Share

Bab. 42 Gengsi

Bagaimana Oma?” tanya Richard saat Oma Hesty menyeruput kuah bibirnya.

Ini menakjubkan! Bahkan bubur buatan Qiara lebih enak dari pada buatan restoran berbintang.

Qiara menunggu jawaban dari Oma Hesty, sementara Richard mengamati gestur dari sang oma.

“Biasa aja,” dusta Oma Hesty, lalu lanjut memakan buburnya.

Qiara tersenyum tipis, hal ini sudah lumrah. OMa Hesty selalu makan akanan yang berkualitas, sementara ini bukan apa-apa.

Qiara juga tidak pernah belajar memasak dari cheff terbaik, kan?

“Em, Oma. Ada saran buat buburnya? Apa yang kurang dari kuah dan juga toping yang lainnya, Oma?” tanya Qiara hati-hati. Mungkin, dengan ini bisa membuatnya bisa lebih dekat dengan sang oma.

“Gak tahu ya. Saya bukan food bloger. Tapi ini terlalu biasa saja!”

“Ini sudah enak banget. Pas, enggak perlu apa-apa,” sahut Richard yang kini sudah hampir habis makannya.

Qiara tersenyum tipis. Mungkin Richard hanya ingin membuatnya tidak berkecil hati.

Richard tersenyum kecil melirik sang oma yang mulai me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status