Pagi-pagi sekali Kinan sudah berangkat. Keyra sukses membuat kakaknya bertekuk lutut untuk pulang detik itu juga. Kinan sangat mencintai Keyra, adik perempuan yang selama ini dilindunginya dengan segenap jiwa dan raga.
Kinan memarkirkan mobil ke garasi, begitu ia turun dari mobil, Keyra menghambur ke pelukannya.Hampir empat hari mereka tak bertemu, hal itu membuat Keyra rindu. Karena sebelumnya mereka tak pernah berjauhan seperti ini.
"Kok betah banget, ya, di sana, tumben?" tanya Keyra manja.
Tangannya tak lepas bergelayut manja di lengan sang Kakak.
"Iya, biasa bisnis," sahut Kinan sembari mengacak pelan rambut Keyra.
"Yakin bisnis? Kok aku mencium aroma sesuatu, ya?" pancing Keyra menatap tajam ke arah manik mata milik Kinan.
Keyra mencari sebuah jawaban.
"Ih, bocil selalu aja kepo!" Kinan terkekeh, berusaha menutupi debaran di jantungnya yang mulai tak karuan.
"No, aku tahu banget kamu, loh, Kak!" seru Keyra tegas.
Kinan hanya menunduk malu, ia enggan mengakuinya di depan Keyra.
"Kakak punya pacar di sana?" tanya Keyra memastikan, "atau jangan-jangan Kakak lagi ketemuan sama cewek yang dikenal lewat sosmed?" tambahnya dengan mata memicing.
"Apa, sih, bocil?" Kinan masih saja menutupi hatinya yang dipenuhi bunga bermekaran.
"Oke, fix! Kita musuhan!" kata Keyra melepaskan tangannya dari lengan Kinan."Astaga, iya-iya, Kakak ngaku!" kata Kinan tampak pasrah.Keyra terdiam, ia menunggu Kinan mengatakan sesuatu, setelah hampir 5 menit, Kinan tak kunjung berkata. Kinan hanya menghirup napas, mengeluarkan pelan, begitu terus hingga Keyra tidak sabar.
Keyra menajamkan pandangannya, Kinan semakin salah tingkah, ia menggaruk tengkuknya."Kakak jatuh cinta?" tanya Keyra mulai gemas melihat Kinan yang salah tingkah.
"Iya, eh, bukan gitu maksud—" Kinan belum selesai berkata, Keyra sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Sama siapa?" Keyra semakin mendekatkan wajahnya, menelisik mata Kinan dengan tatapan yang menyeramkan.
"Ada, lah. Duh, jangan tatap aku gitu, lah," lirih Kinan.
"Mana? Keyra mau lihat fotonya!" seru Keyra menarik tangan Kinan."Iya, sabar, ah!" Kinan mengambil ponselnya di saku, memberikannya kepada Keyra.
Dengan sigap Keyra mengutak-atik ponsel Kinan bak detektif dadakan."Kok galeri Kakak isinya foto mobil sama pemandangan semua, mana foto ceweknya? Kakak halu, ya?" ujar Keyra, jarinya masih lincah di atas layar sambil sesekali melirik Kinan."Kakak nggak punya fotonya, baru aja kenal," sahut Kinan datar.
"Masak iya? Kenal dimana?" tanya Keyra sembari mengembalikan ponsel milik Kinan."Karyawan Cafe di Malang," jawab Kinan jujur.
"Oh ... masa' Kakak nggak punya fotonya sama sekali, sih?" Keyra masih saja penasaran.
"Ini ada, profile w******p-nya," Kinan menunjukkan foto Bella yang sedang selfie dengan background pemandangan kota Malang.
"Wah, cantik! Modis, ya, Kak?" kagum Bella, matanya berbinar."Ya gitu, deh. Anaknya asyik, baik banget, sederhana lagi," puji Kinan dengan tatapan menerawang.
Pikirannya kembali tertuju pada Bella, 'sedang apa ia di sana?'"His, ngelamun lagi! Mana i*-nya, biar aku follow, Keyra 'kan juga mau deket sama calon Kakak ipar yang modis," kata Keyra.
