Share

Bab. 52 Sebagai Alat

Semalaman Qiara menangis. Kali ini ia tertidur pulas, bahkan sangat pulas, meringkuk di atas ranjang sempitnya yang hanya muat untuknya seorang.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat Qiara berjengit, matanya terbuka perlahan, dengan mengoreksi pendengarannya.

Sekali lagi ketukan pintu kembali ia dengar. Qiara mengucek mata dan beringsut bangun.

“Ya!”

Dengan terpaksa, Qiara menggeret kaki. Sekarang ini ia mengenakan kaos oblong kebesaran dengan celana training. Rambutnya sangat acak-acakan dengan mata bengkak karena semalaman menangis.

Klek

Qiara masih mengucek matanya dan bertanya, “ada apa, Yah?”

“Kamu tidur di sini?”

Qiara membuka lebar matanya. Terkejut melihat sosok Richard yang sedang menggendong Alista.

“Mama!” seru Alista yang kemudian menangis melihat Qiara. Tangannya terulur, tanda meminta untuk digendong.

Richard tersenyum miris melihat penampilan Qiara.

“Sayang, kamu ….” Qiara mengambil alih gendongan Alista. Menghujani ciuman pada wajah bocah berusia lima bulan lebih itu. “Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status