Share

Perasaan Terlarang

Di perjalanan hendak pulang, Diam masih terus menangis memikirkan Citra. Wanita itu tak menyangka akan merasakan kehilangan saat mengantar anaknya mondok.

"Sudahlah sayang, doakan saja biar Citra sehat dan bisa belajar dengan baik di sana," kata Rian. Jauh dalam hatinya lelaki yang tengah menyetir itu merasakan hal yang sama, hanya saja ia lebih bisa menutupi perasaannya.

"Iya Mas," balas Dian sembari memaksakan senyum. Sementara Syadea yang tengah duduk di samping Hasna itu tetap anteng sambil senyum-senyum kecil. Menyadari gelagat cucunya, Hasna lantas bertanya.

"Syadea kenapa? Kok senyum-senyum?" tanya Hasna sembari mengerutkan dahi.

"Aku pengen cepat sampe, Oma. Setelah aku pikir-pikir kayaknya asyik gak ada Kak Citra, selain aku bisa pakai baju-bajunya, aku juga gak mesti rebutan apapun lagi," jawab Syadea antusias, sementara Hasna hanya tersenyum kecil mendengar jawaban polos cucunya.

"Seminggu pertama mungkin senang, tapi Oma yakin hari berikutnya kamu pasti kehilangan," timpal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status