"Bella nggak punya akun I*******m atau apalah itu sosmed lain. Bella cuma ada akun W******p, ponselnya aja android tipe 2 tahun lalu. Dia bener-bener gadis yang sederhana, salut," ujar Kinan memuji Bella."Ha? Masa' hari gini ada, sih, yang nggak punya sosmed, apalagi cewek, rasanya mustahil, Kak. Tipe langka, nih, Kak Bella," ucap Keyra seraya menganggukkan kepala.Keyra kagum dengan sosok Bella yang diceritakan oleh Kinan, kalau begini, sih. Bella setuju 100% Kakaknya jadian dengan Bella apalagi sampai berjodoh dan menikah. Keyra sangat setuju."Mau, dong, dikenalin, Kak. Kapan?" tanya Bella tak sabar."Ya sabar, dong, ah. Kamu ini udah gede masih aja manjanya nggak ilang, ya!" kata Kinan seraya mencubit pipi Keyra.
"Aduh! Awas, ya, aku aduin, loh, ke Bunda," kata Keyra.
"Aduin apa?" tiba-tiba saja Bunda Ratu sudah berada di samping mereka. Asyik menikmati obrolan putra-putrinya."Kak Kinan punya pacar, Bunda," seru Keyra sembari menjulurkan lidah ke arah Kinan.Sontak hal itu membuat wajah Kinan kembali merah, menahan malu."Alhamdulillah akhirnya. Bunda seneng banget denger ini, akhirnya Kakak punya pacar," kata Ratu tersenyum hangat."Belum jadi pacar, Bunda. Masih deket," elak Kinan malu-malu."Bagus, dong. Kalau emang cocok, bawa ke sini, Bunda juga pingin kenal," ujar Ratu berwibawa. Ratu tak menyangka, anaknya kini telah tumbuh dewasa, sudah mengerti cinta, hal itu membuat Ratu bahagia."Iya, Bunda!" kata Kinan senang."Ya sudah, kamu mandi dulu sana, biar Bunda bikinkan ayam goreng, sup daging dan sambal kecap favoritmu," kata Bunda seraya mengelus rambut Kinan.Kinan segera beranjak menuruti perintah Bundanya.Karena asyik berkumpul dengan Bunda dan Keyra, Kinan lupa tak melihat ponselnya.Kinan terbiasa jarang melihat ponsel karena semua pekerjaan sudah ada orang kepercayaan yang mengurus, ia hanya terima laporan jadi.
Namun, saat ini harusnya berbeda. Kinan sudah mempunyai tambatan hati yang selalu ia rindukan kabarnya.Kinan membuka ponselnya, ada 3 pesan dari Bella. Dan itu dikirim dari beberapa jam yang lalu.09.50 WIB[Udah sampe, ya, Mas? Cepet kabari, ya!]16.27 WIB
[Mas? Kok belum ngabarin, aku khawatir 🥺]18.03 WIB[Kok aku rindu, ya, Mas? Mas Kinan baik² aja 'kan?]Kinan tersenyum membaca pesan dari Bella, hatinya menghangat.Kinan segera menelfon Bella, namun tak ada jawaban.
Dengan cepat Kinan mengirimkan pesan untuk Bella.
20.25 WIB[Maaf banget, ya. Aku lupa kabarin, kebiasaan jarang pegang hp. Tadi asyik ngobrol sama Bunda, Keyra juga. Kamu sudah makan?]Pesan terkirim, centang dua berwarna abu-abu.
Kinan mengira Bella pasti sudah tidur, bergegas ia mengirimkan satu pesan lagi untuk Bella.
20.27 WIB[Bell, udah tidur, ya? Tadi dapat salam dari Bunda sama Keyra. Lusa aku ke sana, kamu mau 'kan aku kenalin sama Bunda dan Keyra? Selamat malam, Bell, mimpi indah, ya🌹]Setelah menunggu hampir 30 menit, Bella tak kunjung membalas pesan Kinan.
Kinan segera mematikan ponselnya dan men-charge sebelum beranjak tidur.Pukul 04.00 WIB, alarm ponsel Kinan berbunyi, ia bergegas bangun untuk mandi dan persiapan salat subuh.
Kembali ke rutinitas biasa, setelah salat Kinan akan mengitari lapangan di komplek rumahnya sekitar 20 menit, baru sarapan dan bersiap pergi ke Cafe pusat yang ada di kota tempatnya tinggal sekarang.
Meskipun Kinan mempunyai orang-orang kepercayaan yang sudah lama ikut Papanya, ia tetap turun memantau langsung jika diperlukan atau jika ia ingin.Setelah sarapan, Kinan mengecek ponselnya. Bella belum juga membalas pesannya dari semalam.Padahal hari sudah cukup siang, waktunya Bella bekerja. Apakah tidak ada waktu sejenak bagi Bella untuk membalas pesan singkatnya di pagi hari?
