Share

Bertemu Kembali

Rembulan mengantar tiga buah senjata ke markas rahasia di dalam hutan. Markas kumpulan Suku Aneuk Jamee yang dipimpin oleh Angkasa, pemuda berdarah Minang Aceh.

“Kau datang tepat waktu, Bulan. Kami berhasil membajak tiga buah truk yang dulu milik Belanda. Kita mengungsi secepatnya. Kabar dari radio mengatakan Jepang akan membawa ratusan kaigunnya kemari. Cepatlah bantu kami mengangkut anak-anak dan wanita ke tempat yang aman,” ujar Angkasa sembari mengisi peluru di senapannya.

“Mak syikku, bagaimana?”

“Aku yang akan ke sana, wilayah paling pesisir paling pertama didatangi dengan kapal-kapal Jepang.”

“Aku ikut!”

“Jangan!”

“Di sini lebih membutuhkanmu, percayakan padaku.”

Angkasa dan dua orang temannya berlari sekuat tenaga demi menyelematkan penduduk di wilayah pesisir termasuk juga Kenanga yang sekarang tengah tertidur pulas.

***

“Cut Adek, bangunlah.” Alif membelai rambut Kenanga yang tidak dilapisi kerudung. Wanita itu merasa aneh, untuk pertama kalinya ia bisa mendengar sua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status