Share

Bab. 49 Tak Tahan Lagi

Lampu temaram yang lembut menyapa. Lilin-lilin kecil berkerlap-kerlip di atas meja kayu. Hidangan yang menggugah selera tersaji di sana.

Ruangan gampak kosong, hanya seorang pianis yang memainkan pianonya. Dengan lagu cinta yang mengalun.

“M-mas ....” Bahkan Qiara sampai tak sanggup berkata-kata.

Ini terlalu indah.

Richard memegang kedua bahu Qiara. Dari raut wajahnya, tampak terllihat tulus. “Tempat yang cantik, untuk seseorang yang spesial.”

Qiara terperanjat.

Benarkah yang diucapkan oleh Richard? Rasanya Qiara ingin terbang saat ini juga.

Dengan gerakan lembut Richard mengajak Qiara duduk di bangku. Deritannya cukup keras, mampu menyadarkan Qiara yang sedang terperangkap dalam imajinasi, membuatnya kembali pada kenyataan.

Ini bukan mimpi, ini nyata!

Semua yang hanya bisa ia tonton di film-film, terlihat nyata.

“Ha-hanya ada kita?” Pertanyaan konyol itu kembali Qiara lontarkan, suaminya terkekeh sebentar.

“Saya sudah menyewanya. Tak ada yang bisa mengganggu kit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status