Terlintas rasa khawatir di benak Kinan, ia bergegas menghubungi Dimas."Assalamualaikum, Dim. Mau nanya, apa Bella hari ini masuk?" tanya Kinan di ujung telfon.
...
"Oke, nanti kabari, ya, Dim. Aku tunggu!" Kinan bergegas mematikan ponsel.
Rupanya Dimas belum tiba di Cafe, Kinan tak tenang sebelum mendapat kabar tentang kondisi Bella.
Kinan terus saja menghubungi nomer Bella, kali ini tidak aktif. Kinan semakin gelisah, takut terjadi apa-apa dengan wanita impiannya.
Satu jam berlalu, Dimas akhirnya mendapatkan kabar Bella.[Bella masuk, kondisinya baik, kok. Mau aku sambungin pake hp-ku?]isi pesan dari Dimas membuatnya tersenyum lega.
Kinan bergegas menelfon Dimas, ia benar-benar rindu dengan Bella.
"Ya, Mas?" suara Bella di seberang telfon sukses menghangatkan hati Kinan.
"Kamu kenapa nggak bales chat aku? Marah?" tanya Kinan dengan suara sedikit parau.
"Maaf, Mas. Hp-ku tiba-tiba nggak mau nyala, sepertinya ada masalah sama baterai, deh. Maklum, hp jadul," kata Bella sambil terkekeh.
"Aku sampai khawatir cari kabarmu, ya sudah kamu baik-baik, ya. Besok aku ke sana pagi. Jangan capek-capek, loh, tunggu aku!" kata Kinan senang.
"Iya, Mas. Baru beberapa hari aja udah rindu, jadi melayang aku, tuh," kata Bella manja."Memang rindu, pake banget. Ya udah, nggak enak lama-lama sama Dimas, pokoknya besok tunggu aku, ya, Bell!" Kinan mengakhiri percakapan di telfon.
Hatinya tak kuat menahan debar jika lama-lama mendengar suara manja milik Bella.
Setelah pulang dari Cafe, Kinan berniat mampir ke konter hp langganannya, yang kebetulan berada di sebuah Mall.Kinan malas jika sendirian di dalam Mall, akhirnya dengan penuh pertimbangan, Kinan mengajak Keyra.
Dengan semangat '45 Keyra mau menemani Kinan membeli ponsel untuk Bella. Tentu saja dengan embel-embel mengisi shope-pay milik Keyra dengan nominal yang lumayan.
Sesampainya di konter, Kinan bergegas menyuruh Keyra memilihkan ponsel untuk Bella."Aku bingung, Key. Mau belikan yang tipe apa," kata Kinan terlihat pasrah."Gimana kalo kembaran seperti punya kita?" kata Keyra sambil menggoyangkan ponsel merk Iphone dengan tipe 11 pro max keluaran beberapa bulan yang lalu.
"Yakin? Bella mau?" Kinan tampak ragu.
"Ya, maulah, Kak. Udah ah, nurut aja, sih. Bella pasti mau, percaya sama aku. Aku 'kan juga cewek, jadi aku tau dong seleranya," ujar Keyra bangga."Oke, deh!" Kinan menyetujui pilihan Keyra.Dengan menenteng satu box ponsel mahal, mereka bergegas masuk ke dalam mobil.
Kinan tak sabar menanti hari esok, bertemu dengan Bella dan memberinya sebuah kejutan.
"Idih, belum ketemu udah senyam-senyum aja, tuh, bibir!" ejek Keyra dengan tatapan ilfeel."Kamu kayak nggak pernah kasmaran aja, sih!" sergah Kinan sedikit jutek.
"Hu, marah. Kasmaran, ya, pernah. Tapi nggak pernah se-lebay Kakak, deh!" kata Keyra tertawa lebar.
Kinan menjitak kepala Keyra dengan kesal.
"Nyebelin banget, sih!" Keyra membalas memukul lengan Kinan tanpa henti.
Mereka tertawa bersama, menikmati momen harmonis khas keluarga dengan bahagia.Kapan lagi bisa sedekat ini?Ya, kan?Belum tentu hari esok, lusa dan seterusnya bisa bercanda se-bahagia ini.Kira-kira Bella suka nggak, ya?
Kalau nggak suka biar Mamak lempar aja buat kalean yang udah setia sama cerita ini, wkwk
mau?
Btw ini ceritanya di tahun 2019, ya.
