Share

Bagian 87

"Neenash! Neenash! Kumohon buka matamu ...."

Pangeran Sallac menepuk-nepuk pipi Lady Neenash dan terus berseru panik. Tubuhnya ikut basah kuyup karena nekat langsung mengangkat Lady Neenash dari kolam air mancur. Tetesan air merembes dari kain bajunya membuat jejak-jejak genangan di lantai kuil.

"Neenash! Ayo buka matamu!" cecar Pangeran Sallac lagi.

"Tenanglah, Pangeran. Anda justru bisa menyakiti Lady Neenash jika seperti itu," tegur Louvi.

Pangeran Sallac mendelik tajam. Jika tidak sedang mendekap tubuh Lady Neenash, bisa-bisa Louvi dijadikannya manusia panggang.

"Kau diam saja, Tuan Pendeta! Kau bilang tubuhnya sudah pulih, tetapi kenapa dia masih tidak sadar, hah?" gertak Pangeran Sallac dengan napas menderu.

"Lady Neenash benar-benar sudah pulih. Sihir hitamnya sudah tidak ada lagi. Lady belum sadar karena sepertinya sedang berbicara dengan kesatria cahaya di alam bawah sadar," jelas Louvi dengan hati-hati. "Oleh karena itu, sebaiknya jangan diganggu–"

Louvi tak melanjutkan ucap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status