Terdiam sebentar sebelum kemudian menatap Aliando lagi. "Memangnya berapa hutang Ayahmu sama renternir?!""Tiga puluh juta.""Apa?!"Nadine berdecak sambil geleng-geleng kepala. "Kok bisa sih Ayahmu punya hutang sebanyak itu sama renternir?! Apa Ayahmu itu enggak mikir kalau dia itu miskin? Emangnya buat apa?!""Sepertinya...buat judi, Nad."Nadine berdecak, geleng-geleng kepala.Nadine sudah tahu kalau Ayahnya Aliando suka main judi."Oke. Ntar aku pinjemin." Jawab Nadine pendek setelah terdiam sebentar. Setelah itu, dia fokus pada ponselnya lagi.Aliando menatap sang istri dengan cepat. Tak menyangka jika Nadine akan bersedia meminjamkannya. "Makasih, ya, Nad. Makasih banyak karna kamu mau meminjamkan uang sama aku."Seketika kedua mata Aliando menda