Share

Part 17. Jalan Pintas

“Bicara yang lain, mereka udah datang.” Laksa mengedikkan kepalanya ke arah Ancala dan Gita yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Laksa meletakkan makanannya di atas meja, lalu membuka bungkusan nasi bakar itu sebelum memakannya. Gita pun melakukan hal yang sama. Empat orang yang lain menatap pergerakan itu dalam diam. Tidak ada yang bersuara, dan keheningan tiba-tiba memeluk mereka. Ancala yang menatap ada yang tidak beres pun mendongak, menatap satu per satu Laksa dan Arca.

“Kenapa?” tanyanya, “nggak makan?”

Reflek, Tera berdiri, lalu duduk berjongkok di samping Ancala. “Aa, Bang.” Kumat sudah manjanya member termuda dari sepupunya itu. Ancala menyuapi Tera dengan sabar. Lalu tangan Ancala mengarah pada Gemi.

“Aa … juga.”

“Aku udah makan. Kenyang,” tolaknya. Menjauhkan kepalanya dari tangan Ancala yang sudah ada sesuap nasi.

“Aaa.” Ancala bersikeras. Tidak peduli ada Gita di sana, Ancala memilih abai dan menjadi diri sendiri. Menunjukkan jika memang seperti inilah kebiasannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status