Share

Part 16. Bukan Seperti Itu

Bisa memeluk punggung Ancala lagi, seperti sebuah anugerah besar yang Gemi dapatkan. Beberapa minggu terakhir ini mereka seperti orang asing, bahkan cenderung seperti orang tidak mengenal. Menumpukan dagunya di atas pundak Ancala, kedua tangan Gemi memeluk perut lelaki itu dengan erat. Jika orang lain yang melihatnya maka mereka akan menganggap keduanya adalah pasangan yang sangat serasi.

“Mau jalan ke mana sekarang?” Ancala sedikit berteriak agar Gemi bisa mendengarnya.

“Putar-putar aja.” Gemi juga sedikit berteriak ketika menjawab.

“Ini makanan nanti dingin, lho, Gem. Apa aku antar kamu pulang, lalu kita makan aja di rumah?”

“Kita itu baru aja baikan, lho, Bang. Ngerti dikit, kek.” Pukulan ringan di punggung itu diberikan oleh Gemi membuat Ancala terkekeh kecil.

“Oke … oke. Kita muter-muter dulu. Jangan tidur dulu. Awas aja tidur.”

Tidak ada jawaban dari Gemi. Gadis itu justru mengeratkan pelukannya dan menumpukkan kepalanya sepenuhnya di pundak kiri Ancala. Menikmati kebersam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status