Share

132. Sabar Yang Tiada Batas bagian A.

Part 132. Sabar yang tiada batas.

"Kau mau membunuh aku, dengan memberi olahan kambing inj?" pekiknya. Membuat Mala tersentak kaget mendengar suara mertuanya yang menggelegar itu.

"Apaan sih, Bu. Sudah kayak Tarzan saja, Mala didepanmu, Lho. Bicara pelan-pelan kan bisa," tegur suaminya.

"Bagaimana, Ibu tidak emosi, Pak. Aku ini punya penyakit darah tinggi. Dan bisa-bisanya menantumu memberikan ini ke rumahku?" ucapnya lagi dengan menggebrak meja makan.

"Bu!" pekik pak Manto. Bu Samirah hanya mendengus, sedangkan sayur di atas meja tumpah berserakan akibat gebrakan meja tadi. Mala masih diam dan tetap terlihat tenang, ia seakan sudah tahu mertuanya akan merespon seperti itu. Mala juga tahu, perihal ibu mertuanya yang sampai saat ini masih saja ngamuk-ngamuk begitu. Kemarahan bu Samirah memang belum selesai gara-gara kepindahan anak menantunya. Hingga menyebabkan emosi selalu naik saat setiap melihat Mala. Ia menuding menantunya itulah penyebab anak lelaki kesayangannya membangkang tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status