Share

Bab 10

Suara angin membawa hawa dingin, meniup melewati ujung jari kami.

Tiba-tiba aku teringat akan sebuah kalimat yang pernah aku baca.

"Bekas luka yang berat dari orang yang telah terluka nggak pernah layak untuk diungkit."

"Yang patut dipuji adalah keberanian untuk bertahan di tengah keputusasaan."

Dulu, ada gunung besar yang pernah menghalangi jalanku.

Sejak Daren kembali, aku sudah berhasil melewatinya.

"Sampai di sini saja. Chris, jangan membuat masalah lagi."

"Kita semua hidup dengan baik. Jangan saling mengganggu lagi."

Air mata Chris tiba-tiba jatuh dengan deras.

Bibirnya bergetar, dia tidak bisa mengeluarkan satu kata pun untuk membantah.

"Velia, jangan tinggalkan aku ...."

Setiap permohonannya terdengar penuh dengan keputusasaan.

Aku menggandeng Daren, melangkah maju selangkah demi selangkah, tanpa menoleh ke belakang.

Dalam perjalanan pulang, aku sengaja meminta Daren untuk berjalan bersamaku.

Air sungai di sepanjang jalan memantulkan cahaya lampu di sekitarnya, berkilauan dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status