Akan ada part dan waktu hingga hari ini.
Ikuti aja alurnya, gengs.Kita nikmati bareng²Btw, masih mau dinext nggak, nih?
komen, dong!
Pukul 07.15 WIB, Kinan sudah sampai di rumah Bella. Memang sengaja, ia berangkat selepas salat subuh dari rumah demi memberikan kejutan untuk pujaannya.Kinan ke rumah Bella mengendarai mobil karena tak sempat mampir Villa untuk menggantinya dengan motor. Ia memarkirkan mobilnya di pekarangan kosong, ujung jalan. Seperti kata Bella tempo hari.Setelah memastikan penampilannya oke melalui spion mobil, ia bergegas turun membawa kantong belanja berisi ponsel dan sedikit oleh-oleh khas tempat tinggalnya.Kinan tampak memukau dengan balutan hoodie berwarna hitam, jeans standar dan sneakers berwarna abu-abu. Rambutnya rapi dengan sentuhan pomade andalan.Setelah melihat pagar tak dikunci, Kinan dengan segera masuk ke dalam. Tak sabar menemui Bella. Kinan mengetuk pintu dengan sopan, hingga Sari, Mama Bella, membukakan pintu untuknya."Loh, Kinan, kapan balik? Ayo, sini masuk!" ujar Sari de
Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa hampir sebulan. Kinan disibukkan dengan renovasi Resto, belum lagi urusan bisnis pribadinya. Hal itu membuatnya sering bolak-balik pulang pergi, untung saja jarak Malang dengan kota kelahirannya hanya memerlukan waktu 2 jam jika ditempuh dengan kecepatan normal.Hubungannya dengan Bella pun semakin dekat. Namun, status mereka masih belum jelas untuk saat ini. Tepat pembukaan Resto nanti, Kinan akan menyatakan perasaannya. Meskipun Bella pasti sudah tahu isi hatinya, tapi tidak afdol rasanya jika Kinan belum mengutarakan cintanya. Kinan ingin meresmikan hubungan mereka, ia ingin dunia tahu bahwa Bella hanya miliknya.Hari ini Bella pulang lebih cepat karena Cafe tutup lebih awal. Seperti biasa, jika tanggal muda berbarengan dengan weekend, maka bisa dipastikan Cafe akan ramai pengunjung. Hal itu membuat hidangan di Cafe cepat habis hingga para karyawan bisa pulang lebih cepat p
Semakin cepat waktu bergulir, besok adalah hari yang membahagiakan bagi Sari dan Bella karena opening Restoran akan diadakan cukup meriah."Aduh, Bel ... Mama masih nggak nyangka loh, rasanya kok seperti mimpi," ujar Sari sambil memoleskan night cream racikan Dokter di wajah mulusnya."Sama, aku juga nggak nyangka dapet rejeki bak durian runtuh. Harusnya Mama banyak terima kasih dong ke aku!" Bella menuangkan toner ke dalam kapas lalu mengoleskan ke sekitar leher.Sari mencebik, melirik Bella sekilas dan melanjutkan menepuk wajahnya dengan pelan."Kamu kalo nggak lahir dari rahim Mama juga nggak bakalan beruntung seperti sekarang!" ketus Sari."Idih, perhitungan. Lagian juga Bella nggak minta kok dilahirkan dari rahim Mama. Kenapa juga Bella nggak lahir dari rahim Mama Gigi!" balas Bella tak kalah ketus."Yang ada juga ogah Mama Gigi punya anak kayak kamu!" timpal Sari tak
Sebulan berlalu, Kinan masih sering bolak-balik antara rumah dengan Villa di Malang. Usaha Restoran yang dikelola Mama Sari juga berkembang pesat. Restoran selalu ramai meskipun bukan weekend. Karena makanan yang terkenal enak, juga harga yang tak begitu mahal membuat Restoran itu banyak digemari berbagai kalangan. Dari anak sekolah, remaja kuliahan, perkumpulan ibu-ibu hingga keluarga.Terbukti hanya dengan waktu sebulan saja Sari bisa menambah lima karyawan untuk membantunya.Kini Bella tak lagi menjadi kasir di kafe milik Kinan, tugasnya sekarang menjadi PIC di Restoran. Jika ada waktu senggang, terkadang Bella juga ikut membantu Kinan mengelola kafe. Seperti saat ini, saat Kinan pulang ke rumah orang tuanya, maka Bella harus siap menggantikan Kinan memantau kafe. Hal itu membuatnya semakin akrab dengan Dimas. Karena intensitas waktu dan tuntutan pekerjaan membuat mereka semakin terlihat kompak.Bella tak lagi sungkan kepada Dimas, ia merasa
