Cinta ... memang tidak bisa dibuktikan dengan kata-kata. Lalu, dengan apa cinta bisa dibuktikan?
Assalamualaikum teman-teman semua, Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki hingga hari ini. Terima kasih kalian sudah menyempatkan menengok dan membaca karya Mamak hasil gabut ini. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT selalu, Aamiin ya rabbal Al-Amin.
Ada pepatah yang mengatakan 'tak kenal maka tak sayang.'
Maka dari itu, khusus di bab pertama ini Mamak mau kenalin dulu tokoh-tokoh dalam cerita yang akan menemani kesepian kalian sepanjang hari.
Semoga cerita ini berkenan di hati kalian, pesan Mamak hanya satu, yaitu :
"Ambil dan tiru sisi positifnya, tinggalkan dan jangan ditiru sisi negatifnya!"Cerita ini hanyalah karangan fiktif belaka karena kegabutan Mamak menjalani PPKM di rumah.
Jika ada kesamaan nama Tokoh, Tempat kejadian ataupun Cerita, Itu adalah Kebetulan semata dan Tidak ada unsur Kesengajaan.
Sebenarnya di dalam cerita ini juga terkadang ada kejadian yang nyata, de javu, hanya saja sudah dibumbui dan dipermak dengan khayalan tinggi. So? Nikmati bae, beibh🤩
Oke! Mari kita masuk ke bab pengenalan Tokoh.
Cekidot !
Eh ...
Belum, ya?
Nungguin, ya?
Nungguin, ya?
Masih nungguin, ya?
Oke deh hayuk😝
💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
Kinan Anggara
Pemuda berusia 28 tahun, berprofesi sebagai pengusaha karena meneruskan bisnis turun-temurun warisan nenek moyang.Baik hati, humble, romantis dan penyayang. Sulit jatuh cinta, sedikit cuek.Keyra Angginia
Adik Kinan satu-satunya sekaligus seorang mahasiswi semester satu di PTN jurusan EKIS. Sayang banget sama Kinan.Baik, manja, suka kepo, rasa pedulinya tinggi, sedikit jutek dan gampang baper.Salsabella Margaretha
Gadis yatim yang hidup berdua dengan Ibunya. Bekerja sebagai Cashierdi Cafe ternama.Cantik, supel, sedikit cerewet dan egois. Sifat ambisiusnya sangatlah tinggi.Ratu Pitaloka
Ibunda dari Kinan & Keyra. Wanita setengah baya namun tampak modis. Baik hati, jiwa sosialnya tinggi, sabar, bijaksana dan berwibawa.Sari Morena
Mama Bella, pemilik Catering rumahan yang hasilnya lumayan. Baik, ingin yang terbaik untuk Bella dan sayang banget sama Bella. Rela melakukan apa pun untuk putri semata wayangnya.Nah!
Dari penjelasan tokoh-tokoh di atas, kira-kira kalian bisa nebak nggak, nih? Ceritanya bakalan seperti apa?
Yang pasti, cerita ini bakalan seru banget, ya. Cocok dinikmati khalayak umum. Dari tua hingga muda, laki-laki maupun perempuan, single, jomlo maupun berpasangan. Semua boleh baca!
Apalagi buat yang muda, masih seru-serunya menikmati jatuh cinta, pasti cerita ini membuat uwu pikiran kalian 😝
Buat yang tua, nggak usah insecure, cerita ini pasti akan membawamu kembali ke masa muda, menikmati momen silam yang mungkin saja sama dengan kisah masa lalumu.
Yuk, mulai!
Bacanya jangan diskip-skip, ya, Gaes🤩🤩🤩🤩🤩
Jangan lupa like dan komentarnya, dong!