Cinta ... memang tidak bisa dibuktikan dengan kata-kata. Lalu, dengan apa cinta bisa dibuktikan?Assalamualaikum teman-teman semua, Alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki hingga hari ini. Terima kasih kalian sudah menyempatkan menengok dan membaca karya Mamak hasil gabut ini. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT selalu, Aamiin ya rabbal Al-Amin.Ada pepatah yang mengatakan 'tak kenal maka tak sayang.'Maka dari itu, khusus di bab pertama ini Mamak mau kenalin dulu tokoh-tokoh dalam cerita yang akan menemani kesepian kalian sepanjang hari.Semoga cerita ini berkenan di hati kalian, pesan Mamak hanya satu, yaitu :"Ambil dan tiru sisi positifnya, tinggalkan dan jangan ditiru sisi negatifn
"Mungkin hari ini ... hari esok atau nanti ... berjuta memori yang terpatri dalam hati ini ...." Keyra menyanyi dengan suara khas miliknya, ini hari pertama ia 'sah' menjadi seorang mahasiswi. Langkahnya begitu ceria saat menuruni tangga menuju ke meja makan."Waduh, cakep banget, nih, Adikku yang paling cantik sedunia udah ngalahin Udin," ujar Kinan menggoda Keyra."Ya iya, dong! Keyra, gitu, loh," sahut Keyra seraya mengibaskan rambutnya yang lurus sebahu.Ibu yang melihat keakraban kedua anaknya hanya tersenyum."Nggak nyangka, ya, Key. Padahal tuh, ya, kemarin kamu masih segini, loh, sekarang udah kuliah aja!" kata Kinan menjentikkan jarinya.Keyra mendengkus sebal, "yang bener aja, ya, Kak! Bayi aja lahir udah segede pepaya, masa' aku cuma segini?" ujar Keyra sembari menjentikkan jarinya, mengikuti Kinan.Kinan terkekeh, begit
Bella tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Kinan. Mereka terlihat asyik mengobrol, sesekali diiringi canda tawa."Loh, Mas Kinan? Kok ke sini nggak ngabarin dulu?" Dimas menghampiri Kinan yang sedang bercanda bersama Bella."Iya, ini dadakan, sih, Dim. Aku kok tiba-tiba pengen ngehirup udara kota Malang gitu, makanya langsung aja cus deh ke sini," ujar Kinan sembari menjabat tangan Dimas."Ayo ke ruangan? Kita ngobrol di sana," ajak Dimas bersemangat.Bella hanya menunduk melihat keakraban 2 lelaki di depannya."Oh, ya, Bel. Minta tolong buatkan hot cappucino 2, sama keripik singkong manis asin, ya. Bawa ke ruangan saya, terima kasih," perintah Dimas kepada Bella."Iya, siap, Pak. Silakan ditunggu!" Bella mengangguk sopan dan bergegas melaksanakan perintah atasannya.Kinan mengikuti Dimas masuk ke dalam ruangannya."Aku salut, loh, Dim sama kamu. Cafe bisa berkembang pesat seperti sekarang, konsepnya tertata, pi
Setelah salat subuh di Villa miliknya, Kinan bergegas menjemput Bella.Kinan tidak ingin gadis impiannya berangkat sendiri menuju Cafe, sebisa mungkin Kinan akan mengantarkan ke manapun gadis itu pergi.Itukah yang pantas disebut 'bukti cinta?'Tidak ada yang bisa mendeskripsikan dengan benar, apa arti cinta yang sesungguhnya.Kinan memakai kemeja flanel berwarna navy, celana krem dan kets putih. Ia menata rambutnya dengan pomade, untuk hasil yang maksimal.Setelah memastikan penampilannya oke, Kinan mengendarai motor matic keluaran terbaru berwarna hitam, yang sengaja dibelinya kemarin sore. Hanya karena rumah Bella tidak ada lahan parkir untuk mobil, Kinan rela merogoh kocek untuk membeli motor matic.Dengan memakai plat nomer sementara, Kinan membelah jalanan yang tampak asri di pagi hari. Tetesan embun terasa menyejukkan jiwa.Kinan melewati jalanan sembari bersenandung kecil, tak lupa selalu memasang senyum ramah kepa