Kalau kalian suka, jangan segan dishare juga ke temen² lainnya🤩
Selamat membaca, gaes2kuuu kesayangan Mamak😘
"Mungkin hari ini ... hari esok atau nanti ... berjuta memori yang terpatri dalam hati ini ...." Keyra menyanyi dengan suara khas miliknya, ini hari pertama ia 'sah' menjadi seorang mahasiswi. Langkahnya begitu ceria saat menuruni tangga menuju ke meja makan."Waduh, cakep banget, nih, Adikku yang paling cantik sedunia udah ngalahin Udin," ujar Kinan menggoda Keyra."Ya iya, dong! Keyra, gitu, loh," sahut Keyra seraya mengibaskan rambutnya yang lurus sebahu.Ibu yang melihat keakraban kedua anaknya hanya tersenyum."Nggak nyangka, ya, Key. Padahal tuh, ya, kemarin kamu masih segini, loh, sekarang udah kuliah aja!" kata Kinan menjentikkan jarinya.Keyra mendengkus sebal, "yang bener aja, ya, Kak! Bayi aja lahir udah segede pepaya, masa' aku cuma segini?" ujar Keyra sembari menjentikkan jarinya, mengikuti Kinan.Kinan terkekeh, begit
Bella tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Kinan. Mereka terlihat asyik mengobrol, sesekali diiringi canda tawa."Loh, Mas Kinan? Kok ke sini nggak ngabarin dulu?" Dimas menghampiri Kinan yang sedang bercanda bersama Bella."Iya, ini dadakan, sih, Dim. Aku kok tiba-tiba pengen ngehirup udara kota Malang gitu, makanya langsung aja cus deh ke sini," ujar Kinan sembari menjabat tangan Dimas."Ayo ke ruangan? Kita ngobrol di sana," ajak Dimas bersemangat.Bella hanya menunduk melihat keakraban 2 lelaki di depannya."Oh, ya, Bel. Minta tolong buatkan hot cappucino 2, sama keripik singkong manis asin, ya. Bawa ke ruangan saya, terima kasih," perintah Dimas kepada Bella."Iya, siap, Pak. Silakan ditunggu!" Bella mengangguk sopan dan bergegas melaksanakan perintah atasannya.Kinan mengikuti Dimas masuk ke dalam ruangannya."Aku salut, loh, Dim sama kamu. Cafe bisa berkembang pesat seperti sekarang, konsepnya tertata, pi
Setelah salat subuh di Villa miliknya, Kinan bergegas menjemput Bella.Kinan tidak ingin gadis impiannya berangkat sendiri menuju Cafe, sebisa mungkin Kinan akan mengantarkan ke manapun gadis itu pergi.Itukah yang pantas disebut 'bukti cinta?'Tidak ada yang bisa mendeskripsikan dengan benar, apa arti cinta yang sesungguhnya.Kinan memakai kemeja flanel berwarna navy, celana krem dan kets putih. Ia menata rambutnya dengan pomade, untuk hasil yang maksimal.Setelah memastikan penampilannya oke, Kinan mengendarai motor matic keluaran terbaru berwarna hitam, yang sengaja dibelinya kemarin sore. Hanya karena rumah Bella tidak ada lahan parkir untuk mobil, Kinan rela merogoh kocek untuk membeli motor matic.Dengan memakai plat nomer sementara, Kinan membelah jalanan yang tampak asri di pagi hari. Tetesan embun terasa menyejukkan jiwa.Kinan melewati jalanan sembari bersenandung kecil, tak lupa selalu memasang senyum ramah kepa
Pagi-pagi sekali Kinan sudah berangkat. Keyra sukses membuat kakaknya bertekuk lutut untuk pulang detik itu juga. Kinan sangat mencintai Keyra, adik perempuan yang selama ini dilindunginya dengan segenap jiwa dan raga.Kinan memarkirkan mobil ke garasi, begitu ia turun dari mobil, Keyra menghambur ke pelukannya.Hampir empat hari mereka tak bertemu, hal itu membuat Keyra rindu. Karena sebelumnya mereka tak pernah berjauhan seperti ini."Kok betah banget, ya, di sana, tumben?" tanya Keyra manja.Tangannya tak lepas bergelayut manja di lengan sang Kakak."Iya, biasa bisnis," sahut Kinan sembari mengacak pelan rambut Keyra."Yakin bisnis? Kok aku mencium aroma sesuatu, ya?" pancing Keyra menatap tajam ke arah manik mata milik Kinan.Keyra mencari sebuah jawaban."Ih, bocil selalu aja kepo!" Kinan terkekeh, berusaha menutupi debaran di jantungnya yang mulai tak karuan."No, aku tahu banget kamu, loh, Kak!" seru K
Pukul 07.15 WIB, Kinan sudah sampai di rumah Bella. Memang sengaja, ia berangkat selepas salat subuh dari rumah demi memberikan kejutan untuk pujaannya.Kinan ke rumah Bella mengendarai mobil karena tak sempat mampir Villa untuk menggantinya dengan motor. Ia memarkirkan mobilnya di pekarangan kosong, ujung jalan. Seperti kata Bella tempo hari.Setelah memastikan penampilannya oke melalui spion mobil, ia bergegas turun membawa kantong belanja berisi ponsel dan sedikit oleh-oleh khas tempat tinggalnya.Kinan tampak memukau dengan balutan hoodie berwarna hitam, jeans standar dan sneakers berwarna abu-abu. Rambutnya rapi dengan sentuhan pomade andalan.Setelah melihat pagar tak dikunci, Kinan dengan segera masuk ke dalam. Tak sabar menemui Bella. Kinan mengetuk pintu dengan sopan, hingga Sari, Mama Bella, membukakan pintu untuknya."Loh, Kinan, kapan balik? Ayo, sini masuk!" ujar Sari de
Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa hampir sebulan. Kinan disibukkan dengan renovasi Resto, belum lagi urusan bisnis pribadinya. Hal itu membuatnya sering bolak-balik pulang pergi, untung saja jarak Malang dengan kota kelahirannya hanya memerlukan waktu 2 jam jika ditempuh dengan kecepatan normal.Hubungannya dengan Bella pun semakin dekat. Namun, status mereka masih belum jelas untuk saat ini. Tepat pembukaan Resto nanti, Kinan akan menyatakan perasaannya. Meskipun Bella pasti sudah tahu isi hatinya, tapi tidak afdol rasanya jika Kinan belum mengutarakan cintanya. Kinan ingin meresmikan hubungan mereka, ia ingin dunia tahu bahwa Bella hanya miliknya.Hari ini Bella pulang lebih cepat karena Cafe tutup lebih awal. Seperti biasa, jika tanggal muda berbarengan dengan weekend, maka bisa dipastikan Cafe akan ramai pengunjung. Hal itu membuat hidangan di Cafe cepat habis hingga para karyawan bisa pulang lebih cepat p
Semakin cepat waktu bergulir, besok adalah hari yang membahagiakan bagi Sari dan Bella karena opening Restoran akan diadakan cukup meriah."Aduh, Bel ... Mama masih nggak nyangka loh, rasanya kok seperti mimpi," ujar Sari sambil memoleskan night cream racikan Dokter di wajah mulusnya."Sama, aku juga nggak nyangka dapet rejeki bak durian runtuh. Harusnya Mama banyak terima kasih dong ke aku!" Bella menuangkan toner ke dalam kapas lalu mengoleskan ke sekitar leher.Sari mencebik, melirik Bella sekilas dan melanjutkan menepuk wajahnya dengan pelan."Kamu kalo nggak lahir dari rahim Mama juga nggak bakalan beruntung seperti sekarang!" ketus Sari."Idih, perhitungan. Lagian juga Bella nggak minta kok dilahirkan dari rahim Mama. Kenapa juga Bella nggak lahir dari rahim Mama Gigi!" balas Bella tak kalah ketus."Yang ada juga ogah Mama Gigi punya anak kayak kamu!" timpal Sari tak
Sebulan berlalu, Kinan masih sering bolak-balik antara rumah dengan Villa di Malang. Usaha Restoran yang dikelola Mama Sari juga berkembang pesat. Restoran selalu ramai meskipun bukan weekend. Karena makanan yang terkenal enak, juga harga yang tak begitu mahal membuat Restoran itu banyak digemari berbagai kalangan. Dari anak sekolah, remaja kuliahan, perkumpulan ibu-ibu hingga keluarga.Terbukti hanya dengan waktu sebulan saja Sari bisa menambah lima karyawan untuk membantunya.Kini Bella tak lagi menjadi kasir di kafe milik Kinan, tugasnya sekarang menjadi PIC di Restoran. Jika ada waktu senggang, terkadang Bella juga ikut membantu Kinan mengelola kafe. Seperti saat ini, saat Kinan pulang ke rumah orang tuanya, maka Bella harus siap menggantikan Kinan memantau kafe. Hal itu membuatnya semakin akrab dengan Dimas. Karena intensitas waktu dan tuntutan pekerjaan membuat mereka semakin terlihat kompak.Bella tak lagi sungkan kepada Dimas, ia merasa